Anda di halaman 1dari 2

Untuk mengawali jumpa kita lewat kegiatan kuliah tujuh menit pidato

singkat ini, marilah kita bersama-sama mengungkapkan puja dan puji sukur
kehadirat Allah swt., karena dengan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa
hadir perlu mengikuti kegiatan kultum tanpa ada halangan suatu apapun.
Shalwat serta salammudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad saw., karena dengan ajarannya kita bisa
membedakan yang haq dan yang batil. Manusia dalam menempuh perjalanan
hidup ini, tidak lepas dari liku-liku cobaan hidup. Ujian silih berganti, baik berupa
kemiskinan, kesengsaraan dan berupa penyakit. Segala sesuatu yang menimpa
pada manusia, sehingga menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan, maka tiada
lain kecuali untuk menguji sampai sampaidimana kualitas iman kita.

Bila segala cobaan dihadapinya dengan penuh kesabaran, maka baginya pahala
dari Allah swt. Bila Allah mencitai kaumnya, maka diujinya lebih dahulu. Dan anda
jangan salah faham, bila seseorang mukmin di landa beberapa ujian, baik
kesengsaraan, penyakit, dan berbagai macam problem kehidupan, maka dalam hal
ini berarti hamba itu benar-benar dicintai oleh Allah, bila ujian tersebut dihadapi
dengan penuh kesabaran. Jadi bukan berarti Allah membenci kemudian diberinya
ujian tersebut. Karena degan besarnya ujian yang akan di terima, bila sabar
menghadapinya.

Berkaitan dengan perlunya sikap sabar yang harus diterapkan, maka Nabi saw.
Bersabda:

Bahwasanya bersabar pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala’,


dan sesungguhnya Allah Ta’ala apabila mencintai sesuatu kaum, maka
kaum itu di ujinya lebih dahulu, maka barangsiapa yang rela mendapat
ujian itu, maka mendapat keridaan Allah, dan barangsiapa yang benci,
maka kemurkaan Allah baginya.

Juga sabda beliau saw. dalam Haditsnya terkait keutamaan sabar :

“Sabar adalah bagian dari iman merupakan kepala dari tubuh”.

Dengan ujian yang menimpa pada seseorang, maka haruslah kita terima penuh
kesabaran. Bila seorang mendapat cabaan kemudian dihadapi dengan rasa benci,
maka kemurkaan Allah yang akan menimpa.
Sabar itu ada tiga bagian :

1. Pertama sabar mematuhi ketaatan, perintah dan larangan Alloh


SWT.
2. Kedua sabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa.
3. Ketiga sabar akan ujian kesenangan.

Sabar dalam patuh kepada Alloh SWT harus dalam istiqomah atau keteguhan hati.
Tidak lupa bahwa hidup itu sementara dan suatu saat nanti semua akan
dikembalikan kepada-Nya. Ketika melakukan ibadah perlu kesabaran, karena bila
tidak maka tidak akan masuk menjadi amal soleh.
Sabar terhadap ujian kepahitan dan musibah yang menimpa harus dengan iman
yang kuat. Kita semua harus mengimani takdir yang telah digariskan. Manusia
hanya berencana dan berusaha, Tuhan yang menentukan.
Terakhir sabar saat senang. Ini bersabar yang banyak dilupakan orang. Padahal
kesenangan kebahagiaan harus serta merta juga diiringi kesabaran, karena kalau
tidak bisa jadi bosan dan akhirnya tidak pernah merasa puas dari apa yang telah
dikaruniakan kepadanya.

Kiranya cukup sampai disini materi tentang perlunya bersabar yang bisa kami
sampaikan dengan singkat, mudah-mudahan membawa manfaat bagi kita semua,
amin.
Sampai jumpa pada kesempatan berikut, dan terima kasih atas perhatian saudara
sekalian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai