Anda di halaman 1dari 4

Efektivitas model kooperatif dalam pelajaran sejarah disekolah

1. Model pembelajaran kooperatif


Bila dibandingkan dengan pembelajaran yang masih bersifat konvensional pembelajaran
kooperatif memiliki beberapa keunggulan, dapat dilihat dari aspek siswa yaitu memberi peluang
kepada siswa agar mengemukaan dan membahas suatu pandang dan pengalaman yang
diperoleh siswa belajar secara bekerja sama dalam merumuskan kearah satu pandangan
kelompok (Cilibert Macmilan, 1993).
Dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat meraih
kecermelangan dalam belajar, dan dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik
keterampilan berpikir (thingking skill) maupun keterampilan social (social skill) seperti
mengemukaan pendapat menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerja sama, rasa setia
kawan, dan mengurangi kelo,pok yang perilakunya menyimpang dalam ruang kelas. Model
pebelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan,dan
keterampilan dalam belajar.
Sharan (1990) mengemukakan, siswa belajar dengan menggunakan jenis pembelajaran
kooperatif akan memiliki motivasi yang tinggi karena dibantu dari rekan sebaya. Pembelajaran
kooperatif juga dapat meningkatkan kemampuan akademik, kemampuan berpikir kritis,
membentuk hubungan persahabatan, menerima berbagai informas, dan membantu siswa
dalam menghargai pokok pikiran orang lain.
2. Peranan guru dalam pembelajaran kooperatif
Peranan guru sangat menentukan aktivitas siswa dalam belajar kooperatif. Guru sebelumnya
mesti merancang pembelajaran menurut model dan struktur pembelajaran kooperatif yang
dipilih untuk mengaktivitaskan siswa dalam kelompok sehingga aktivitas siswa dalam bekerja
sama dapat berjalan sesuai prosedur yang dilakukan oleh anggota-anggota kelompoknya.
Oleh karena itu, guru mengusahakan pelaksanaan pembelajaran kooperatif sejak awal sehingga
siswa dari awal sudah berupaya membina tingkah laku yang mengarah kepada keterampilan
kolaborasi.
3. Kekurangan pembelajaran
A. Ruang Lingkup Pembelajaran kooperatif
1. Landasan pemikiran
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
3. Unsur penting dan prinsip utama pembelajaran kooperatif
Konsep utama dari pembelajaran kooperatif menurut Slavin (1995) yaitu:
a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang
ditentukan.
b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada
belajar individual semua anggota kelompok.
c. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu
kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri.
4. Implikasi model pembelajaran koooperatif
Davidson (1991) memberikan sejumlah implikasi positif dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi belajar kooperatif sebagai berikut:
a. Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar.
b. Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa.
c. Suatu masalah idealnya cocok untuk didiskusikan secara kelompok, sebab memiliki
solusi yang dapat didemonstrasikan secara objektif
d. Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain untuk menguasai masalah-masalah
dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam konteks permainan, teka-teki, atau
pembahasan masalah-masalah yang bermanfaat.
e. Ruang lingkup materi dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang yang bermanfaat
bila didiskusikan .
Belajar kooperatif dapat berbeda dalam banyak cara, tetapi dapat dikategorikan sesuai
dengan sifat berikut: (1) tujuan kelompok; (2) tanggung jawab individual; (3)
kesempatan sukses yang sama; (4) kompetisi kelompok; (5) spesialisasi tugas; dan (6)
adaptasi untuk kebutuhan individu.
5. Lingkungan belajar dan system pengelolaan
Lungren (dalam ratumanan, 2002) menyusun keterampilan kooperatif tersebut secara
terperinci dalam tiga tingkatan keterampilan. Tingkatan tersebut yaitu keterampilan
kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.
a. Keterampilan kooperatif tingkat awal, antara lain:
 Berada dalam tugas, yaitu menjalankan tugas sesuai dengan tanggung
jawabnya.
 Mengambil giliran dan berbagi tugas, yaitu menggantikan teman dengan tugas
tertentu dan mengambil tanggung jawab tertentu dalam kelompok.
 Mendorong adanya partisipasi, yaitu memotivasi semua anggota kelompok
untuk memberikan kontribusi.
 Menggunakan kesepakatan, yaitu menyamakan persepsi/pendapat.
b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah, antara lain:
 Mendengarkan dengan aktif, yaitu menggunakan pesan fisik ddan verbal agar
pembicara mengetahui anda secara energik menyerap informasi.
 Bertanya, yaitu meminta atau menanyakan informasi atau klarfikasi lebih lanjut.
 Menafsirkan, yaitu menyampaikan kembali informasi dengan kalimat berbeda.
 Memeriksa ketepatan, yaitu membandingkan jawaban, memastikan bahwa
jawaban itu benar.
c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan kooperatif tingkat mahir antara lain mengolabrasi, yaitu memperluas
konsep, membuat kesimpulan, dan menghubungkan pendapat dengan topic tertentu.

Lungren juga menyebutkan bahwa unsur-unsur dasar yang perlu untuk ditanamkan kepada
siswa agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan lebih efektif lagi yaitu:

a. Para siswa harus memiliki persepsi sama bahwa mereka “tenggelam” atau “berenang”
bersama.
b. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya,
disamping tanggung jawab diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
d. Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara
para anggota kelompok.
e. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh
terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh keterampilan
bekerja sama selama belajar.
g. Para siswa akan diminta mempertanggunggjawabkan secara individual materi yang
ditangani dalam kelompok kooperatif.

Pembelajaran kooperatif ini mempunyai ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan model


lainnya. Arends (1997 :111) menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri berikut:

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
c. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin
yang beragam.
d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

Dari uraian tinjauan tantang pembelajaran kooperatif ini, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan kerja sama antar-siswa dan saling ketergantungan
dalam struktur pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan. Keberhasilan pembelajaran
tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok, untuk mencapai
suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok.

6. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Anda mungkin juga menyukai