Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

K3 & PATIENT SAFETY

BAHAN KIMIA DAN B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN)

Di Susun Oleh :
Tuti Fajriaty
PO713203201045
D-III TLM

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bahan Kimia dan B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah K3 & Patient Safety. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bahan kimia dan B3 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Syahida Djasang, SKM., M. Kes
selaku Dosen mata kuliah K3 & Patient Safety yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Selasa, 24 September 2020

Tuti Fajriaty
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I (PENDAHULUAN)........................................................................................
LATAR BELAKANG................................................................................................
RUMUSAN MASALAH...........................................................................................
TUJUAN....................................................................................................................
BAB II (PEMBAHASAN).........................................................................................
DEFINISI...................................................................................................................
JENIS.........................................................................................................................
KARAKTERISTIK.....................................................................................................
SIMBOL......................................................................................................................
PENANGANAN.........................................................................................................
BAB III (PENUTUP)................................................................................................
KESIMPULAN...........................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk
mengadakan percobaan atau penyelidikan. Di dalam laboratorium kita sering menggunakan
pemakaian bahan kimia tertentu yang mempunyai karakteristik spesifik. Pemakaian bahan
kimia perlu mematuhi segala peraturan yang ada saat menggunakan laboratorium dan
petunjuk pemakaian bahan kimia tersebut. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
maka para pemakai fasilitas laboratorium harus memahami bahaya yang ditimbulkan dari
penggunaan bahan kimia juga B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada.

Ribuan jenis bahan kimia yang dapat tersedia di Laboratorium Kimia memiliki
karakteristik bermacam macam. Setiap karakteristik mempunyai aturan dan tata cara tertentu.
Setiap peraturan harus ditaati agar keselamatan kerja para pemakai fasilitas terjamin. Untuk
memudahkan para pemakai fasilitas mengenai sifat bahan-bahan yang digunakan maka
digunakan simbol yang diletakkan pada label kemasan.

Para pengguna fasilitas laboratorium tidak hanya memahami simbol – simbol yang tertera
pada label bahan kimia dan B3, tetapi harus memahami teknik-teknik penanganan bahan-
bahan yang digunakan. Teknik-teknik penanganan ini dipahami dan diterapkan dengan baik
dan benar agar kesalahan dalam kerja setiap pengguna fasilitas laboratorium dapat dihindari
sedini mungkin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia, dan B3 (berbahaya dan beracun)?
2. Apa saja jenis dari bahan kimia dan B3?
3. Apa karakteristik bahan kimia dan B3?
4. Apa saja simbol bahan kimia dan B3?
5. Bagaimana cara penanganan bahan kimia dan B3 yang tepat?

C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi, jenis-jenis, karakteristik, simbol serta cara penanganan yang
tepat dari bahan kimia dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Bahan kimia
Bahan kimia adalah zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun hasil olah
tangan manusia (produksi) yang komponen penyusunnya dapat berupa zat atau senyawa
tunggal, maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau senyawa.
Bahan kimia tersusun atas beragam elemen-elemen kimiawi. Misalnya, air yang
juga merupakan bahan kimia menjadi bahan kimia murni karena homogen atau hanya
terdiri dari satu jenis bahan saja yaitu seluruh strukturnya hanya terdapat molekul H 2O
saja.Dengan demikian setidaknya dalam setiap hari, kita berhubungan dengan bahan
kimia terlepas dari bahan kimia tersebut merupakan bahan kimia yang berbahaya atau
tidak.

2. Bahan berbahaya dan beracun (B3)


B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and
Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun
kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan
properti dan atau lingkungan.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.

B. Jenis
1. Jenis-jenis bahan kimia :
Sebenarnya, untuk mengklasifikasikan bahan kimia akan terdapat sangat banyak
parameternya. Namun, untuk macam-macam bahan kimia yang paling umum dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut;
 Asam
Secara sederhana, asam adalah senyawa kimia yang mengandung ion hidrogen
yang sangat reaktif. Untuk mengetahui apakah senyawa itu asam atau tidak dapat
dengan mengukur pH, asam memiliki pH yang rendah atau dibawah 7. Asam banyak
digunakan dalam percobaan yang menerapkan reaksi asam-basa.
Bahan kimia yang bersifat asam bisa sangat beracun dan berbahaya, pada
konsentrasi yang rendah bahan asam ini akan lebih aman. Namun terkadang dalam
percobaan kimia memerlkukan bahan asam dengan konsentrasi tinggi atau pekat
sehingga membutuhkan perlakuan yang ekstra berhati-hati karena zat ini sangat
berbahaya pada konsentrasi tinggi.
Seberapa kerasnya bahan asam ini tergantung dari kereaktifannya dimana jika dia
reaktif maka disebut asam kuat dan jika bahan itu kurang reaktif disebut asam lemah
yang tidak terlalu berbahaya.

 Basa
Basa merupakan lawan dari asam dimana pada bahan kimia yang bersifat basa ini
memiliki kandungan ion hidroksida. Ketika hidroksida bertemu dengan hidrogen
dalam asam, maka keduanya akan bergabung menjadi air (H 2O) sedangkan sisa
bahan kimia dalam asam dan basa akan membentuk garam.
Basa diketahui dengan nilai pH yang tinggi atau lebih dari 7 pada pH meter.
Seperti halnya asam, basa dianggap kuat atau lemah tergantung pada reaktivitasnya.
Pada umumnya, bahan kimia yang bersifat basa tidak sekeras dan berbahaya seperti
asam.

 Bahan Kimia Logam


Banyak sekali penelitian yang mengamati bagaimana reaksi antara logam dengan
suatu bahan kimia cairan. Seperti halnya ketika besi berkarat yang terkena air dengan
memiliki definisi reaksi kimia itu tersendiri.
Bahan kimia jenis logam ini terdiri dari banyak macam karena di dunia ini juga
terdapat sangat banyak jenis logam seperti besi, aluminium, tembaga, emas, dan lain
sebagainya. Bahan kimia logam sering dipakai terutama dalam bidang kimia
anorganik.

 Bahan Kimia Reaksi Panas


Terdapat dua jenis reaksi panas yaitu endotermik dan eksotermik. Reaksi
endotermik merupakan reaksi yang membutuhkan atau menyerap panas untuk
terjadinya reaksi, sedangkan reaksi eksotermik adalah reaksi yang terjadi secara
spontan dan menghasilkan panas.
Reaksi ini melibatkan bahan kimia tertentu dimana beberapa bahan kimia
memiliki sifat tahan panas dan tahan api yang merupakan bahan bersifat endotermik.
Bahan jenis ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi dan memiliki nilai
tinggi karena sifat positifnya yakni tahan panas.

 Polimer
Polimer merupakan bahan kimia yang tersusun dari monomer-monomer yang
saling bergabung membentuk rantai panjang bernama polimer. Sangat banyak bahan
kimia yang ada dalam bentuk polimer ini.

 Bahan Kimia Berbahaya


Meski sangat berguna dalam dunia kimia, namun beberapa bahan kimia juga
memiliki sifat yang berbahaya bagi manusia. Itulah mengapa dalam bekerja di
laboratorium yang menggunakan bahan kimia berbahaya kita harus sangat berhati-
hati dan memperhatikan sifat bahan tersebut.
Pada umumnya dalam setiap kemasan bahan kimia sudah terdapat tingkat
bahayanya dan bagaimana cara penanganannya, sebelum menggunakan bahan
tersebut sebaiknya kita memahami cara perlakuan bahan tersebut.

2. Berikut adalah jenis-jenis bahan berbahaya dan beracun (B3) :


Jenis dan klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun diuraikan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan No. 453/Menkes/Per/XI/1983. Dalam Kepmenkes ini B3
dikelompokkan dalam 4 klasifikasi yaitu :
 Klasifikasi I, meliputi :
-Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan
bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena sangat sulit
penanganan dan pengamanannya;
-Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga
menimbulkan bahaya.
 Klasifikasi II, meliputi :
-Bahan radiasi;
-Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik;
-Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat) kurang
dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput lendir;
-Bahan etilogik/biomedik;
-Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
-Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350C;
-Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
 Klasifikasi III, meliputi :
-Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah meledak
karena sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II;
-Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi tidak
mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II;
-Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka dan nyeri;
-Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala
350Csampai 600C;
-Bahan pengoksidasi organik;
-Bahan pengoksidasi kuat;
-Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenik;
-Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya lainnya.
 Klasifikasi IV, yaitu :
-Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara;
-Bahan pengoksid sedang;
-Bahan korosif sedang dan lemah;
-Bahan yang mudah terbakar.
C. Karakteristik
1. Berikut adalah karakteristik dari bahan kimia :
 Mudah meledak (explosive)
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang
tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan di sekelilingnya. Zat eksplosif amat peka
terhadap panas dan pengaruh mekanisme (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat
sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT),
nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).
 Pengoksidasi (oxidizing)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.
Contohnya adlah aseton dan asam sulfat.
 Karsinogenik (carcinogenic)
Adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ pari-paru karena zat-zat
yang terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan
kanker. Contohnya benzena dan asbes.
 Mudah terbakar (flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan
kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.
Contohnya adalah etil eter dan propana.
 Beracun (toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia
atau menyebabkan kematian apabila terserap kedalam tubuh karena tertelan, lewat
pernafasan atau kontak lewat kulit. Pada umumnya zat toksik masuk lewat
pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-
organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh
tertentu seperti hati, paru-paru, dll. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi
dalam tulang, darah hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan jangka
panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran
pencernaan, sel efitel dan keringat. Contohnya merkuri dan klorin
 Korosif (corrosive)
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan
apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Zat korosif dapat bereaksi
dengan jaringan seperti kulit, mata dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa
luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka
terhadap bahan kimia). Contohnya adlaah asam asetat dan aluminium klorida.
 Menyebabkan iritasi (iritant)
Tidak korosif namun dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau
selaput lendir. Contohnya ialah amonia dan belerang dioksida.
2. Berikut adalah karakteristik dari bahan berbahaya dan beracun (B3) :
 Mudah Meledak (explosive)
B3 mudah meledak pada temperatur dan tekanan standar atau melalui reaksi kimia
dan/atau fisika sehingga dapat menghasilkan gas yang dengan cepat merusak
lingkungan sekitar.
 Pengoksidasi (oxidizing)
B3 memiliki waktu pembakaran sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran
senyawa standar pada umumnya.
 Mudah Menyala (flammable)
B3 dapat terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lainnya
meski dalam suhu dan tekanan standar. Sifat ini juga dibagi menjadi 3 (tiga), yakni
sangat mudah sekali menyala (extremely flammable), sangat mudah menyala (highly
flammable), dan mudah menyala (flammable).
 Beracun (toxic)
B3 dapat mengandung racun yang berbahaya bagi manusia serta dapat menyebabkan
penyakit atau bahkan kematian jika masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kulit atau
saluran pernapasan. Sifat ini juga dibagi mejadi 3 (tiga) yakni sangat beracun
sekali (extremely toxic), sangat beracun (highly toxic), dan beracun (moderately
toxic).
 Berbahaya (harmful)
Jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral, maka akan dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu, baik bagi manusia maupun
makhluk hidup lainnya.
 Korosif (corrosive)
B3 merupakan bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mempunyai pH
sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5
untuk yang bersifat basa.
 Bersifat Iritasi (irritant)
B3 dapat menyebabkan gangguan peradangan, sensitasi pada kulit serta iritasi pada
pernapasan, jika terjadi kontak secara langsung secara terus menerus dengan kulit
atau selaput lendir.
 Berbahaya Bagi Lingkungan (dangerous to the environment)
B3 dapat menyebabkan kerusakan bagi lingkungan dan ekosistem di alam secara
keseluruhan, seperti merusak lapisan ozon dan menyebabkan persisten di lingkungan.
 Karsinogenik (carcinogenic)
B3 mengandung bahan yang dapat menyebabkan timbulnya sel kanker pada manusia
dan makhluk hidup.
 Teratogenik (teratogenic)
B3 mengandung bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan
embrio pada makhluk hidup.
 Mutagenik (mutagenic)
B3 mengandung bahan yang dapat menyebabkan perubahan pada kromosom atau
merubah genetika makhluk hidup.
D. Simbol

E. Penanganan
1. Berikut adalah cara penanganan bahan kimia yang tepat :
 Bahan yang mudah terbakar
- Bahan tidak boleh dipanaskan secara langsung atau disimpan dipermukaan yang
panas
- Simpan pada tempat yang memiliki ventilasi baik
- Sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak digunkan lagi,
kembalikan kebotol semula.
- Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila kebakaran kecil gunakan kain basah atau
pasir.
- Pada saat memanaskan bahan kimia, jangan melebihi seperdua kapasitasnya.
- Jangan membuang cairan yang mudah terbakar ke bak cuci.
- Jangan menyimpan cairan yang mudah terbakar dekat dengan pengoksidasi atau
bahan korosif.
- Kontrol semua bahan secara periodik.
 Bahan pengoksidasi
- Hindari penyimpanan di tempat panas.
- Sediakan bahan ini secara minimum.
- Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar.
- Simpan secara aman dengan ventilasi yang baik.
- Kontrol bahan secara teratur.
 Bahan korosif
- Simpan di tempat yang sesuai dan lakukan pengontrolan dan pengawasan
- Ikuti aturan penyimpanan
- Simpan di laboratorium dalam jumlah minimum
- Gunakan selalu pelindung, seperti sarung tangan, jas lab, dan kacamata
- Jangan sampai tumpah dan jika bersentuhan dengan kulit, cucilah dengan air
sabun
- Untuk setiap bahan yang tidak dapat dicuci dengan air gunakan emulsi pembersih
kemudian basuh dengan sabun dan air.
 Bahan mudah meledak
- Biasakan melakukan eksperimen di tempat terbuka atau di dalam lemari uap
- Gunakan dalam jumlah sedikit
- Gunakan alat yang layak, seperti gelas tebal, yang stabil oleh tekanan
- Lakukan pengamatan dari belakang layar pengaman atau gunakan pelindung
seperti masker
- Kontrol bahan secara teratur
 Bahan beracun
- Gunakan bahan sambil hidung ditutup atau berventilasi baik
- Gunkan pelindung, seperti kacamata, sarung tangan, dan jas lab
- Botol harus selalu memiliki label dan disimpan dilemari yang terkunci
- Cuci tangan sampai bersih sebelum meninggalkan laboratorium
- Taburkan tanah atau pasir jika bahan tumpah ke lantai sampai terserap kemudian
uapkan tanah/pasir tersebut didalam oven
2. Berikut adalah cara penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) :
 Bahan Beracun & Korosif
- Pencampuran, pengadukan, pemanasan dan pemindahan dilakukan dalam
ruang khusus atau almari asam.
- Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan & respirator yang
sesuai dengan bahan yang ditangani, pelindung badan/ jas lab dll. Alat ini harus
terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai daya lindung
terhadap bahan yang ditangani.
- Tidak diperkenankan merokok, minum dan makan didalam ruang kerja.
- Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik.
 Bahan Mudah Terbakar
- Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara, loncatan api listrik, logam
panas, dan tidak diperkenankan merokok,
- Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik serta tersedia
alat pemadam kebakaran.
 Bahan reaktif
- Hindarkan dari sumber panas dan matahari
- Hindarkan pengadukan yang menimbulkan panas
- Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
- Untuk zat reaktif terhadap air harus disimpan ditempat yang kering, hindarkan
dari uap air dan air. Jika terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Laboratorium mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan para penggunanya, namun
potensi bahaya tersebut bukan tak dapat dikendalikan, dengan adanya kesadaran serta didukung
dengan pengetahuan tentang bahan kimia dan sifat-sifatnya, kecelakaan dapat dihindarkan,
dikurangi, bahkan ditiadakan sama sekali. Sehingga laboratorium bukan menjadi tempat yang
menakutkan dan berbahaya.
Dengan menerapkan sistem manajemen B3 maka pemakaian, penanganan, maupun
penyimpanan B3 diharapkan akan lebih terkontrol/terkendali dan tertelusur, sehingga
keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan lingkungan akan terjaga. Dalam pelaksanaan
penanganan B3 sangat tergantung dari jenis, sifat dan bahaya dari bahan tersebut. Karena
masingmasing B3 memiliki sifat yang berbeda, maka cara penanganan yang paling tepat hanya
dapat diperoleh dari pabrik atau pemasok bahan tersebut.

Daftar Pustaka
https://www.pakarkimia.com/pengertian-bahan-kimia/

https://tivannyindahkurnia.wordpress.com/2013/11/14/sifat-sifat-bahan-kimia/

https://www.zonareferensi.com/limbah-b3-pengertian-karakteristik-contoh/#:~:text=Terdapat
%20beberapa%20jenis%20limbah%20B3,bagi%20lingkungan%2C%20dan%20lain%20sebagainya.

https://dokumen.tips/documents/pengenalan-dan-penanganan-bahan-kimia.html

https://www.merdeka.com/jabar/9-simbol-bahan-kimia-berbahaya-dan-artinya-wajib-diketahui-
kln.html
Pilihan Ganda
1. Salah satu karakteristik dari bahan kimia adalah...
a. Menyerap air
b. Mudah meledak
c. Tahan api
d. Tidak mudah meledak
e. Tidak menyebabkan korosif
2. Berikut pernyataan yang benar mengenai definisi bahan kimia adalah...
a. zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun hasil olah tangan manusia
(produksi) yang komponen penyusunnya dapat berupa zat atau senyawa tunggal,
maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau senyawa.
b. Sisa suatu usaha atau kegiatan pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi atau yang
sejenis, penelitian pengobatan/perawatan yang menggunakan bahan beracun,
infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan.
c. Sisa suatu usaha yang dihasilkan di luar tindakan medis bisa berasal dari dapur,
perkantoran, unit pelayanan, sampah dari ruang pasien yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologi.
d. suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. 
e. bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk

3. Pengertian bahan berbahaya dan beracun di bawah ini yang tepat adalah....
a. Sisa suatu usaha atau kegiatan pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi atau yang
sejenis, penelitian pengobatan/perawatan yang menggunakan bahan beracun,
infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan.
b. Sisa suatu usaha yang dihasilkan di luar tindakan medis bisa berasal dari dapur,
perkantoran, unit pelayanan, sampah dari ruang pasien yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologi.
c. bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk
d. zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun hasil olah tangan manusia
(produksi) yang komponen penyusunnya dapat berupa zat atau senyawa tunggal,
maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau senyawa.
e. suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. 

4. Salah satu cara penanganan yang tepat untuk bahan berbahaya dan beracun mudah
terbakar yang benar adalah...
a. Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara, loncatan api listrik, logam panas,
dan tidak diperkenankan merokok.
b. Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung tangan & respirator yang sesuai
dengan bahan yang ditangani, pelindung badan/ jas lab dll. Alat ini harus terbuat dari
bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai daya lindung terhadap bahan yang
ditangani.
c. Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
d. Untuk zat reaktif terhadap air harus disimpan ditempat yang kering, hindarkan dari
uap air dan air. Jika terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.
e. Untuk setiap bahan yang tidak dapat dicuci dengan air gunakan emulsi pembersih
kemudian basuh dengan sabun dan air.

5. Ada berapa klasifikasi jenis B3 jika ditinjau berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan


No. 453/Menkes/Per/XI/1983?
a. 3
b. 2
c. 5
d. 4
e. 1

Anda mungkin juga menyukai