RAHMAWATI
A1J117046
Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang
mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob(yang tidak dapat larut
dalam air tetapi dapat larut dalam minyak) gugus polar mengarah ke bagian luar
dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai asam lemak) berada di bagian
tengah dari lipid bilayer. Umumnya membran mempunyai ketebalan 7,5 nm –
10,0 nm. Senyawa utama penyusun membran adalah protein dan lipid. Protein
biasanya mencakup setengah sampai dua pertiga total berat kering membran
(Salisbury dan Ross, 1995). Struktur semua lipid ini memiliki karakteristik yang
khas yakni lipid tersebut memiliki gliserol dengan 3 atom karbon sebagai tulang
punggung pada 2 dari 3 dari atom tersebut akan teresterifikasi asam-asam lemak
dengan 16 atau 18 atom karbon ( Lakitan, 1993 )
Berdasarkan analisis kimia, membran sel tersusun atas lipida dan protein
(lipoprotein). Lipidanya berupa fosfolipid, glikolipid dan sterol. Sterol umumnya
berupa kolesterol. Menurut Ardiyanto (2011:1) protein penyusun membran sel ter
utama terdiri dari glik oprotein.
c. Perubahan Energi
Perubahan satu bentuk ener gi menjadi bentuk ener gi lain merupakan hal
yang sangat penting dalam proses hidup, dan membran sel sangat terlibat dalam
proses ini. Hal yang sangat mandasar bagi semua kehidupan adalah kemampuan
sel tumbuh-tumbuhan untuk mengubah ener gi cahaya matahari menjadi energi
kimia yang terkandung dalam karbohidrat.
Sel hewan maupun tumbuh -tumbuhan juga mampu untuk mengubah
energi kimia dari karbohidrat tersebut manjad i ATP atau senyawa lain berenergi
tinggi. Proses pengikatan energi ini terjadi di dalam mambran dari mit okondria
dan kloroplas. Energi cahaya, termal, makanikal diubah oloeh reseptor dari sistem
saraf menjadi implus saraf yang merupakan cara kumunikasi dalam sistem saraf
tersebut. Meskipun mekanisme pengubahan ini belum diketahui secara pasti,
namun demikian membran sangat terlibat dalam proses ini.
d. Transfer Informasi
e. Penyediaan Enzim
Ada banyak macam dari mekanisme transpor pada sel, yang terbagi dalam
dua kelompok besar yaitu :
1. Transpor Pasif
a. Difusi
1. Wujud Materi: Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi
terjadi (padat lebih sulit melakukan difusi)
2. Suhu: Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat
terputus. Hal itu menyebabkan difusi menjadi cepat.
3. Ukuran Molekul: Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah
untuk melintasi suatu membran dari pada molekul yang besar pada
suhu yang sama.
4. Konsentrasi: Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan
pelarutnya, atau perbedaan konsentrasi zat pada dua tempat yang
berbeda, menyebabkan semakin besar rata-rata difusinya.
b. Difusi terfasilitasi
c. Osmosis
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan
gradien konsentrasi (Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan
untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di dalam sel. Sumber energi
untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat). Transpor aktif hampir sama
dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada protein pembawa (carrier protein)
saat transpor aktif, yang harus menggunakan energi agar bisa melakukan
transportasi melawan konsentrasi.
Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP
secara langsung untuk membawa molekul melawan gradien konsentrasi. Akibat
adanya transpor aktif primer ini membuat terjadinya potensi membran.
Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke
dalam sel, dan menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada
di luar sel. Sebaliknya terjadi pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel
lebih rendah dari pada diluar sel. Mekanisme transpor ini juga sering disebut
sebagai Sodium-Potassium pump
C. Endositosis
Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu sel.
Membran pada awalnya membentuk lekukan karena desakan dari pertikel yang
akan masuk tersebut.
Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang kalau it
berbentuk nutrisi akan langsung masuk ke sistem didalam sel, namun jika benda
asing akan langsung dicerna lisosom dengan menggunakan enzim pencernaan
lain. Ada beberapa macam endositosis, diantaranya adalah:
1. Phagocytosis
Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai pada amoeba
dan leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat peka terhadap benda, nutrisi
atau benda asing yang akan masuk sel. Sehingga seketika itu juga akan
membentuk lekukan yang akan menelan partikel tersebut.. Partikel yang
terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel yang akan
melepaskan diri dan menuju kedalam sel.
2. Pinocytosis
3. Pinocytosis Terfasilitasi
Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat
gelembung pinositosis kecil meninggalkan permukaan membran, vesikel akan
langsung bergabung dan berikatan dengan protein pembawa yang terbentuk
bersama vesikel.
D. Eksositosis
Contoh :