TINJAUAN TEORITIS
2.1.2 Klasifikasi
Berikut jenis klasifikasi corona yang pernah ada di dunia, seperti rangkum
dari berbagai sumber (Lancet, 2020; WHO, 2020)
a. HCoV-229E (alphacoronavirus).
Virus ini muncul pertama kali pada 1960-an. Virus ini dapat menginfeksi
manusia. Menurut laporan, gejala terkena virus ini sama seperti flu biasa.
HCoV-229E lebih rentan menyerang anak-anak dan usia lanjut. Hingga
saat ini belum ada laporan HCoV-229E mengakibatkan korban jiwa.
b. HCoV-NL63 (alphacoronavirus).
Pada 2004 silam ada kasus manusia pertama kali terinfeksi HCoV-NL63,
di Amsterdam.Dia pun lantas mendapatkan isolasi ketat dari pihak
medis. Bukan usia dewasa maupun lanjut, orang yang pertama kali
terkena itu adalah seorang bayi berusia 7 bulan. Gejalanya mirip dengan
bronkhitis.
c. HCoV-OC43 (betacoronavirus).
Virus corona ini biasa menyebabkan flu.Umum terjadi di beberapa
belahan dunia. Virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran
pernapasan bagian bawah, dan dapat mengakibatkan keparahan usia
anak-anak. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2005 di Hong
Kong.HCoV-HKU1 dilaporkan telah menginfeksi seorang kakek berusia
71 tahun.
d. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Kasus pertama pada sudah terjadi di provinsi Guangdong, Cina Selatan
pada tahun 2002.SARS coronavirus (SARS-CoV) baru bisa
diidentifikasi pada 2003. Virus ini dipercaya berasal dari hewan yang
diduga kelelawar, lalu menyebar ke hewan lain (luwak), hingga terkena
manusia.Virus ini juga dapat menyebar hingga ke negara lain. SARS
menyebar ke lebih dari dua lusin negara di Eropa, Amerika Utara,
Amerika Selatan, dan Asia.Pada saat itu virus telah menyerang lebih dari
8.000 orang di seluruh dunia, dan telah membunuh hampir 800 orang.
e. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV).
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit pernapasan
yang disebabkan oleh virus corona (Middle Eastrespiratory syndrome
syndrome, atau MERS-CoV).Virus ini pertama kali diidentifikasi pada
2012 silam di Arab Saudi.Beberapa kasus menyebutkan pasien tidak
menunjukkan gejala klinis.Namun mereka terbukti positif terinfeksi
MERS-CoV.Tapi umumnya gejala MERS di antaranya ialah demam,
batuk dan sesak napas.Pneumonia mungkin juga bisa terjadi, tetapi tidak
selalu ada.Gejala gastrointestinal, termasuk diare, juga pernah
dilaporkan.
f. 2019 Novel Coronavirus atau Covid-19
Virus corona pertama kali diketahuimuncul di kota Wuhan, China pada
akhirDesember 2019. Ternyata virus itusudahmenyebar dan
menginfeksibanyak orang. Mereka diduga sempat memiliki gejala sama
setelah mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal di
Wuhan. Dilansir dari The New York Times, pasar tersebut lalu ditutup
dan didesinfeksi.Hampir tidak mungkinmenyelidikihewan mana yang
mungkin merupakan asal mula Covid-19.Namun satu hewan yang
dianggap paling memungkinkan adalah kelelawar.Karena kelelawar
dapat hidup berdampingan dengan banyak virus.Sama halnya tempat
hidup virus SARS.
2.1.3 Etiologi
2.1.6 Penatalaksanaan
a. Medis
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bias diobati, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya
dan mencegah penyebaran virus (Lancet, 2020; WHO, 2020), yaitu:
a) Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan
dan karatina di rumah sakit rujukan
b) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan
sesuai kondisi penderita
c) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
d) Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih
untuk menjaga kadar cairan tubuh
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja
bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona
sebelum gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada
kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan berikut:
a) Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi
oleh tubuh untuk melawan virus Corona
b) Swabtest atau tes PCR (polymerasechainreaction) untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak
c) CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di
paru-paru
Hasil rapidtest COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan
bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga
berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya,
hasil rapidtest COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda
mutlak terbebas dari virus Corona (medscape, 2020; WHO, 2020a)
b. Keperawatan
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus
corona.Umumnya pengi dapatkan pulih dengan sendirinya.Namun, ada
beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi
virus corona. Contohnya:
a) Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam,
dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak.Selain itu,
jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
b) Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu
meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
c) Perbanyak istirahat.
d) Perbanyak asupan cairan tubuh.
e) Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi
penyedia layanan kesehatan terdekat.
Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti
SARS, MERS, atauinfeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan
dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien. Bila pasien mengidap
infeksi novel corona virus, dokter akan merujukke RS Rujukan yang
telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bias
dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:
a) Isolasi
b) Serial foto toraks sesuai indikasi.
c) Terapi simptomatik.
d) Terapi cairan.
e) Ventilator mekanik (bila gagal napas)
f) Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
2.1.7 Komplikasi
Ada kasus yang parah, infeksi virus Corona bias menyebabkan beberapa
komplikasi berikut ini (medscape, 2020; WHO, 2020a) :
1. Pneumonia (infeksi paru-paru)
2. Infeksi sekunder pada organ lain
3. Gagal ginjal
4. Acutecardiacinjury
5. Acuterespiratorydistresssyndrome
6. Kematian
2.1.8 Pathway
PATHWAY COVID 19
Imun lemah
SARS- CoV-2
2.2.1 PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang mana
dilakukan pengumpulan data, pengelompokan data, serta analisa data
yang menghasilkan suatu masalah keperawatan yang dikumpulkan
melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, dan review catatan
sebelumnya.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Agama :
7. Suku / Bangsa :
8. Alamat :.
9. Tanggal pengkajian :
2) Komposisi Keluarga
Nama, jenis kelamin, umur, hubungan dengan keluarga, pekerjaan,
imunisasi dan kondisi.
3) Genogram
Genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang menggunakan
simbol-simbol khusus untuk menjelaskan hubungan, peristiwa penting,
dan dinamika keluarga dalam beberapa generasi.Bayangkan genogram
sebagai "pohon keluarga" yang sangat terperinci.
4) Tipe Keluarga
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin dengan baik, dan
anggota keluarga saling menghormati, memperhatikan, menyayangi,
memberi dukungan.
2) Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin, saling
mengenal dengan masyarakat lainnya.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Keyakinan, nilai dan prilaku keluarga
b) Definisi keluarga tentang sehat dan sakit
c) Status kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh
keluarga
d) Praktek diet
e) Kebiasaan tidur dan istirahat
f) Latihan dan rekreasi
g) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam
h) Perawatan diri
i) Praktek lingkungan
j) Pemeriksaan kesehatan secara teratur
k) Kesehatan gigi
4) Riwayat kesehatan keluarga
a) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima
b) Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
c) Sumber pembiayaan pelayanan kesehatan
d) Logistik untuk mendapatkan perawatan
f. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik sama seperti pemeriksaan asuhan keperawatan lanya
lainya, pada pemeriksaan ini point tepenting dikaji yaitu demam, batuk
dan sesak napas.
g. Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
2) Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
3) Penggunaan strategi koping
4) Strategi adaptasi disfungsional
h. Analisa Data
Data subjektif, data objektif dan masalah keperawatan
i. Rumusan masalah
Diagnosa yang muncul dalam keperawatan keluarga
j. Skoring
Skoring hasil dari rumusan maslah yang ditemukan
1) Medis
b) Swabtest atau tesPCR
(polymerasechainreaction) untuk mendeteksi virus Corona di
dalam dahak
c) CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau
cairan di paru-paru
Hasil rapidtest COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan
bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga
berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya,
hasil rapidtest COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda
mutlak terbebas dari virus Corona (medscape, 2020; WHO, 2020a)
2) Diagnosa Keperawatan
Hasil pengkajian dan respon yang diberikan pasien, paling banyak
diagnosis keperawatan yang diangkat pada COVID-19 adalah
a) Infeksi berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari
patogen akibat paparan COVID-19
b) Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme
c) Pola napas tidak efektif terkait dengan adanya sesak napas
d) Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak
diketahui
2.1.3 Intervensi Keperawatan
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus yang menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung
yang akan menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga sedang namun akan
menjadi serius jika orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis
mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan
kanker (medscape, 2020; WHO, 2020a). Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa
menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:
a. Diare
c. Konjungtivitis
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona.
3.2 SARAN
Untuk menangani kasus COVID-19,pencegahanyang perlu dilakukan adalah :
1. Pencegahan
Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pencegahan secara aktif
yaitu seperti
a. Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama
setidaknya 20 detik
b. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter
dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat
d. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan
e. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan, termasuk kebersihan rumah
f. Apabila tidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun,
bersihkan tangan menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol
g. Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan
masih kotor
h. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
i. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
j. Tetaplah dirumah bila sedang sakit
k. Tutup mulut dengan tissu atau dengan menekuk siku saat anda batuk
atau bersin
l. Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung
m. Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi
coronavirus
n. Hindari mengkonsumsi daging yang belum matang sempurna
DAFTAR PUSTAKA