Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH APLIKASI GEL EKSTRAK MEMBRAN KULIT TELUR AYAM 10% TERHADAP

KEPADATAN SERABUT KOLAGEN PADA


PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA (Kajian pada Rattus norvegicus)
AULIDA ARUM M
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Regenerasi jaringan periodontal merupakan tujuan utama terapi periodontal

(Uraz dkk., 2013). Salah satu tindakan terapi periodontal ialah bedah periodontal

sebagai perawatan jaringan periodontal dengan tujuan untuk menghilangkan poket

periodontal (Lindhe dkk., 2008). Secara umum, suatu tindakan bedah periodontal

akan menimbulkan luka pada gingiva (Fedi dkk., 2004). Luka merupakan suatu

keadaan hilangnya kontinuitas sel serta segala sesuatu yang dapat menyebabkan

sel yang biasanya terhubung menjadi terpisah (Zuber dkk., 2013). Gingiva

merupakan mukosa mulut yang seringkali mengalami luka yang dapat timbul

karena trauma, penyakit periodontal, ekstraksi gigi, dan bedah mulut yang

memiliki kemampuan untuk mengalami penyembuhan yang baik dengan

sendirinya (Carranza dkk., 2002; Shim dkk., 2007; David dkk., 2013).

Penyembuhan luka pada mukosa mulut termasuk gingiva melalui tahap

yang sama seperti dengan penyembuhan luka secara umumnya sebagai proses

biologi yang penting dengan melibatkan perbaikan dan regenerasi jaringan

melalui tiga fase yang bersifat kontinyu, meliputi fase inflamasi, proliferasi, dan

maturasi, namun penyembuhan luka pada mukosa mulut terjadi lebih cepat

dibandingkan pada kulit (Andreasen dkk., 2007; Esimone dkk., 2006; Flanagan,

2000). Fase proliferasi ditandai dengan terbentuknya jaringan granulasi, re-

epitelisasi, pembuluh darah baru, makrofag, fibroblas, dan serabut kolagen dalam

jaringan ikat (Haubner dkk., 2012). Peningkatan serabut kolagen merupakan

1
PENGARUH APLIKASI GEL EKSTRAK MEMBRAN KULIT TELUR AYAM 10% TERHADAP
KEPADATAN SERABUT KOLAGEN PADA
PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA (Kajian pada Rattus norvegicus)
AULIDA ARUM M
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

komponen kunci pada proses penyembuhan luka. Faktor pertumbuhan seperti

platelet derived growth factor (PDGF) dan transforming growth factor-β (TGF-β)

yang berasal dari makrofag berperan dalam fase proliferasi sebagai sinyal utama

bagi fibroblas untuk bermigrasi menuju pusat luka dari jaringan di sekelilingnya

untuk mensintesis komponen matriks utama seperti kolagen, glikosaminoglikan,

dan fibronektin1 (Prasetyono, 2008).

Perawatan luka menggunakan berbagai macam alternatif termasuk

penggunaan produk alami hingga saat ini telah terbukti mampu mempercepat

penyembuhan luka. Produk alami memiliki nilai aplikasi dalam dunia kesehatan

dan berperan penting dalam kehidupan organisme (Zuber dkk., 2013; Dorai,

2012). Salah satu produk alami tersebut ialah membran kulit telur ayam sebagai

limbah yang berasal dari tempat penetasan, peternakan ayam, pabrik produksi

telur, rumah, dan restoran telah menjadi masalah global yang serius mengenai

sampah organik dan peningkatan polusi. Pada tahun 1997, banyak industri yang

menggunakan 50 juta telur, menghasilkan lebih dari 120000 ton limbah membran

kulit telur ayam yang sama dengan 25000 dolar hingga 100000 dolar pertahun.

Hal tersebut memerlukan alternatif untuk mengatasinya sehingga limbah

membran kulit telur ayam sebagai produk alami yang dapat menjadi sesuatu yang

berguna, salah satunya adalah di bidang kesehatan (Than dkk., 2012). Alasan lain

yaitu karena membran kulit telur ayam merupakan material limbah yang mudah

didapat dan tidak terpakai dengan berbagai karateristik yang berpotensial dan

menarik. Membran kulit telur ayam telah lama dimanfaatkan dalam dunia

kesehatan Cina dalam menyembuhkan cedera dan luka bakar di negara Asia.

2
PENGARUH APLIKASI GEL EKSTRAK MEMBRAN KULIT TELUR AYAM 10% TERHADAP
KEPADATAN SERABUT KOLAGEN PADA
PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA (Kajian pada Rattus norvegicus)
AULIDA ARUM M
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Membran kulit telur ayam mengandung zat aktif seperti kolagen, glukosamin,

asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan protein-protein sulfur, yang berperan

penting pada berbagai fungsi sel termasuk fibroblas untuk meningkatkan produksi

kolagen sehingga mampu mempercepat penyembuhan luka. Glukosamin sebagai

salah satu zat aktif yang terdapat pada membran kulit telur ayam mampu

meningkatkan produksi asam hialuronat pada fase proliferasi penyembuhan luka

dan menginduksi sintesis glikosaminoglikan serta kolagen pada penyembuhan

luka (Mackaydan Miller, 2003; Ohto-Fujita dkk., 2011; Ruff dkk., 2012).

Hasil penelitian Yang dkk. (2002) menunjukkan, penggunaan wound

dressed dengan membran kulit telur ayam memicu penyembuhan luka pada kulit

lebih cepat dibandingkan dengan dressing merk Biobrane®, Surgilon®, dan

B.G.C® (β-glucan-collagen)® yang digunakan untuk split-thickness skin graft

(STSG). Konsentrasi penggunaan obat baru seperti obat tradisional atau produk

alami sebagai standar ekstrak adalah 10% (Depkes RI, 2009). Pengobatan pada

mukosa mulut dapat diaplikasikan dalam bentuk liquid, pil, tablet, kapsul, gel

atau kaplet. Penggunaan sediaan obat dalam bentuk gel (transmukosa) diabsorbsi

sangat cepat karena tidak mengalami first-pass metabolism di hati (Rosdahl dan

Kowalski, 2008). Pada penelitian ini menggunakan hewan coba tikus jenis Rattus

norvegicus, dengan pertimbangan bahwa struktur anatomi gigi, rongga mulut, dan

jaringan periodontalnya secara fisiologis memiliki banyak kesamaan dengan

manusia (Miles dan Grigson, 2003).

3
PENGARUH APLIKASI GEL EKSTRAK MEMBRAN KULIT TELUR AYAM 10% TERHADAP
KEPADATAN SERABUT KOLAGEN PADA
PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA (Kajian pada Rattus norvegicus)
AULIDA ARUM M
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu : Apakah aplikasi gel ekstrak membran kulit telur ayam 10%

berpengaruh meningkatkan kepadatan serabut kolagen pada proses penyembuhan

luka gingiva (kajian pada Rattus norvegicus)?

C. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai membran kulit telur ayam sudah pernah diteliti

sebelumnya oleh Yang dkk. (2002) yang menggunakan membran kulit telur ayam

sebagai dressing untuk penyembuhan luka dan mengurangi rasa sakit. Penelitian

ini tentang pengaruh gel ekstrak membran kulit telur ayam 10% terhadap

peningkatan kepadatan serabut kolagen pada proses penyembuhan luka gingiva,

sepengetahuan peneliti belum pernah dilakukan.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi gel ekstrak

membran kulit telur ayam 10% terhadap peningkatan kepadatan serabut kolagen

pada proses penyembuhan luka gingiva (kajian pada Rattus norvegicus).

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah informasi mengenai pengaruh aplikasi ekstrak gel membran

kulit telur ayam terhadap peningkatan kepadatan serabut kolagen pada

proses penyembuhan luka gingiva (kajian pada Rattus norvegicus).

4
PENGARUH APLIKASI GEL EKSTRAK MEMBRAN KULIT TELUR AYAM 10% TERHADAP
KEPADATAN SERABUT KOLAGEN PADA
PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA (Kajian pada Rattus norvegicus)
AULIDA ARUM M
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2. Memberikan kontribusi dan alternatif dalam pengobatan atau terapi

periodontal menggunakan limbah/buangan yaitu membran kulit telur ayam

yang lebih mudah dijangkau, lebih murah, dan lebih mudah digunakan.

3. Meningkatkan pemanfaatan limbah membran kulit telur ayam sebagai

komoditas hasil peternakan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai