Anda di halaman 1dari 14

EduMa Vol.3 No.

2 Desember 2014 119


ISSN 2086 - 3918

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis


Komputer dalam Pembelajaran Matematika
Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok

Hendri Raharjo, I’anah

Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon


Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon

Abstrak
Bahan ajar matematika sangat penting bagi siswa karena membantu proses belajar
mengajar dan dapat dilakukan secara mandiri oleh siswa. Kebanyakan bahan ajar
menggunakan bahasa yang tinggi sehingga membuat siswa kurang menarik dan kurang
motivasi untuk belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik bahan ajar berbasis
komputer yang dikembangkan dan bagaimana efektivitas bahan berbasis komputer
yang dikembangkan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian R&D. Bahan ajar berbasis komputer diujicobakan
pada siswa kelas VIII D di MTs N 2 Losari Cirebon. Hasil perhitungan yang di dapat
bahwa karakteristik bahan ajar berbasis komputer yang dinilai oleh ahli media
memiliki rata-rata sebesar 36,00 dengan prosentase keidealan sebesar 90% yang
dinilai “Baik”. Sedangkan ahli materi menilai bahan ajar berbasis komputer “Sangat
Baik” dengan rata-rata sebesar 47,50 dengan prosentase keidealan 79%. Untuk uji
keefektivan menggunakan uji-t related dengan taraf keyakinan sebesar 95% dan  =
5% diperoleh thitung sebesar 3.538 sedangkan ttabel sebesar 2,011. Dan hasil
menunjukkan bahwa thitung > ttabel.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada bahan ajar
berbasis komputer dan bahan ajar lama, dimana bahan ajar berbasis komputer lebih
efektif digunakan sebagai bahan ajar pada materi kubus dan balok dan efektif
meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: bahan ajar, komputer, hasil belajar


PENDAHULUAN daya manusia (SDM) yang unggul
Kehidupan masyarakat yang adalah harus memperhatikan
bahagia, makmur dan cerdas hanya proses pembelajaran yang ada di
bisa terwujud dengan adanya kelas. Proses pembelajaran di kelas
pendidikan yang merata di semua harus mendapat perhatian penting
lapisan masyarakat. Salah satu untuk setiap mata pelajaran.
bagian penting dalam proses
pendidikan untuk mencetak sumber
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 120
ISSN 2086 - 3918

Seperti yang kita ketahui saat utuh dari kompetensi yang akan
ini, sebagian besar keadaan dikuasai peserta didik dan
pembelajaran di sekolah-sekolah digunakan dalam proses
kita masih sangat konvensional, pembelajaran dengan tujuan untuk
seperti penyampaian materi hanya perencanaan dan penelaahan
diceramahkan, dan penggunaan implementasi pembelajaran.
bahan ajar hanya berbentuk buku- (Prastowo, 2014: 138).
buku cetak saja. Sedangkan
pembelajaran matematika Bahan ajar merupakan bagian
merupakan pelajaran yang yang penting dalam pelaksanaan
dianggap membosankan, rumit, pendidikan sekolah. Dengan adanya
sulit, tidak menarik, ataupun ada bahan ajar guru akan lebih mudah
juga yang menganggap pelajaran dalam melaksanakan pembelajaran
matematikan itu adalah pelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan
yang menakutkan bagi peserta mudah dalam belajar.
didik. Kebanyakan bahan ajar yang
Bahan pembelajaran ada dan yang digunakan adalah
merupakan faktor eksternal siswa bahan ajar cetak yang biasanya
yang mampu memperkuat motivasi berbentuk buku paket. Pada saat
internal untuk belajar. Salah satu penyampaian materi terkadang ada
acara pembelajaran yang mampu materi yang sulit dipahami jika
mempengaruhi aktivitas hanya menggunakan bahan ajar
pembelajaran adalah dengan cetak. Hal ini disebabkan karena
memasukkan bahan pembelajaran buku pelajaran matematika yang
dalam aktivitas tersebut. Bahan beredar di pasaran, kebanyakan
pembelajaran yang di desain secara menggunakan bahasa yang tinggi
lengkap, dalam arti unsur media sehingga membuat siswa malas
dan sumber belajar yang memadai membaca apalagi memahaminya.
akan mempengaruhi suasana Itulah yang membuat siswa kadang
pembelajaran sehingga proses bosan karena hanya menatapi buku
belajar yang terjadi pada diri siswa paket yang kurang menarik bagi
menjadi lebih optimal. Dengan siswa.
bahan pembelajaran yang di desain Dengan kemajuan Ilmu
secara bagus dan dilengkapai isi Pengetahuan dan Teknologi pada
dan ilustrasi yang menarik akan zaman sekarang, juga dapat
menstimulasi siswa memanfaatkan dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan pembelajaran sebagai bahan bahan ajar untuk menyampaikan
belajar atau sebagai sumber belajar. materi pembelajaran khususnya
(Hernawan dkk, _: 2). pelajaran matematika yang
Bahan ajar adalah segala mayoritas di anggap mata pelajaran
bahan (baik itu informasi, alat, yang sulit, rumit dan membosankan
maupun teks) yang disusun secara oleh peserta didik. Dengan bantuan
sistematis yang menampilkan sosok berbagai media non cetak, guru
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 121
ISSN 2086 - 3918

dapat mengembangkan bahan ajar dengan bahan ajar berbasis


yang menarik dan efektif sehingga komputer di sekolah tersebut
dapat meningkatkan minat belajar menggunakan power point. Adapun
siswa. bahan ajar berbasis komputer
tersebut masih sederhana secara
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 tampilan dan kurang memotivasi
Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru siswa untuk belajar. Sehingga hasil
diharapkan mengembangkan materi belajarpun masih kurang dari yang
pembelajaran sendiri, yang diharapkan.
kemudian dipertegas malalui
Peraturan Menteri Pendidikan Selama ini bahan ajar yang
Nasional (Permendiknas) nomor 41 berupa buku-buku pelajaran
tahun 2007 tentang Standar Proses, matematika yang digunakan oleh
yang antara lain mengatur tentang siswa dan guru di sekolah belum
perencanaan proses pembelajaran mampu menciptakan pembelajaran
yang mensyaratkan bagi pendidik yang bermakna. Dengan melihat
pada satuan pendidikan untuk kemajuan teknologi zaman
mengembangkan rencana sekarang, maka mengembangkan
pelaksanaan pembelajaran (RPP). bahan ajar berbasis komputer
Salah satu elemen dalam RPP untuk pembelajaran matematika
adalah sumber belajar. Dengan menjadi solusi dalam masalah yang
demikian, guru diharapkan untuk peneliti temukan di MTs N 2 Losari
mengembangkan bahan Kecamatan Losari Kabupaten
pembelajaran sebagai salah satu Cirebon. Menurut Stenberg
sumber belajar. (Sunarto, _: 2) komputer dapat
membantu pembelajaran dengan
Dalam studi pendahuluan yang berbagai cara, yaitu dapat
dilakukan pada semester genap menyajikan materi, berinteraksi
Tahun Pelajaran 2013-2014 oleh dengan mahasiswa dengan
peneliti di MTs N 2 Losari menampilkan seperti tutor, baik
Kecamatan Losari Kabupaten secara individual maupun secara
Cirebon bahan ajar yang sering kelompok kecil.
digunakan yaitu bahan ajar non
cetak seperti buku paket. Dengan adanya pengembangan
Sedangkan buku paket itu juga bahan ajar berbasis komputer
merupakan buku yang banyak untuk pembelajaran ini diharapkan
beredar dipasaran seperti yang peserta didik tidak akan merasa
sudah dijelaskan di atas bahwa jenuh lagi dalam proses
kebanyakan menggunakan bahasa pembelajaran matematika
yang tinggi sehingga siswa kurang berlangsung. Selain itu diharapkan
mengerti dengan isi materinya. peserta didik dapat memahami
Bahan ajar non cetak seperti bahan materi yang disampaikan oleh
ajar yang berbasis komputer sangat seorang guru sehingga hasil belajar
jarang digunakan pada saat peserta didik akan lebih baik
pembelajaran. Pembelajaran setelah belajar menggunakan bahan
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 122
ISSN 2086 - 3918

ajar berbasis komputer yang telah adanya proses dalam bentuk


dikembangkan. interaksi belajar terhadap
suatu objek (pengetahuan),
Dari beberapa masalah yang atau melalui suatu penguatan
peneliti temukan di MTs N 2 Losari (reinforcement) dalam bentuk
Kecamatan Losari Kabupaten pengalaman terhadap suatu
Cirebon, maka guru hendaknya objek yang ada dalam
mengembangkan bahan ajar yang lingkungan belajar. (Uno,
menarik sehingga siswa termotivasi 2008:15)
untuk belajar. Suasana Definisi belajar secara
pembelajaran yang menarik lengkap dikemukakan oleh
membuat perhatian dan imajinasi Slavin yang dikuptip oleh
Trianto yaitu sebagai berikut:
peserta didik meningkat baik
Learning is usually defined as a
peserta didik dari tingkat dasar
change in an individual caused
sampai tingkat sekolah menengah by experience. Changes caused
dan bahkan yang lebih tinggi lagi by development (such as
untuk mempelajari dan memahami growing taller) are not instances
materi. of learning. Neihter are
characteristics of individuals
that are present at bird (such as
LANDASAN TEORI reflexes and respons to hunger
or pain). However, humans do
1. Belajar so much learning from the day
Belajar adalah suatu of their birth (and some say
aktivitas mental (psikis) yang earlier) that learning and
berlangsung dalam interaksi development are inseparably
dengan lingkungannya yang linked.
menghasilkan perubahan yang
bersifat relatif konstan (Siregar Belajar secara umum
dkk, 2011: 5). Menurut diartikan sebagai perubahan
Thorndike yang dikutip oleh pada individu yang terjadi
Hamzah mengungkapkan melalui pengalaman, dan
bahwa belajar adalah proses bukan karena pertumbuhan
interaksi antara stimulus (yang atau perkembangan tubuhnya
mungkin berupa pikiran, atau karakteristik seseorang
perasaan, atau gerakan) dan sejak lahir. Manusia banyak
respon (yang juga bisa berupa belajar sejak lahir dan bahkan
pikiran, gerakan atau pikiran). ada yang berpendapat sebelum
(Uno, 2008:11) lahir. Bahwa antara belajar
Pengertian belajar juga dan perkembangan sangat erat
dikemukakan oleh Hamzah kaiatnnya. (Trianto, 2010: 16)
bahwa belajar adalah Sedangkan menurut
perolehan pengalaman baru Trianto belajar adalah proses
oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku tetap dari
perubahan perilaku yang relatif belum tahu menjadi tahu, dari
menetap, sebagai akibat tidak paham menjadi paham,
dari kurang terampil menjadi
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 123
ISSN 2086 - 3918

lebih terampil, dan dari yang dikutip oleh Sopi Sopianti


kebiasaan lama menjadi dkk menyatakan bahwa hasil
kebiasaan baru, serta belajar adalah kemampuan-
bermanfaat bagi lingkungan kemampuan yang dimiliki
maupun individuitu sendiri. siswa setelah ia menerima
(Trianto, 2010: 17) pengalaman belajarnya
Berdasarkan beberapa (Sopianti, 2011: 63-64).
pendapat di atas dapat Sedangkan menurut Snelbeker,
disimpulkan bahwa belajar hasil belajar adalah perubahan
adalah suatu kegiatan atau atau kemampuan baru yang
interaksi yang dilakukan oleh diperoleh siswa setelah
seseorang terhadap suatu objek melakukan perbuatan belajar.
yang ada dalam lingkungan (Rasmono, 2012: 8)
untuk memperoleh perubahan Hasil belajar juga
tingkah laku yang bersifat diartikan sebagai perubahan
relatif konstan atau menetap. perilaku individu yang meliputi
2. Motivasi Belajar ranah kognitif, afektif dan
Motivasi berasal dari psikomotorik. Perubahan
bahasa Latin “movere”, yang perilaku tersebut diperoleh
berarti menggerakkan. setelah siswa menyelesaikan
Menurut Wlodkowski (Siregar program pembelajarannya
dan Nara, 2010: 49) melalui interaksi dengan
menjelaskan motivasi sebagai berbagai sumber belajar dan
suatu kondisi yang lingkungan belajar. (Rasmono,
menyebabkan atau 2012: 10)
menimbulkan perilaku Berdasarkan dari
tertentu, dan yang memberi beberapa pengertian hasil
arah serta ketahanan belajar di atas dapat
(persistence) pada tingkah laku disimpulkan bahwa hasil
tersebut. Motivasi merupakan belajar adalah kemampuan-
dorongan yang terdapat dalam kemampuan yang dimiliki
diri seseorang untuk berusaha siswa setelah siswa
mengadakan perubahan menyelesaikan program
tingkah laku yang lebih baik pembelajarannya melalui
dalam memenuhi interaksi dengan berbagai
kebutuhannya. (Uno, 2008: 3) sumber belajar dan lingkungan
Maka dapat disumpulkan belajar. Sedangkan hasil
bahwa motivasi adalah suatu belajar yang menggunakan
dorongan di dalam diri bahan ajar berbasis komputer
seseorang yang menimbulkan adalah kemampuan yang di
suatu usaha untuk melakukan dapat setelah siswa melakukan
perilaku tertentu yang lebih pembelajaran dengan
baik. menggunakan bahan ajar
3. Hasil Belajar berbasis komputer.
Menurut Nana Sudjana Kemampuan disini dilihat dari
dalam bukunya “Penilaian hasil belajar siswa, apakah
Hasil Proses Belajar Mengajar” meningkat ataukah tidak.
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 124
ISSN 2086 - 3918

4. Media Pembelajaran adalah suatu alat yang


Media berasal dari berfungsi untuk membuat
bahasa Latin medius yang peserta didik berinteraksi
secara harfiah berarti ‘tengah’, dengan pendidik atau sumber
‘perantara’, atau ‘pengantar’ belajar dalam suatu lingkungan
(Arsyad, 2003: 3). Gerlach dan belajar.
Ely (Arsyad, 2003: 3) 5. Multimedia Pembelajaran
mengatakan bahwa media Menurut Vaughan
apabila dipahami secara garis (Binanto, 2010: 2) multimedia
besar adalah manusia, materi, adalah kombinasi teks, seni,
atau kejadian yang suara, gambar, animasi, dan
membangun kondisi yang video yang disampaikan
membuat siswa mampu dengan komputer atau
memperoleh pengtahuan, dimanipulasi secara digital dan
keterampilan, atau sikap. dapat disampaikan dan/atau
Sedangkan menurut Arsyad dikontrol secara interaktif.
(2003: 4) media adalah alat Multimedia atau teknologi
yang menyampaikan atau terpadu menurut Seels dan
mengantarkan pesan-pesan Richey (Warsita, 2008: 36)
pengajaran. merupakan cara untuk
Media menurut Heinich memproduksidan
dkk (Warsita, 2008: 125) adalah menyampaika bahan belajar
sebagai alat komunikasi yang dengan memadukan beberapa
membawa pesan dari sumber jenis media yang dikendalikan
ke penerima. Media merupakan komputer.
alat komunikasi berisi pesan, Dapat disimpulkan
yang memungkinkan peserta bahwa multimedia
didik dapat berinteraksi pembelajaran adalah suatu alat
dengan pesan secara langsung. yang merupakan gabungan dari
Pembelajaran berbagai media yang mampu
(instruction) adalah suatu membuat peserta didik
usaha untuk membuat peserta berinterksi dengan pendidik
didik belajar atau suatu atau sumber belajar.
kegiatan untuk membelajarkan 6. Bahan ajar
peserta didik. Dengan kata Bahan ajar adalah
lain, pembelajaran merupakan seperangkat materi yang
upaya menciptakan kondisi disusun secara sistematis, baik
agar terjadi kegiatan belajar tertulis maupun tidak tertulis
(Warsita, 2008: 85). Menurut sehingga tercipta lingkungan
Depdiknas (Warsita, 2003: 85) atau suasana yang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 memungkinkan siswa untuk
tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat belajar. Bahan ajar menurut
20, pembelajaran adalah proses National Center for Vocational
interaksi peserta didik dengan Education Research Ltd yang
pendidik dan sumber belajar dikutip oleh Andi Prastowo
pada suatu lingkungan belajar. adalah segala bentuk bahan,
Jadi dapat disimpulkan informasi, alat dan teks yang
bahwa media pembelajaran
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 125
ISSN 2086 - 3918

digunakan untuk membantu pembelajaran, sekaligus


guru atau instruktur dalam merupakan substansi
melaksanakan kegiatan belajar kompetens yang sehausnya
mengajar di kelas. Bahan yang diajarkan/dilatikan kepada
dimaksud bisa berupa tertulis siswanya.
maupun bahan yang tidak c. Alat evaluasi
tertulis. Sedangkan menurut pencapaian/penguasaan
Pannen yang juga dikutip oleh hasil pembelajaran.
Andi Prastowo menyatakan Bahan ajar sangat penting
bahwa bahan ajar adalah artinya bagi guru maupun
bahan atau materi pelajaran siswa dalam proses
yang disusun secara sistematis, pembelajaran. Tanpa
yang digunakan guru dan siswa bahan ajar akan sulit bagi
dalam proses pembelajaran guru untuk meningkatkan
(Prastowo. 2014: 138). efektivitas pembelajaran.
Berdasarkan beberapa Demikian juga halnya
pengertian bahan ajar yang dengan siswa, tanpa bahan
telah dijelaskan di atas, maka ajar akan sulit untuk
penulis dapat menyimpulkan menyesuaikan diri dalam
bahwa bahan ajar adalah belajar, apalagi jika
bahan atau materi pelajaran gurunya mengajarkan
yang disusun secara sistematis materi dengan cepat dan
baik tertulis maupun tidak kurang jelas. Oleh karena
tertulis yang digunakan oleh itu, bahan ajar dianggap
guru dalam pembelajaran di sebagai bahan yang dapat
kelas untuk menciptakan dimanfaatkan, baik oleh
suasana/lingkungan guru maupun siswa,
pembelajaran yang sebagai suatu upaya untuk
memungkinkan siswa berminat memperbaiki mutu
untuk belajar sehingga pembelajaran.
mencapai standar kompetensi Menurut Amri dan Ahmadi
yang telah ditentukan. (2010: 159) dalam
Fungsi dari penyusunan menyusun bahan ajar
bahan ajar adalah : (Hernawan terdapat beberapa tujuan
dkk: 4) antara lain:
a. Sebagai pedoman bagi a. Menyediakan bahan ajar
siswa yang akan yang sesuai dengan
mengarahkan semua tuntutan kurikulum
aktivitasnya dalam proses dengan
pembelajaran, sekaligus mempertimbangkan
merupakan substansi kebutuhan peserta didik,
kompetensi yang yakni bahan ajar yang
seharusnya sesuai dengan
dipelajari/dikuasainya. karakteristik dan setting
b. Pedoman bagi tenaga atau lingkungan sosial
pendidik yang akan peserta didik.
mengarahkan semua b. Membantu peserta didik
aktivitasnya dalam proses dalam memperoleh
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 126
ISSN 2086 - 3918

alternatif bahan ajar di ketergantungan terhadap


samping buku-buku teks kehadiran guru,
yang terkadang sulit c. Mendapatkan kemudahan
diperoleh. dalam mempelajari setiap
c. Memudahkan guru dalam kompetensi yang harus
melaksanakan dikuasainya.
pembelajaran.
Selain itu bahan ajar juga Menurut Amri dan Ahmadi
bermanfaat bagi guru dan (2010: 160) pengembangan
peserta didiknya. bahan ajar hendaklah
Manfaatnya adalah memperhatikan prinsip-
sebagai berikut: (Amri dan prinsip pembelajaran. Di
Ahmadi, 2010: 160) antara prinsip-prinsip
Manfaat bagi guru : pembelajaran tersebut
a. Diperoleh bahan ajar yang adalah:
sesuai tuntutan kurikulum a. Mulai dari yang mudah
dan sesuai dengan untuk memahami yang
kebutuhan belajar peserta sulit, dari yang kongkret
didik, untuk memahami yang
b. Tidak lagi tergantung abstrak.
kepada buku teks yang b. Pengulangan akan
terkadang sulit untuk memperkuat pemahaman.
diperoleh, c. Umpan balik yang positif
c. Memperkaya karena akan memberikan
dikembangkan dengan penguatan terhadap
menggunakan berbagai pemahaman siswa.
refernsi, d. Motivasi belajar yang
d. Menambah khasanah tinggi merupakan salah
pengetahuan dan satu faktor penentu
pengalaman guru dalam keberhasilan belajar.
menulis bahan ajar, e. Mencapai tujuan ibarat
e. Membangun komunikasi naik tangga, setahap demi
pembelajaran yang efektif setahap, akhirnya akan
antara guru dengan mencapai ketinggian
peserta didik karena tertentu.
peserta didik akan merasa f. Mengetahui hasil yang
lebih percaya kepada telah dicapai akan
gurunya, mendorong siswa untuk
f. Menambah angka kredit terus mencapai tujuan.
jika dikumpulkan menjadi Menurut Prastowo (2014: 147-
buku dan diterbitkan. 148) dari segi bentuknya,
Manfaat bagi peserta didik : bahan ajar dapat
a. Kegiatan pembelajaran dibedakan mejadi empat
menjadi lebih menarik, macam, yaitu:
b. Kesempatan untuk belajar a. Bahan ajar cetak (printed)
secara mandiri dan adalah sejumlah bahan
mengurangi yang disiapkan dalam
kertas, yang dapat
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 127
ISSN 2086 - 3918

berfungsi untuk keperluan komponen penting dari bahan


pembelajaran atau ajar interaktif yaitu perangkat
penyampaian informasi. komputer. Maka dari itu,
Contohnya handout, buku, bahan ajar interaktif ini juga
modul, lembar kerja siswa, termasuk bahan ajar berbasis
brosur, leaflet, wallchat, komputer. Seperti dinyatakan
foto/gambar, model/maket. Sadjati (Prastowo, 2014: 370)
b. Bahan ajar dengar (audio) bahwa program komputer
atau program audio adalah untuk pembelajaran adalah
semua sistem yang berbagai jenis bahan ajar non-
menggunakan sinyal radio cetak yang membutuhkan
secara langsung yang komputer untuk menayangkan
dapat dimainkan atau sesuatu untuk belajar.
didengar oleh seseorang Dalam penelitian ini
atau sekelompok orang. penulis tertarik untuk
Contohnya kaset, radio, mengambil bahan ajar berbasis
piringan hitam, dan komputer sebagai bahan
compact disk audio. penelitian dan pengembangan
c. Bahan ajar pandang untuk materi kubus dan balok
dengar (audio visual) di kelas VIII.
adalah segala sesuatu 7. Komputer
yang memungkinkan Menurut Munadi
sinyal audio dapat (Prastowo, 2014: 370) komputer
dikombinasikan
gambar bergerak dengan secara adalah alat pada
termasuk elektronikkategori
yang
sekuensial. Contohnya multimedia. Karena komputer
video compact disk dan mampu melibatkan berbagai
film. indra dan organ tubuh, seperti:
d. Bahan
(nteractiveajar interaktif
teaching telinga (auditori),
dan tenaga mata (visual),
(kinetik, yang
material) adalah dengan pelibatan ini
kombinasi dari dua atau dimungkinkan informasi atau
lebih media (audio, teks, pesannya mudah dipahami).
grafik, gambar, animasi Menurut Donald H.
dan video) yang oleh Sanderes, 1985 dalam bukunya
penggunanya dimaipulasi Computer Today komputer
atau diberi perlakuan untk adalah sistem elektronik untuk
mengendalikan suatu memanipulasi data yang cepat
perintah dan/atau perilaku dan tepat serta dirancang dan
alami dari suatu diorganisasikan supaya secara
presentasi. Contohnya otomatis menerima dan
compact disk interactive. menyimpan data input,
memprosesnya, dan
Dari beberapa macam menghasilkan output dibawah
bahan ajar yang telah pengawasan suatu langkah-
dijelaskan di atas, penulis langkah instruksi-instruksi
tertarik dengan bahan ajar program yang tersimpan di
interaktif. Salah satu memori (stored program).
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 128
ISSN 2086 - 3918

Sedangkan menurut Larry Jadi dapat disimpulkan


Long dan Nancy Long bahwa komputer adalah alat
komputer adalah alat hitung elektronik yang mampu
elektronik yang mampu menginterpresentasikan data
menginterpresentasikan dan dan merupakan mesin
juga melaksanakan perintah elektronik yang otomatis
program untuk input, output, melakukan pekerjaan dan
perhitungan, dan operasi- perhitungan sederhana dan
operasi logik. rumit. Kelebihan dan
(Andyfebruary29.wordpress.co kekurangan bahan ajar
m/2012/12/23/pengertian- berbasis komputer: (Prastowo,
komputer-menurut-berbagai- 2014: 375)
sumber/)

Tabel 2. 1 Kekurangan dan Kelebihan Bahan Ajar Berbasis Komputer


Kelebihan Kekurangan
Dapat menanyakan Memerlukan komputer
informasi dalam dan pengetahuan program.
bentuk teks dan grafik.
Interaktif dengan Membutuhkan hardware
siswa. khusus untuk proses
pengembangan dan
penggunaannya.
Dapat mengelola Resolusi untuk image
laporan atau respon grafik sangat terbatas
siswa. pada sistem
microprosessor.
Dapat diadaptasi Hanya efektif jika
sesuai kebutuhan digunakan untuk
siswa. penggunaan seseorang
atau beberapa orang
dalam kurun waktu
tertentu.
Dapat mengontrol Tidak kompatibel antar
Hardware media lain. jenis yang ada.
Dapat dihubungkan
dengan video untuk
mengawasi kegiatan
belajar siswa.
Dalam pembelajaran termotivasi untuk
matematika, komputer banyak menyelesaikan masalah-
digunakan untuk materi yang masalah geometri. Satu hal
memerlukan gambar, animasi, yang paling penting adalah
visualisasi dan warna, bahan ajar berbasis komputer
misalnya geometri. Maka dari dapat membuat konsep
itu dengan adanya bahan ajar matematika (khususnya
berbasis komputer siswa dapat geometri) yang abstrak dan
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 129
ISSN 2086 - 3918

sulit menjadi lebih konkret dan merupakan bagian dari


jelas. pembelajaran yang efektif.
Oleh karena itu bahan Karena menurut Sutikno
ajar berbasis komputer dalam (Warsita, 2008: 288)
pembelajaran matematika itu pembelajaran yang efektif itu
sangatlah penting dan adalah suatu pembelajaran
membantu siswa dalam belajar. yang memungkinkan peserta
Karena dengan bahan ajar didik untuk dapat belajar
berbasis komputer siswa lebih dengan mudah, menyenagkan,
termotivasi untuk belajar dan dan dapat tercapai tujuan
lebih memahami konsep materi pembelajaran sesuai dengan
yang diajarkan sehingga hasil harapan.
beajarpun akan lebih baik. Menurut Wottuba dan
8. Efektifitas Bahan Ajar Berbasis Wright (Warsita, 2008: 289)
Komputer menyimpulkan ada tujuan
Efektivitas dalam Kamus indikator yang menunjukkan
Besar Bahasa Indonesia pembelajaran efektif, yaitu:
(Karim, 2010: 11) dikemukakan a. Pengorganisasian
bahwa efektivitas berarti ada pembelajaran dengan baik;
efeknya, manjur atau mujarab, b. Komunikasi secara efektif;
dapat membawa hasil. c. Penguasan dan
Menurut antusiasme dalam mata
Handayaningrat, efektivitas pelajaran;
adalah pengukuran dalam arti d. Sikap positif terhadap
tercapainya sasaran atau peserta didik;
tujuan yang telah ditentkan e. Pemberian ujian dan nilai
sebelumnya. Sedangkan yang adil;
menurut Mulyasa, efektivitas f. Keluwesan dalam
adalah bagaimana suatu pendekatan pembelajaran;
organisasi berhasil dan
mendapatkan dan g. Hasil belajar peserta didik
memanfaatkan sumber daya yang baik.
alam sebagai usaha untuk 9. Pembelajaran Matematika
mewujudkan tujuan Matematika berasal dari
operasionalnya. (Fatimatun, kata mathema dalam bahasa
2012: 20). Yunani yang diartikan sebagai
Oleh karena itu sains, ilmu pengetahuan atau
efektivitas bahan ajar berbasis belajar. Matematika juga
komputer adalah keberhasilan berasal dari kata mathematikos
pembelajaran dengan yang diartikan sebagai suka
menggunakan bahan ajar belajar (Manfaat, 2010: 148).
berbasis komputer yang telah Banyak pakar yang
dikembangkan dalam mencapai mendeskripsikan tentang
tujuan pembelajaran dan pengertian dari matematika,
dideskripsikan melalui hasil namun pada dasarnya
belajar siswa. ungkapan yang tepat untuk
Efektivitas bahan ajar matematika itu adalah
berbasis komputer juga Mathematics is the Queen of the
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 130
ISSN 2086 - 3918

Sciences (maematika itu adalah Jadi dalam penelitian ini


ratunya ilmu), maksudnya penulis menggunakan metode
antara lain ialah bahwa penelitian dan pengembangan
matematika itu tidak (research and development). Dalam
bergantung kepada bidang penelitian ini jenis produk yang
studi lain; bahasa, dan agar dihasilkan adalah bahan ajar
dapat dipahami orang dengan berbasis komputer.
tepat kita harus menggunakan Dalam hal ini, peneliti
simbul dan istilah yang cermat melakukan beberapa tahapan
yang disepakati secara bersama dengan mengumpulkan data-data
(Ruseffendi, 1991: 260-261). yang diperlukan. Dengan demikian
Berdasarkan penjelasan penelitian ini akan mengukur
di atas maka dapat seberapa efektifnya bahan ajar
disimpulkan bahwa berbasis komputer yang
pembelajaran matematika dikembangkan dalam pembelajaran
adalah suatu interaksi antara matematika pada pokok bahasan
peserta didik dengan pendidik kubus dan balok.
melalui pemahaman
pengunaan simbol dan istilah
yang cermat. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan ajar berbasis komputer


METODE PENELITIAN DAN telah divalidasi oleh ahli media dan
PENGEMBANGAN ahli materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil validasi dari ahli
Metode penelitian dan media mendapat rata-rata sebesar
pengembangan atau Research and 36,00 yang termasuk ke dalam
Development adalah metode kriteria “Baik” dengan prosentase
penelitian yang digunakan untuk
keidealan sebesar 90%. Sedangkan
menghasilkan produk tertentu dan
hasil validasi dari ahli materi
menguji keefektifan produk
tersebut. (Sugiyono, 2013: 297) mendapat rata-rata sebesar 47,50
Untuk dapat menghasilkan yang termasuk ke dalam kriteria
produk tertentu digunakan “Sangat Bagus” dengan prosentase
penelitian yang bersifat analisis keidealan sebesar 79%.
kebutuhan dan untuk menguji
Berdasarkan hasil validasi dari
keefektifan produk tersebut supaya
dapat berfungsi di masyarakat luas, ahli media dan materi
maka diperlukan penelitian untuk pembelajaran, bahwa bahan ajar
menguji keefektifan produk berbasis komputer sudah layak
tersebut. Penelitian Hibah Bersaing digunakan meskipun ada sedikit
(didanai oleh Direktorat Jendral revisi, komentar dan saran dari
Pendidikan Tinggi), adalah dosen pembimbing, ahli media dan
penelitian yang menghasilkan ahli materi pembelajaran.
produk, sehingga metode yang
digunakan adalah metode penelitian Tahap uji coba dilakukan
dan pengembangan. (Sugiyono, secara 2 kali yaitu uji coba terbatas
2013: 297) dan uji coba luas. Dari uji coba
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 131
ISSN 2086 - 3918

terbatas diketahui kelemahan dan Anggoro, M. Toha dkk. 2008.


kelebihan dari bahan ajar berbasis Metode Penelitian. Jakarta:
komputer yang dibuat, maka Universitas Terbuka
peneliti melakukan revisi yang Arikunto, Suharsimi. 2000.
kedua setelah melakukan uji coba Manajemen Penelitian.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
terbatas. Pada uji coba ke-2 yaitu
Persada
ujicoba luas didapat beberapa hasil
Arsyad, Azhar. 2003. Media
untuk melihat efektif atau tidaknya Pembelajaran. Jakarta: PT.
bahan ajar berbasis komputer Raja Grafindo Persada
tersebut. Asbani. Pengembangan Sumber
Belajar Matematika
Pada pengujian keefektifan Berbantuan Komputer untuk
produk menggunakan perhitungan Peserta Didik Sekolah Dasar.
Independent Sample t-test, dengan Skripsi. Program Studi
taraf keyakinan sebesar 95% dan α Teknologi Pembelajaran,
= 5% diperoleh thitung sebesar 3,538 Universitas Negeri
sedangkan ttabel sebesar 2,011. Hasil Yogyakarta (dipublikasikan)
ini menunjukkan bahwa thitung> Fatimatun, Ningzul. 2012.
ttabel, artinya hipotesis diterima. Pengembangan Penilaian
Sehingga dapat disimpulakan Kinerja Siswa (performance
bahwa terdapat perbedaan assesment) pada lembar kerja
siswa (LKS) mata pelajaran
signifikan pada bahan ajar berbasis
matematika kelas VIII SMP N
komputer dan bahan ajar lama,
1 Ciwaringin. Skripsi.
dimana bahan berbasis komputer Cirebon: Tadris Matematika
lebih efektif digunakan sebagai Fakultas Tarbiyah IAIN
bahan ajar pada materi kubus dan Syekh Nurjati Cirebon
balok. Fauziah, Fitria. 2012.
Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Web Menggunakan
DAFTAR PUSTAKA Exe (E-Learning XHTML
Editor) Pokok Bahasan
Agus, Nuniek Avianti. 2008. Mudah Bangun Ruang Kubus dan
Belajar Matematika 2 Untuk Balok Kelas VIII SMPN 3
Kelas VIII Sekolah Menengah Kuningan. Skripsi. Cirebon:
Pertama.Madrasah Jurusan Tadris Matematika
Tsanawiyah. Jakarta: Pusat Fakultas Tarbiyah di IAIN
Perbukuan Departemen Syekh Nurjati Cirebon
Pendidikan Nasional Harsasi, Meirani. 2011.
Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2010. Pengembangan Computer
Konstruksi Pengembangan Assisted Instruction Sebagai
Pembelajaran Pengaruhnya Bahan Ajar Pada Universitas
Terhadap Mekanisme dan Terbuka. Skripsi. Fakultas
Praktik Kurikulum. Jakarta: Ekonomi Universitas Terbuka
Prestasi Pustakaraya (dipublikasikan)
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 132
ISSN 2086 - 3918

Hernawan, Asep Herry, dkk. Perlu Untuk Meningkatkan


Pengembangan Bahan Ajar. Profesionalitas Guru. Bogor:
Jurnal Ghalia Indonesia
Mulyono, Djaali. 2007. Pengukuran Siregar,Evelin, dkk. 2011. Teori
dalam Bidang Pendidikan. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Grasindo Bogor: Ghalia Indonesia
Novijanti, Lilik dkk. 2008. Evaluasi Sopianti, Sopi. 2011. Psikologi
Pembelajaran Edisi Pertama. Belajar dalam Perspektif
Cirebon: Lapis Learning Islam. Bogor: Ghalia
Assistance Program For Indonesia
Islamic Schools Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Nuharini, Dewi, dkk. 2008. Kuantitatif, Kualitatif dan
Matematika Konsep dan R&D. Bandung: Alfabeta, hal
Aplikasinya 2 Untuk Kelas 298
VIII SMP dan MTs. Jakarta: Sunarto, Sunaryo. Pembelajaran
Pusat Perbukuan Departemen Berbasis Komputer. Jurnal
Pendidikan Nasional Surapranata, Sumarna. 2004.
Prastowo, Andi. 2014. Analisis, Validitas,
Pengembangan Bahan Ajar Reliabilitasdan Interpretasi
Tematik. Jakarta: Kencana Hasil Tes. Bandung: PT.
Priyatno. 2010. Paham Analisis Remaja Rosdakarya
Statistik Data Dengan SPSS. Trianto. 2010. Mendesain Model
Yogyakarta: Mediakom Pembeajaran Inovatif-
Raharjo, Hendri. 2009. Suplemen Progresif. Jakarta: Kencana
Multimedia Pembelajaran Uno, Hamzah B. 2008. Teori
Berbasis Komputer. Cirebon: Motivasi & Pengukurannya.
CV Pangger Jakarta: Bumi Aksara
Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Statistik. Bandung: Alfabeta Pembelajaran: Landasan dan
Rohati. Pengembangan Bahan Ajar Aplikasinya. Jakarta: PT
Materi Bangun Ruang Rineka Cipta
Dengan Menggunakan Wati, Trisna Widya. 2010.
Strategi Relating, Perancangan (Computer
Experiencing, Applying, Asisted Learning) Bahasa
Cooperating, Transferring Perancis Berbasis Multimedia
(REACH) di Sekolah Sebagai Media Pembelajaran
Menengah Pertama. Skripsi. di SMA Negeri 6
Jambi: Program Studi Yogyakarta.Skripsi.
Pendidikan Matematika Yogyakarta: Jurusan Sistem
FPMIPA FKIP Universitas Informasi, Sekolah Tinggi
Jambi (dipublikasikan) Manajemen Informatika dan
Rusmono. 2012. Strategi Komputer (AMIKOM)
Pembelajaran dengan (dipublikasikan)
Problem Based Learning itu

Anda mungkin juga menyukai