Di Susun Oleh :
Tuti Fajriaty
PO713203201045
D-III TLM
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah K3 & Patient Safety. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bahan kimia dan B3 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Syahida Djasang, SKM., M. Kes
selaku Dosen mata kuliah K3 & Patient Safety yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Tuti Fajriaty
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I (PENDAHULUAN)........................................................................................
LATAR BELAKANG................................................................................................
RUMUSAN MASALAH...........................................................................................
TUJUAN....................................................................................................................
BAB II (PEMBAHASAN).........................................................................................
DEFINISI...................................................................................................................
JENIS.........................................................................................................................
KARAKTERISTIK.....................................................................................................
SIMBOL......................................................................................................................
PENANGANAN.........................................................................................................
BAB III (PENUTUP)................................................................................................
KESIMPULAN...........................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk
mengadakan percobaan atau penyelidikan. Di dalam laboratorium kita sering menggunakan
pemakaian bahan kimia tertentu yang mempunyai karakteristik spesifik. Pemakaian bahan
kimia perlu mematuhi segala peraturan yang ada saat menggunakan laboratorium dan
petunjuk pemakaian bahan kimia tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
maka para pemakai fasilitas laboratorium harus memahami bahaya yang ditimbulkan dari
penggunaan bahan kimia juga B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada.
Ribuan jenis bahan kimia yang dapat tersedia di Laboratorium Kimia memiliki
karakteristik bermacam macam. Setiap karakteristik mempunyai aturan dan tata cara tertentu.
Setiap peraturan harus ditaati agar keselamatan kerja para pemakai fasilitas terjamin. Untuk
memudahkan para pemakai fasilitas mengenai sifat bahan-bahan yang digunakan maka
digunakan simbol yang diletakkan pada label kemasan.
Para pengguna fasilitas laboratorium tidak hanya memahami simbol – simbol yang tertera
pada label bahan kimia dan B3, tetapi harus memahami teknik-teknik penanganan bahan-
bahan yang digunakan. Teknik-teknik penanganan ini dipahami dan diterapkan dengan baik
dan benar agar kesalahan dalam kerja setiap pengguna fasilitas laboratorium dapat dihindari
sedini mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia, dan B3 (berbahaya dan beracun)?
2. Apa saja jenis dari bahan kimia dan B3?
3. Apa karakteristik bahan kimia dan B3?
4. Apa saja simbol bahan kimia dan B3?
5. Bagaimana cara penanganan bahan kimia dan B3 yang tepat?
C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi, jenis-jenis, karakteristik, simbol serta cara penanganan yang
tepat dari bahan kimia dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Bahan kimia
Bahan kimia adalah zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun hasil olah
tangan manusia (produksi) yang komponen penyusunnya dapat berupa zat atau senyawa
tunggal, maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau senyawa.
Bahan kimia tersusun atas beragam elemen-elemen kimiawi. Misalnya, air yang
juga merupakan bahan kimia menjadi bahan kimia murni karena homogen atau hanya
terdiri dari satu jenis bahan saja yaitu seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H 2O
saja.Dengan demikian setidaknya dalam setiap hari, kita berhubungan dengan bahan
kimia terlepas dari bahan kimia tersebut merupakan bahan kimia yang berbahaya atau
tidak.
B. Jenis
1. Jenis-jenis bahan kimia :
Sebenarnya, untuk mengklasifikasikan bahan kimia akan terdapat sangat banyak
parameternya. Namun, untuk macam-macam bahan kimia yang paling umum dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut;
Asam
Secara sederhana, asam adalah senyawa kimia yang mengandung ion hidrogen
yang sangat reaktif. Untuk mengetahui apakah senyawa itu asam atau tidak dapat
dengan mengukur pH, asam memiliki pH yang rendah atau dibawah 7. Asam banyak
digunakan dalam percobaan yang menerapkan reaksi asam-basa.
Bahan kimia yang bersifat asam bisa sangat beracun dan berbahaya, pada
konsentrasi yang rendah bahan asam ini akan lebih aman. Namun terkadang dalam
percobaan kimia memerlkukan bahan asam dengan konsentrasi tinggi atau pekat
sehingga membutuhkan perlakuan yang ekstra berhati-hati karena zat ini sangat
berbahaya pada konsentrasi tinggi.
Seberapa kerasnya bahan asam ini tergantung dari kereaktifannya dimana jika dia
reaktif maka disebut asam kuat dan jika bahan itu kurang reaktif disebut asam lemah
yang tidak terlalu berbahaya.
Basa
Basa merupakan lawan dari asam dimana pada bahan kimia yang bersifat basa ini
memiliki kandungan ion hidroksida. Ketika hidroksida bertemu dengan hidrogen
dalam asam, maka keduanya akan bergabung menjadi air (H 2O) sedangkan sisa
bahan kimia dalam asam dan basa akan membentuk garam.
Basa diketahui dengan nilai pH yang tinggi atau lebih dari 7 pada pH meter.
Seperti halnya asam, basa dianggap kuat atau lemah tergantung pada reaktivitasnya.
Pada umumnya, bahan kimia yang bersifat basa tidak sekeras dan berbahaya seperti
asam.
Polimer
Polimer merupakan bahan kimia yang tersusun dari monomer-monomer yang
saling bergabung membentuk rantai panjang bernama polimer. Sangat banyak bahan
kimia yang ada dalam bentuk polimer ini.
E. Penanganan
1. Berikut adalah cara penanganan bahan kimia yang tepat :
Bahan yang mudah terbakar
- Bahan tidak boleh dipanaskan secara langsung atau disimpan dipermukaan yang
panas
- Simpan pada tempat yang memiliki ventilasi baik
- Sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak digunkan lagi,
kembalikan kebotol semula.
- Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila kebakaran kecil gunakan kain basah atau
pasir.
- Pada saat memanaskan bahan kimia, jangan melebihi seperdua kapasitasnya.
- Jangan membuang cairan yang mudah terbakar ke bak cuci.
- Jangan menyimpan cairan yang mudah terbakar dekat dengan pengoksidasi atau
bahan korosif.
- Kontrol semua bahan secara periodik.
Bahan pengoksidasi
- Hindari penyimpanan di tempat panas.
- Sediakan bahan ini secara minimum.
- Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar.
- Simpan secara aman dengan ventilasi yang baik.
- Kontrol bahan secara teratur.
Bahan korosif
- Simpan di tempat yang sesuai dan lakukan pengontrolan dan pengawasan
- Ikuti aturan penyimpanan
- Simpan di laboratorium dalam jumlah minimum
- Gunakan selalu pelindung, seperti sarung tangan, jas lab, dan kacamata
- Jangan sampai tumpah dan jika bersentuhan dengan kulit, cucilah dengan air
sabun
- Untuk setiap bahan yang tidak dapat dicuci dengan air gunakan emulsi pembersih
kemudian basuh dengan sabun dan air.
Bahan mudah meledak
- Biasakan melakukan eksperimen di tempat terbuka atau di dalam lemari uap
- Gunakan dalam jumlah sedikit
- Gunakan alat yang layak, seperti gelas tebal, yang stabil oleh tekanan
- Lakukan pengamatan dari belakang layar pengaman atau gunakan pelindung
seperti masker
- Kontrol bahan secara teratur
Bahan beracun
- Gunakan bahan sambil hidung ditutup atau berventilasi baik
- Gunkan pelindung, seperti kacamata, sarung tangan, dan jas lab
- Botol harus selalu memiliki label dan disimpan dilemari yang terkunci
- Cuci tangan sampai bersih sebelum meninggalkan laboratorium
- Taburkan tanah atau pasir jika bahan tumpah ke lantai sampai terserap kemudian
uapkan tanah/pasir tersebut didalam oven
2. Berikut adalah cara penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) :
Bahan Beracun & Korosif
- Pencampuran, pengadukan, pemanasan dan pemindahan dilakukan dalam
ruang khusus atau almari asam.
- Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan & respirator yang
sesuai dengan bahan yang ditangani, pelindung badan/ jas lab dll. Alat ini harus
terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai daya lindung
terhadap bahan yang ditangani.
- Tidak diperkenankan merokok, minum dan makan didalam ruang kerja.
- Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik.
Bahan Mudah Terbakar
- Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara, loncatan api listrik, logam
panas, dan tidak diperkenankan merokok,
- Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik serta tersedia
alat pemadam kebakaran.
Bahan reaktif
- Hindarkan dari sumber panas dan matahari
- Hindarkan pengadukan yang menimbulkan panas
- Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
- Untuk zat reaktif terhadap air harus disimpan ditempat yang kering, hindarkan
dari uap air dan air. Jika terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Laboratorium mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan para penggunanya, namun
potensi bahaya tersebut bukan tak dapat dikendalikan, dengan adanya kesadaran serta didukung
dengan pengetahuan tentang bahan kimia dan sifat-sifatnya, kecelakaan dapat dihindarkan,
dikurangi, bahkan ditiadakan sama sekali. Sehingga laboratorium bukan menjadi tempat yang
menakutkan dan berbahaya.
Dengan menerapkan sistem manajemen B3 maka pemakaian, penanganan, maupun
penyimpanan B3 diharapkan akan lebih terkontrol/terkendali dan tertelusur, sehingga
keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan lingkungan akan terjaga. Dalam pelaksanaan
penanganan B3 sangat tergantung dari jenis, sifat dan bahaya dari bahan tersebut. Karena
masingmasing B3 memiliki sifat yang berbeda, maka cara penanganan yang paling tepat hanya
dapat diperoleh dari pabrik atau pemasok bahan tersebut.
Daftar Pustaka
https://www.pakarkimia.com/pengertian-bahan-kimia/
https://tivannyindahkurnia.wordpress.com/2013/11/14/sifat-sifat-bahan-kimia/
https://www.zonareferensi.com/limbah-b3-pengertian-karakteristik-contoh/#:~:text=Terdapat
%20beberapa%20jenis%20limbah%20B3,bagi%20lingkungan%2C%20dan%20lain%20sebagainya.
https://dokumen.tips/documents/pengenalan-dan-penanganan-bahan-kimia.html
https://www.merdeka.com/jabar/9-simbol-bahan-kimia-berbahaya-dan-artinya-wajib-diketahui-
kln.html
Pilihan Ganda
1. Salah satu karakteristik dari bahan kimia adalah...
a. Menyerap air
b. Mudah meledak
c. Tahan api
d. Tidak mudah meledak
e. Tidak menyebabkan korosif
2. Berikut pernyataan yang benar mengenai definisi bahan kimia adalah...
a. zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun hasil olah tangan manusia
(produksi) yang komponen penyusunnya dapat berupa zat atau senyawa tunggal,
maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau senyawa.
b. Sisa suatu usaha atau kegiatan pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi atau yang
sejenis, penelitian pengobatan/perawatan yang menggunakan bahan beracun,
infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan.
c. Sisa suatu usaha yang dihasilkan di luar tindakan medis bisa berasal dari dapur,
perkantoran, unit pelayanan, sampah dari ruang pasien yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologi.
d. suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
e. bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk
3. Pengertian bahan berbahaya dan beracun di bawah ini yang tepat adalah....
a. Sisa suatu usaha atau kegiatan pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi atau yang
sejenis, penelitian pengobatan/perawatan yang menggunakan bahan beracun,
infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan.
b. Sisa suatu usaha yang dihasilkan di luar tindakan medis bisa berasal dari dapur,
perkantoran, unit pelayanan, sampah dari ruang pasien yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologi.
c. bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk
d. zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun hasil olah tangan manusia
(produksi) yang komponen penyusunnya dapat berupa zat atau senyawa tunggal,
maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau senyawa.
e. suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
4. Salah satu cara penanganan yang tepat untuk bahan berbahaya dan beracun mudah
terbakar yang benar adalah...
a. Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara, loncatan api listrik, logam panas,
dan tidak diperkenankan merokok.
b. Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan & respirator yang sesuai
dengan bahan yang ditangani, pelindung badan/ jas lab dll. Alat ini harus terbuat dari
bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai daya lindung terhadap bahan yang
ditangani.
c. Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
d. Untuk zat reaktif terhadap air harus disimpan ditempat yang kering, hindarkan dari
uap air dan air. Jika terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.
e. Untuk setiap bahan yang tidak dapat dicuci dengan air gunakan emulsi pembersih
kemudian basuh dengan sabun dan air.