A. ANALISIS UMUM Apakah maloklusi berhubungan dengan hal hal yang dipertanyakan atau pertanyaan2 itu hanya
menjadi dasar rencana perawatan, apakah maloklusi juga mempengaruhi keadaan yang lain
1. Anamnesa
mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan senyum.
menanyakn identitas pasien dan orang tua pasien.
Nama : Untuk membedakan dengan pasien lain yang nama depannya serupa atau
mirip sehingga mengurangi kemungkinan tertukarnya status
Jenis kelamin :
Pertumbuh kembangan pasien (Growth spurt)
-Gigi bercampur : Laki-laki 8-11 tahun, Perempuan 7-9 tahun
-Pre Pubertas : Laki-laki 14-16 tahun, Perempuan 11-13 tahun
Psikologis : Perempuan lebih memerhatikan keteraturan gigi, lebih tertib, sabar
dan telaten dalam perawatan gigi
Bentuk gigi
-Laki-laki : Menyudut
-Perempuan : Membulat
Tempat tanggal lahir
Mengetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau sudah
berhenti
Pertumbuhan gigi-geligi masih termasuk periode gigi susu/ decidui ,
campuran/ mixed atau tetap/ permanent.
Gigi yang sudah erupsi sudah sesuai dengan umur pasien (menurut umur
erupsi gigi).
Menetapkan jenis alat ortodontik yang tepat untuk digunakan (alat cekat atau
lepasan, alat aktif atau fungsional)
Untuk memperkirakan waktu /lama perawatan yang diperlukan
Apakah perawatan bisa segera dilaksanakan atau harus ditunda
Berapa lama dibutuhkan perawatan aktif dan berapa lama diperlukan untuk
periode retensi
Pekerjaan
Melihat keadaan ekonomi pasien (ekonomi ke atas lebih aware thd kesehatan gigi,
nutrisi terpenuhi, memudahkan edukasi dan motivasi pasien sesuai keadaan ekonomi
pasien)
Suku/Bangsa :
Berkaitan dengan bentuk rahang (Suku batak dan papua memiliki bentuk rahang yang
lebih tegas/kotak, bangsa tionghoa cenderung kelas 3), kebiasaan pola makan
(Masyarakat jawa cenderung mengkonsumsi makanan lembut dan lunak)
-Asia (Profil wajah cembung)
-Kaukasoid (Profil wajah lurus)
Pemeriksaan:
- Mirror Test : Kaca mulut dua sisi diletakkan diantara hidung dan mulut. Jika
berembun di sisi hidung menandakan anak bernapas melalui hidung, tetapi jika
berembun di sisi oral menandakan anak bernapas melalui mulut.
- Water Test : Anak diminta menahan air di dalam mulut selama 3 menit. Anak yang
bernapas melalui mulut akan sulit melakukan ini.
- Cotton test / Massler’s butterfly test : Kapas berbentuk seperti kupu- kupu
diletakkan diantara bibir atas dan dibawah lubang hidung. Jika kapas berkibar
menandakan anak bernapas melalui hidung.
B. ANALISIS LOKAL
Melakukan Pemeriksaan Ekstra Oral
1. Tipe profil
Membuat Garis Referensi
a) Glabella - tepi bibir atas.
b) Tepi bibir bwh – puncak jaringan lunak dagu
2. Bibir
untuk mengetahui apakah maloklusi pasien disebabkan oleh adanya disfungsi otot.
• Tonus otot bibir atas : Normal/Hipotonus/Hipertonus
Pasien diinstruksikan untuk membuka dan menutup mulut, jika pasien kesulitan
menutup ata megalami ketegangan maka pasien mengalami hipotonus/inkompeten
(protusif), jika bibir pasien kendor maka pasien mengalami hipertonus.
• Tonus otot bibir bawah : sama dengan bibir atas
anterior oral seal: keadaan menutup bibir secara rapat
3. Tipe Muka
Mencerminkan lengkung rahang
Tinggi wajah ( Nasion ke Gnation)
Lebar Wajah x 100
Tipe Muka = x100
Lebar wajah (Bizygomatik)
tinggi wajah
-Euriprosofik : 80-84,9 (Lebar dan pendek)
-Mesoprosof : 85-89,9 (Sedang) berhubungan dengan lengkung rahang
-Leptoprosof : 90-94,9 (Tinggi dan sempit)
4. Bentuk muka atau kepala (simetris/ asimetris)
Referensi bidang vertikal: midline wajah (hubungan titik nasion dan subnasion)
Referensi bidang horizontal
• Atas: Bidang bipupil
• Bawah: Sejajar dengan bipupil stomion garis lurus yang terbentuk antara 2 sudut bibir
- Jumlah saudara
3. Tounge Kebiasaan bu-ruk Pengaruh genetik: Ada • Garis anterior atas Peralatan yang
thrusthing menjulurkan lidah kompleksitas faktor berlekuk, diberi jarak, dan dapat digunakan
diantara gigi atas dan yang mungkin terkadang melebar untuk mencegah
bawah mempengaruhi seorang mengakibatkan overjet menjulurkan lidah
anak terhadap kebiasaan meningkat. adalah:
ini seperti lengkungan • Mundur atau prokline • Pelatih pra-
palatal sempit yang sangat anterior bawah tergantung ortodontik
tinggi, ketidakseimbangan pada • Modifikasi alat
antara jumlah dan ukuran jenis dorongan lidah. Hawley
gigi dan ukuran rongga • Adanya open bite • Tounge crib
mulut anterior. • Oral Screen
• Adanya crossbites
Gigi campuran: Ketika posterior.
seorang anak kehilangan
gigi sulung
terutama gigi taring atau
gigi seri….. lidah sering
menonjol ke ruang saat
istirahat, selama biara dan
aktivitas menelan.
Macroglossia dan
mikroglossia: Dalam
situasi ini lidah
tidak cukup untuk mengisi
ruang oral sehingga terjadi
penyerangan
dorongan.
Trauma
4. Mouth Kebiasaan buruk • Anomali perkembangan - Posisi lidah yang Aspek utama
breathing bernafas lewat mulut dan morfologis seperti menurun manajemen
perkembangan abnormal - Anterior open b-ite pernapasan mulut
rongga hidung, turbinat - Men-inkatkan pasien harus
hidung, dan insiden karies. mengobati dan
bibir atas pendek. - Kronik kerantiniz- menghilangkan
ed-marginal penyebab yang
- Obstruksi parsial akibat gingivitis mendasari atau
deviasi septum hidung, - Protusi maxilla dan patologi yang
tumor jinak terlokalisasi. mandibula incisor telah menciptakan
• Infeksi dan radang kebiasaan. Ini
mukosa hidung, kronis harus diikuti
alergi stomatitis, rinitis dengan
atropik kronik, pengobatan
pembesaran kelenjar simtomatik
gondok dan amandel,
polip hidung. Prosedur dan
• Cedera traumatis pada peralatan lainnya
rongga hidung. yang bisa
digunakan adalah:
• Latihan
pernapasan dalam
• Latihan bibir 15
sampai 30 menit /
hari selama 4
sampai 5 bulan
• Layar lisan
6. Lip Kebiasaan buruk • Maloklusi • Protusi gigi seri atas Treatment bibir
sucking mengisap bibir • Sehubungan dengan • Retrusi gigi seri bawah seperti Lip
kebiasaan lain • Lip trap protector, oral
• Stres emosional. • Ketidakseimbangan otot screen, dan lip
• Kolaps insisivus bawah bumper
disertai------- sesak pada
lingual.
• Bibir telah memerah dan
area pecah-pecah di bawah
batas vermilion
batas
• Sulkus mentolabial
menjadi menonjol.
• Mikroglosia : Ukuran lidah kecil, posisi lidah lebih ke posterior maksila kurang berkembang
3. Palatum
Pasien dengan pertumbuhan rahang rahang atas kurang ke lateral (kontraksi) biasanya
palatumnya tinggi sempit, sedangkan yang pertumbuhan berlebihan (distraksi)
biasanya mempunyai palatum rendah lebar. Jika ada kelainan lainnya seperti adanya
peradangan, tumor, torus, palatoschisis,
Palatal tinggi adalah ciri utama dari penyempitan apical tulang alveolar maksila, yang
sering terjadi pada kasus mouth-breathing kronis, rakhitis, dan pada jenis sucking
habits. metode korkhauss tinggi palatum x 100/lebar
lengkung posterior
Pemeriksaan menggunakan dental mirror
-Dalam : apabila dental mirror ukuran 4, >1/2 tidak terlihat rata - rata 42%
-Sedang : apabila dental mirror ukuran 4, ½ terlihat >42 palatum tinggi
<42 palatum dangkal
-Dangkal : apabila dental mirror ukuran 4, >1/2 terlihat
palatum dalam meningkatkan retensi mempengaruhi terhadap
rencana perawatan
maloklusi menyebabkan karies -
4. Frekuensi karies berhubungan dengan OH rencana perawatan crowding
Dapat dengan menghitung dmft pasien. karies menyebabkan maloklusi - gigi tipping/supraoklusi
5. Kebersihan mulut rencana perawatan
• ditetapkan dengan Indeks OHIS, pasien yang kebersihan mulutnya jelek
kemungkinan besar kebersihan mulutnya akan lebih jelek lagi selama perawatan
dilakukan , oleh karena itu motivasi kebersihan mulut perlu diberikan sebelum
perawatan ortodontik dilakukan.
Indeks OHIS:
• 0,0 – 1,2 baik
• 1,3 – 3,0 sedang perawatan orto
• 3,1 – 6,0 buruk 1. modifikasi
pertumbuhan (khusus
growth sprut) : aktivator,
growth sprut/masa gigi bercampur - bionator, twin block
6. Fase gigi geligi perawatan modifikasi pertumbuhan
2. kamuflase
• Sulung: gigi sulung pertama muncul – gigi M1 permanen erupsi
3. ortodontic surgery
• Bercampur: M1 erupsi pertama kali – gigi C trakhir tanggal
• Tetap: Seluruh gigi permanen sudah erupsi fase - rencana perawatan
fase - maloklusi - persistensi gigi pd masa mixed dentition
• Nilai FWS perlu diketahui dan dapat digunakan sebagai panduan untuk melakukan
atau pemberian peninggian gigit di-posterior sehubungan dengan adanya gigitan
Normal
terbalik anterior. Tidak berubah crossbite
Deviasi
2. Mengevaluasi Pathofclosure garis median Berubah
Gangguan pada TMJ
Displacement
gerakan mandibula dari posisi istirahat menuju ke oklusi sentris
• Pasien didudukkan pd posisi istirahat, lihat posisi garis mediannya Penyakit pada TMJ Hipertropi otot
• Pasien diinstruksikan utk oklusi sentris dari posisi istirahat dan lihat kembali posisi
Terapi orto
garis mediannya. tdk bisa dirawat orto
• Apabila posisi garis median pada saat posisi istirahat menuju oklusi sentris tidak
terdapat pergeseran (sliding) BERARTI tidak ada gangguan path of closure.
• Apabila posisi garis median pada saat posisi istirahat menuju oklusi sentris terdapat
pergeseran (sliding) BERARTI terdapat gangguan path of closure.
• Normal: bila gerakan mandibula ke atas, ke muka dan belakang.
• Tidak normal: bila terdapat deviasi (ke kanan dank e kiri, tetapi masih bisa kembali
ke oklusi sentrik) dan displacement mandibula (tidak bisa kembali ke oklusi
sentrik) sebuah kegiatan dari membuka dan menutup mulut dan seterusnya. apakah ada terjadi deviasi
atau displacement
P1 = fossa distal
Dilakukan pd mesiodistal smua gigi pd regio trsbt I1,I2,C,P1,P2.M1
M1 = fossa mesial 4. Lalu total ruang yg trsedia pd regio 1,2 pd RA dikurangi dengan total ruang yg
Metode Pont : dibutuhkan pd regio 1,2. Lakukan hal yg sama pd regio 3,4 RB. Sehingga dpt
Jumlah lebar 4 incisivi RA =
32 mm diketahui pd rahang atas dan rb mngalami kelebihan atau kekurang ruang
Indeks Pont = jarak P1-P1 =
∑ I x 100 diskrepansi/ALD =
Apabila hasilnya kurang dari = Kontraksi kelebihan,kekurangan,
80 pont
= 32 x 100 = 40 sama
Apabila hasilnya lebih dari = Distraksi
80
Distraksi adalah ketika gigi permanen berada dalam lengkung ideal
Indeks Pont = jarak M1-M1 =
∑ I x 100 Apabila kontraksinya < 5mm = Ringan metode bolton: untuk metode moyers,
64 melihat harmoni dari gigi huckaba, tanaka
= 32 x 100 = 50
64
Apabila kontraksinya >5-10mm = Sedang dan lengkung. misalkan johnston: untuk gigi
lebar gigi lebih besar bercampur.
hitungan asli - rumus Apabila kontraksinya >10mm = Berat dibandingkan lengkung.
ada indeksnya/ tabelnya.
hasilnya minus artinya
kontraksi
hasilnya plus artinya4. Menentukan kurva spee
distraksi • Kedalaman curve of spee didefinisikan sebagai jarak dari puncak kelengkungan
dengan template plastik yang ditempatkan di atas lengkung RB.
• Template menyentuh tepi insisal di bagian anterior dan di bagian posterior menyentuh
cusp molar paling distal. Pengukuran dilakukan secara terpisah di kedua sisi kiri dan
kanan lengkung gigi cekung: infraposisi ante,
supraposisi poste
• curve of spee yang cekung seringkali disertai berdesakan
cembung: supraposisi
• kurva yang datar memungkinkan oklusi yang baik ante, infraposisi poste
• Overerupsi insisif pada kasus deep bite dapat dihubungkan dengan bentuk curve of
spee yang cembung.
untuk mengetahui
etiologi supraposisi dan
infraposisi sehingga
normal : 1,5 mm ditentuka rencana
puncak insisal ke puncak perawatan
cusp molar paling
posterior
kunci oklusi: 1. relasi
molar
2. angulasi mahkota: diastema fisiologis: primate space (RA: antara gigi i 2 desidui degan C desidui, RB:
relasi anak flush terminal antara gigi C desidui dengan M1 desidui), lee way space (selisih antara C,p1,p2
mesial distal plane
3. inklinasi mahkota: dengan c desidui, m1 desidui, m2 desidui)
bukal lingual
4. rotasi diastem sentral : blanch test. frenulum tarik. apabila pucat maka
5. kontak gigi frenulum menyatu dengan tulang dekat papila insisif
5. Menentukan ada tidaknya diastema
6. kurve spee
Dilihat dari Diastema Bekas Pencabutan
Ukuran Kecil Besar
Tulang Alveolar Normal Mengecil/mengkerut jika
diastem sentral tanpa
adanya blanch test: pencabutan sudah lama
adanya mesiodens
Jaringan Sekitar Normal Terdapat bekas soket jika
pencabutan baru
Jumlah Gigi Lengkap (kecuali pada Missing
agenesi)
sagital
3) Bandingkan posisi gigi geligi sebelah kiri dan sebelah kanan garis median dengan
menggunakan orthocross milimeter block
7. Menentukan gigi-gigi yang terletak salah
8. Menentukan pergeseran garis median lengkung geligi terhadap median
muka.
Intraoral: amati posisi garis tengah gigi RA dan RB terhadap sutura palatina
mediana
Ekstraoral: tarik garis dari nasal, tengah bibir atas, menton.
Overjet : jarak horizontal, antara insisal insisif RA dengan labial gigi insisif RB.
Normal : 2-4mm
Overbite : jarak vertical, antara insisal insisif RA dan insisal insisif RB
Normal : 2-4mm
transitoir
E. DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI MALOKLUSI
a. Maloklusi kelas 1 angle : cusp mesiobukal M1 RA berada di groove M1 RB
b. Maloklusi kelas 2 angle : cusp mesiobukal M1 RA berada di depan groove bukal M1 RB
(distooclusion)
Divisi 1 : RA anterior protusif
Divisi 2 : RA anterior retrusif
c. Maloklusi kelas 3 angle : cusp mesiobukal M1 RA berada di belakang groove bukal M1
RB (mesiooclusion)