DISUSUN OLEH:
NAMA : FIRDA RATNASARI RAMADHANI
NIM : 20170350081
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’aliakum Wr. Wb.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 TINJAUAN UMUM SENYAWA AKTIF DAN SEDIAAN........................................1
I.1. Deskripsi Umum Senyawa Aktif....................................................................................2
I.2. Definisi Bentuk Sediaan Terkait.....................................................................................2
I.3. Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat...................................3
I.4. Penandaan Pada Wadah, Leaflet atau Brosur.................................................................3
I.5. Nomor Registrasi (Dengan Uraian/ Penjelasan Penomoran) & Nomor Bets
4
BAB II URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI............................................................5
II.1. Nama Obat dan Sinonim.................................................................................................5
II.2. Bentuk Senyawa Aktif....................................................................................................5
II.3. Mekanisme Kerja Dalam Tubuh.....................................................................................5
II.4. Nasib Obat Dalam Tubuh................................................................................................6
II.5. Indikasi dan Dasar Pemilihan..........................................................................................6
II.6. Kontraindikasi dan Alasannya........................................................................................7
II.7 Dosis dan Perhitungan.....................................................................................................7
II.8. Cara Pakai.......................................................................................................................8
II.9. Efek Samping..................................................................................................................9
II.10.Toksisitas.....................................................................................................................10
II.11.Interaksi Obat...............................................................................................................10
II.12.Penggunaan Pada Kondisi Khusus..............................................................................10
II.13. Peringatan...................................................................................................................11
II.14.Cara Penyimpanan.......................................................................................................11
II.15.Contoh Sediaan yang Beredar di Pasaran....................................................................12
II.16.Analisis Farmakologi...................................................................................................12
BAB III ANALISIS PREFORMULASI, FORMULASI DAN USULAN
FORMULA..............................................................................................................................13
III.1.Pendekatan Formulasi (Analisis Pemilihan Zat Aktif dan Eksipien)...........................13
III.2.Formulasi......................................................................................................................17
BAB IV PEMBUATAN DAN EVALUASI FARMASETIK SEDIAAN AKHIR
..................................................................................................................................................19
IV.1.Metode Pembuatan Sediaan.........................................................................................19
iv
IV.2.Perhitungan dan Penimbangan.....................................................................................19
IV.3.Prosedur Pembuatan Sediaan.......................................................................................22
IV.4.Pengawasan Dalam Proses (IPC).................................................................................24
IV.5.Uji Mutu Farmasetik Sediaan Akhir............................................................................28
IV.6.Pengemasan Sediaan Jadi.............................................................................................35
BAB V WADAH DAN INFORMASI OBAT.........................................................................36
BAB VI DAFTAR PUSTAKA................................................................................................41
LAMPIRAN.............................................................................................................................42
iv
BAB 1
1. Pemerian
Natrium 2,3-dimetil-1-fenil-5-pirazolon-4-metilaminometanasulfonat
c. Struktur Kimia
4. Kelarutan
Mudah larut dalam air, dalam metanol, dan praktis tidak larut dalam eter,
1
5. pH Larutan, Ph Stabilitas
a. pH Stabilitas : 6-7,8
b. pH Larutan :-
a. Titik Didih :-
7. Stabilitas
Tidak stabil terhadap udara lembab dan terurai bila terkena cahaya matahari.
8. Inkompatibilitas
Simpan dalam wadah tertutup baik, simpan pada suhu kamar (25 – 30)°C,
simpan ditempat yang sejuk serta kering, dan terlindung dari cahaya.
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau
2
I.3. Dasar Pertimbangan dan Landasan Hukum Penggolongan Obat
distribusi. Penggolongan obat ini terdiri atas : obat bebas, obat bebas terbatas,
keras yang padanya berlaku tentang obat keras dan juga ketentuan penandaan
obat yang memiliki takaran dosis minimum (DM), diberi tanda khusus lingkaran
bulat merah garis tepi hitam dan huruf K menyentuh garis tepinya, semua obat
3
baru kecuali ada ketetapan pemerintah bahwa obat itu tidak membahayakan, dan
Sediaan Metampiron dibuat oleh pabrik atau industri yang telah memenuhi
19 : Tahun produksi
T : Kode bentuk sedian
01 : Nomor urut pembuatan
4
BAB II
metilaminometanasulfonat.
a. Efek Farmol
larut dalam air dan cepat diserap kedalam tubuh, bekerja secara sentral pada otak
b. Mekanisme Kerja
5
pembawa pesan proses peradangan di sistem syaraf pusat. Pembentukan
metabolisme dan ekskresi yang berjalan secara simultan langsung atau tidak
Pada pemberian secara oral senyawa diserap cepat dan sempurna dalam
saluran cerna. Terdapat 60% Metampiron yang terikat oleh protein plasma, masa
paru dalam plasma 3 jam. Obat ini dimetabolisme di hati menjadi metabolit utama
nyeri, demam dan inflamasi akibat kondisi-kondisi diantaranya sakit kepala, nyeri
dan radang saraf, nyeri pasca operasi, osteoartritis, batu ginjal, artritis reumatoid,
6
II.6. Kontraindikasi dan Alasannya
1. Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus porfiria hati
terkontrol adalah dua tablet 500 mg (1000 mg) secara oral sekali sehari.
Untuk pasien yang membutuhkan manfaat analgesic yang lebih besar, dua
tablet 750 mg (1500 mg) atau tiga tablet 500 mg (1500 mg) dapat
digunakan untuk jangka waktu terbatas. Setelah itu, dosis harian total tidak
7
3. Dosis untuk nyeri pada anak
jam.
Aturan pakai 3-4 kali sehari 1 tablet, maksimal sehari 4 tablet sesudah
PETUNJUK DOKTER.
Selalu baca petunjuk pemakaian obat sebelum menggunakan obat ini. Ikuti
semua petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan atau resep.
Telan obat secara langsung dengan bantuan air putih. Jangan mengunyah
samping obat. .
Minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar kinerja obat dapat
bekerja lebih efektif. Jika satu waktu lupa minum obat dan jeda dengan
ingat. Namun, jika jadwal konsumsinya sudah dekat, abaikan saja dan
Jangan gunakan obat ini terlalu banyak, sedikit, lebih lama dari yang
disarankan. Jika setelah minum obat ini kondisi tidak juga membaik atau
8
Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
terhadap Metampiron: bersin, pilek atau hidung tersumbat; mengi atau kesulitan
jantung atau stroke: nyeri dada menyebar ke rahang atau bahu, mati rasa tiba-tiba
atau kelemahan di satu sisi tubuh, bicara cadel, merasa sesak napas.
9
Efek samping Antalgin umum mungkin termasuk:
II.10. Toksisitas
Turunnya jumlah sel darah atau granulositopenia atau sakit tenggorokan atau
obat antihipertensi.
sebagai berikut:
10
3) Penderita yang hipersensitif atau yang juga memiliki riwayat alergi
terhadap obat-obat golongan NSAID lain seperti aspirin, paracetamol, dan
sebagainya.
4) Bayi yang berusia dibawah 4 bulan atau bayi yang memiliki berat badan di
bawah 5 kg.
5) Ibu hamil terutama 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir.
6) Bagi yang memiliki tekanan darah rendah di bawah 100 mmHg. Karena
Metampiron memiliki efek menurunkan tekanan darah
II.13. Peringatan
Disimpan pada suhu kamar (25 – 30)°C, jauhkan obat ini dari paparan
sinar matahari langsung dan tempat yang lembap, jangan dibekukan, perhatikan
instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker anda,
jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan, serta
buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi.
11
II.15. Contoh Sediaan yang Beredar di Pasaran serta Kekuatannya
12
e. Alasan pemilihan kekuatan sediaan adalah karena sudah sesuai dengan
sumber yang didapat.
f. Lain-lain: Obat diminum sesudah makan dikarenakan obat ini dapat
menyebabkan radang lambung, rasa perih atau sakit pada ulu hati.
BAB III
ANALISIS PREFORMULASI, FORMULASI DAN
USULAN FORMULA
derivate Metasulfonat dari Amidopirin karena mudah larut dalam air dan cepat
diserap kedalam tubuh. Bekerja secara sentral pada otak untuk menghilangakan
adalah metode granulasi basah karena sifat alir kalium metampiron dan tahan
terhadap pemanasan. Metode granulasi basah digunakan untuk obat yang tahan
terhadap air dan memiliki sifat alir jelek (Formularium Nasional, 1978 : 311).
13
keseragaman kandungan tablet dengan mendispersikan dosis kecil zat aktif,
metampiron memiliki sifat alir yang buruk, dan memiliki dosis efektif zat aktif
Preformulasi Eksipien
Deskripsi Keterangan
Nama Antalgin
Sinonim Methampiron
Rumus Molekul C13H16N3NaO4S . H2O
BM 351,37
Pemerian Serbuk hablur, putih sampai kuning
Kelarutan Kelarutanya 1:1.5 dalam air, 1:30 dalam alchohol, sedikit larut
dalam kloroform dan tidak larut dalam eter.
Melting Point 198-199°C
Stabilitas Tidak stabil terhadap udara lembab dan harus terlindungi dari
cahaya matahari
Fungsi dan Sebagai bahan aktif, karena bermanfaat sebagai obat penghilang
Alasan rasa sakit (analgetik) turunan NSAID, atau Non-Steroidal Anti
Pemilihan Anti Inflammatory Drugs. Umumnya obat-obatan analgetik adalah
Bahan golongan obat antiinflamasi (anti pembengkakan), dan beberapa
jenis obat golongan ini memiliki pula sifat antipiretik (penurunan
panas), sehingga dikategorikan sebagai analgetik-antipiretik.
Antalgin merupakan memiliki titik lebur yang tinggi (tahan panas)
dan cocok menggunakan metode granulasi basah.
14
Stabilitas Laktosa dapat berubah warna dengan adanya basa amin dan Mg-
stearat. Stabil dengan penyimpanan di tempat kering dan tertutup
rapat.
Fungsi dan Fungsi laktosa adalah sebagai bahan pengisi (pemanis).
Konsentrasi Konsentrasi sekitar 65-85% b/b
Alasan Laktosa memiliki sifat antara lain: mudah larut dalam air,
Pemilihan memberikan rasa yang dapat diterima di mulut, tidak higroskopis,
Bahan mudah dikeringkan pada saat pembuatan dengan metode granulasi
basah, memiliki kompresibilitas yang baik, tidak reaktif, memiliki
nilai titik leleh yang tinggi (202°C) sehingga tidak akan menjadi
lunak pada saat terkena tekanan kompresi, sifat alir yang cukup
baik, harga relatif murah, dan terdapat dalam berbagai macam
ukuran partikel.
Deskripsi Keterangan
Nama Talc
Sinonim Altalc; E553b; hydrous magnesium calcium silicate; hydrous
magnesium silicate; Imperial; Luzenac Pharma; magnesium
hydrogen metasilicate; Magsil Osmanthus; Magsil Star; powdered
talc; purified French chalk; Purtalc; soapstone; steatite; Superiore;
talcum.
Pemerian Sangat halus, putih keabu-abuan putih, tidak berbau, tidak teraba,
bermanis-manis, bubuk kristal. Hal ini melekat mudah pada kulit
dan lembut untuk disentuh dan bebas dari butiran.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam pelarut asam dan alkali, pelarut organik
dan air.
Inkompattibilita
s Inkompatible dengan senyawa amonium kuartener
Stabilitas dan Talk merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan
Kondisi pemanasan pada 160 C selama tidak kurang dari 1 jam . Hal ini
Penyimpanan juga dapat disterilkan oleh paparan etilen oksida atau iradiasi
gamma . Talk harus disimpan dalam wadah tertutup baik di
tempat sejuk , tempat kering.
Fungsi dan
Konsentrasi Penggunaan Konsentrasi (%)
yang Dusting powder 90-99
Dibutuhkan Glidan and tablet lubricant 1-10
Capsule and tablet diluent 5-30
Alasan Untuk mengurangi keterikatan antar partikel pada saat dicetak
Pemilihan sehingga dapat memberikan sifat alir yang baik. Bahan ini praktis
Bahan tidak larut dan kemungkinan berpengaruh perlambatan pada laju
disolusi, konsentrasi talk harus dibatasi secara tepat dan tidak
melewati 5 % (1 – 5 %).
15
d) Mg Stearat (FI IV hal 115, Excipients ed V hal 432 )
Deskripsi Keterangan
Nama Magnesium stearate
Sinonim Magnesium octadecanoate; octadecanoic acid, magnesium salt;
stearic acid, magnesium salt.
Nama Kimia Octadecanoic acid magnesium salt [557-04-0]
Formula Empiris C36H70MgO4
Pemerian sangat halus, cahaya putih, dipercepat atau digiling, bubuk teraba
dari bobot isi rendah, memiliki bau samar dari asam stearat dan
rasa yang khas. Serbuk ini berminyak saat disentuh dan mudah
melekat pada kulit .
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter dan air;
sedikit larut dalam benzena hangat dan etanol hangat (95%).
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali dan garam besi.
menghindari pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat.
magnesium stearat tidak dapat digunakan dalam produk yang
mengandung aspirin, beberapa vitamin dan garam alkaloid
berlebih.
Stabilitas dan Magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah
Kondisi tertutup baik. di tempat yang sejuk dan kering
Penyimpanan
Fungsi dan Magnesium stearat secara luas digunakan dalam kosmetik,
konsentrasi yang makanan, dan formulasi farmasi . Hal ini terutama digunakan
dibutuhkan sebagai lubrikan dalam kapsul dan pembuatan tablet pada
konsentrasi antara 0,25 % dan 5,0 % b/b. Hal ini juga digunakan
dalam barier krim.
16
beberapa protein
Stabilitas Larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan terjadi pada pH
dibawah 2. Viskositas larutan berkurang dengan cepat jika pH
diatas 10. Menunjukan viskositas dan stabilitas maksimum pada
pH 7-9. Bisa disterilisasi dalam kondisi kering pada suhu 160
selama 1 jam, tapi terjadi pengurangan viskositas.
Fungsi dan Sebagai pengikat (1-6 % eksipien). Dapat membantu
Alasan penghancuran obat ketika sudah ditelan dan mampu mengikat
Pemilihan bahan aktif dan tambahan menjadi granul karena CMC-Na yang
Bahan bersifat menyerap air. CMC-Na inkompatibilitas dengan Mg, Ca,
Al dan garamnya. CMC-Na menghasilkan granul yang lebih rapuh
dari PVP. Umumnya tablet CMC-Na mempunyai waktu
disintegrasi yang lebih lama.
Deskripsi Keterangan
Nama Amylum Maydis
Konsentrasi 3 – 15 %
Pemerian Tidak berbau dan tidak berasa, serbuk halus dan putih.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol dingin 95% dan air dingin.
Inkompatibilitas Material bersifat inert.
Stabilitas Praktis tidak larut dalam etanol dingin (96%) dan dalam air
dingin. Starch/ amilum larut dalam air panas pada suhu tinggi atau
suhu gelatinisasi. Pati parsial larut dalam dimetilsulfoksida dan
dimetilformamida.
Fungsi dan Sebagai penghancur (pengisi). Dipilih karena amilum merupakan
Alasan bahan yang cepat kontak dengan cairan lambung sehingga tablet
Pemilihan dapat cepat dihancurkan dengan melepaskan zat aktif.
Bahan
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
III.2. Formulasi
III.2.1. Formula Umum
R/ Zat aktif X mg
a. Formula Utama
b. Formulasi Alternatif
18
BAB IV
PEMBUATAN DAN EVALUASI FARMASETIK
SEDIAAN AKHIR
Akan dibuat sediaan tablet Metampiron dengan kekuatan 500 mg, dan bobot
700 mg pertablet. Dengan metode granulasi basah karena metode ini sangat cocok
untuk Metampiron yang memiliki sifat alir yang buruk, sehingga untuk
Diketahui:
Maka bahan yang akan ditimbang dalam pembuatan 1000 tablet Metampiron
500 mg adalah:
19
Fase Dalam (93%)
Antalgin = 500 mg
10
CMC Na = x 700 mg = 70 mg
100
Laktose = 651 - (500 + 70) = 81 mg
93
Total FD x 700 mg=651mg
100
20
Antalgin 500 mg 500 mg 500 gr
CMC Na 10 % 70 mg 70 gr
Lactose q.s 81 mg 81 gr
Mg Stearate 1% 6,98 mg 6,98 gr
Talk 3% 20,96 mg 20,96 gr
Amylum 3% 20,96 mg 20,96 gr
21
= 0,645 g/tablet = 645 mg/tablet
Disiapkan alat (ayakan 12 dan 16 mesh, oven, loyang, alat pencetak tablet) dan
bahan (Antalgin, Mg stearate, CMC-Na, Amilum, Laktosa, Talk)
Bahan aktif (Antalgin) dan bahan tambahan bahan (Mg stearate, CMC-Na,
Amilum, Laktosa, Talk) ditimbang sesuai dengan perhitungan bahan
Massa yang lembab diayak dengan ayakan 12 mesh dan dikeringkan di oven
dengan suhu 500-600 C selama 30 menit
22
Setelah granul kering, diayak dengan no. 16 mesh. Ditimbang granul kering
yang diperoleh. Kemudian dipindahkan ke mesin pencampur kubik “twin shell
blender”
Ditambahkan pewarna
Dimasukkan campuran serbuk ke dalam mesin pencetak tablet lalu cetak hingga
didapat jumlah tablet yang diinginkan
Tablet yang telah jadi dimasukkan kedalam kemasan primer dan sekunder
23
IV.4. Pengawasan Dalam Proses (IPC)
1) Sifat Aliran
bobot/tablet.
Ada beberapa cara uji yang dapat digunakan sebagai pengukur aliran. Dua
mengalir.
Aliran=(Wt-Wo)/T
24
2) Homogenitas Campuran
Adalah jumlah massa (air) yang hilang selama proses pemanasan (70oC).
Prosedur:
atau g hilang)
4) Kadar Mampat
25
Vo−V 500
%T=
Vo
atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil.
Prosedur:
getaran.
6) Bobot Jenis
26
Kerapatan granul dapat mempengaruhi kompresibilitas, porositas tablet,
a) BJ Sejati
cairan pengisi sela memasuki pori-pori granul. Ketepatan diukur dari volumr
cairan pengisi sela yang dipindahkan oleh sejumlah tertentu granul dalam
piknometer.
pemampatan
27
pemampatan. Dengan skema sebagai berikut:amati volume dan hitung BJ
sebanyak 500x).
alat volumeter.
Makin berkursng kemampuan untuk dikempa (BJ tinggi), makin besar daya
1) Evaluasi Fisik
28
a) Keseragaman Bobot
buat.
Prosedur :
Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang terhadap rata-rata lebih
dari kolom A, dan tidak boleh ada satupun tablet yang menyimpang
Hasil dapat diterima apabila tidak terdapat lebih dari 2 tablet yang
memiliki bobot menyimpang lebih dari 10% bobot rata-rata dan tidak
boleh ada 1 tablet yang menyimpang lebih dari 20% dari bobot rata-
Jika perlu, diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satupun
b) Kekerasan Tablet
tablet merupakan salah satu persyaratan penting dari suatu tablet. Faktor-
29
sifat bahan yang dikempa. Kekerasan ini yang dipakai sebagai ukuran dari
1970).
Prosedur :
yang tidak keras akan mengalami kerapuhan pada saat pengemasan dan
c) Keseragaman Ukuran
Prosedur :
30
Catat hasil pengukuran masing-masing tablet.
Penafsiran Hasil : Tablet yang baik memiliki diameter tidak lebih dari 3
d) Uji Disolusi
tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus
1995).
Prosedur :
dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau
31
dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode
berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode
pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta
dari pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan
atau lebih. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan
sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang
tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau
Waktu disentegrasi obat yang baik dari tablet yang di uji adalah 15 menit
untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet
Prosedur :
Dihitung waktu hnacur sejak tablet mulai hancur hingga tidak ada yang
tertinggal di kasa.
f) Friabilitas
32
Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet
menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam
adalah 4 menit. Jadi ada 100 putaran. Mula-mula tablet dibersihkan dahulu
bobot <> 650 mg, timbang tablet sebanyak 10 buah. Masukan seluruh tablet
Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat. Bersihkan dari debu dan timbang
Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam
proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet
meragukan (bobot yang hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang
sebanyak dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang
Prosedur :
33
Tablet dibersihkan lagi dan ditimbang.
g) Friksibilitas
Prosedur:
2) Evaluasi Kimia
Identifikasi
besi(III) klorida P 5%; terjadi warna biru yang jika dibiarkan berubah
Penetapan Kadar
34
Timbang saksama lebih kurang 200 mg, larutkan dalam 5 ml air. Tambahkan
5 ml asam klorida 0,02 N dan segera titrasi dengan iodium 0,1 N LV,
3) Evaluasi Biologi
Dikarenakan pada formula tidak menggunakan pengawet dan bahan antibiotic
35
BAB V
WADAH DAN INFORMASI OBAT
Kemasan Primer (Label), Kemasan Sekunder (Wadah) dan Brosur.
larut dalam air dan cepat diserap kedalam tubuh, bekerja secara sentral pada otak
sakit dan thermostat yang mengatur suhu tubuh. Bekerja secara menghambat
Indikasi :
Metampiron dalam bentuk sediaan tablet indikasinya untuk mengurangi
rasa nyeri, demam dan inflamasi akibat kondisi-kondisi diantaranya sakit kepala,
nyeri dan radang saraf, nyeri pasca operasi, osteoartritis, batu ginjal, artritis
reumatoid, artritis psoriatik, asam urat, kolik dan sindrom pra-haid (PMS).
Kontraindikasi :
Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus porfiria hati
36
Penderita dengan tekanan darah = 100 mmHg.
Efek Samping :
Efek samping Antalgin umum mungkin termasuk:
Terngiang di telinga.
Dosis :
Cara Pakai :
Aturan pakai 3-4 kali sehari 1 tablet, maksimal sehari 4 tablet sesudah
PETUNJUK DOKTER.
37
Selalu baca petunjuk pemakaian obat sebelum menggunakan obat ini. Ikuti
semua petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan atau resep.
samping obat.
Minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar kinerja obat dapat
bekerja lebih efektif. Jika satu waktu lupa minum obat dan jeda dengan
ingat. Namun, jika jadwal konsumsinya sudah dekat, abaikan saja dan
Jangan gunakan obat ini terlalu banyak, sedikit, lebih lama dari yang
disarankan. Jika setelah minum obat ini kondisi tidak juga membaik atau
Peringatan :
urtikaria, atau reaksi tipe alergi setelah minum aspirin atau NSAID
38
lainnya. Reaksi anafilaktik yang berat, jarang fatal, dan anafilaksis
Penandaan Berdasarkan UU :
yang padanya berlaku tentang obat keras dan juga ketentuan penandaan pada
Cara Simpan :
39
Simpan pada suhu kamar (25 – 30)° C dan dalam wadah tertutup baik,
simpan ditempat yang sejuk serta kering dan terlindung dari cahaya.
Simbol Pabrik :
PT. Dex Pharm
Tarakan - Indonesia
Alamat Pabrik :
Jl. Sebengkok AL RT. 08 NO. 79 Kalimantan Utara, Tarakan – Indonesia
40
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA
Lachman, L., Liebermann, H.A., and Kaning, J.L., 1994. Teori dan praktek
industry, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, edisi 3, Universitas Indonesia,
Jakarta, 760-779.
Rowe, R.C, Sheskey, P.J and Owen, S.C, 2009, Handbook of Pharmaceutical
Manufacturing Formulations Compressed Solid Products, Second Edition,
Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, USA.
Rowe, R.C, Sheskey, P.J and Owen, S.C, 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 6th Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Association, USA
Sulaiman, T.N.S., 2007, Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet, Pustaka
Laboratorium Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
41
LAMPIRAN
42
BROSUR
43
KEMASAN PRIMER (LABEL)
44