Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KLIEN Ny.N DENGAN PENYAKIT DIABETES MILITUS

DI

OLEH :

NAMA : RAMAYANA ABADI

NIM : 15010147

PEMBIMBING : Ns,Susi Andriani,S.Kep

PRODI : S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

KABUPATEN PIDIE JAYA

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat
waktu. Dengan ini adapun judul makalah kami “KEPERAWATAN
KELUARGA PADA KLIEN DIABETES MILITUS”. Adapun tujuan kami
membuat makalah ini merupakan tugas dari mata pelajaran biokimia untuk
memenuhi nilai kami disemeter empat ini. Dengan ini kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Secara khusus saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ns.Susi


Andriani,S.Kep yang sudah membantu membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
tepat waktu. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kedua Orang
Tua kami yang telah memberikan restu kepada kami dalam mengerjakan
makalah ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu kami membutuhkan kritik dan saran sebagai
pembangun demi kesempurnaan makalah ini. kami berharap semoga
makalah tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sigli, 2 NOVEMBER 2018

Ramayan abadi

(Penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA.....................................................................................i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakanMasalah……………………………………………………..1
B. Rumusa Masalah……………………………………………………………2
C. TujuanPenulisan……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian diabetes militus………………………………………………….
B. Klasifikasi…………………………………………………………………….
C. Patofisiologi……………………………………………………………………
D. Manifestasi Klinis…………………………………………………………….
E. Komplikasi…………………………………………………………………….
F. Pencegahan…………………………………………………………………
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.Pengkajian……………………………………………………………………….
B. Analisa Data…………………………………………………………………….
C. Prioritas masalah……………………………………………………………….
D. Intervensi………………………………………………………………………..
E.Implementasi…………………………………………………………………
F. Evaluasi……………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar
gula darah yang tinggi (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh gangguan
sekresi insulin, dan resistensi insulin atau keduanya. Pasien-psien yang
mengalami difisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa
plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. Pada
hiperglikemia yang parah yang melibihi ambang ginjal yang normal
(konsentrasi glukosa darah sebesar 160-180 mg/dl/100ml), timbul
glukosuria karena tubulus-tubulus

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis merumuskan masalah
penelitian yaitu “Apakah ada hubungan lama pendidikan dan persepsi
pasien tentang diet dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus tipe II
rawat inap di RS

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan lama pendidikan dan persepsi pasien tentang apa


itu diabaetes militus dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus tipe
II
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan karakteristik pasien diabetes mellitus tipe II.
b. Mendeskripsikan lama pendidikan pasien diabetes mellitus tipe II
c. Mendeskripsikan persepsi pasien tentang diet diabetes mellitus tipe
II
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Diabetes adalah kata Yunani yang berarti mengalirkan/
mengalihkan (siphon). Mellitus adalah kata Latin untuk madu, atau gula.
Diabetes mellitus adalah penyakit di mana seseorang
mengeluarkan/mengalirkan sejumlah besar urin yang terasa
manis.Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan
hormon yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap
glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketika di dalam darah tidak
terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh kita dapat bereaksi normal
terhadap insulin dalam darah. Diabetes melitus yaitu gangguan
metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang
penuh secara klinis, maka diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia
puasa dan postprandial, aterosklerotik, penyakit vaskular mikroangiopati
dan neuropati (Price & Wilson, 2006).

B. Klasifikasi
Klasifikasi Menurut Natadidjaja (2002), terdapat beberapa tipe diabetes
melitus yang berbeda, penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebab,
perjalanan klinik dan terapinya Klasifikasi yang utama adalah:
a) Tipe I: Diabetes melittus tergantung insulin (insulin dependent
diabetes melitus/ IIDMU).
b) Tipe II: Diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin
independent diabetes melitus/ NIDDM).
1) Penderita biasanya gemuk
2) Fungsi sel beta menurun sedikit demi sedikit
c) melitus gastrointestinal (gestasional diabetes melitus/ GDM).
C. Patofisiologi
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu gejala yang timbul pada
individu disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
jumlah insulin yang abnormal (Arjatmo, 2002). Insulin diproduksi oleh
kelenjar ludah perut pancreas pada bagian yang disebut pulau-pulau
Langerhans. Terdapat beberapa jenis sel utama dari pulau-pulau
Langerhans, meliputi: (a) sel A [Alpha], berperan untuk memproduksi
glikogen yang menjadi factor hiperglikemik; (b) sel B [Beta], berperan
untuk memproduksi insulin; dan (c) sel D [Delta], berperan untuk
membuat somatostatin.
Pada pulau-pulau Langerhans tersebut terdapat islet cells yang berfungsi
dalam pembuatan insulin. Pengaturan dalam sekresi insulin ini
dipengaruhi oleh efek umpan balik kadar glukosa darah pada pancreas.
Apabila kadar glukosa darah meningkat diatas 100 mg/ 100mL darah
maka sekresi insulin dapat meningkat cepat. Sedangkan, apabila kadar
glukosa normal atau dalam kondisi rendah maka produksi insulin akan
menurun. Maka, disimpulkan bahwa hubungan antara jumlah glukosa
darah dengan jumlah produksi insulin berbanding sejajar.

D. Etiologi

Menurut Saputra (2009), penyebab dari penyakit Diabetes Melitus tipe


antara lain:
a. Diabetes tipe I
1) Faktor genetik
Faktor genetik penting karena dijumpai hubungan
dengan antigen histokompatibilitas tertentu. Penderita diabetes
tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi mewarisi semua
predisposisi atau kecenderungan genetik kearah terjadinya
diabetes tipe I.Kecenderungan ini ditemukan pada individu
yang mewakili memiliki antigen HLA (Human Leucocyte
Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang
bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan prosesnya.
2) Imunologi
Faktor Imunologi sangat penting karena terdapat hubungan
antara diabetes dan anemia pernisiosa atau gangguan tiroid,
dan antibodi sel pulau dan penemuan pada autopsi dari kasus-
kasus menunjukkan respon autoimun seluler.
3) Faktor Lingkungan
Penderita diabetes tinggal disekitar orang-orang yang dalam
kesehariannya sering mengkonsumsi minuman dan makanan
dengan kadar gula yang tinggi. Sehingga sangat memicu
kenaikan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes
khususnya apabila tidak diperhatikan.
4) Usia Penderita diabetes kebanyakan pada usia 40 keatas.
Selain itu dari sisi faktor keturunan, usia menjelang tua jarang
sekali, memperhatikan kontrol pola makan dengan glukosa
yang tinggi. Dan juga organ-organ dalam tubuh yangberperan
dalam proses pengabsorbsian.
5) Obesitas Orang-orang dengan berat badan melebihi standart
normal atau over weight cenderung mudah terkena diabetes,
dikarenakan orang gemuk sedikit aktifitasnya dan lebih banyak
bermalas-malasan, dan sebagian besar mereka apabila
kelelahan, dilimpahkan pada makanan yang tinggi karbohidrat
yang mudan menelan kenaikan kadar gula dalam darah.
6) Gaya Hidup Pola kebiasaan minum-minuman dan makan-
makanan yang manis, membuat kadar gula tinggi sehingga
menambah beban bagi para penderita diabetes.
b) Diabaetes tipe II

Menurut Misnadiarly (2006), mekanisme yang tepat yang


menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada
diabetes tipe II masih belum diketahui.
Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya
resitensi insulin:
1) Usia (resitensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas
2) Obesitas 65 tahun)
3) Riwayat keluarga

E. Manifestasi klinis
Menurut Sujono & Sukarmin (2008) manifestasi klinis pada penderita
Diabetes Melitus, yaitu:
a. Gejala awal pada penderita DM adalah
1) Polyuria (peningkatan volume urin)
Penyakit Diabetes Melitus disebabkan oleh karena gagalnya
hormon insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak
dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah
meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal tidak dapat menahan
hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah 180
mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa
menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah.
Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua
kelebihan dikeluarkan bersama urin yang disebut glukosuria.
Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam
urin (Price,1995).
2) Polydipsia (peningkatan rasa haus)
Akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air yang
menyebabkan dehidrasi ekstrasel. Dehisrasi intrasel mengikuti
dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdifusi keluar sel
mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke plasma yang
hipertonik (sangat pekat). Dehidrasi intrasel merangsang
pengeluaran ADH (antidiuretic hormone) dan menimbulkan rasa
haus.
3) Polyphagia (peningkatan rasa lapar)
Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya
transport glukosa ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan
dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis.
Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh,
maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak
makan (Price,1995)
4) Rasa lelah dan kelemahan otot
Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
pasien diabetes lama, katabolisme protein di otot dan
ketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa
sebagai energi.

b. Gejala lain yang muncul:


1. Peningkatan angka infeksi akibat penurunan protein sebagai
bahan pembentukan antibody, peningkatan konsentrasi glukosa
disekresi mukus, gangguan fungsi imun dan penurunan aliran
darah pada penderita diabetes kronik.
2. Adanya kelainan kulit seperti gatal-gatal, bisul.
3. Kelainan ginekologis seperti keputihan dengan penyebab
tersering yaitu jamur terutama candida.
4. Kesemutan, rasa baal akibat neuropati.
5. Penurunan energi metabolik yang dilakukan oleh sel melalui
proses glikolisis tidak dapat berlangsung secara optimal.
6. Luka yang lama sembuh, proses penyembuhan luka
membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur
makanan yang lain. Bahan protein banyak diformulasikan
untuk kebutuhan energi sel sehingga bahan yang diperlukan
untuk penggantian jaringan yang rusak mengalami gangguan.
7. Laki-laki dapat terjadi impotensi, ejakulasi dan dorongan
seksualitas menurun karena kerusakan hormon testosteron.
8. Terjadi pengaburan atau kehilangan penglihatan karena
katarak atau gangguan refraksi akibat perubahan pada lensa
oleh hiperglikemia.
9. Kelemahan tubuh

F. Komplikasi

Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999), yaitu :


1. Akut
2. Hipoglikemia dan hiperglikemia
3. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
penyakit jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh
darah kapiler)
4. Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil,
retinopati, nefropati.
5. Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf
otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler
(Suddarth and Brunner, 1990).
Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes
bisa menimbulkan berbagai komplikasi, yaitu :
1. Kardiopati diabetik,
2. Gangren dan impotensi,
3. Nefropati diabetik,
4. Retinopati diabetik
G. Pencegahan

a) Primer

Tujuan untuk mencegah terjadinya diabetes mellitus. Untuk


itu, faktor-faktor yang dapat menyebabkan diabetes mellitus perlu
diperhatikan, baik secara genetic maupun lingkungan. Berikut hal-
hal yang harus dilakukan dalam pencegahan primer:

- Pola makan seimbang dan tidak berlebihan


- Genetik konseling
- Identifikasi kelompok resiko tinggi
- Edukasi
- Olahraga secara teratur dan tidak banyak berdiam diri
- Usahakan berat badan dalam batas normal
- Hindari obat-obatan yang dapat menimbulkan diabetes mellitus
(diabetogenik),misalnya dueretika, kortikosteroid, glucagon,
adrenalin, ekstraktiroid, dan obat kontrasepsi hormonal.

b) Skunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah agar


penyakit diabetes Mellitus yang sudah timbul tidak menimbulkan
komplikasi penyakit lain, menghilangkan gejalan, dan keluhan
penyakit diabetes Mellitus. Pencegahan sekunder meliputi seteksi
dini penderita diabetes mellitus, terutama bagi kelompok yang
berisiko tinggi terkena diabetes mellitus. Bagi yang dicurigai
terkena diabetes mellitus, perlu diteliti lebih lanjut untuk
memperkuat dugaan adanya diabetes mellitus.
Berikut hal-hal yang harus dilakukan dalam pencegahan
sekunder:

1) Diet sehari-hari harus seimbang dan sehat


Diet dilakukan pada penderita diabetes mellitus
bertujuan untuk menyesuaikan makanan dengan kesanggupan
tubuh menggunakannya. Dengan kata lain, tubuh tidak
diperkenankan untuk menumpuk makanan yang tidak
digunakan dan penderita dapat mencapai keadaan fisiologis
yang normal untuk melakukan pekerjaar sehari-hari. Dalam
merencanakan diet bagi penderita diabetes, terdapat beberapa
syarat yaitu:
 Jumlah kalori ditentukan menurut umur,jenis kelamin,
berat badan, aktivitas, sushu tubuh, dan kelainan
metabolik
 Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan
tubuh menggunakan (gula murni tidak diperbolehkan)
 Makanan cukup protein, mineral, dan vitamin
 Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat
yang diberikan. Makan selingan puku l 10.00 dan pukul
21.00 diambil dari porsi makanan pagi dan sore
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1) Data Dasar Keluarga
Nama kepala keluarga Ny. N, usia 45 tahun, pendidikan terakhir yaitu
SMA, pekerjaan sebagai satpam dan tinggal dirumah sendiri dengan
alamat kelurahan sukaraja RT 02
a) Komposisi keluarga

No Nama Kelamin Hub.Dng Ttl/Umur Pendidikan Pekerjaan


KK
1 Ny.N P Istri 45 SMA Swasta
2 An.R L Anak 17 SMA Pelajar
3 An.S P Anak 14 SMP Pelajar
4 An.M P Martua 65 Tidak Swasta
bersekolah

b) Riwayat kesehatan saat ini

No Nama Data Keadaan Status Riwayat penyakit


umum kesehatan
saat ini

1 Ny.N Ny.N mengatakan Hipertensi


telapak kaki tangan Composmentis Sehat Pada tahun 2018
kebas dan di awal tahun
kesemutan terdapat saya
luka juga di kaki memeriksakan
sebelah kiri dirinya
kepuskesmas
terkena penyakit
Diabetes militus

c) Genogram
d)

Keterangan :
 Perempuan
 Laki-laki
 Klien
 Kawin
 Tinggal serumah
 Klien dengan DM

a) Tipe Kluarga : Nucklear Family ( Keluarga


inti )
b) Agama kluarga : Islam
c) Aktivittas keluarga : Menonton TV
2) Riwayat perkembangan keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini tahap perkembangan


keluarga Ny.N adalah keluarga dengan usia lanjut
b. Tahap perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi
Tahap Perkembangan keluarga Ny.N yang belum terpenuhi
adalah menyesuaikan dengan kekuatan fisik yang menurun,
relasi dengan teman kelompok sebaya dalam hal menunjang
kesehatan.
c. Riwayat Keluarga Saat Ini
Keluarga Ny.N mempunyai riwayat penyakit Diabetes
Melitus yaitu ibu Ny.N menderita penyakit Diabetes Melitus
sejak tahun 2008
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Keluarga Ny.N tidak mempunyai riwayat penyakit
menular, tetapi ada riwayat penyakit keturunan (Diabetes
Melitus) dari ibunya Ny.N
3) Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik Rumah
b. Status
Milik Pribadi
c. Bentuk Bangunan
Permanen
d. Lantai
Keramik, Lantai cukup bersih
e. Atap
Atap rumah ditutup eternit, dan tinggi atap + 4,5 meter.
f. Jumlah Ruangan
Terdiri dari 6 ruangan yaitu 1 buah ruangan tamu, 2 buah
kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 gudang
e. Letak
Lokasi tempat tinggal keluarga Ny.N berada Diwilayah blok I,
Rt 01 Rw 01 Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten
Majalengka
f. Kondisi Kesehatan
Kebersihan rumah cukup bersih, ruang tamu Rumah
tertata rapi, kondisi halaman sempit karena jarang yang terlalu
dekat antara rumah.
g. Pengkajian lingkungan
Ventilasi dan sirkulasi udara cukup, penerangan cukup baik
Penerangan cahaya matahari masuk ke
adalam rumah.
g. Persediaan Air Bersih
sumber ari berasal dari PDAM dan sumber tersebut bisa
digunakan untuk minum, mencuci
dan mandi
h. Pembuangan Sampah
Untuk pembuangan sampah keluarga Tn. S selalu Membuang
sampah ke sungai
i. Jamban / WC
Keluarga memiliki WC didalam rumah, keadaan
bersih, WC tipe WC Jongkok.
j. Bahaya kecelakaan
Kemungkinan kecelakaan pada keluarga Ny.N Cukup besar
mengingat dan Ny. N pada tahap perkembangan lansia. Seperti
resiko jatuh dan luka
4) Denah rumah

Keterangan
1. Ruang Tamu
222222233

5 6
2. Kamar Tidur
4
3. Kamar Tidur
4. Dapur
1 3
5. Gudang
2
6. Kamar Mandi

a. Karakteristik tetangga dan komunitas


Interaksi tetangga dengan keluarga Ny.N cukup harmonis,
dibuktikan An.R rajin mengikuti pertemuan rutin warga, dan
Ny.N sering mengikuti pengajian rutin.
b. Mobilitas geografis keluarga
Selama ini, keluarga Ny.N belum pernah berpindah rumah.
c. Perkumpulan keluarga dengan interaksi masyarakat
Keluarga Ny.N setiap hari sering berinteraksi dengan
masyarakat, mengikuti pertemuan rukun warga dan ikut andil
jika ada tetangga yang terkena musibah.

5) Struktut keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas layanan kesehatan di wilayah Ny.N berupa
Puskesmas dan klinik. Jarak fasilitas kesehatan terdekat
kurang dari 2 km dan dapat dijangkau dengan menggunakan
motor.
b. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi terjadi secara terbuka dan dua arah,
menggunakan bahasa sehari – hari yaitu bahasa sunda
c. Struktur Peran
Ny.N sebagai kepala keluarga dan pengambilan keputusan
serta menjadi panutan.Ny. N sebagai ibu rumah tangga .
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga
lain yang terkena Diabetes Melitus untuk menjaga pola makan
dan rutin meminum obat. Tapi terkadang Ny. N masih
mengkonsumsi mie instan dan telur. Ny. M mengatakan sudah
+ 1 bulan belum memeriksa kadar gula darah.
e. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat sunda, dan tidak ada
nilai dan norma tertentu dan nilai agama yang bertentangan
dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan
merupaan hal yang penting.

6) Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Respon
keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini
keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial keluarga Ny.N berjalan dengan baik, Ny. N
sering berkomunikasi dan bersosialisasi. Mengikuti pengajian
didekat rumahnya, tetapi anggota keluarga tidak ada yang ikut
dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang
cukup berpengaruh di masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
An.R yang mengganti balutan Ny.N setiap pagi, serta
mengingatkan untuk menjaga pola makan.
d. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga dapat dari hasil bekerja sebagai
buruh dengan pendapatan + 1.000.000,- / bulan uang digunakan
setiap bulan untuk kebutuhan harian, bulanan, kebutuhan
sandang, pangan, papan dan kesehatan.

7) Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Jangka pendek
Ny. N mengatakan dirinya ingin cepat sembuh dari penyakit
yang dideritanya.
Jangka Panjang
Ny. N berharap penyakit yang dideritanya tidak terjadi
komplikasi
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Di dalam mengatasi masalah biasanya dalam keluarga
didiskusikan bersama. Anak Ny.N yang sudah berkeluarga
selalu meminta nasehat jika ada masalah dalam keluarga.
3. Strategi koping yang dipergunakan
Strategi yang dipergunakan oleh keluarga Ny.N adalah
dengan mendiskusikan masalahnya bersama.
4. Strategi adaptasi Disfungsional dan Fungsional
Selama pengkajian tidak ditemukan adanya cara keluarga
mengatasi masalah secara maladaftif dalam keluarga.

8) Pemeriksaan fisik
No Aspek Ny.N An.R An.S
1 Penampilan Sehat Sehat Sehat
2 Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
3 Tanda Vital
- TD 120/80 mmHg 130/80 mmHg 130/80 mmHg
- Nadi 82x/ menit 88 x / menit 88 x / menit
- Suhu 36 0C 36 0C 36 0C

- Respirasi 20x/menit 22 x / menit 22 x / menit

4 Kepala

- Rambut Hitam
Hitam Hitam
- Kulit kepala Kotor Bersih Bersih
- Massa nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5 Mata
- Konjungtiva An Anemis An Anemis An Anemis
- Sklera An Ikteik An Inkterik An Inkterik
- Lensa Keruh Jernih Jernih
- Pupil Isokor Isokor Isokor
- Penglihatan Baik,
Baik, Baik, dibuktikan
dibuktikan bisa
dibuktikan bisa bisa membaca
membaca
membaca papan papan nama
papan nama
nama dengan dengan jarak+ 6
dengan jarak+
jarak + 6 meter meter
6 meter
6 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris Simetris
- Keadaan Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih
Dapat Dapat Dapat
membedakan membedakan membedakan bau
- Fungsi
bau kayu putih bau kayu putih kayu putih dan
dan kopi dan kopi kopi
7 Mulut
- Keadaan Bersih Bersih Bersih
Bisa
Bisa
mengunyah Bisa mengunyah
- Fungsi mengunyah
tanpa tanpa gangguan
tanpa gangguan
gangguan
8 Telinga
Dapat Dapat
Dapat mendengar
- Fungsi mendengar mendengar
dengan baik
dengan baik dengan baik
9) Harapan keluarga
Keluarga berharap penyakit yang diderita cepat sembuh dan
tidak terjadi komplikasi
10) Pemeriksaaan penunjang

Ny.N mengatakan sudah + 1 bulan belum memeriksa kadar gula


daarah.

11) Therapy
o Metformin 500 mg 2 x 1 tab
o Glucodex 50 mg 2 x 1 tab
o Salep gentalgen

B. Analisa data

Interprestasi Masalah
No Data Fokus
Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif Kurangnya Ketidak
- Ny.N mengatakan telapak tangan pengetahuan mampuan
dan kaki terasa kebas dan keluarga anggota keluarga
kesemutan tentang cara mengenal
- Ny N mengatakan sudah + 1 bulan pencegahan dan masalah diabetes
belum memeriksa kadar gula darah. perawatan melitus
- An.R mengatakan Ny. N masih diabetes berhubungan
mengkonsumsi Mie Instan + telur mellitus dengan
kurangnya
Data Objektif : pengetahuan
- Kesadaran Composmentis keluarga tentang
- Tanda-tanda Vital : cara pencegahan
TD : 130/80 mmHg dan perawatan
Nadi : 88 x/ menit diabetes melitus
Respirasi : 22 x / menit
Suhu : 36 0C

2 Data subjektif Ketidak Gangguan


- Ny.N mengatakan terdapat luka di mampuan integritas kulit
kaki kiri keluarga berhubungan
- Ny.N mengatakan An.S yang merawat dengan ketidak
mengganti balutan setiap pagi anggota kelurga mampuan
Data objektif : dengan diabetes keluarga merawat
- Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. mellitus anggota keluarga
keadaan luka terdapat push dengan diabetes
terdapat jaringan nekrotik mellitus

C. Perioritas Masalah
1. Ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah Diabetes melitus
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)

2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga,


merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)
D. Intervensi
Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi Rasional
No
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Gangguan Integritas Setelah 2 x Setelah Keluarga Keluarga 1) Jelaskan 1) Dengan
kulit berhubungan pertemuan dilakukan dapat dapat pada diberikannya
dengan ketidak keluarga tindakan melakukan melakukan keluarga penyuluhan
mampuan keluarga memahami keperawatan perawatan perawatan mengenai tentang
merawat anggota tentang selama 15 luka secara luka cara perawatan luka
keluarga dengan perawatan menit tidak mandiri dan penyakit perawatan diharapkan
Diabetes Melitus anggota terjadi infeksi tepat Diabetes luka yang keluarga
keluarga pada luka Melitus benar pada mengetahui dan
dengan diabetes Diabetes mepraktekan
Diabetes melitus Melitus secara tepat
Melitus 2) Lakukan 2) Dengan di
perawatan lakukannya
luka perawatan luka
3) Mengajarka tidak terjadi
n Senam infeksi pada luka
Kaki 3) Senam kaki
dapat
meringankan
kesemutan

2. Ketidak mampuan Setelah 1 x Setelah Keluarga Keluarga 1) Jelaskan 1) Diharapakan


anggota keluarga pertemuan dilakukan dapat dapat pada anggota
mengenal masalah keluarga penyuluhan mengatakan melakukan anggota keluarga
Diabetes Melitus memahami selama 15 secara verbal perawatan keluarga mengetahui
berhubungan dengan tentang cara menit cara pada tentang cara-cara
kurangnya pencegahan keluarga dapat pencegahan anggota penyakit pencegahan
pengetahuan keluarga dan melakukan dan keluarga diabetes penyakit
tentang cara perawatan perawatan perawatan yang mellitus diabetes melitus
pencegahan dan Diabetes secara tepat. penyakit menderita meliputi 2) Diharapkan
perawatan Diabetes Melitus Diabetes penyakit Pengertian, anggota
Melitus Melitus Diabetes Tanda dan keluarga
Melitus Gejala, memahami
Penyebab, tentang manfaat
Penatalaksa istirahat, diet
naan DM yang tepat dan
2) Jelaskan olahraga pada
pada Diabetes
keluarga Melitus
tentang diet
yang tepat
pada
Diabetes
Melitus
E. Implementasi
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tindakan dan Respon Paraf
1 18 Januari - Gangguan T : Menjelaskan pada keluarga
2018 Integritas kulit mengenai cara perawatan luka
berhubungan yang benar pada diabetes melitus.
dengan R : Keluarga Tn.S mengerti cara
ketidakmampuan perawatan luka yang benar pada
keluarga merawat penyakit Diabetes Melitus
anggota keluarga
dengan diabetes T : melakukan perawatan luka
mellitus pada Ny. N
R : - Ny. MNmerasa nyaman
setelah diganti balutan oleh
perawat
- Keadaan luka bersih,
terdapat push dan jaringan
nekrotik
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
P : 84x/menit
R : 22x/menit
S : 36 C
2 19 Januari T : menjelaskan ulang kepada
2018 keluarga mengenai cara
perawatan luka yang benar pada
penyakit DM dan menanyakan
langkah perawatan luka yang
benar pada penyakit DM

R : keluarga memahami cara


perawatan luka yang benar pada
penyakit DM, dan dapat
menyebutkan kembali langkah
perawatan luka yang benar pada
penyakit DM

T : melakukan perawatan luka


pada Ny. M
R : Ny. M merasa nyaman
setelah diganti balutan oleh
perawat
TTV :
TD : 140/80 mmHg
P : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
F. Evaluasi

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf


1 20 Januari - Ganguan integritas S : Keluarga mengatakan
2018 kulit berhubungan memahami cara perawatan
dengan luka pada penyakit Diabetes
ketidakmampuan Melitus
keluarga merawat O : - Keluarga memahami
anggota keluarga penjelasan dari perawat
dengan Diabetes dibuktikan dengan
Melitus menjelaskan kembali
langkah perawatan luka
- terdapat luka di kaki kiri,
keadaan luka bersih, terdapat
jaringan nekrotik
- Ny.M tampak melakukan
senam kaki
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
P : 88x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
GDS: 121 mg/dl
A : Kemampuan merawat anggota
keluarga pada penyakit
Diabetes Melitus teratasi
sebagian dengan hasil :
- keluarga memperhatikan saat
ganti balutan
- keluarga memahami langkah
langkah perawatan luka yang
benar
P : Lanjutkan di hentikan
- Jelaskan penyuluhan
kesehatan tentang perawatan
luka yang benar pada
keluarga Tn.S
- lakukan Perawatan Luka
pada Ny.N
- Anjurkan Senam Kaki

2 20 Januari - Ketidak mampuan S : - Keluarga mengatakan


2016 anggota keluarga memahami tentang penyakit
mengenal masalah diabetes melitus (pengertian,
diabetes melitus tanda dan gejala, penyebab,
berhubungan penatalaksanaan) dan diet
dengan kurangnya yang tepat pada penyakit
pengetahuan Diabetes Melitus
keluarga tentang - Ny.N mengatakan tidak
cara pencegahan mengkonsumsi lagi mie instan
dan perawatan O : Keluarga Tn.S dapat
diabetes melitus memahami dan menyebutkan
kembali diet yang tepat pada
penyakit Diabetes Melitus

A : Kurangnya pengetahuan
keluarga tentang cara
pencegahan dan perawatan
diabetes melitus teratasi
sebagian dengan hasil :
- Keluarga dapat memahami
tentang penyakit diabetes
melitus (pengertian, tanda dan
gejala,
penyebab,penatalaksanaan)
serta diet pada DM

P : Lanjutkan di hentiksn
- Pantau diet yang tepat pada
Diabetes Melitus

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan


herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein.

B. Saran
Berdasarkan uraian di atas di harapkan kita dapat lebih memahami makna
kesehatan,semoga informasi ini bisa membantu kita menghindari penyakit diabetes
yang sekarang bukan lagi hanya disebabkan oleh genetis. bila gejala-gejala tersebut
pernah anda/orang terdekat anda tangani, segerakan memeriksa kadar gula dalam
darah.

DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia A dan Larraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit Edisi 4. Jakarta : EGC

Arjatmo Tjokronegoro. 2002. Etiologi Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet


2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI

Suddart & Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2.

McPhee, Stephen J & William F. Ganong. 2011. Patofisiologi Penyakit Pengantar


Menuju Kedokteran Klinis. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI

Arjatmo Tjokronegoro. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2.


Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai