KEHAMILAN EKTOPIK
kejadian
sekitar 5-6
per seribu
kehamilan
BERDASARKAN LOKASI TERJADINYA KEHAMILAN EKTOPIK DAPAT DIBAGI MENJADI 5 BERIKUT INI :
MENURUT HADIJANTO (2008)
• Pada prinsipnya, kehamilan ektopik disebabkan oleh segala hal yang menghambat perjalanan zigot menuju
kavum uteri
• Faktor mekanis yang menghambat adalah infeksi rongga panggul, perlekatan tuba akibat operasi
non ginekologis seperti apendektomi, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), ligasi tuba yang tidak
sempurna, teknik‐teknik reproduktif misalnya fertilisasi in vitro dan penggunaan obat‐obatan
• Faktor fungsional yang juga berperan adalah perubahan motilitas tuba yang
berhubungan dengan faktor hormonal, defek fase luteal dan meningkatnya usia
seorang perempuan.
KEHAMILAN EKTOPIK TERJADI KARENA HAMBATAN PADA PERJALANAN SEL TELUR DARI
INDUNG TELUR (OVARIUM) KE RAHIM (UTERUS) MENURUT SUJIYATINI (2009)
• Patofisiologi kehamilan ektopik (ectopic pregnancy) didasari oleh adanya cacat pada
proses fisiologis organ reproduksi sehingga hasil konsepsi melakukan implantasi dan
maturasi di luar uterus Hal ini paling sering terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi
dalam perjalanannya menuju endometrium mengalami hambatan, sehingga embrio
sudah berkembang terlebih dulu sebelum mencapai kavum uteri dan akibatnya akan
tumbuh di luar kavum uteri
PATOFISIOLOGI
• Terapi medikamentosa =
Terapi medikamentosa dapat dilakukan
dengan pemberian Metotreksat (MTX),
injeksi intramuskular 50 mg/m2 merupakan
pengobatan yang efektif untuk pasien-pasien Intervensi bedah yang dapat dilakukan
yang memenuhi kriteria sebagai terapi pada kehamilan ektopik
adalah salpingektomi dan salpingostomi.
Salpingektomi adalah pembedahan untuk
menyingkirkan/membuang Tuba Fallopi.
• Terapi pembedahan Sementara salpingostomi adalah metode
membuka Tuba Fallopi, tetapi tanpa
Terapi pembedahan definitif berupa
menyingkirkan tuba
salpingektomi merupakan terapi pilihan untuk
wanita yang secara hemodinamik tidak stabil
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
Anamnesis Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat
. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi; Terlihat tanda Cullen yaitu sekitar pusat atau linea alba kelihatan
biru,hitam dan lebam
Terlihat gelisah, pucat,anemia, nadi kecil, anemia,nadi lemah tensi rendah.
PALPASI DAN PERKUSI
• Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan serum dan urin HCG.
Pemeriksaan kadar HCG serial dapat membedakan kehamilan ektopik dengan kehamilan
intrauterin normal. Pada usia kehamilan 6‐7 minggu, kadar HCG serum meningkat dua kali lipat
pada kehamilan intrauterin normal.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kontrol Infeksi
Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan • Monitor tanda dan gejala infeksi
keperawatan diharapkan sistemik dan lokal
Bebas dari tanda dan gejala Infeksi • Monitor kerentanan terhadap
pasca bedah infeksi
dengan kriteria hasil • Instruksikan pasien untuk minum
• TTV normal antibiotic sesuai resep yang
• Luka pasca bedah tidak diberikan
mengeluarkan cairan • Ajarkan cara menghindari infeksi
• Penyembuhan luka baik • Laporkan kultur jika ada
jumlahleukosit dalam batas
normal
Terima kasih