Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan di masyarakat barat. Di


perkirakan di Amerika Serikat ada 2 juta orang yang menderita glaukoma.
Diantara mereka, hampir setengahnya mengalami gangguan penglihatan, dan
hampir 20. 000 benar-benar buta.

Bila glaukoma didiagnosis lebih awal dan ditangani dengan benar, kebutaan 
hampir selalu dapat dicegah. Namun kebanyakan kasus glaukoma tidak bergejala
sampai sudah terjadi kerusakan ekstensif irreversible. Maka pemeriksaan rutin
dan sering mempunyai peran penting dalam mendeteksi penyakit ini.

Glaukoma menyerang  semua usia namun lebih banyak sesuai tambahan usia,


menyerang sekitar 2% orang berusia diatas 35 tahun. Resiko lainnya diabetes,
orang Amerika keturunan Afrika, yang mempunyai riwayat keluarga penderita
glaukoma  dan mereka pernah mengalami trauma atau pembedahan mata, atau
orang yang pernah mendapat terapi kortikosteroid jangka panjang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari glukoma?
2. Apa penyebab penyakit glukoma?
3. Apa jenis penyakit glukoma ?
4. Bagaimana cara mencegah glukoma?
5. Bagaimana cara pengobatan glukoma?
6. Bagaimana pengkajian pola fungsional Gordon pada pasien glukoma?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari glukoma
2. Untuk mengetahui penyebab dari penyakit glukoma
3. Untuk mengetahui jenis penyakit dari glukoma
4. Untuk mengetahui cara mencegah penyakit glukoma
5. Untung mengetahui cara pengobatan penyakit glukoma
6. Untuk mengetahui pola fungsional Gordon dari penyakit glukoma.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Glukoma
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau
lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan
kebutaan (Sidarta Ilyas, 2004). Galukoma adalah adanya kesamaan kenaika tekanan
intra okuler yang berakhir dengan kebutaan (Fritz Hollwich, 1993). Menurut
Martinelli (1991) dalam Sunaryo Joko Waluyo (2009), bahwa Glaukoma merupakan
kelainan mata yang mempunyai gejala peningkatan tekanan intra okuler (TIO),
dimana dapat mengakibatkan penggaungan atau pencekungan papil syaraf optik
sehingga terjadi atropi syaraf optik, penyempitan lapang pandang dan penurunan
tajam pengelihatan.
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebirauan,
yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan
mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi saraf optikus,
dan menciutnya lapang pandang. Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di
dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan
menyebabkan penurunan fungsi penglihatan (Mayenru Dwindra, 2009).

B. Penyebab penyakit glukoma

Kebanyakan penderita glaukoma tidak mengalami rasa sakit dan hampir


tidak ada gejala. Mereka hanya sadar penyakit ini begitu mereka melihat titik
buta pada penglihatan tepi mereka. Namun, ada beberapa gejala, yang mungkin
merupakan indikasi glaukoma, jadi sangat baik untuk memperhatikannya.
Yaitu:

 Glaukoma dapat menunjukkan beberapa gejala awal termasuk sakit


parah
di mata atau dahi
 Ada beberapa kasus mata memerah
 Penderita juga mengeluhkan penglihatan yang menurun ata u kabur

2
 Beberapa pasien glaukoma melihat pelangi atau lingkaran cahaya di
sekitar cahaya terang
 Penderita juga bisa mengalami mual dan muntah
Penderita glaukoma biasanya menderita sensitivitas cahaya yang
menyakitkan atau fotofobia . Ini terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan
di mata. Pelapis Crizal  untuk lensa Anda dapat membantu menghilangkan silau
dan menenangkan mata Anda, membantu meringankan ketidaknyamanan mata.

C. Jenis penyakit glukoma


1. Glukoma sudut terbuka.
Ini merupakan kondisi gangguan mata yang paling sering terjadi. Pada
jenis ini, sudut drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris dalam keadaan
terbuka. Penyebab glaukoma tipe ini adalah penyumbatan parsial di trabecular
meshwork. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dan meningkatkan
tekanan bola mata. Biasanya kondisi tekanan pada mata ini bisa terjadi secara
perlahan.
2. Glaukoma sudut tertutup
Pada kondisi jenis ini, penyumbatan terjadi akibat sudut drainase yang
tertutup atau iris menonjol dan menyumbat drainase cairan. Biasanya kondisi
tekanan pada mata jenis ini terjadi perlahan tapi bisa mendadak pula.
3. Glaukoma sekunder
Tekanan pada bola mata jenis ini disebabkan karena kondisi kesehatan
lain atau akibat obat-obatan. Kondisi tersebut dapat berupa diabetes yang tidak
terkontrol atau tekanan darah tinggi. Beberapa obat yang dapat menyebabkan
glaukoma yaitu obat golongan kortikosteroid.
4. Glaukoma kongenital
Tekanan pada bola mata jenis ini disebabkan adanya kelainan pada saat
bayi baru lahir. Kecacatan tersebut dapat mengganggu drainase dan membuat
saraf mata lebih sensitif.

3
D. Cara Mencegah Penyakit Glukoma
1) Melindungi Mata Dari Paparan Sinar UV
Pastinya setiap orang tidak menyadari bahwa paparan sinar matahari dapat
menyebabkan glaukoma jika secara langsung mengenai mata. Jadi perlu di
biasakan untuk memberikan perlindungan pada mata jika Anda sedang melakukan
aktivitas secara langsung di bawah sinar matahari.
2) Sering Mengkonsumsi Buah Berwarna Gelap atau Abu-Abu
Mungkin sebagian orang belum tahu bahwa semua jenis buah yang memiliki
warna gelap atau abu-abu ternyata sangat baik untuk menjaga kesehatan mata
termasuk mencegah penyakit mata glaukoma. Buah-buahannya bisa berupa buah
blueberry, cranberry dan semua jenis golongan buah berry. Dan buah-buahan ini
bisa membuat sistem syaraf dan otot pada bagian mata bisa bekerja secara
maksimal.
3) Mengkonsumsi Makanan Tinggi Karotenoid 
Biasanya makanan yang mengandung zat karotenoid sangat identik dengan
makanan yang berwarna kuning. Selain sumber makanan Karotenoid juga
memiliki banyak cadangan vitamin A yang sangat baik untuk mata.Dan kaya akan
antioksidan yang bisa mencegah semua penyakit degenerasi makula dan menjaga
kesehatan lensa mata. Makanan yang tinggi karotenoid bisa berupa jeruk, pepaya,
nanas, ubi jalar, dan wortel.
4) Melakukan Pemeriksaan Mata Secara Teratur
Orang yang sudah berusia lebih dari 40 tahun maka harus melakukan pemeriksaan
mata secara teratur. Dari langkah ini di perlukan untuk mengatasi semua jenis
gejala yang mungkin muncul paling awal.Ketika glaukoma di ketahui sejak dini
mungkin Anda bisa untuk memutuskan melakukan kegiatan program diet yang
sehat untuk mata. Tak hanya itu melakukan pemeriksaan mata juga bisa mencegah
terjadinya kerusakan mata yang lebih lanjut.
5. Sering Mengkonsumsi Buah Berwarna Gelap atau Abu-Abu
Mungkin sebagian orang belum tahu bahwa semua jenis buah yang memiliki warna
gelap atau abu-abu ternyata sangat baik untuk menjaga kesehatan mata termasuk

4
mencegah penyakit mata glaukoma.Buah-buahannya bisa berupa buah blueberry,
cranberry dan semua jenis golongan buah berry. Dan buah-buahan ini bisa
membuat sistem syaraf dan otot pada bagian mata bisa bekerja secara maksimal.

6. Mengendalikan Kadar Gula Darah 


Untuk Anda yang mempunyai gangguan penyakit yang berhubungan dengan kadar
gula dalam darah seperti diabetes, maka sebaiknya harus selalu mewaspadai
dengan penyakit mata glaukoma.

E. Pengobatan Penyakit Glukoma


1. Pakai obat tetes mata
Obat tetes mata untuk mengobati glaukoma tentu bukanlah obat tetes generik yang
bisa Anda dapatkan dengan bebas di warung atau apotek. Obat tetes untuk kondisi
ini  harus didapatkan melalui resep dokter, karena jenis dan dosisnya akan
ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi Anda.
Obat tetes mata untuk glaukoma yang paling sering diresepkan dokter adalah:
 Golongan analog prostaglandin. Contohnya latanaprost, travoprost, tafluprost,
dan bimatoprost. Cara pakainya adalah satu kali sehari di malam hari.
Kemanjuran obat ini baru bisa dirasakan dalam 4 minggu setelah memulai
pengobatan glaukoma. Salah satu efek samping yang paling sering terjadi adalah
warna iris (lingkaran hitam mata) berubah menjadi lebih gelap.
 Golongan antagonis β-adrenergik. Contohnya timolol dan betaxolol. Obat tetes
mata golongan ini biasa digunakan di pagi hari. Betaxolol akan menjadi pilihan
dokter untuk Anda jika Anda memiliki gangguan paru-paru.
 Golongan inhibitor karbonik anhidrase. Contohnya dorzolamide dan
brinzolamide. Obat golongan ini digunakan tiga kali sehari dan dapat terus
digunakan sebagai terapi jangka panjang. Efek samping yang paling sering adalah
rasa pahit di mulut yang timbul setelah obat diteteskan.
 Golongan parasimpatomimetik. Contohnya pilokarpin. Obat ini biasa digunakan
sebagai tambahan pada kasus tekanan bola mata tinggi dalam jangka waktu
panjang yang sudah menjalani prosedur laser tapi target tekanan yang diinginkan
belum tercapai.

5
Obat-obatan ini dapat digunakan secara terpisah, ataupun sebagai kombinasi.

2. Obat minum
Ada dua pilihan obat minum, yaitu:
 Golongan inhibitor karbonik anhidrase. Contohnya acetazolamide. Obat ini
umumnya hanya digunakan untuk terapi singkat serangan glaukoma akut.
Namun, pada beberapa kasus, obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu
panjang pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi tapi obat tetes mata
tidak lagi manjur.
 Golongan hiperosmotik. Contohnya glisero. Obat ini bekerja dengan menarik
cairan dari bola mata ke dalam pembuluh darah. Pemberian hanya dilakukan
pada kasus-kasus akut dan dalam jangka waktu singkat (hitungan jam).

Akan tetapi, risiko efek samping obat minum lebih tinggi daripada obat tetes mata.
Maka, obat minum kurang direkomendasikan sebagai pengobatan dari kondisi ini.

3. Laser
Ada dua jenis laser yang dapat dilakukan untuk membantu menguras kelebihan
cairan dari bola mata, yaitu:
 Trabekuloplasti. Tindakan ini biasa dilakukan untuk orang yang memiliki
glaukoma sudut terbuka. Laser membantu agar sudut yang menjadi tempat
drainase dapat bekerja secara lebih maksimal.
 Iridotomi. Tindakan ini dilakukan untuk kasus glaukoma sudut tertutup. Iris
Anda akan dilubangi dengan menggunakan sinar laser agar cairan dapat
mengalir lebih baik.

4. Operasi
Operasi glaukoma umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi
dapat membaik dengan obat-obatan. Operasi biasanya berlangsung selama 45-75
menit.Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati kondisi ini, termasuk:

6
 Trabekulektomi, dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian putih
mata dan juga pembuatan kantong di daerah konjungtiva (bleb). Dengan
demikian, kelebihan cairan dapat mengalir melalui sayatan tersebut menuju
kantong bleb dan kemudian diserap oleh tubuh.
 Alat drainase glaukoma. Tindakan ini berupa pemasangan implan serupa pipa
untuk membantu mengalirkan ekstra cairan dalam bola mata.

 Pengobatan di rumah
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda:
 Lakukan pemeriksaan rutin dan ikuti arahan dan saran dari dokter.
 Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
 Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki penyakit lain (asma, tekanan darah
tinggi, diabetes, penyakit jantung) atau alergi dengan obat glaukoma.
 Selalu gunakan kaca mata pelindung jika Anda melakukan olahraga berat
untuk menghindari trauma pada mata.
 Hubungi dokter Anda jika gejala Anda semakin parah.

F. Pengkajian Pola Fungsional Gordon Penyakit Glaukoma


1. Identitas Pasien
Nama : Fitriani Sari
Tempat tanggal lahir : Klaten, 5 Juli 1984
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Usia : 35 tahun
Alamat : Dukuh Tlukan Rt 03 Rw 02 Gumulan, Klaten
Agama : Islam
Diagnosa medis : Glaukoma

2. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon


a. Pola persepsi dan penanganan
Pasien terkena glaukoma dan sempat dirawat di RS Bagas Waras
Klaten dan RS Soeradji Tirtonegoro Klaten tetapi sudah terlanjur parah
sehingga susah untuk disembuhkan. Pasien mempunyai riwayat
penyakit keluarga yaitu penyakit diabetes
7
b. Pola Nutrisi
Pola makan klien tidak teratur, klien terkadang merasa pusing dan
mual sehingga mempengaruhi pola nafsu makan, tetapi 1 bulan
belakangan ini BB klien naik
c. Pola eliminasi
Pola eliminasi klien teratur BAB 1x sehari dan BAK 3-4x sehari dan
tidak ada gangguan
d. Pola aktivitas
Klien terkadang mengalami nyeri dada tetapi klien tetap bisa
melakukan aktivitas sehari-hari
e. Istirahat dan Tidur
Pola tidur klien tidak efektif karena klien susah tidur dimalam hari
f. Pola kognitif-persepsi
Pendengaran klien dalam batas normal, penglihatan klien tidak dalam
batas normal karena penglihatan klien kabur dan silau jika terkena
cahaya terang.
g. Pola Persepsi diri/ konsep diri
Klien terkadang merasa ketakutan dan cemas karena glaukoma bisa
mengakibatkan kebutaan.
h. Pola peran hubungan
Klien aktif dalam kegiatan sosial, klien merasa kurang percaya diri jika
ditanya orang lain.
i. Pola Koping toleransi stress
Klien dalam menghadapi masalah dengan berobat secara teratur dan
klien menerima glaukoma dengan ikhlas.
j. Pola Reproduksi
Pola menstruasi lancar dan teratur
k. Pola keyakinan
Klien tidak mengalami gangguan saat beribadah

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Glaukoma adalah suatu keadaan dimana di tandai dengan peningkatan


tekanan intra okuler yang dapat merusak saraf mata sehingga mengakibatkan
kebutaan. Glaukoma diklasifikasikan antara lain glaukoma primer, glaukoma
sekunder, glaukoma kongenital dan glaukoma absolut. Penyebabnya tergantung
dari klasifikasi glaukoma itu sendiri tetapi pada umumnya disebabkan karena
aliran aquos humor terhambat yang bisa meningkatkan TIO. Tanda dan gejalanya
kornea suram, sakit kepala, nyeri, lapang pandang menurun, dll. Komplikasi dari
glaukoma adalah kebutaan. Penatalaksanaannya dapat dilakukan pembedahan dan
obat-obatan.

B. Saran
Hendaknya jika mengalami tanda gejala glaukoma secara cepat melakukan
pemeriksaan dini agar glaukoma dapat ditangani.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://septiapujiastuti.blogspot.com/2014/12/makalah-penyakit-mata-glaukoma.html?m=1

https://www.essilor.co.id/vision/eye-problems/glaucoma

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/glaukoma/

https://www.tribunnews.com/tribunners/2017/12/27/inilah-cara-pencegahan-penyakit-
glaukoma

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/glaukoma/

10

Anda mungkin juga menyukai