Anda di halaman 1dari 26

BAB VIII

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

8.1 Organisasi Perusahaan


Kata organisasi berasal dari kata lain “organum” yang dapat berarti alat,
anggota badan. James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama, sedangkan
Chester I. Barnard menyatakan organisasi sebagai suatu sistem daripada aktivitas
kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih (Siagian,1992). Dari pendapat para
ahli tersebut dapat diambil arti dari kata organisasi, yaitu kelompok orang yang
secara sadar bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menekankan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Secara ringkas, ada tiga unsur
utama dalam organisasi yaitu (Sutarto, 2002) :
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian tugas
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai

8.1.1 Bentuk Perusahaan

Penting bagi pengusaha untuk menentukan jenis perusahaan apa yang akan
didirikan. Hal tersebut sangat berhubungan erat dengan eksistensi dan kesuksesan
perusahaan tersebut. Bila ditinjau dari badan hukum, bentuk perusahaan
digolongkan menjadi :
 Perusahaan perseorangan, pemilik modal satu orang, pemilik tunggal ini
bertanggung jawab penuh terhadap maju mundurnya perusahaan.
 Persekutuan Firma, merupakan perusahaan dengan modal bersama. Modal
dikumpulkan dari dua orang atau lebih, tanggung jawab diatur menurut
perjanjian, didirikan dengan akta notaris.
 Persekutuan Komanditer (CV = Commanditaire Venootshaps) terdiri dari
dua orang atau lebih yang terdiri dari sekutu aktif (orang yang menjalankan

VIII-1
VIII-2

perusahaan) dan sekutu pasif (orang yang hanya menyertakan modalnya dan
bertanggung jawab sebatas modal yang dimasukkan saja).
 Perseroan Terbatas, merupakan perusahaan yang memperoleh modal dari
penjualan saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu
saham atau lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau PT tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah
menyetor modal ke perusahaan yang berarti pula ikut memiliki perusahaan.
Dalam perseroan terbatas pemegang saham hanya bertanggung jawab menyetor
penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap-tiap saham.
Berdasarkan uraian tersebut, maka bentuk perusahaan yang direncanakan
pada perancangan Pabrik yang akan didirikan direncanakan mempunyai:
Bentuk : Perseroan Terbatas ( PT )
Lapangan usaha : Industri Dodecylbenzene
Lokasi perusahaan : Tuban, Jawa Timur
Kapasitas : 30.000 ton/tahun
Dasar-dasar pertimbangan pemilihan bentuk perusahaan perseroan terbatas
adalah sebagai berikut:
1. Perseroan Terbatas merupakan suatu badan hukum karena memiliki
kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang
saham. Kepada Pemegang saham yang dibayarkan deviden apabila perseroan
mendapatkan laba. Jika perusahaan menderita rugi, tidak boleh dibayarkan
deviden kepada persero. Oleh karena itu setiap tahun diwajibkan kepada direksi
atau pengurus untuk melaporkan keuntungan perusahaan yang diperolehnya.
2. Modal yang dibutuhkan dapat dikumpulkan secara mudah dengan membagi
modal atas sejumlah saham-saham, sehingga PT dapat menarik modal dari
banyak orang. Begitu pula memperoleh tambahan modal untuk memperluas
volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
3. Pemilik saham dengan pengurus adalah terpisah satu dengan yang lainnya.
Pemilik PT adalah pemegang saham sedangkan pengurus adalah direksi.
Pelaksana sebuah PT adalah orang yang sanggup melaksanakan tugas tersebut,
VIII-3

dengan demikian kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan


semakin besar.
4. Kehidupan sebuah PT lebih teratur, ini berarti sebuah PT mempunyai
potensi hidup yang kontinyu dibandingkan dengan bentuk perusahaan lain
karena tidak tergantung pada beberapa peserta (pemegang saham), dan pemilik
dapat berganti-ganti.
5. Tanggungjawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap hutang-
hutang perusahaan.
6. Adanya efisiensi dalam perusahaan, karena tiap bagian dalam PT dipegang
oleh seorang yang ahli dalam bidangnya. Tiap orang atau bagian mempunyai
tugas yang jelas sehingga ada dorongan untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-
baiknya dan jika pengurus atau direksi perusahaan tidak cakap maka dapat
diganti dengan yang lebih cakap.
7. Dapat memperluas lapangan usaha karena lebih mudah memperoleh
tambahan modal dengan menjual saham–saham baru.
8. Mudah memindahkan hak pemilik dengan menjual saham kepada orang
lain.
9. Manajemen dan sosialisasi yang baik memungkinkan pengelolaan sumber–
sumber modal secara efisien.
10. Pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham dapat memilih
dewan komisaris yang cakap dan berkualitas untuk menjalankan perusahaan.
Ciri-ciri Perseroan Terbatas (PT) yaitu didirikan dengan akta notaris
berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Besarnya modal ditentukan
dalam akta pendirian dan terdiri dari beberapa saham dan pemilik perusahan adalah
para pemegang saham serta direksi dipilih oleh pemegang saham. pembinaan
personalia diserahkan kepada direksi tersebut dengan memperhatikan hukum
perburuhan.

8.1.2 Struktur Organisasi


Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur
organisasi yang diaplikasikan dalam perusahaan tersebut. Struktur organisasi
VIII-4

berhubungan erat dengan jalannya aliran komunikasi dan tanggung jawab serta
akan memberikan manfaat sebagai berikut (Siagian,1992) :
1. Menjelaskan dan menjernihkan persoalan mengenai pembatasan tugas,
tanggung jawab, hak, wewenang dan lain-lain.
2. Sebagai bahan orientasi untuk pejabat dan para calon penanam modal.
3. Penempatan pegawai yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
4. Memindahkan penyusunan program dan pengembangan manajemen.
5. Memudahkan pengaturan kembali langkah kerja dan prosedur kerja
yang terbukti kurang lancar.
Terdapat beberapa macam struktur organisasi yang sering diaplikasikan
dalam suatu perusahaan atau badan usaha antara lain :
a. Struktur organisasi line
Ciri dari organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan
sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja belum
begitu tinggi. Kebaikan bentuk organisasi garis yaitu (Siagian,1992):
 Kesatuan komando terjamin dengan baik karena pimpinan berada di atas satu
tangan.
 Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang
yang diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.
 Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling
mengenal.
Bentuk organisasi satu garis juga memiliki beberapa keburukan yaitu
(Siagian,1992):
 Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang
sehingga kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam
kehancuran.
 Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
 Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.
b. Struktur organisasi fungsional
Ciri-ciri dari organisasi fungsional adalah segelintir pimpinan tidak
mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando
VIII-5

kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kebaikan bentuk organisasi fungsionil yaitu (Siagian,1992):
 Pembagian tugas-tugas jelas
 Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal
mungkin
 Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-
fungsinya
Bentuk organisasi fungsionil juga memiliki beberapa keburukan yaitu (Siagian,
1992):
 Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan penukaran atau pengalihan
tanggung jawab kepada fungsinya.
 Para karyawan mementingkan bidang pekerjaannya, sehingga sukar
dilaksanakan koordinasi.

c. Struktur organisasi line and staff


Staff merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi yang
fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini.Karyawan
staff tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi, posisi staff
ditambahkan untuk memberikan saran dan pelayanan departemen lini dan
membantu mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.
Untuk mendapatkan suatu sistem organisasi yang baik sesuai dengan karakter
perusahaan yang bersangkutan, maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat
dijadikan pedoman, antara lain :
1. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
2. Pendelegasian wewenang
3. Pembagian tugas kerja yang jelas
4. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
5. Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
6. Organisasi perusahaan yang fleksibel
Berpedoman pada azas-azas di atas, struktur organisasi yang akan digunakan
adalah sistem line and staff. Dalam sistem ini, garis kekuasaan lebih sederhana dan
VIII-6

praktis. Demikian pula kebalikan dalam pembagian tugas kerja seperti yang
terdapat dalam sistem organisasi fungsional. Sehingga seorang karyawan hanya
akan bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai
kelancaran produksi maka perlu dibentuk Staff Ahli yang terdiri atas orang-orang
yang ahli dalam bidangnya. Staff Ahli memberi bantuan pemikiran dan nasehat
kepada tingkat pengawas, demi tercapainya tujuan perusahaan.
Seperti yang tersirat dalam namanya ada dua kelompok orang-orang yang
berpengaruh dalam menjalankan organisasi tipe line and staff ini, yaitu :
a. Kelompok yang berfungsi sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang
melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
b. Kelompok yang berfungsi sebagai staff yaitu orang-orang yang melakukan
tugasnya dengan keahlian yang dimilikinya, dalam hal ini berfungsi untuk
memberikan saran-saran kepada unit operasional.
Kelebihan organisasi line and staff adalah :
a. Pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melaksanakan tugas
pokok dan kelompok staff yang melaksanakan tugas penunjang.
b. Bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi dapat berkembang menjadi
spesialisasi.
c. Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok kerja golongan karyawan.
d. Penerapan prinsip “the right man on the right place doing the right job on the
right time“ lebih mudah dijalankan.
e. Disiplin serta moral tinggi karena tugas yang dilaksanakan seseorang biasanya
sesuai dengan bakat, pendidikan dan pengalaman.

d. Struktur organisasi fungsional dan staf


Bentuk organisasi fungsional dan staf, merupakan kombinasi dari bentuk
organisasi fungsionil dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan
dari bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk organisasi yang
dikombinasikan (Siagian,1992).
Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa
bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya maka pada
VIII-7

Prarancangan Pabrik dodecylbenzene menggunakan bentuk organisasi garis dan


staf. Bagan dan struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 8.1.

8.1.3 Bentuk Organisasi Fungsionil dan Staf


Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik dodecylbenzene ditampilkan
pada gambar 8.1.
PEMEGANG SAHAM

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

STAFF AHLI

DIREKTUR PRODUKSI & TEKNIK


DIREKTUR KEUANGAN & UMUM

KABAG TEKNIK KABAG OPERASI KABAG R & D KABAG KABAG UMUM KABAG
KEUANGAN PEMASARAN

SEKSI SEKSI PENELITIAN SEKSI HUMAN


PEMELIHARAAN SEKSI PROSES RESOURCES
SEKSI SEKSI

SEKSI ADMINISTRASI PEMBELIAN


SEKSI
SEKSI UTILITAS PENGEMBANGAN SEKSI HUMAS
PENGENDALIAN
SEKSI SEKSI
ANGGARAN PENJUALAN
SEKSI
SEKSI
LABORATORIUM
KEAMANAN

VIII-7
Gambar 8.1 Struktur Organisasi Perusahaan

VIII-8
VIII-8

8.2 Manajemen Perusahaan


Umumnya perusahaan modern mempunyai kecenderungan bukan saja
terhadap produksi, melainkan juga terhadap penanganan hingga menyangkut
organisasi dan hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan
oleh aktivitas yang terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh
manajemen. Dengan kata lain bahwa manajemen bertindak memimpin,
merencanakan, menyusun, mengawasi, dan meneliti hasil pekerjaan. Perusahaan
dapat berjalan dengan baik secara menyeluruh, apabila perusahaan memiliki
manajemen yang baik antara atasan dan bawahan.
Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur
faktor-faktor ekonomis sedemikian rupa, sehingga usaha itu memberikan
perkembangan dan keuntungan bagi mereka yang ada di lingkungan perusahaan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua tugas
dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari
pembelanjaan perusahaan (financing). Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu
pengertian bahwa manajemen itu diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan
(planning), pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan.
Manajemen dibagi menjadi tiga kelas pada perusahaan besar yaitu:
1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer.
Manajer ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar
manajemen dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang
digariskan bersama. Syarat-syarat manajer yang baik adalah:
1. Harus menjadi contoh (teladan)
2. Harus dapat menggerakkan bawahan
3. Harus bersifat mendorong
4. Penuh pengabdian terhadap tugas-tugas
5. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi

VIII-9
VIII-10

6. Bertanggung jawab, tegas dalam mengambil atau melaksanakan keputusan


yang diambil
7. Berjiwa besar

8.3 Tugas dan Wewenang


1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal
untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi pabrik tersebut. Para pemilik
saham adalah pemilik perusahaan yang mana melalui rapat umum pemegang
saham mereka. Tugas dan wewenang pemegang saham adalah :
a. Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris.
b. Mengesahkan hasil-hasil usaha, neraca perhitungan laba rugi tahunan.

2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris ini bertindak sebagai wakil dari pemegang saham.
Dewan komisaris diangkat menurut ketentuan yang ada dalam perjanjian dan
dapat diberhentikan setiap waktu oleh rapat umum pemegang saham apabila
mereka bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau kepentingan perseroan
tersebut. Adapun tugas dewan komisaris :
a. Mengawasi direktur utama dan berusaha agar tindakan direktur utama
tidak merugikan perusahaan.
b. Menentukan dan memutuskan siapa yang menjabat sebagai direktur dan
menetapkan kebijaksanaan perusahaan.
c. Menyetujui dan menolak rencana yang diajukan oleh direktur utama
d. Mengadakan evaluasi atau pengawasan tentang hasil yang diperoleh
perusahaan.
e. Memberi nasehat kepada direktur utama bila mengadakan perubahan
dalam perusahaan.
VIII-11

3. Direktur Utama
Direktur utama merupakan pimpinan perusahaan dan penanggung
jawab utama dalam perusahaan secara keseluruhan. Waktu jabatan direktur
utama umumnya ditentukan melalui rapat umum.
Tugas direktur utama adalah :
a. Menetapkan strategi perusahaan, merumuskan rencana kerja dan cara-cara
pelaksanaannya.
b. Mengurus harta kekayaan perseroan.
c. Mengurus dan mewakili perseroan didalam dan luar negeri
d. Menetapkan sistem organisasi yang dianut dan menetapkan pembagian
kerja, tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu.
e. Mengadakan koordinasi yang tepat pada seluruh bagian organisasi.
f. Memberikan instruksi resmi kepada bawahannya untuk melaksanakan
tugas masing-masing
g. Mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris segala anggaran
belanja dan pendapatan perusahaan
h. Selain tugas diatas, direktur utama berhak mewakili perseroan secara sah
dan langsung dalam hal dan kejadian yang berhubungan dengan
kepentingan perseroan. Dan harus meminta ijin kepada dewan komisaris
bila akan melakukan tindakan yang berhubungan dengan perseroan
(peminjaman uang di Bank, memindahtangankan perseroan untuk
menanggung hutang dan lain sebagainya).

4. Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
VIII-12

5. Staff Ahli
Kedudukan staf setingkat dengan kepala bagian. Staf membantu dan
memberi nasihat tidak langsung kepada para karyawan, melainkan kepada
penjabat tingkat pengawasan (supervisor) dengan keahlian yang dimilikinya.
Tugas dan wewenang staff:
a. Memberikan nasehat dan informasi mengenai masalah teknik dan
ekonomi kepada direkturutama.
b. Membantu direktur utama dalam bidang penelitian dan pengembangan
organisasi perusahaan, teknik proses dan sebagainya sehingga dapat
memajukan perusahaan.
6. Manager Teknik dan Produksi
Manager ini bertanggung jawab atas:
a. Jalannya proses dan operasi pabrik.
b. Jumlah mutu produksi serta pengembangannya.
c. Pemeliharaan dan perbaikan.
d. Pengendalian terhadap proses produksi.
7. Manager Administrasi dan Umum
Manager ini bertanggung jawab atas :
a. Pembukuan perusahaan.
b. Personalia, kesejahteraan karyawan dan keamanan pabrik.
c. Neraca perdagangan dan keuangan perusahaan.
d. Pemasaran hasil produksi.
e. Pengadaan persediaan dan pergudangan.
8. Kepala Bagian
Kepala bagian secara umum berfungsi untuk mengatur,
mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari kepala seksi
dan memberikan saran-saran serta pertimbangan-pertimbangan dan laporan
kegiatan dari hasil yang telah dicapai oleh masing-masing seksinya. Adapun
kepala-kepala bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kepala Bagian Teknik
Tugas pokok dari kepala bagian ini adalah:
VIII-13

1. Bertangung jawab atas kegiatan teknik (utilitas, sistem pembangkit


tenaga listrik dan pemeliharaan).
2. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan kegiatan teknik agar
diperoleh hasil yang maksimum dan efektif.
b. Kepala Bagian Produksi
Tugas pokoknya adalah:
1. Mengatur dan melaksanakan pengawasan terhadap masalah-
masalah yang berhubungan dengan kelancaran proses produksi dan
mutu produksi.
2. Merencanakan sistem produksi yang efisien.
c. Kepala Bagian R & D (Research and Development)
Tugas Kepala Bagian Research and Development, antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dan teknik dalam
bidang penelitian dan pengembangan.
2. Mengkoordinir kepala seksi yang menjadi bawahannya.
d. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
Tugas pokoknya adalah:
1. Bertangung jawab atas pelaksanaan admistrasi dan keuangan.
2. Merencanakan dan mengatur pelaksanaan administrasi.
e. Kepala Bagian Pemasaran
Tugas Pokoknya adalah:
1. Bertangung jawab atas pelaksanaan perdagangan hasil produksi
dan kebutuhan perusahaan.
2. Merencanakandan mengatur pelaksanaan aktivitas pemasaran hasil
produksi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Menentukan harga hasil produksi.
f. Kepala Bagian Umum
Tugas pokok kepala bagian ini adalah bertanggung jawab atas semua
kegiatan yang berkaitan dengan masalah-masalah umum.
VIII-14

9. Kepala Seksi
Pabrik dodecylbenzene ini direncanakan memiliki jumlah seksi sebanyak
sebelas dengan pembagian sebagai berikut :
a. Kepala Seksi Pemeliharaan
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik
dengan tugas pokok:
1. Merencanakan rencana kerja pemeliharaan secara berkesinambungan
bagi peralatan pada waktu-waktu tertentu.
2. Melaksanakan represive maintenance, yaitu pemeliharaan dan
perbaikan mendadak karena adanya kerusakan akibat kesalahan
kerja.
3. Betanggung jawab atas peralatan dan instrumentasi dalam pabrik
agar dapat bekerja dengan baik.
4. Melaksanakan pekerjaan perbengkelan termasuk didalamnya
kegiatan mekanis, perpipaan dan pengelasan.
b. Kepala Seksi Utilitas
Termasuk bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik dengan
tugas pokok:
1. Mengawasi dan melaksanakan proses utilitas
beserta perawatannya.
2. Bertanggung jawab atas kebutuhan-kebutuhan
proses produksi yang berhubungan dengan utilitas.
c. Kepala Seksi Proses
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi
dengan tugas pokok:
1. Mengawasi dan melaksanakan proses produksi dari bahan baku
sampai menjadi produk.
2. Mengendalikan proses dengan segala instrumentasi yang ada agar
proses dapat berjalan lancar.
d. Kepala Seksi Pengendalian
Tugas Kepala Seksi Pengendalian, antara lain :
VIII-15

1. Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja.


2. Mengurangi potensi bahaya yang ada.
e. Kepala Seksi Laboratorium
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi
dengan tugas pokok:
1. Melaksanakan analisis terhadap bahan baku dan
produk.
2. Meneliti mutu produk.
f. Kepala Seksi Pembelian
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemasaran
dengan tugas pokok:
1. Menyelengarakan dan mengatur pembelian bahan baku.
2. Mengatur pembelian peralatan, bertangung jawab atas kelancaran
pengadaan kebutuhan pabrik.
g. Kepala Seksi Penjualan
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemasaran
dengan tugas pokok:
1. Menyelengarakan penjualan hasil produksi mulai dari penerimaan
hasil produksi, penyimpanannya sampai pada penjualan produk
kepada distributor atau konsumen.
2. Mengawasi penjualan atau distribusi hasil produksi.
3. Mengamati pasar agar pabrik dapat selalu mengantisipasi setiap
perubahan yang terjadi dan mengambil kebijakan yang tepat.
h. Kepala Seksi Keuangan dan Akuntansi
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi
dan Keuangan dengan tugas pokok:
1. Melakukan pembayaran dan penerimaan uang serta
mengalokasikan penggunaannya.
2. Mengadakan perencanaan dan pengawasan terhadap kegiatan yang
menggunakan uang.
i. Kepala Seksi Pembukuan
VIII-16

Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi


dan Keuangan dengan tugas pokok:
1. Melakukan pembukuan terhadap keuangan atau kekayaan milik
perusahaan.
2. Membuat laporan neraca penggunaan uang tiap kuartal.
j. Kepala Seksi Humas
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum
dengan tugas pokok:
1. Menyelengarakan sosialisasi dan hubungan terhadap masyarakat
sekitar.
2. Melakukan penerimaan peserta kerja praktek dan studi banding.
k. Kepala Seksi Personalia
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum
dengan tugas pokok:
1. Melakukan penerimaan pegawai serta membina dan mengatur
personel.
2. Mengatur jaminan-jaminan sosial pegawai yang bersifat terus
menerus (kesehatan, perumahan dan lain-lain).
3. Mengatur pelayanan umum yang menunjang kelancaran serta
gairah kerja pegawai (kendaraan, makan dan lain-lain).
4. Memberikan perawatan terhadap pegawai yang bekerja dalam
pabrik.
5. Mengusahakan agar kondisi kerja dalam semua bagian pabrik
memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan kerja.
6. Melakukan pengobatan terhadap pegawai yang sakit.
l. Kepala Seksi Keamanan
Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum
dengan tugas pokok menjaga keamanan pabrik dari ancaman dan
bahaya eksternal maupun internal.
m. Kepala Seksi K3
VIII-17

Kepala seksi ini bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum


dengan tugas pokok:
1. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan yang berhubungan
dengan keselamatan kerja.
2. Melakukan pemeliharaan terhadap peralatan yang dipakai untuk
mencegah bahaya kebakaran atau ledakan.
3. Melatih dan mendidik pegawai untuk menanggulangi ancaman
bahaya yang mungkin terjadi saat kerja.

8.4 Sistem Kerja


Pabrik pembuatan dodecylbenzene ini direncanakan beroperasi 330 hari
per tahun secara kontinu 24 jam sehari. Berdasarkan pengaturan jam kerja,
karyawan dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Karyawan non-shift
Karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi,
misalnya direktur, staf ahli, manajer, bagian administrasi, bagian gudang, dan
lain-lain. Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan sesuai Keputusan Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep.234/Men/2003
yaitu 8 jam sehari atau 40 jam per minggu dan jam kerja selebihnya dianggap
lembur. Perhitungan uang lembur menggunakan acuan 1/173 dari upah sebulan
(Pasal 10 Kep.234/Men/2003) dimana untuk jam kerja lembur pertama dibayar
sebesar 1,5 kali upah sejam dan untuk jam lembur berikutnya dibayar 2 kali upah
sejam. Perincian jam kerja non-shift adalah:
 Senin – Kamis
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Waktu istirahat
- Pukul 13.00 – 17.00 WIB : Waktu kerja
 Jum’at
- Pukul 07.00 – 12.00 WIB : Waktu kerja
- Pukul 11.30– 13.30 WIB : Waktu istirahat
- Pukul 13.30 – 17.00 WIB : Waktu kerja
VIII-18

2. Karyawan Shift
Untuk pekerjaan yang langsung berhubungan dengan proses produksi
yang membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam, para karyawan
diberi pekerjaan bergilir (shift work). Pekerjaan dalam satu hari dibagi tiga shift,
yaitu tiap shift bekerja selama 8 jam termasuk 1 jam istirahat dan 15 menit
pergantian shift dengan pembagian sebagai berikut:
 Shift I (pagi) : 08.00 – 16.00 WIB
 Shift II (sore) : 16.00 – 00.00 WIB
 Shift III (malam) : 00.00 – 08.00 WIB
Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan
pabrik, setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja
dan satu regu istirahat. Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap
bekerja dan libur 1 hari setelah setelah tiga kali shift.

Tabel 8.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift

Hari
Grup
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A I I II II III III I I II II III III
B II II III III I I II II III III I
C III III I I II II III III I I II
D I I II II III III I I II II III

Keterangan :
 I : Shift Pagi
 II : Shift Siang
 III : Shift Malam

Kotak berwarna abu abu tidak masuk kerja


VIII-19

3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan
yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.

8.5 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan


Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan/ pabrik, dibutuhkan susunan
karyawan seperti pada struktur organisasi. Jumlah karyawan yang dibutuhkan
adalahosebagaioberikut:
VIII-20

Tabel 8.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya

No
Jabatan Pendidikan Minimum
.
1 Dewan Komisaris           Sarjana
2 Direktur Utama           Sarjana
3 Manajer Teknik dan Produksi     S-1 Teknik (umum)
4 Manajer Keuangan dan Umum     S-1 Ekonomi
5 Staff Ahli               S-1 Umum
6 Sekretaris             S-1 (umum)
7 Kepala Bagian Produksi       S-1 Teknik Kimia/Industri
8 Kepala Bagian Teknik         S-1 Teknik Mesin/Elektro
9 Kepala Bagian R & D  S-1 Teknik (umum)
10 Kepala Bagian Keuangan       S-1 Ekonomi
11 Kepala Bagian Pemasaran S-1 Ekonomi
12 Kepala Bagian Umum         S-1 Umum
13 Kepala Seksi Personalia       S-1 Umum
14 Kepala Seksi Humas         S-1 Sospol/Hukum
15 Kepala Seksi Keamanan  S-1 Umum
16 Kepala Seksi Pembelian       S-1 Ekonomi
17 Kepala Seksi Penjualan       S-1 Ekonomi
18 Kepala Seksi Keuangan & Akuntansi S-1 Ekonomi
19 Kepala Seksi Proses         S-1 Teknik Kimia
20 Kepala Seksi Pengendalian     S-1 Teknik Kimia
21 Kepala Seksi Laboratorium     S-1 MIPA Kimia
22 Kepala Seksi Pemeliharaan     S-1 Teknik Mesin
23 Kepala Seksi R & D         S-1 Teknik (umum)
24 Kepala Seksi Utilitas         S-1 Teknik Kimia
25 Karyawan Bagian Personalia     SMK/SMA
26 Karyawan Bagian Humas       SMK/SMA
27 Karyawan Keamanan        
A Shift                
  Kepala Regu SMK/SMA
  Security               SMK/SMA
28 Karyawan Bagian Pembelian     SMK/SMA
29 Karyawan Bagian Penjualan     SMK/SMA
30 Karyawan Bagian Administrasi     SMK/SMA
31 Karyawan Keuangan & Akuntansi   SMK/SMA
32 Karyawan Bagian Pengendalian   SMK/SMA
33 Karyawan Proses          
VIII-21

A Non-Shift            
 
  Staff Administrasi        
  SMK/SMA.
B Shift              
 
  Kepala Regu          
  S-1 Teknik Kimia
  Operator            
  S-1 Teknik (Umum)
34 Karyawan Laboratorium    
 
A Non-Shift            
 
  Staff Administrasi        
  SMK/SMA
B Shift              
 
  Kepala Regu          
  SMK Analis
  Staff Process Quality Control   SMK Analis
Staff Raw Material Quality     SMK Analis
 
Control              
  Staff Product Quality Control   SMK Analis
  Analisis
35 Karyawan Pemeliharaan       SMK/SMA
36 Karyawan Utilitas          
A Non-Shift
  Staff Administrasi           SMK/SMA
B Shift                
  Kepala Regu             SMK/SMA
  Operator               SMK/SMA
37 Karyawan R & D           SMK/SMA
38 Karyawan Pemadam Kebakaran   SMK/SMA
39 Dokter                 S-1 Kedokteran
40 Perawat               D-3 Keperawatan
41 Karyawan K3             SMK/SMA
42 Sopir dan pesuruh           SMK/SMA
43 Office Boy             SMK/SMA

8.6 Sistem Penggajian


Penggajian karyawan didasarkan kepada jabatan, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, keahlian dan resiko kerja:

Tabel 8.3 Perincian Gaji Karyawan


VIII-22

Jumlah Gaji Jumlah Gaji


Jabatan
orang (Rp/orang) (Rp)
VIII-23

Dewan Komisaris 3 25.000.000 75.000.000


Direktur Utama 1 30.000.000 30.000.000
Sekretaris 3 5.000.000 15.000.000
Direktur Teknik dan Produksi 1 18.000.000 18.000.000
Direktur Keuangan dan Umum 1 18.000.000 18.000.000
Staff Ahli 5 10.000.000 50.000.000
Kepala Bagian 6 11.000.000 66.000.000
Kepala Seksi 14 8.000.000 112.000.000
Kepala Regu 4 5.000.000 20.000.000
Karyawan
Shift
Karyawan Proses & Utilitas 36 4.000.000 144.000.000
Karyawan Pengendalian 10 4.000.000 40.000.000
Total Gaji 588.000.000
Upah lembur 50.000/jam
maksimal kerja lembur = 10
jam/minggu
Total gaji lembur per bulan 2.000.000 90.000.000
Total Gaji 678.000.000
Non-Shift
Karyawan Laboratorium 12 4.000.000 48.000.000
Karyawan Pemeliharaan 10 4.000.000 40.000.000
Karyawan Pembelian 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Keuangan & Akuntansi 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Administrasi 8 3.500.000 28.000.000
Karyawan Personalia 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Humas 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan K3 8 3.500.000 28.000.000
Karyawan Penjualan 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Keamanan (Satpam) 10 3.000.000 30.000.000
Sopir 4 2.500.000 10.000.000
Dokter 1 7.000.000 7.000.000
Perawat 3 4.000.000 12.000.000
Office Boy 4 2.500.000 10.000.000
Jumlah 194 1.654.000.000
Sumber: Keputusan Gubernur Jawa Timur 2020

8.7 Tata Tertib


Setiap karyawan diwajibkan mentaati tata tertib yang telah ditetapkan oleh
perusahaan yaitu:
VIII-24

1. Melaksanakan semua tugas yang diterima dan menggunakan wewenang yang


diberikan sesuai dengan Peraturan Perusahaan ini dan ketentuan hukum yang
berlaku, senantiasa memerhatikan kepentingan perusahaan atau atasannya.
2. Mematuhi ketentuan jam kerja penuh.
3. Mengerjakan sendiri semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya dan tidak diperkenankan mengalihkan kepada orang lain, kecuali
atas perintah atau persetujuan atasannya.
4. Senantiasa menjaga dan memelihara dengan baik semua barang milik
perusahaan yang dipercayakan kepadanya, dan segera melaporkan kepada
atasannya apabila terjadi kerusakan atau kehilangan.
5. Setiap saat bersikap sopan dan mampu bekerjasama dengan atasan atau
pekerja lainnya.
6. Setiap hari memeriksan dan mengatur semua perlengkapan kerja di tempat
masing-masing, baik sebelum memulai maupun pada saat mengakhiri
pekerjaan.
7. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal pada baju bagian atas yang mudah terlihat
selama jam kerja dan pada waktu melaksanakan tugas.
8. Menjaga kebersihan lingkungan kerja.
9. Memakai atau menggunakan alat-alat keselamatan / perlengkapan kerja bagi
pekerja yang diharuskan.
10. Mencegah kemungkinan timbulnya bahaya yang dapat merugikan orang lain
maupun investasi perusahaan.
11. Melaporkan segera kepada atasan atau yang berwenang atas terjadinya
kecelakaan / gangguan keamanan di lingkungan kerja.

8.8 BPJS dan Fasilitas Tenaga Kerja


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) merupakan
suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai
pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang sebagai akibat
dari peristiwa-peristiwa tertentu sewaktu menjalankan pekerjaannya.
a) Ruang Lingkup
VIII-25

1. Sesuai dengan Undang-undang No. 24/2011, termasuk peraturan


pelaksanaannya, perusahaan mengikutsertakan setiap karyawannya dalam
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS)
yang melputi :
(a) Jaminan kecelakaan kerja
(b) Jaminan hari tua
(c) Jaminan pensiun, dan
(d) Jaminan kematian
2. Perusahaan menyediakan jaminan kesehatan karyawan melalui Program
Bantuan Kesehatan.
b) Iuran
1. Iuran kecelakaan kerja dan kematian ditanggung oleh perusahaan
2. Iuran jaminan hari tua akan ditanggung oleh perusahaan sebesar 3,7 % dan
ditanggung oleh karyawan sendiri sebesar 2% dari gaji bulanan, yang
dibayar langsung oleh perusahaan ke kantor ASTEK (pasal 1 ayat 3, PP
No. 14/1993).
3. Perhitungan iuran dapat berubah dengan ketetapan pemerintah yang
berlaku.
Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada
setiap tenaga kerja antara lain:
1. Fasilitas cuti tahunan.
2. Tunjangan hari raya dan bonus.
3. Fasilitas asuransi tenaga kerja, meliputi tunjangan kecelakaan kerja dan
tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang
meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar
pekerjaan.
4. Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma.
5. Penyediaan sarana transportasi / bus karyawan.
6. Penyediaan kantin, tempat ibadah dan sarana olah raga.
7. Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu, seragam dan sarung
tangan).
VIII-26

8. Fasilitas kenderaan untuk para manajer bagi karyawan pemasaran dan


pembelian.
9. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)
setiap satu tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai