PERTEMUAN 5 :
Piutang Wesel
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat menyusun akuntansi untuk
piutang dagang dan piutang wesel.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan metode penghapusan langsung untuk piutang yang tidak
tertagih
2. Melakukan perhitungan – perhitungan yang berhubungan dengan piutang
wesel
3. URAIAN MATERI
Piutang Wesel
Piutang wesel adalah piutang yang didukung oleh surat perjanjian yang
menjelaskan tentang nilai , periode, bunga dan saat jatuh tempo. Surat perjanjian
tersebut berupa wesel dan promes. Wesel dalah surat berharga yang berisi perintah
dari pembuat surat kepada wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu
yang disebut dalam surat tersebut. Promes adalah surat janji membayar sejumlah
uang pada tanggal tertentu.
Perbedaan antara Wesel dan Promes adalah sebagai berikut :
Wesel Promes
Surat perintah untuk membayar Surat janji membayar
Penarik dan yang Penarik dan yang
berkepentingan terdiri dari dua berkepentingan berada pada satu
pihak tangan
Yang membuat adalah pihak Yang membuat adalah pihak
yang mempunyai piutang yang berhutang
Memerlukan akseptasi Tidak memerlukan akseptasi
Pengakuan Wesel
Timbulnya suatu piutang wesel bersamaan dengan transaksi penjualan secara
kredit , pemberian pinjaman dan perubahan dari piutang dagang menjadi piutang
wesel.
a) Piutang wesel dari penjualan secara kredit
Piutang Wesel Rp xxx
Penjualan Rp xxx
b) Piutang wesel dari pemberian pinjaman
Piutang Wesel Rp xxx
Kas Rp xxx
c) Piutang wesel dari perubahan piutang dagang
Piutang Wesel Rp xxx
Piutang Dagang Rp xxx
diubah menjadi piutang dagang. Sebagai contoh pada tanggal 1 Oktober 2012 PT.
GULAKU tidak melunasi kewajibannya :
Okt 1 Piutang Dagang Rp 1.030.000,-
Piutang Wesel Rp 1.000.000,-
Pendapatan Bunga Rp 30.000.-
Pendiskontoan Wesel
Surat wesel adalah surat berharga yang dapat dipindahtangankan artinya
wesel tersebut bisa dialihkan atau dijual dari suatu perusahaan atau seseorang
kepada perusahaan atau orang lain untuk mendapatkan kas. Jadi pendiskontoan
wesel adalah penjualan piutang wesel sebelum tanggal jatuh temponya atau
meminjam uang dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Bank akan
memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan selama
jangka waktu diskonto. Periode diskonto adalah saat wesel dialihkan sampai dengan
jatuh tempo wesel.
Bunga Diskonto = Nilai Jatuh Tempo x Tarif diskonto x Periode Diskonto
Contoh :
PT. BIMOLI mempunyai piutang wesel dari penjualan secara kredit kepada PT.
FILMA tertanggal 20 Oktober 2012, Nominal wesel Rp 1.500.000,-, bunga 10 %
jangka waktu 90 hari. Pada 9 Desember wesel tersebut didiskontokan ke Bank
Buana dengan diskonto 12% .Perhitungan Nilai Wesel Diskonto :
Nilai Nominal Wesel Rp 1.500.000,-
Bunga (1.500.000 x 10%x 90/360) Rp 37.500 +
Nilai Jatuh Tempo Wesel Rp 1.537.500,-
1. Diskonto dihitung dari nilai jatuh tempo (Nilai nominal ditambah bunga).
2. Periode diskonto dihitung mundur kebelakang mulai dari tanggal jatuh
tempo sampai tanggal pendiskontoan.
20 Okt 2012 90 hari 18 Jan 2013
Nominal Bunga Nilai Jatuh Tempo
1.500.000,- + 37.500,- = 1.537.500,-
9 Des 2012 40 hari 18 Jan 2013
Didiskonto Diskonto Nilai Jatuh Tempo
Rp 1.537.500,- - 20.500,- = 1.517.000,-
Jurnal pada saat pendiskontoan Wesel (9 Desember 2012)
Des. 9 Kas Rp 1.517.000,-
Piutang Wesel Rp 1.500.000,-
Pendapatan Bunga Rp 17.000,-
4. SOAL LATIHAN/TUGAS
5. DAFTAR PUSTAKA
Haryono Yusuf. 2001, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid Dua, Penerbit STIE YKPN.
Yogyakarta