Anda di halaman 1dari 8

Shintia Damayanti – 1606830745

1. Apakah yang dimaksud dengan wirausaha dan kewirausahaan?


Jawab:

Wirausa atau wirausahawan (bahasa Inggris: entrepreneur) adalah orang yang


melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

Pengertian wirausaha secara umum adalah seorang yang berani berusaha secara
mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
menciptakan sebuah peluang usaha, pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih
tinggi, dengan segala resiko yang akan dihadapinya.

Sedangkan Kewirausahaan Menurut Para Ahli

1. Drs. Joko Untoro

Menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu keberanian


untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain.

2. Eddy Soeryanto Soegoto

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah usaha


kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang
baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja
dan hasilnya berguna bagi orang lain.

3. Ahmad Sanusi

Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan adalah suatu nilai yang


diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
4. Soeharto Prawiro

Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai yang


dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

5. Peter Drucker

Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.

6. Zimmerer

Menurut Zimmerer, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses penerapan


kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan bisnis

7. Siswanto Sudomo

Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala sesuatu


yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat
pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani
mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.

2. Siapa saja yang menjadi sasaran kerwirausahaan?


Jawab:

Sasaran kewirausahaan yang pertama adalah instansi pemerintah dengan kegiatan

usaha (BUMN = Badan Usaha Milik Negara), organisasi profesi dan kelompok

masyarakat.

Sasaran kewirausahaan kedua adalah para pelaku ekonomi, terdiri dari pengusaha kecil

dan koperasi.

Sasaran kewirausahaan ketiga adalah generasi muda, anak-anak putus sekolah, dan

calon wirausahawan.

3. Sebutkan karakter wirausaha, insting wirausaha dan cara mulai berwirausaha?


Jawab:
Karakteristik wirausaha:

• Mempunyai Sifat yang Jujur


• Disiplin dalam Segala Hal
• Inovatif dan Kreatif
• Realistis dan Mandiri
• Mempunyai Keterampilan
• Dapat dipercaya
• Kemampuan menghadapi berbagai karakter manusia
• Kemampuan dalam administrasi
• Dapat melihat resiko dalam penjualan
• Mengembangkan kreatifitas dan inovasi
• Mampu mengatur keuangan

Insting wirausaha:
• Kemampuan membaca pasar
• Kemampuan negoisasi / tawar menawar
• Kemampuan menentukan kapan dapat mengambil keuntungan / tidak
• Kemampuan utk mengetahui dan menemukan sumber2 potensi
• Supel, ramah, sopan, menghargai dan menghormati dg tdk mengurangi nilai
harga diri.

Cara memulai wirausaha:

• Lihat keadaan pasar yg kompleks dan dinamis


• Dapat menjadi mesin penggerak bisnis
• Lihat kebutuhan dan harapan konsumen
• Bangun tanggung jawab etika moral
• Inovasi produk pasar dan modal bisnis
• Komunikasi yang baik terhadap konsumen
• Pelayanan secara personal pada konsumen
• Ukur kemampuan finansial dengan jenis bisnis
• Dapatkan nilai ekonomis
4. Sebutkan kendala dalam berwirausahha dan cara mengatasinya
Jawab
Kesulitan Modal
Nah, kalau yang satu ini memang permasalahan yang sangat klasik sekali untuk para
pengusaha. Kalau usaha yang sudah jalan mungkin akan mudah dalam mendapatkan modal
dengan meminjam uang di bank, tapi berbeda dengan usaha yang sedang akan dirintis,
meminjam uang di bank akan menjadi jalan yang sangat-sangat sulit. Tapi tenang, modal itu
tidak hanya berasal dari bank saja kok, masih banyak jalan yang dapat ditempuh untuk
memperoleh modal.

Nah disinilah permasalahannya, seringkali anda itu merasa bahwa cara memperoleh modal
yang anda pikirkan, atau solusi dari orang lain, atau cara-cara yang anda baca dibuku, cara-
cara tersebut anda anggap sebagai jalan yang sulit. Padahal kalau dipikir ulang, tidak ada
cara yang lebih mudah dari cara yang anda ketahui itu, percayalah bahwa tidak ada yang
namanya “cara super mudah” untuk memperoleh modal. Disini permasalahannya hanya
satu, anda mau bertindak atau tidak?

Mencari Pemasok dan Menjual Produk


Kendala dalam berwirausaha selanjutnya berkaitan dengan proses produksi dan menjual
produk. Pernah berpikiran darimana anda akan mendapatkan pemasok bahan baku?
Seringkali, jika anda bertanya kepada pengusaha lain tentang bagaimana mereka
mendapatkan pemasok bahan baku, mereka cenderung tidak mau menjawabnya, mereka
merasa bahwa hal yang anda tanyakan itu merupakan sebuah rahasia, dan mereka mencoba
menghalangi munculnya pesaing baru. Ini wajar, dan anda tidak perlu risau dengan masalah
itu.

Mencari pemasok itu tidak sesulit yang dibayangkan. Pertama, pemasok itu juga merupakan
pengusaha, mereka juga berusaha meningkatkan penjualannya dengan giat melakukan
pemasaran, jadi anda harus memikirkan kira-kira pemasaran seperti apa yang akan
dilakukan oleh pemasok. Saat ini banyak sekali media yang dapat digunakan untuk
pemasaran, salah satunya yang paling ngetrend adalah media internet, coba deh anda
mencari informasi pemasok melalui internet. Lalu bagaimana jika si pemasok ini tidak
mungkin atau jarang melakukan pemasaran secara modern, seperti pemasok sayuran, sapi,
ayam, dan lainnya. Biasanya pemasok seperti ini akan membentuk sebuah komunitas untuk
membangun koneksi mereka, jadi disini anda perlu menemukan komunitas tersebut,
cobalah mencari di lokasi-lokasi yang memungkinkan komunitas tersebut terbentuk.

Kemudian hambatan lainnya dalam berwirausaha adalah bagaimana menjual produk baru
anda tersebut, penjualan sangat erat kaitannya dengan pemasaran, jadi yang harus anda
lakukan adalah memasarkan produk baru tersebut dengan efektif dan efisien. Lalu
bagaimana caranya melakukan pemasaran yang efektif dan efisien?

Takut Gagal dan Enggan Mengambil Risiko


Bagaimana akan memulai jika anda sudah takut duluan, dan setiap usaha itu juga pasti
memiliki risikonya sendiri-sendiri. Coba deh pikirkan, usaha bisnis apa yang tidak memiliki
risiko kegagalan? Semuanya memiliki risiko kan, jika anda benar-benar ingin berwirausaha
maka anda tidak boleh selamanya berada di zona aman, anda harus melawan dan
menghadapi risiko tersebut, jangan takut gagal karena kegagalan itu benar-benar
pengalaman yang baik untuk anda. Memang sih pahit, tapi dibalik pahitnya kegagalan
tersebut akan menciptakan jalan cemerlang yang akan menuntun anda kepada sebuah
kesuksesan.
Pernah berpikir kenapa seorang pengusaha itu dipandang sebagai seseorang yang HEBAT.
Yap betul, mereka dianggap hebat karena memiliki jiwa semangat, keberanian yang pantang
takut gagal, serta berani keluar dari zona aman mereka untuk menggapai kesuksesan yang
bebas. Jika mereka bisa, kenapa anda tidak?

Salah Perencanaan dan Analisis


Sebelum anda memulai usaha, sangat-sangat dianjurkan untuk melakukan perencanaan dan
analisis usaha secara matang-matang terlebih dahulu. Tapi seringkali pengusaha pemula itu
menganggap remeh masalah ini, mereka biasanya hanya mempertanyakan ada atau tidak
peluangnya, begitu ada peluang maka langsung direalisasikan. Iya penting juga melihat
peluang itu, tapi ingat semakin besar peluang usaha maka semakin banyak pula yang
tertarik, jadi makin banyak juga pesaingnya? Nah disini lah peran perencanaan dan analisis,
yang saya maksud dengan perencanaan dan analisis ini dari segi keuangan karena kalau
peluangnya sudah ada, ini berarti sangat potensial untuk merintis usaha tersebut.
Pertama, untuk memulai usaha tersebut anda perlu sejumlah modal, modal untuk
membangun infrastruktur, serta dana untuk biaya modal kerja, kemudian anda perlu
memperkirakan aliran kas masuk yang dapat anda peroleh. Sebagai contoh, untuk merintis
bisnis laundry, anda membutuhkan modal infrastruktur Rp. 15 juta, biaya modal kerja Rp. 2
juta per bulan dengan perkiraan pendapatan Rp. 3,5 juta per bulan. Disini anda harus teliti,
mulai bulan ke berapa anda dapat menghasilkan pendapatan Rp. 3,5 juta tersebut? Misalkan
saja anda memperkirakan mulai bulan ketiga, dan anggaplah bulan pertama dan kedua anda
hanya menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1 juta. Maka cobalah untuk menghitung modal
sebenarnya yang anda butuhkan hingga usaha anda benar-benar dapat menghasilkan laba.

Terlalu Awal Untuk Merasa Nyaman


Blunder yang sering dilakukan oleh pengusaha pemula adalah ketika usahanya sudah
berjalan lancar, mereka malah mengendorkan strategi-strategi bisnisnya. Contoh, diawal
mereka gencar melakukan pemasaran, alhasil apa yang dilakukan tersebut membuahkan
hasil yang positif dan memperoleh laba yang memuaskan. Tapi apa yang dilakukan, ketika
mereka memperoleh laba yang memuaskan tersebut mereka menganggap bahwa laba
tersebut sudah dapat digunakan untuk bersenang-senang, beli pakaian, berwisata, dan lain
sebagainya. Memang hak mereka untuk menggunakan laba tersebut, tapi jika digunakan
untuk memperkuat lini bisnis dan pengembangan, laba tersebut akan jauh lebih bermanfaat
kedepannya. Seperti pengusaha-pengusaha sukses lainnya, mereka berani tersiksa demi
mengembangkan bisnis yang dirintisnya.

Bisnis Yang Tidak Sesuai Dengan Diri Sendiri


Ini berkaitan dengan teknikal dalam menjalankan bisnisnya, dan ini merupakan salah satu
hambatan dan kendala dalam berwirausaha yang sering juga dialami oleh para pengusaha.
Seringkali mereka hanya ikut-ikutan berbisnis tanpa memperhatikan keahlian yang
dimilikinya. Anda boleh saja merintis usaha dimana anda tidak memiliki keahlian dalam
memproduksi produk tersebut (dalam hal ini anda harus merekrut karyawan atau
bekerjasama dengan pihak lain), tapi disini setidaknya anda harus memiliki keahlian dalam
manajemen, sehingga anda dapat mengelola bisnis tersebut.

Rasa Malas, Kurang Semangat, dan Kurang Percaya Diri


Wah, kalau masalah ini sering sekali dialami oleh pengusaha pemula yang cupu (sorry :)),
ketika bisnis tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, selalu mengalami kegagalan,
mereka langsung patah semangat, kemudian malas dan kurang percaya diri dalam
berinovasi. Ini sangat berbahaya sebenarnya, ketika anda mengalami kegagalan, disitulah
anda sudah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, dan pengalaman tersebut jelas
dapat anda manfaatkan sebagai bahan pelajaran untuk memperbaiki strategi-strategi anda.
Seperti pepatah mengatakan “hasil tidak pernah mengkhianati usaha”.

5. Jelaskan perbedaan antara Manajer dan Pengusaha


Jawab:

Menurut sebuah penelitian dari Read, Dew, Sarasvathy, Song, dan Wiltbank
yang dimuat di Journal of Marketing (2009), ada empat perbedaan yang
signifikan dari world view antara wirausaha dan manajer profesional.
Perbedaan yang pertama adalah dalam cara memandang masa depan.
Logika prediktif yang digunakan oleh para manajer membuat mereka
memandang masa depan sebagai kontinuitas dari masa lalu. Prediksi
dan forecast adalah sesuatu yang mutlak bagi manajer.
Sebaliknya, para wirausaha memandang bahwa masa depan bisa dibentuk
selama mereka bisa mendapatkan komitmen dari investor, pemasok, dan
pelanggannya.

Cara pandang inilah yang membuat wirausaha umumnya menganggap krisis


sebagai peluang, selalu berusaha mengembangkan jejaring dengan pihak
lain, dan tidak terlalu percaya kepada data historis.

Perbedaan yang kedua adalah pada orientasi pengambilan keputusan. Para


manajer umumnya goal oriented, sedangkan para wirausaha
umumnya means oriented. Jika diberikan suatu target, para manajer akan
memecahnya menjadi beberapa subtarget dan menyiapkan sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai subtarget dan target keseluruhan tersebut.
Di sisi lain, para wirausaha tidak akan menerima target yang diberikan begitu
saja. Mereka cenderung mengawali perencanaannya dengan melakukan
perhitungan inventori sumber daya yang mereka miliki (permodalan, jejaring
bisnis, tokoh bisnis atau pejabat yang mereka kenal, dan lain-lain), dan
bagaimana inventori tersebut dapat diramu untuk mencapai target.

Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa para wirausaha umumnya tidak
memiliki target yang fix, karena target mereka dapat berubah sesuai naik-
turunnya inventori sumber daya yang dimiliki.
Perbedaan ketiga adalah pada cara menilai risiko. Para manajer
menggunakan metode expected return, sedangkan wirausaha memakai
metode affordable loss. Pendekatan para manajer umumnya berfokus
pada net present value.
Kontrasnya, pendekatan yang digunakan para wirausaha lebih
memperhitungkan seberapa besar kegagalan yang dapat mereka tanggung.
Bagi para pengusaha, selama besarnya kerugian maksimal masih dapat
mereka tanggung, maka mereka akan maju terus.

Perbedaan yang keempat adalah pada cara menyikapi pelaku pasar lain.
Para manajer umumnya menganggap bahwa kompetitor adalah lawan yang
harus dikalahkan. Pangsa pasar adalah sesuatu yang harus dimenangkan,
dan manajer biasanya enggan berbagi informasi dengan lawan.
Sebaliknya pada wirausaha, selama mereka melihat ada take and give,
ada trade off, mereka tidak segan-segan berbagi informasi dengan lawannya,
membuat kerja sama, aliansi.
Bagi wirausaha, bisnis adalah permainan. Asalkan jaringan bisnis dapat
berkembang dan hubungan baik tetap terjaga, mereka menganggap bahwa
kalah dan menang adalah wajar.

6. Dapatkah pengusaha menjadi seorang manajer?


Jawab:
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik
yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur
serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Beberapa tugas yang dilakukan oleh seorang manajer diantaranya seperti dibawah ini:

• Yang pertama, tentunya memimpin organisasi.


• Yang kedua, mengatur dan mengendalikan organisasi.
• Yang ketiga, mengembangkan organisasi.
• Yang keempat, mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi.
• Yang kelima, mengawasi dan mengendalikan organisasi.
• Yang keenam, menumbuhkan kepercayaan.
• Yang ketujuh, meningkatkan rasa tanggung jawab.
• Yang kedelapan, mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi.
• Dan yang kesembilan, menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki
organisasi atau perusahaan.

Tentu saja seorang pengusaha dapat menjadi seorang manajer dengan menjalankan tugas-
tugas diatas

7. Sebutkan tingkat manajer


Jawab:

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan


menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah
karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini
adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :

1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan


istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin
proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan
istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

8. Jelaskan 4 fungsi Manajemen


Jawab:

a. Planning
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan
yg diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Organizing
• Pengorganisasian adalah proses pengelompokan berbagai kegiatan atau
pekerjaan dalam unit-unit.
• Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas,wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam
bidangnya masing-masing.
c. Actuating
Menggerakan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan
atau pekerjaan dalam organisasi.
d. Controling
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesuai dengan rencana.

Anda mungkin juga menyukai