Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAGEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Ajat Rukajat, M.M.Pd

Disusun Oleh :
Muhammad Hilmi Maulidi & Gusman Taufiq

Program Studi Pascasarjana Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Singaperbangsa Karawang
2021 M

1
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Dengan mengucap rasa syukur hanya kehadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Agung,
tempat memohon perlindungan dan tempat bergantung semua makhluk atas rahmat dan cinta-
Nya yang tiada pernah terputus. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan
Nabi Muhammad Rasulullah SAW, keluarga, sahabat beliau, dan pengikutnya yang setia sampai
akhir jaman.
Alhamdulillah, atas Ridho Allah SWT saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Managemen Tenaga Kependidikan ” dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Administrasi Pendidikan.
Saya mengucap terima kasih kepada Bapak dosen Dr. Ajat Rukajat, M.M.Pd yang telah membina dan
menuntun saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
“Tiada gading yang tak retak” Penulis menyadari bahwa tugas kelompok ini jauh dari
sempurna dan apabila ada penulisan yang salah, mohon untuk dimaafkan. Maka dari itu, segala
saran dan kritik sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Namun demikian,
penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu‟alaikum Wr.Wb

Karawang, Maret 2021


Hormat Kami

Kelompok 3

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan......................................................................... 3
B. Pengadaan Tenaga Kependidikan ....................................................................................... 4
C. Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Kependidikan....................................................... 5
D. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan.........................................................6
E. Pemberhentian tenaga kependidikan.....................................................................................7
BAB IIIPENUTUP ......................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke waktu di berbagai negara
memunculkan kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting,
karena kontribusi sumber daya manusia dinilai sangat signifikan dalam pencapaian tujuan
organisasi. Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya
manusia yang dimiliki secara tepat dan relevan maka aktivitas yang berkenaan dengan
manajemen sumber daya manusia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika suatu
organisasi.
Mengacu pada era globalisasi yang menuntut keunggulan bersaing dari setiap organisasi,
persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi, meliputi kualitas,
biaya dan operasionalisasi yang lancar. Penting pula pengembangan lanjut dari organisasi dan
para pegawainya. Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan dari standar yang makin
meningkat ini, organisasi yang efektif bersedia melakukan hal-hal penting untuk dapat bertahan
dan meningkatkan kemampuan strategis. Hanya dengan mengantisipasi tantangan ini, organisasi
dapat meningkatkan kemampuannya dan para pegawai dapat mempertajam keahlian mereka.
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut
merupakan sub sistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara tepat.
Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang memiliki peran sangat penting dalam
mewujudkan tujuan organisasi pendidikan yang pada gilirannya memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan?
2. Bagaimana Pengadaan Tenaga Kependidikan?
3. Bagaimana Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Kependidikan?
4. Bagaimana Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan?
5. Bagaimana Pemberhentian tenaga kependidikan ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan.
2. Untuk mengetahu Pengadaan Tenaga Kependidikan
3. Untuk mengetahui Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Kependidikan
4. Untuk mengetahui Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan
5. Untuk mengetahui Pemberhentian tenaga kependidikan.
6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis Tenaga Kependidikan


1. Pengertian Tenaga Kependidikan
Undang-undang No. 20 Pasal 1 Ayat (5) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.Dalam
undang-undang tersebut dinyatakan bahwa Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
UU No. 20 Pasal 39 Ayat (1) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,menyatakan bahwa:
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pendidikanpada satuan
pendidikan.Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau: Tenaga kependidikan
adalahtenaga/pegawai yang bekerja pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik.
Tenagakependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan,pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuanpendidikan.UU No. 20 Pasal 40 Ayat (2): Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis,dan
dialogis;
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuaidengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
2. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau lembaga
pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam
pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Tenaga Struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan)
yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan.
2. Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam
pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.
3. Tenaga Teknis Kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut
kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.
7
Tempat Kerja di Luar
Status Ketenagaan Tempat Kerja di Sekolah
Sekolah
Tenaga Struktural * Kepala Sekolah* Wakil Kepala * Pusat : Menteri, Sekjen,
Sekolah- Urusan Kurikulum Dirjen* Wilayah :
– Urusan Kesiswaan Ka.Kanwil ; Kormin ;
Kepala Bidang* Daerah :
– Urusan Sarana dan Prasarana Kakandepdiknas Kab./Kec. :
Kasi
– Urusan Pelayanan Khusus

Tenaga * Guru* Pembimbing/Penyuluh * Penilik* Pengawas*


Fungsional (Guru BP)* Pengembangan Pelatih
Kurikulum dan Teknologi * Tutor & Fasilitator
Kependidikan
* Pengembang tes * Pengembangan
Pendidikan
* Pustakawan

Tenaga Teknis * Laboran* Teknisi Sumber Belajar* * Teknisi Sumber


Pelatih (Olahraga) ; Kesenian & Belajar/Sanggar Belajar*
Keterampilan Petugas TU
* Petugas TU

B. Pengadaan Tenaga Kependidikan


Rekruitmen/pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan calon pegawai yang
tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada ditetapakan dalam klasifikasi jabatan.
Sumber pegawai dapat dari lembaga itu sendiri (internal) dan dari luar lembaga (eksternal).
Internal lembaga, artinya pegawai yang akan mengisi lowongan jabatan itu ditarik dari pegawai
yang telah ada dalam organisasi bersangkutan. Rekruitmen dengan cara ini merupakan usaha untuk
pengembangan karir, promosi jabatan dalam lingkungan kerja yang sama, promosi mutasi untuk
kenaikan jabatan perpindahan kerja ke unit kerja bagian lain. Perekrutan dari dalam (internal) perlu
memperhatikan informasi tentang kualifikasi pegawai.
Format kualifikasi berisi informasi tentang catatan prestasi pegawai, latar belakang
pendidikan dan dapat tidaknya dipromosikan. Cara ini mempunyai beberapa keuntungan, antara
lain meningkatkan moral, kegairahan kerja, prestasi kerja dan lain-lain. Ini tidak lain karena para
pegawai mengharapkan akan mendapatkan kesempatan promosi.
Sebaliknya cara yang kedua, eksternal lembaga, berarti bahwa untuk mengisi lowongan
jabatan itu ditarik orang-orang dari luar organisasi. Sumber-sumber eksternal itu adalah lembaga
pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, pasar tenaga kerja, referrensi dari karyawan yang ada,
serta referensi dari kawan pimpinan/manajer. Perekrutan dengan cara ini dilakukan dengan
menerima lamaran-lamaran dan berlaku bagi semua masyarakat luas yang memenuhi persyaratan.
8
Metode ini mempunyai segi positif karena dengan system ini tenaga kerja yang diterima
merupakan pilihan dari pelamar-pelamar yang telah memenuhi syarat-syarat maksimum, dengan
demikian dapat diharapkan bahwa tenaga yang diterima adalah tenaga dengan mutu terbaik.
• Alasan-alasan diadakanya tenaga kependidikan
1. Adanya perluasan pekerjaan karena mekarnya lembaga/sekolah dan tambah besarnya
beban tugas.
2. Ada mutasi pegawai.
kedua alasan tersebut mengakibatkan adanya kekurangan dan kebutuhan pegawai atau biasa
disebut dengan formasi. Formasi adalah jumlah dan susunan perangkat, pegawai yang
diperlukan untuk mampu melaksanakan tugas disuatu instansi.
• Berikut ini langkah-langkah penyelenggaraan pengadaan tenaga kependidikan
1. Pengumuman
2. Pendaftaran
3. Seleksi atau penyaringan
4. Penyaringan administrative
5. Ujian/test
6. Pengumuman

• Syarat-syarat menjadi tenaga kependidikan yang telah disetujui sejak dulu


1. Sehat jasmani dan rohani
2. Tidak menderita penyakit kronis/menahun
3. Tidak memiliki cacat tubuh
4. Tidak menderita kelainan mental
5. Kepribadian yang meliputi
• BerIMTAQ
• Berkepribadian Pancasila
C. Pengangkatan dan Penempatan Tenaga Kependidikan
Penempatan dan penugasan berkaitan erat dengan pengangkatan seseorang dalam suatu
kedudukan dan jabatan tertentu. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang bukan
tenaga pendidik pada satuan pendidikan yang disclenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh
Menteri, Menteri lain, atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan
memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku bagi pegawai negeri.

Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan harus adalah kesesuaian
tugas dengan kemampuan yang dimilki pegawai tersebut. Menurut Hadari Nawawi dalam Hartati
sukirman (2000: 39) langkah pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus dilakukan
dengan mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat ringannya tugas yang akan dipikul
bagi setiap personil.
9
Kegagalan dalam pengangkatan dan penampatan tenaga kependidikan akan menyebabkan
berbagai hal seperti tidak tercapainya sasaran program pendidikan, tidak adanya suasana kerja yang
harmonis, pelaksanaan kerja yang tidak efisien, penyimpangan prosedur kerja, kurang
diperhatikannya aturan kerja yang ada, penyalah gunaan tanggung jawab, dan lain sebagainya.

D. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan


Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha mendayagunakan,
memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di seluruh
tingkatan manajemen organisasi dan jenjang pendidikan. Tujuan dari kegiatan pembianaan ini
adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuan,
wawasan berpikir, sikap terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.

Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat dan jabatan berdasarkan
prestasi kerja dan peningkatan disiplin.Yang pembinaan disini adalah segala usaha untuk
memanajukan dan meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan, demi kelancaran
pelaksanaan tugas pendidikan. Adapun alasan diadakannya pengembangan tehnologi diantaranya
yaitu:
• perkembanagan ilmu dan tehnologi.
• menutup kelemahan dari seleksi.
• menumbuhkan ikatan batin.
Prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan, yaitu:
a. Dilakukan untuk semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga stuktural, tenaga
fungsional maupun tenaga teknis penyelengara pendidikan.
b. Berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan profesional
dan atau teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya masing-masing.
c. Mendorong peningkatan kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan tau sistem
sekolah; dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejateraan dan insentif sebagai
imbalan guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan sosial ekonomis maupun
kebutuhan sosial-psikologi.
d. Mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi.
e. Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi,
pemecahan masalah, kegiatan remidial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan
organisasi pendidikan.
f. Pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan kategori masing-
masing jenis kependidikan itu sendiri.
10

Menurut Hartati Sukirman (2000: 63) ditinjau dari sudut manajemen secara umum, proses
pembinaan dan pengembangan meliputi beberapa langkah yaitu:
1. Menganalisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mengidentifikasi ketrampilan kinerja, menyusun
program-program yang sesuai, melaksanakan riset, dan meningkatkan kinerja.
2. Menyusun rancangan intruksional
Rancangan intruksional meliputi sasaran, metode intruksional, media, urutan dan gambaran
mengenai materi pelatihan, yang merupakan kurikulum bagi program pelatihan tersebut.
3. Mengesahkan program latihan
Suatu program pelatihan harus memperoleh pertimbangan dan persetujuan dari unsur instansi yang
berwenang.
4. Tahap implementasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan program pelatihan yang menggunakan berbagai teknik
pelatihan misalnya diskusi, loka karya, dan seminar, dalam rangka penyampaian pengetahuan
kepada para peserta program pelatihan.
5. Tahap evaluasi dan tindak lanjut
Pada tahap ini program pelatihan dinilai sejauhmana keberhasilannya atau kegagalannya. Aspek
yang perlu dievaluasi misalnya kemampuan dan hasil belajar, reaksi peserta terhadap program
pelatihan, dan perilaku kinerja setelah mengikuti program pelatihan.
• Dalam hal pengembangan pegawai, banyak cara yang sudah dikembangkan. pengembangan ini
dilaksanakan dengan:
a. Bimbingan berupa petunjuk yang diberikan kepada pegawai, pada waktu melaksanakan
tugasnya.
b. Latihan-latihan berupa intern dan ekstern.
c. Pendidikan formal
d. Promosi berupa pengangkatan jabatan ke yang lebih tinggi.
e. Penataran
f. Lokakarya atau workshop
g. dan sebagainya.
Cara yang lebih populer adalah melalui penataran (inservice training) baik dalam rangka
penyegaran maupun dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan. Cara-cara
lainnya dapat dilakukan sendiri-sendiri (self propelling growth) atau bersama-sama (collaborative
effort), misalnya mengikuti kegiatan atau kesempatan; ore-service training, on the job training,
seminar, workshop, diskusi panel, rapat-rapat, simposium, konferensi dan sebagainya.
11

E. Pemberhentian tenaga kependidikan


Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses yang membuat seseorang tenaga
kependidikan tidak dapat lagi melaksanakan tugas pekerjaan atau fungsi jabatannya baik untuk
sementara waktu maupun untuk selama-lamanya.
Pemberhentian seorang pegawai dapat karena pelanggaran disiplin, pengunduran diri, pengurangan
tenaga atau pensiun. Aturan tentang pemberhentian pegawai harus jelas karena menyangkut nasib
seseorang, terutama tentang pemberhentian karena pelanggaran disiplin dan pengurangan tenaga karena
dapat memicu ketidakpuasan seseorang yang dikenai tindakan ini. Untuk pemberhentian karena
pengunduran diri harus dilihat apakah pegawai yang bersangkutan memiliki ikatan atau perjanjian
tertentu dengan sekolah atau tidak. Sedangkan pemberhentian karena memasuki usia pensiun sebaiknya
didahului oleh program persiapan pensiun.
• Pemberhentian dengan hormat tenaga kependidikan atas dasar:
• permohonan sendiri.
• meninggal dunia.
• mencapai batas usia pensiun, dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Sedangkan pemberhentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan atas dasar:
Hukuman jabatan;
Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, dilakukan oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan.
Selain itu, dalam Pemberhentian tenaga kependidikan dapat dilakukan karena sebab lain diantaranya
sebagai berikut :
1. Pemberhentian atas permintaan sendiri
2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi.
4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
7. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup penetapan norma, standar,
prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga
kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan
sekolah.
13

Daftar Pustaka

Daryanto, H.M. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Mulyana, Nurhadi. 1983. Administrasi Pendidikan Di Sekolah, cetakan ketujuh.
Yogyakarta: Andi Offset.
Rivai, Moh. 1982. Administrasi Pendidikan Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jenmars.
Sahertian, Piet A. dan Ida Alcida Sahertian. 1987. Supervisi Dalam Rangka Pembinaan dan
Peningkatan Profesi Mengajar. Malang : IKIP Malang.
Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY.
Sutopo, Hendyat. 1999. manajemen Dan Organisasi Sekolah. Malang:IKIP Malang.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Malang cet-2. 1989. Administrasi
Pendidikan. Malang: IKIP Malang.
19
20

Anda mungkin juga menyukai