DI
OLEH :
NIM : 15010147
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat
waktu. Dengan ini adapun judul makalah kami “KEPERAWATAN
KELUARGA PADA KLIEN DIABETES MILITUS”. Adapun tujuan kami
membuat makalah ini merupakan tugas dari mata pelajaran biokimia untuk
memenuhi nilai kami disemeter empat ini. Dengan ini kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu kami membutuhkan kritik dan saran sebagai
pembangun demi kesempurnaan makalah ini. kami berharap semoga
makalah tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.
Ramayan abadi
(Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA.....................................................................................i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakanMasalah……………………………………………………..1
B. Rumusa Masalah……………………………………………………………2
C. TujuanPenulisan……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian diabetes militus………………………………………………….
B. Klasifikasi…………………………………………………………………….
C. Patofisiologi……………………………………………………………………
D. Manifestasi Klinis…………………………………………………………….
E. Komplikasi…………………………………………………………………….
F. Pencegahan…………………………………………………………………
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.Pengkajian……………………………………………………………………….
B. Analisa Data…………………………………………………………………….
C. Prioritas masalah……………………………………………………………….
D. Intervensi………………………………………………………………………..
E.Implementasi…………………………………………………………………
F. Evaluasi……………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar
gula darah yang tinggi (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh gangguan
sekresi insulin, dan resistensi insulin atau keduanya. Pasien-psien yang
mengalami difisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa
plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. Pada
hiperglikemia yang parah yang melibihi ambang ginjal yang normal
(konsentrasi glukosa darah sebesar 160-180 mg/dl/100ml), timbul
glukosuria karena tubulus-tubulus
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis merumuskan masalah
penelitian yaitu “Apakah ada hubungan lama pendidikan dan persepsi
pasien tentang diet dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus tipe II
rawat inap di RS
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diabetes adalah kata Yunani yang berarti mengalirkan/
mengalihkan (siphon). Mellitus adalah kata Latin untuk madu, atau gula.
Diabetes mellitus adalah penyakit di mana seseorang
mengeluarkan/mengalirkan sejumlah besar urin yang terasa
manis.Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan
hormon yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap
glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketika di dalam darah tidak
terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh kita dapat bereaksi normal
terhadap insulin dalam darah. Diabetes melitus yaitu gangguan
metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang
penuh secara klinis, maka diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia
puasa dan postprandial, aterosklerotik, penyakit vaskular mikroangiopati
dan neuropati (Price & Wilson, 2006).
B. Klasifikasi
Klasifikasi Menurut Natadidjaja (2002), terdapat beberapa tipe diabetes
melitus yang berbeda, penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab,
perjalanan klinik dan terapinya Klasifikasi yang utama adalah:
a) Tipe I: Diabetes melittus tergantung insulin (insulin dependent
diabetes melitus/ IIDMU).
b) Tipe II: Diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin
independent diabetes melitus/ NIDDM).
1) Penderita biasanya gemuk
2) Fungsi sel beta menurun sedikit demi sedikit
c) melitus gastrointestinal (gestasional diabetes melitus/ GDM).
C. Patofisiologi
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu gejala yang timbul pada
individu disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
jumlah insulin yang abnormal (Arjatmo, 2002). Insulin diproduksi oleh
kelenjar ludah perut pancreas pada bagian yang disebut pulau-pulau
Langerhans. Terdapat beberapa jenis sel utama dari pulau-pulau
Langerhans, meliputi: (a) sel A [Alpha], berperan untuk memproduksi
glikogen yang menjadi factor hiperglikemik; (b) sel B [Beta], berperan
untuk memproduksi insulin; dan (c) sel D [Delta], berperan untuk
membuat somatostatin.
Pada pulau-pulau Langerhans tersebut terdapat islet cells yang berfungsi
dalam pembuatan insulin. Pengaturan dalam sekresi insulin ini
dipengaruhi oleh efek umpan balik kadar glukosa darah pada pancreas.
Apabila kadar glukosa darah meningkat diatas 100 mg/ 100mL darah
maka sekresi insulin dapat meningkat cepat. Sedangkan, apabila kadar
glukosa normal atau dalam kondisi rendah maka produksi insulin akan
menurun. Maka, disimpulkan bahwa hubungan antara jumlah glukosa
darah dengan jumlah produksi insulin berbanding sejajar.
D. Etiologi
E. Manifestasi klinis
Menurut Sujono & Sukarmin (2008) manifestasi klinis pada penderita
Diabetes Melitus, yaitu:
a. Gejala awal pada penderita DM adalah
1) Polyuria (peningkatan volume urin)
Penyakit Diabetes Melitus disebabkan oleh karena gagalnya
hormon insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak
dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah
meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal tidak dapat menahan
hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah 180
mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa
menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah.
Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua
kelebihan dikeluarkan bersama urin yang disebut glukosuria.
Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam
urin (Price,1995).
2) Polydipsia (peningkatan rasa haus)
Akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air yang
menyebabkan dehidrasi ekstrasel. Dehisrasi intrasel mengikuti
dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdifusi keluar sel
mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke plasma yang
hipertonik (sangat pekat). Dehidrasi intrasel merangsang
pengeluaran ADH (antidiuretic hormone) dan menimbulkan rasa
haus.
3) Polyphagia (peningkatan rasa lapar)
Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya
transport glukosa ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan
dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis.
Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh,
maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak
makan (Price,1995)
4) Rasa lelah dan kelemahan otot
Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
pasien diabetes lama, katabolisme protein di otot dan
ketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa
sebagai energi.
F. Komplikasi
a) Primer
b) Skunder
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Data Dasar Keluarga
Nama kepala keluarga Ny. N, usia 45 tahun, pendidikan terakhir yaitu
SMA, pekerjaan sebagai satpam dan tinggal dirumah sendiri dengan
alamat kelurahan sukaraja RT 02
a) Komposisi keluarga
c) Genogram
d)
Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
Klien
Kawin
Tinggal serumah
Klien dengan DM
Keterangan
1. Ruang Tamu
222222233
5 6
2. Kamar Tidur
4
3. Kamar Tidur
4. Dapur
1 3
5. Gudang
2
6. Kamar Mandi
5) Struktut keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas layanan kesehatan di wilayah Ny.N berupa
Puskesmas dan klinik. Jarak fasilitas kesehatan terdekat
kurang dari 2 km dan dapat dijangkau dengan menggunakan
motor.
b. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi terjadi secara terbuka dan dua arah,
menggunakan bahasa sehari – hari yaitu bahasa sunda
c. Struktur Peran
Ny.N sebagai kepala keluarga dan pengambilan keputusan
serta menjadi panutan.Ny. N sebagai ibu rumah tangga .
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga
lain yang terkena Diabetes Melitus untuk menjaga pola makan
dan rutin meminum obat. Tapi terkadang Ny. N masih
mengkonsumsi mie instan dan telur. Ny. M mengatakan sudah
+ 1 bulan belum memeriksa kadar gula darah.
e. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat sunda, dan tidak ada
nilai dan norma tertentu dan nilai agama yang bertentangan
dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan
merupaan hal yang penting.
6) Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Respon
keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini
keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial keluarga Ny.N berjalan dengan baik, Ny. N
sering berkomunikasi dan bersosialisasi. Mengikuti pengajian
didekat rumahnya, tetapi anggota keluarga tidak ada yang ikut
dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang
cukup berpengaruh di masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
An.R yang mengganti balutan Ny.N setiap pagi, serta
mengingatkan untuk menjaga pola makan.
d. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga dapat dari hasil bekerja sebagai
buruh dengan pendapatan + 1.000.000,- / bulan uang digunakan
setiap bulan untuk kebutuhan harian, bulanan, kebutuhan
sandang, pangan, papan dan kesehatan.
8) Pemeriksaan fisik
No Aspek Ny.N An.R An.S
1 Penampilan Sehat Sehat Sehat
2 Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
3 Tanda Vital
- TD 120/80 mmHg 130/80 mmHg 130/80 mmHg
- Nadi 82x/ menit 88 x / menit 88 x / menit
- Suhu 36 0C 36 0C 36 0C
4 Kepala
- Rambut Hitam
Hitam Hitam
- Kulit kepala Kotor Bersih Bersih
- Massa nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5 Mata
- Konjungtiva An Anemis An Anemis An Anemis
- Sklera An Ikteik An Inkterik An Inkterik
- Lensa Keruh Jernih Jernih
- Pupil Isokor Isokor Isokor
- Penglihatan Baik,
Baik, Baik, dibuktikan
dibuktikan bisa
dibuktikan bisa bisa membaca
membaca
membaca papan papan nama
papan nama
nama dengan dengan jarak+ 6
dengan jarak+
jarak + 6 meter meter
6 meter
6 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris Simetris
- Keadaan Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih
Dapat Dapat Dapat
membedakan membedakan membedakan bau
- Fungsi
bau kayu putih bau kayu putih kayu putih dan
dan kopi dan kopi kopi
7 Mulut
- Keadaan Bersih Bersih Bersih
Bisa
Bisa
mengunyah Bisa mengunyah
- Fungsi mengunyah
tanpa tanpa gangguan
tanpa gangguan
gangguan
8 Telinga
Dapat Dapat
Dapat mendengar
- Fungsi mendengar mendengar
dengan baik
dengan baik dengan baik
9) Harapan keluarga
Keluarga berharap penyakit yang diderita cepat sembuh dan
tidak terjadi komplikasi
10) Pemeriksaaan penunjang
11) Therapy
o Metformin 500 mg 2 x 1 tab
o Glucodex 50 mg 2 x 1 tab
o Salep gentalgen
B. Analisa data
Interprestasi Masalah
No Data Fokus
Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif Kurangnya Ketidak
- Ny.N mengatakan telapak tangan pengetahuan mampuan
dan kaki terasa kebas dan keluarga anggota keluarga
kesemutan tentang cara mengenal
- Ny N mengatakan sudah + 1 bulan pencegahan dan masalah diabetes
belum memeriksa kadar gula darah. perawatan melitus
- An.R mengatakan Ny. N masih diabetes berhubungan
mengkonsumsi Mie Instan + telur mellitus dengan
kurangnya
Data Objektif : pengetahuan
- Kesadaran Composmentis keluarga tentang
- Tanda-tanda Vital : cara pencegahan
TD : 130/80 mmHg dan perawatan
Nadi : 88 x/ menit diabetes melitus
Respirasi : 22 x / menit
Suhu : 36 0C
C. Perioritas Masalah
1. Ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah Diabetes melitus
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)
A : Kurangnya pengetahuan
keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan
diabetes melitus teratasi
sebagian dengan hasil :
- Keluarga dapat memahami
tentang penyakit diabetes
melitus (pengertian, tanda dan
gejala,
penyebab,penatalaksanaan)
serta diet pada DM
P : Lanjutkan di hentiksn
- Pantau diet yang tepat pada
Diabetes Melitus
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas di harapkan kita dapat lebih memahami makna
kesehatan,semoga informasi ini bisa membantu kita menghindari penyakit diabetes
yang sekarang bukan lagi hanya disebabkan oleh genetis. bila gejala-gejala tersebut
pernah anda/orang terdekat anda tangani, segerakan memeriksa kadar gula dalam
darah.
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia A dan Larraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit Edisi 4. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI
Suddart & Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2.
Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI