Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGAMA ISLAM

MENCURI

Disusun Oleh:
 Adelia Putri A. (04)
 Amaliyah (06)
 Bayu Krisnapati (10)
 Diany Lestari (13)
 Hisyam Al-Fattah (15)
 Qothrunnada U. (23)
 Sasmitaningtiyas (26)
 Wahyu Siska (28)
I. Pengertian Mencuri

Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk
dimilikinya tanpa sepengetahuan pemilikinya. Mencuri hukumnya adalah haram. Di
dalam hadist dikatakan bahwa mencuri merupakan tanda hilangnya iman
seseorang.
“Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina. Tidaklah beriman
seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar. Tidaklah beriman
seorang pencuri ketika ia sedang mencuri”. (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah :
2295)

II. Macam macam pencurian

Pencurian dalam Syari’at Islam ada dua macam yaitu sebagai berikut:
[1] pencurian yang hukumanya had
[2] pencurian yang hukumanya ta’zir

Pencurian yang hukumanya had terbagi pada dua bagian, yaitu;
a) pencurian ringan (as sirqatush shughra)
b) pencurian berat (as sirqatul kubra)
Pencurian ringan menurut rumusan yang dikemukakan oleh Abdul Qodir Awdah
adalah sebagai berikut:
Pencurian ringan adalah mengambil harta milik orang lain dengan cara diam-diam,
yaitu dengan jalan sembunyi-sembunyi.

Sedangkan pengertian pencurian berat adalah sebagai berikut.
Adapun pengertian pencurian berat adalah mengambil harta milik orang lain
dengan cara kekerasan.

Perbedaan pencurian ringan dengan pencurian berat adalah bahwa pencurian
ringan, pengambilan harta itu dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik dan tanpa
persetujuannya. Sedangkan dalam pencurian berat, pengambilan harta tersebut
dengan sepengetahuan pemilik harta tetapi tanpa kerelaannya, disamping terdapat
unsur kekerasan. Dengan istilah lain, pencurian berat ini disebut jarimah hirobah
(perampokan), dan secara khusus akan dibicarakan dalam artikel tersendiri.
Dimasukkannya perampokan ke dalam kelompok pencurian ini, sebabnya adalah
karena dalam perampokan terdapat segi persamaan dengan pencurian, yaitu
sekalipun jika dikaitkan dengan pemilik barang, perampokan itu dilakukan dengan
terang-terangan, namun jika dikaitkan dengan pihak penguasa atau petugas
keamanan, perampokan tersebut dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.

Pencurian yang hukumannya ta’zir juga dibagi kepada dua bagian sebagai berikut.
[1] semua jenis pencurian yang dikenai hukuman had, tetapi syarat-syaratnya tidak
terpenuhi, atau ada syubhat. Contohnya seperti pengambilan harta milik anak oleh
ayahnya.
[2] pengambilan harta milik orang lain dengan sepengetahuan pemilik tanpa
kerelaannya dan tanpa kekerasan. Contohnya seperti menjambret kalung dari leher
seorang wanita, lalu penjambret itu melarikan diri dan pemilik barang tersebut
melihatnya sambil berteriak meminta bantuan.
III. Dalil Larangan Mencuri
َ ‫ار َق ُة َفا ْق َط ُعو ْا أَ ْي ِد َي ُه َما َج َزاء ِب َما َك‬
َ‫س َبا َن َكاالً ِّمن‬ ِ ‫س‬َّ ‫ار ُق َوال‬
ِ ‫س‬َّ ‫َوال‬
‫هّللا ِ َوهّللا ُ َع ِزي ٌز َحكِي ٌم‬ 
Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Maidah : 38)

Adapun pencuri, maka wajib untuk dipotong tangan kanannya berdasarkan Al-Kitab
(Al-Qur’an), As-Sunnah, dan ijma’. Allah ta’ala telah berfirman :

َ‫س َبا َن َكاال مِن‬ َ ‫ار َق ُة َفا ْق َط ُعوا أَ ْي ِد َي ُه َما َج َزا ًء ِب َما َك‬
ِ ‫س‬َّ ‫ار ُق َوال‬
ِ ‫س‬َّ ‫َوال‬
َ ‫هَّللا ِ َوهَّللا ُ َع ِزي ٌز َحكِي ٌم * َف َمنْ َت‬
ْ َ‫اب مِنْ َب ْع ِد ُظ ْل ِم ِه َوأ‬
َّ‫ص َل َح َفإِن‬
‫وب َع َل ْي ِه إِنَّ هَّللا َ َغفُو ٌر َرحِي ٌم‬ ُ ‫هَّللا َ َي ُت‬
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barang siapa bertobat (di
antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,
maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Maaidah : 38-39].

Artinya : Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang


beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan
Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-
anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki
mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah
janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka.
Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.( Qs. Al-Mumtahanah :
12 )
Artinya : Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah
pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu." Maka Yusuf menyembunyikan
kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia
berkata (dalam hatinya): "Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu."
( QS. Yusuf : 77 )
Artinya : Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi
Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka
dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal
balik[414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu
(sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh
siksaan yang besar, ( QS. Al-Maidah : 33 )
Maksudnya Ialah: memotong tangan kanan dan kaki kiri; dan kalau melakukan lagi
Maka dipotong tangan kiri dan kaki kanan.
Artinya : kecuali orang-orang yang taubat (di antara mereka) sebelum kamu
dapat menguasai (menangkap) mereka; Maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS. Al Maidah ayat 34 )

IV. Syarat dan Ketentuan

Suatu perkara dapat ditetapkan sebagai pencurian apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
1. Orang yang mencuri adalah mukalaf, yaitu sudah baligh dan berakal
2. Pencurian itu dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi
3. Orang yang mencuri sama sekali tidak mempunyai andil memiliki terhadap barang
yang dicuri
4. Barang yang dicuri adalah benar-benar milik orang lain
5. Barang yang dicuri mencapai jumlah nisab
6. Barang yang dicuri berada di tempat penyimpanan atau di tempat yang layak.

V. Hukuman Bagi Pencuri

Mencuri adalah dosa besar dan orang yang yang mencuri wajib dihukum, yaitu:
a. Mencuri yang pertama kali, maka dipotong tangan kanannya
b. Mencuri kedua kalinya, dipotong kaki kirinya.
c. Mencuri yang ketiga kalinya, dipotong tangan kirinya.
d. Mencuri yang ke empat kalinya, dipotong kaki kanannya
e. Kalau masih mencuri, maka ia dipenjara sampai tobat
Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( Qs. Al-Maidah : 38 )
Artinya : Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat)
lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. ( Qs. Al-Hijr : 18 )
Syarat hukum potong tangan
1. Pencuri tersebut; sudah baligh, berakal, san melakukan pencurian degan
kehendaknya bukan paksaan
2. Barang yang dicuri sampai nisab (+ 93,6 gram emas), dan barang itu bukan milik si
pencuri
Hukuman Bagi Perampok
1. Bagi perampok yang membunuh orang yang dirampoknya dan mengambil hartanya.
Dalam hal ini hukumnya wajib di bunuh; sesudah dibunuh, kemudian disalibkan
(dijemur)
2. Bagi perampok yang mebunuh orang yang dirampoknya, tetapi hartanya tidak
diambil. Hukumnya hanya dibunuh saja.
3. Bagi perampok yang hanya mengambil harta bendanya saja, sedang orang orang yang
dirampoknya tidak dibunuh, dan harta yang diambil sampai nisab, maka perampok
trsebut mendapat hukuman potong tangan kanan dan kaki kirinya.
4. Bagi perampok yang hanya menakut-nakuti saja, tidak membunuh dan tidak
mengambil harta benda. Hukumannya adalah penjara atau hukuman lainnya yang dapat
membuat jera, agar ia tidak mengulanginya.

Anda mungkin juga menyukai