Anda di halaman 1dari 3

AMIN TOYO

17073042

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya


Masalah Pendidikan
1. Perkembangan iptek dan seni

a. Perkembangan iptek

Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan
teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan
terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi, adalah penerapan yang
direncanankan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek itu, misalnya
seiring suatu teknologi baru yang digunakan dalam suatu proses produksi
menimbulkan kondisi ekonomi social baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan
mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhanbahan-bahan
baru, sistem pelayanan baru, sampai kepada berkembangnya gaya hidup baru, kondisi
tersuebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan metodenya,
bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan, otomatis juga sarana juga
sarana penunjangnya seperti searana laboratorium dan ketenangan

b. Perkembangan seni

Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok


yang mengahasilkan sesuatu yang indah.

Berkesenian menjadi kebutuhan hidup manusia. Melalui kesenian manusia dapat


menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan
dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan
pengembangan.

2. Laju Pertumbuhan Penduduk

Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu :

 Pertambahan penduduk, dan

 Penyebaran penduduk
a. Petambahan penduduk

Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991: 18) gambaran pertambahan


penduduk adalah sebagai berikut:

Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi
pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan KB berhasil. Sebabnya karena
tingkat kematian menurun lebih cepat yaitu sebesar 4,5% dari turunnya tingkat
kelahiran, yaitu sebesar 3,5%. Hal tersebut juga mengakibatkan berubahnya susunan
umur penduduk. Tentang pertumbuhan penduduk itu Bank Dunia memperkirakan
gambaran seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Dengan berkembangnya jumlah penduduk, maka penyedian prasarana dan sarana


pendidikan beserta komponen penunjang pembangunan nasional menjadi bertambah.

b. Penyebaran penduduk

Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah yang
padat penduduk, terutama di kota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang
yaitu di daerah pedalaman khususnya di daerah terpencil yang berlokasi di
pegunungan dan di pulau-pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu
menimbulkan kesultan dalam penyediaan sarana pendidikan. Sebagai contoh adalah
dibangunnya SD kecil untuk melayani kebutuhan akanpendidikan di daerah terpencil
pada pelita V, di samping SD regular. Belum lagi kesulitan dalam hal penyediaan dan
penempatan guru. Disamping sebaran penduduk seperti digambarkan itu denganpola
yang statis (di kota padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus
perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang terus menerus terjadi.
Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan labil yang lebih menyulitkan
perncanaan penyediaan sarana pendidikan. Pola yang labil ini juga merusak pola
pasaran kerja yang seharusnya menjadi acuan dalam pengadaan tenaga kerja.

3. Aspirasi masyarakat

Dalam dua darsa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat dalam banyak hal meningkat,
khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan,
kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan.

4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan

Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok


masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain
pendukung suatu budaya. Bagi masyarakat pendukung budaya, kebudayaanya pasti
dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah
kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu
penilaian dari masyarakat luar ini dianggap subjektif. Semestinya masyarakat luar itu
bukan harus menilainya melainkan hanya melihat bagaimana kesesuaian kebudayaan
tersebut dengan tuntutan zaman. Jika sesuai dikatakan maju dan jika tidak sesuai lalu
dikatakan terbelakang.

. Keterbelakangan budaya terjadi karena:

 Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat (misalnya terpencil).

 Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsure budaya baru karena tidak


dipahami atau karena dikhawatirkan akan merusak sendi masyarakat.

 Ketidakampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan


tersebut.

Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya


dialami oleh:

 Masyaakat daerah terpencil.

 Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis.

Masyarakat yang kurang terdidik.

Kesimpulan
Misi Pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan, karena itu pendidikan selalu menghadapi masalah. Itulah sebabnya,
karena pembangunan sendiri selalu mengikuti tuntutan zaman yang selalu berubah.
Masalah yang dihadapi dunia pendidikan sangat luas dan kompleks. Pertama, karena
sifat sasarannya yaitu manusia, merupakan makhluk misteri yang banyak teka-teki.
Kedua, karena pendidikan harus mengantisipasi hari depan yang juga mengundang
banyak pertanyaan. Padahal pemahaman terhadap hari depan itu penting karena
menjadi acuan dari segenap perubahan yang terjadi saat ini. Oleh karena itu agar
masalah-masalah pendidikan dapat dipecahkan, maka diperlukan rumusan tentang
masalah-masalah pendidikan yang bersifat pokok yang dapat dijadikan acuan bagi
pemecahan masalah-masalah praktis yang timbul dilapangan. Dengan dikemukakan
masalah-masalah pokok pendidikan, kaitan masalah-masalah pokok tersebut satu
sama lain, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya, dll. Diharapkan para
pendidik memahami lebih baik masalah pendidikan yang dihadapi dilapangan,
merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya.

Anda mungkin juga menyukai