Anda di halaman 1dari 6

1.

Mikroskop Cahaya

Dengan mikroskop dapat diamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Pada umumnya, mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter
lebih kecil dari 0,1 mm. Berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan, bagian-
bagian, dan spesifikasi mikroskop cahaya merek Olympus CH20 :

Bagian-bagian Mikroskop
1. Llensa okuler, untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif.
2. Pemutar lensa objektif, untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran.
3. Tabung okuler
4. Stage, untuk menempatkan spesimen.
5. Condenser, untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6. Lensa objektif, untuk memperbesar spesimen.
7. Pengatur kekuatan lampu, untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8. Tombol on-off
9. Cincin pengatur diopter, untuk menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri.
10. Pengatur jarak interpupillar
11. Penjepit spesimen, untuk menjepit spesimen agar tidak bergerak/berubah tempat.
12. Sumber cahaya
13. Sekrup pengatur vertikal, untuk menaikturunkan object glass.
14. Sekrup pengatur horizontal, untuk menggeser ke kanan/kiri objek glass.
15. Sekrup fokus kasar, untuk menaikturunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara
kasar dan cepat.
16. Sekrup fokus halus, untuk menaikturunkan meja benda secara halus dan lambat.
17. Sekrup pengencang tabung okuler
18. Sekrup pengatur kondenser, untuk menaikturunkan kondenser.

Prosedur Pengoperasian
1. Menyalakan lampu
2. Menempatkan spesimen pada meja benda
3. Memfokuskan

2. Autoklaf Elektrik
Alat untuk mensterilkan berbagai macam alat &bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi /sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC(250oF).

Bagian-Bagian Autoklaf:

1. Timer
2. Katup pengeluaran uap
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-of
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambahan air

Prosedur Penggunaan Autoclaf:


1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf
2. Masukkan peralatan dan bahan
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman
4. Autoklaf dinyalakan, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121oC.
5. Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol.

3. Incubator
Alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu B5042 adalah 10-70oC.
4. Hot Plate dan Stirrer Bar
Berfungsi menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat dalam alat ini
dapat dipanaskan sehingga mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan
bantuan batang magnet hot plate dan magnetic mampu menghomogenkan sampai 10 L
&dapat dipanaskan sampai 425oC.

5. Colony Counter
Berfungsi mempermudah penghitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di
dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Dilengkapi dengan skala/kuadran
yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat
banyak.

6. Biological Safety Cabinet (BSC)


Alat yang bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring
aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.
7. Mikropipet
Alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil. Kapasitas dalam mikropipet
yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1-20 µl
atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume
(fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl.

8. Cawan Petri (Petri Dish)


Untuk membiakkan (kultivasi) mikroba. Media dapat dituang ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup. Berbagai macam ukuran diameter cawan, yang biasa
digunakan berdiameter 15 cm dan dapat menampung media sebanyak 15-20 ml.

9. Pipet Ukur (Measuring Pippete)


Merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Berbagai
macam ukuran kapasitas pipet ukur, di antaranya 1 ml-10 ml. Cara penggunaannya
cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang
diinginkan.

10. Pipet Tetes (Pasteur Pippete)


Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui.
Contoh penerapannya adalah dalam menambahkan HCl/NaOH saat mengatur pH media.

11. Tabung reaksi (Reaction Tube/Test Tube)


Digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba dan dapat diisi media
padat maupun cair. Tutupnya dapat berupa kapas, tutup metal, dsb.

12. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)


Untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung
akuades, dan kultivasi mikroba dalam kultur cair. Beberapa ukuran berdasarkan volume
cairan yang dapat ditampungnya, antara 25 ml – 100 ml

13. Gelas Ukur (Graduated Cylinder)


Untuk mengukur volume suatu cairan dan Ketika mengukur volume larutan, sebaiknya
volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

14. Batang L (L Rod)


Untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam
cairan tersebut tersebar merata.

15. Mortar dan Pestle


Digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan. Misal daging, roti,
atau tanah sebelum diproses lebihlanjut

16. Beaker Glass


Dapat digunakan untuk preparasi media, menampung akuades, dsb.

17. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)


Berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat aliran
udara dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Bagian
api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru.

18. Tabung Durham


Berbentuk mirip dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk
menampung gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan.

19. Jarum Inokulum


Berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam ke media baru. Biasanya terbuat
dari kawat nichrome/platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung
jarum dapat berbentuk loop dan berbentuk lurus.

20. Pinset
Memiliki banyak fungsi, di antaranya untuk mengambil benda dengan menjepit, missal
saat memindahkan cakram antibiotik.

21. pH Indikator Universal


Kegunaan pH ini untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. pH pada media
berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai
tidak ada perubahan warna, kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan
22. Pipet Filler/Rubber Bulb
Alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Filler
memiliki 3 saluran, yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A
(aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung, S (suction) katup yang jika
ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas, dan E (exhaust) untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

Anda mungkin juga menyukai