Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM MICRO TEACHING

Oleh :
Deli Citra Purnama
2026040020.P

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS
Mata kuliah :-
Kode mata kuliah : -
Pokok bahasan : Solusio Plasenta
Sub pokok bahasan : Solusio Plasenta
Waktu pertemuan : 20 menit
Pertemuan ke : IV
Hari / tanggal :-

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum Instruksional
Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu
memahami tentang solusio plasenta

2. Tujuan Khusus Instruksional


Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu
a. Menjelaskan pengertian solusio plasenta dengan benar.
b. Menjelaskan klasifikasi solusio plasenta dengan benar
c. Menjelaskan etiologi solusio plasenta dengan benar
d. Menjelaskan gejala solusio plasenta dengan benar
e. Menjelaskan penatalaksanaan solusio plasenta dengan benar

C. TUJUAN KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR


Pada proses pembelajaran pokok bahasan ini, calon dosen diharapkan mampu
menerapkan keterampilan mengadakan variasi.
D. POKOK-POKOK MATERI
a. Pengertian solusio plasenta
b. Klasifikasi solusio plasenta
c. Etiologi solusio plasenta
d. Gejala solusio plasenta
e. Penatalaksanaan solusio plasenta

E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Kegiatan
Menit ke Kegiatan pengajar Media/alat Metode
mahasiswa
Pembukaan 1. Mengucapkan salam Menjawab - Ceramah
1-3 menit salam
2. Menginformasikan Memperhatikan - Ceramah
pokok materi yang akan
dibahas
3. Menjelaskan relevansi Memperhatikan - Ceramah
sub pokok bahasan
dengan profesi bidan
4. Menyampaikan tujuan Memperhatikan - Ceramah
pembelajaran
5. Melakukan apersepsi Tanya jawab - Ceramah/
berkaitan dengan materi diskusi
yang akan disampaikan
Penyajian 6. Menjelaskan kepada Memperhatikan OHP/OHT Ceramah
4-15 menit mahasiswa tentang
pengertian solusio
plasenta, dengan cara :
a. Menggali Sumbang saran - Tanya
pengetahuan jawab
mahasiswa tentang
pengertian solusio
plasenta
b. Memberi
penguatan jawaban Memperhatikan - Ceramah
mahasiswa
c. Menyimpulkan
jawaban
7. Menjelaskan kepada Memperhatikan OHP/OHT Ceramah
mahasiswa tentang
Klasifikasi Solusio
Plasenta :
a. Meng Sumbang saran - Tanya
gali pengetahuan Jawab
mahasiswa tentang
Klasifikasi solusio
plasenta
b. Mem
beri penguatan Memperhatikan Ceramah
jawaban mahasiswa -
c. Menyi
mpulkan jawaban
8. Menjelaskan kepada Memperhatikan OHP/OHT Ceramah
mahasiswa tentang
etiologi solusio
plassenta
a. Menggali
pengetahuan Sumbang saran - Tanya
mahasiswa tentang jawab
etiologi solusio
plasenta
a. Memb
eri penguatan
jawaban mahasiswa Memperhatikan - Ceramah
b. Menyi
mpulkan jawaban
Memperhatikan OHP/OHT Ceramah
9. Menjelaskan kepada
mahasiswa tentang
gejala solusio plassenta Sumbang saran - Tanya
a. Menggali Jawab
pengetahuan
mahasiswa tentang
gejala solusio
plasenta
b. Memberi
penguatan jawaban Memperhatikan - Ceramah
mahasiswa
c. Menyimpulkan
jawaban Memperhatikan OHP/OHT Ceramah
10. Menjelaskan kepada
mahasiswa tentang
penatalaksanaan
solusio plasenta Sumbang saran - Tanya
a. Menggali jawab
pengetahuan
mahasiswa tentang
penatalaksanaan
solusio plasenta
a. Memb Memperhatikan - Ceramah
eri penguatan
jawaban mahasiswa
b. Menyi
mpulkan jawaban Memperhatikan - Ceramah

11. Memberi kesempatan


kepada mahasiswa
untuk bertanya bila Bertanya - Tanya
kurang jelas jawab
12. Memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa lain untuk Sumbang saran - Tanya
memberikan pendapat Jawab
13. Memberikan reward/
penguatan terhadap Memperhatikan - Ceramah
jawaban mahasiswa
14. Menjawab dan
menjelaskan tentang Memperhatikan -
pertanyaan mahasiswa Menjelaskan - Ceramah
15. Memberi kesempatan tentang
kepada mahasiswa penatalaksanaan
untuk menjelaskan solusio plasenta
penatalaksanaan
solusio plasenta Memperhatikan - Ceramah

16. Memberikan reward/


penguatan terhadap
mahasiswa
Penutup 17. Menanyakan Menjawab - Ceramah
3 menit kembali materi yang
telah diberikan
18. Menyimpulkan Memperhatikan - Ceramah
materi yang sudah
dijelaskan kepada
mahasiswa Memperhatikan - Ceramah
19. Memberi informasi
materi yang akan
datang Menjawab - Ceramah
20. Menutup pertemuan salam
dengan mengucapkan
salam

F. Evaluasi
1. Prosedur : Test pada akhir proses pembelajaran
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Tes Buatan Dosen
4. Bentuk : Tes subjektif
5. Soal : Terlampir
G. Referensi
1. Chalik TMH. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya
Medika, 1997; 109-26.
2. Cunningham, F. Gary [et.al..]. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
3. Doengoes, Marilynn E, dkk,. 2001. Rencana perawatan maternal/bayi.
Edisi 2. Jakarta: EGC
4. Moechtar R. Pedarahan Antepartum. Dalam: Synopsis Obstetri, Obstetri
Fisiologis dan Obstetri Patologis, Edisi II. Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 1998; 279
5. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP
 

Lampiran 1

Solusio Plasenta

1. Definisi
a. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan
plasenta dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan
20 minggu dan sebelum janin lahir.
b. Cunningham dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta sebagai
separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya korpus uteri
sebelum janin lahir.
c. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi
normalnya sebelum janin lahir, dan definisi ini hanya berlaku apabila
terjadi pada kehamilan di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500
gram

2. Klasifikasi
Klasifikasi dari solusio plasenta adalah sebagai berikut :
a. Solusio plasenta Parsialis : bila hanya sebagian saja plasenta
terlepas dari tempat perlengkatannya
b. Solusio plasenta totalis (komplek) : bila seluruh plasenta sudah
terlepas dari tempat perlengketannya
c. Prolapsus plasenta : kadang-kadang plasenta ini turun kebawah
dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam

3. Etiologi
Penyebab primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang
menjadi predisposisi
1. Faktor kardio-reno-vaskuler
Glomerulonefritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia
dan eklamsia. Pada penelitian di Parkland, ditemukan bahwa terdapat
hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta berat, dan separuh dari
wanita yang hipertensi tersebut mempunyai penyakit hipertensi kronik,
sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan.
2. Faktor trauma
a) Dekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli.
b) Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang
banyak/bebas, versi luar atau tindakan pertolongan persalinan
c) Trauma langsung, seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.

3. Faktor paritas ibu


Lebih banyak dijumpai pada multipara dari pada primipara. Beberapa
penelitian menerangkan bahwa  makin tinggi paritas ibu makin kurang
baik keadaan endometrium
4. Faktor usia ibu
Makin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi hipertensi menahun.
5. Leiomioma uteri (uterine leiomyoma) yang hamil dapat menyebabkan
solusio plasenta apabila plasenta berimplantasi di atas bagian yang
mengandung leiomioma
6. Faktor pengunaan kokain
Penggunaan kokain mengakibatkan peninggian tekanan darah dan
peningkatan pelepasan katekolamin yang bertanggung jawab atas
terjadinya vasospasme pembuluh darah uterus dan berakibat
terlepasnya plasenta. Namun, hipotesis ini belum terbukti secara
definitif
7. Faktor kebiasaan merokok
Ibu yang perokok juga merupakan penyebab peningkatan kasus solusio
plasenta sampai dengan 25% pada ibu yang merokok ≤ 1 (satu)
bungkus per hari. Ini dapat diterangkan pada ibu yang perokok
plasenta menjadi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas
pada mikrosirkulasinya

8.      Riwayat solusio plasenta sebelumnya


Hal yang sangat penting dan menentukan prognosis ibu dengan
riwayat solusio plasenta adalah bahwa resiko berulangnya kejadian ini
pada kehamilan berikutnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu
hamil yang tidak memiliki riwayat solusio plasenta
8. Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi, tekanan uterus
pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh
adanya kehamilan, dan lain-lain.

4. Gejala
Beberapa Gejala dari solusio plasenta
a. Perdarahan yang disertai nyeri
b. Anemia dan syok, beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai
dengan banyaknya darah yang keluar
c. Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri saat di pegang karna isi
rahim bertambah dengan darah yang berkumpul dibelakang plasenta
hingga rahim teregang(rahim en bois)
d. Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung biasanya tidak ada
g. Pada tousher teraba krtuban yang teregang terus menerus (karena isi
rahim bertambah)
h. Sering terjadi proteunuria karena disertai preeklampsi

5. Penatalaksanaan
a) Konservatif

Menunda pelahiran mungkin bermanfaat pada janin masih imatur serta

bila solusio plasenta hanya berderajat ringan. Tidak adanya deselerasi

tidak menjamin lingkungan intra uterine aman. Harus segera dilakukan

langkah- langkah untuk memperbaiki hipovolemia, anemia dan

hipoksia ibu sehingga fungsi plasenta yang masih berimplantasi dapat

dipulihkan.
b) Aktif

Pelahiran janin secara cepat yang hidup hampir selalu berarti seksio

caesaria. Seksio sesaria kadang membahayakan ibu karena ia

mengalami hipovolemia berat. Apabila terlepasnya plasenta

sedemikian parahnya sehingga menyebabkan janin meninggal lebih

dianjurkan persalinan pervaginam kecuali apabila perdarahannya

sedemikian deras sehingga tidak dapat di atasi bahkan dengan

penggantian darah secara agresif.

Lampiran 2
post test
EVALUASI

Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian Solusio plasenta?
2. Sebutkan gejala dari solusio plasenta?
3. Jelaskan penatalaksanaan solusio plasenta ?

Jawab
1. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi normalnya
sebelum janin lahir, dan definisi ini hanya berlaku apabila terjadi pada
kehamilan di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram

2. Beberapa Gejala dari solusio plasenta


a. Perdarahan yang disertai nyeri
b. Anemia dan syok, beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai dengan
banyaknya darah yang keluar
c. Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri saat di pegang karna isi rahim
bertambah dengan darah yang berkumpul dibelakang plasenta hingga
rahim teregang(rahim en bois)
d. Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung biasanya tidak ada
g. Pada tousher teraba krtuban yang teregang terus menerus (karena isi rahim
bertambah)
h. Sering terjadi proteunuria karena disertai preeklampsi

3 Penatalaksanaan
a. Konservatif
        Menunda pelahiran mungkin bermanfaat pada janin masih imatur

serta bila solusio plasenta hanya berderajat ringan. Tidak adanya deselerasi

tidak menjamin lingkungan intra uterine aman. Harus segera dilakukan

langkah- langkah untuk memperbaiki hipovolemia, anemia dan hipoksia

ibu sehingga fungsi plasenta yang masih berimplantasi dapat dipulihkan.

b. Aktif

Pelahiran janin secara cepat yang hidup hampir selalu berarti seksio

caesaria. Seksio sesaria kadang membahayakan ibu karena ia mengalami

hipovolemia berat. Apabila terlepasnya plasenta sedemikian parahnya

sehingga menyebabkan janin meninggal lebih dianjurkan persalinan

pervaginam kecuali apabila perdarahannya sedemikian deras sehingga

tidak dapat di atasi bahkan dengan penggantian darah secara agresif.

Anda mungkin juga menyukai