NIM : 17073042
1. Pemerataan Pendidikan
2. Kuantitas Pendidikan
3. Kualitas Pendidikan
Hal ini berhubungan dengan kualitas guru yang rendah, srana belajar yang
kurang memadai, dan tidak meratanya jumlah lulusan tiap jenjang pendidikan. Guru-
guru tentunya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada
siswanya. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau
kekurangan dana. Kecuali guru – guru lama yang sudah mendedikasikan dirinya
menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman
yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Sarana pembelajaran juga turut
menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan, terutama bagi penduduk di daerah
terbelakang.
4. Efesiensi Pendidikan
5. Efektivitas Pendidikan
Pendidikan dikatakan efektif ( ideal ) ialah apabila hasil yang dicapai sesuai
dengan rencana atau program yang dibuat sebelumnya ( tepat guna ). Bila rencana
mengajar yang dibuat oleh guru atau silabus yang dibuat dosen sebelum mengajar
atau memberi kuliah terlaksana secara utuh dengan sempura, maka pelaksanaan
perkuliahan tersebut dikatakan efektif
6. Relevansi Pendidikan
a. Pendidik bukan berasal dari lulusan yang sesuai. Maksudnya terkadang terdapat
tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan jurusannya. Contoh : pendidik
yang merupakan lulusan matematika mengajar bahasa indonesia. Hal ini secara tidak
langsung akan menjadi masalah pendidikan di Indonesia.
b. Padahal dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar pendidik dan tenaga
kependidikan pasal 28 ayat 2, dijelaskan bahwa pendidik harus sesuai dengan ijazah
dan sertifikat keahlian yang relevan dengan perundang-undangan yang berlaku.
c. Pendidik kurang menguasai dari 4 komponen yang harus dimiliki oleh pendidik
maupun tenaga kependidikan sehingga hal ini menyebabkan adanya masalah kualitas
pendidik dan tenaga kependidikan yang kurang baik.
g. Masih banyak pendidik yang belum memenuhi ketentuan sesuai dengan PP No. 19
Tahun 2005 seperti pengajar di tingkat SD/MI minimal berijazah S1/D4.
h. Tenaga kependidikan biasanya berasal dari tenaga pendidik yang merangkap tugas
menjadi tenaga kependidikan seperti guru merangkap menjadi tenaga administrasi
atau tenaga keperpustakaan.
a. Masalah pendidik
Ini adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan citra profesionalan
seorang guru. Diharapkan sebelum calon guru memegang jabatan mereka sudah
benar-benar profesional dalam bidangnya melalui PPG ini.
Adanya upaya pemerintah dengan mengesahkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen. Di mana guru dan dosen berhak menerima pengahasilan di atas kebutuhan
minimum.
Karakter kuat dan cerdas terdapat dalam pribadi guru sejati yang mampu mendidik
dengan hati.
Tenaga kependidikan juga sangat berpengaruh kepada proses pendidikan oleh karena
itu pemerintah harus memberikan penghargaan bagi tenaga kependidikan yang
berprestasi dan juga penghasilan yang seimbang.
Contohnya : Guru di daerah terpencil yang masih belum memiliki ijazah s1 dan sudah
mengajar di sekolah dasar, dan juga tenaga kependidikan yang berprofesi rangkap
sebagai kepala sekolah dan guru akuntansi.