Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DAKOSTAANA MALE

NIM : C2014201166

PROGRAM : S1 KHUSUS KEPERAWATAN

SOAL

1. Bagaimana cara bimbingan antisipasi pada orang tua dengan anak usia 20 bulan
2. Apakah fungsi bermain bagi anak?
3. Apakah yang dimaksud alat permainan edukatif dan berikan contoh ?
4. Apakah Dampak Hospitalisasi pada anak dan orang tua ?

JAWABAN
1. Cara - Cara bimbingan antisipasi yang dapat diberikan pada anak usia 20 bulan yaitu :
- Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain
- Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran saudara kandung/adiknya
dan mekankan tentang pentingnya persiapan anak terhadap kelahiran baru
- Menekankan akan kebutuhan pengawasan terhadap kesehatan gigi dan tipe
kebersihan di rumah, serta kebiasaan makan yang merupakan faktor penyebab
gigi berlubang dan menyarankan pentingnya penambahan fluoride untuk
memperkuat pertumbuhan tulang.
- Mendiskusikan metode disiplin yang ada dan kektifannya serta menggali
perasaan orang tua mengenai negativistic anakanya dengan menekankan
bahwa negativistic adalah aspek penting dari perkembangan self assertion
(penonjolan/tuntutan diri) dan independensi dan bukan merupakan tanda
kemajuan
- Mendiskusikan tanda – tanda kesiapan untuk toilet training dan menekankan
pentingnya menunggu kesiapan fisik dan psikologi anak
- Mendiskusikan berkembangnya rasa takut anak, seperti yang timbul ketika ada
kegelapan atau ada suara keras, dan kebiasaan seperti membawa selimut atau
mengisap jari. Menekankan bahwa perilaku yang bersifat sementara.
- Menyiapkan orang tua akan adanya tanda – tanda regresi ketika anak
mengalami stres
- Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah sesaat dengan mudah dari
orangtuanya dibawah asuhan keluarga
- Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kelelahan, frustasi,
dan kejengkelan dalam merawat anak usia toolder
- Menunjukkan harapan akan adanya perubahan pada anak di tahun mendatang
seperti lingkup perhatian anak yang semakin luas san berkurangnya
negativistic serta adanya perhatian yang menyenangkan orang lain
2. Fungsi Bermain Pada anak antara lain sebagai berikut :
 Melatih Perkembangan Sensorik Serta Motorik
Melalui permainan, anak akan menjadi terlatih ketika melakukan beragam
aktivitas sensorik dan motorik. Permainan aktif melatih panca indera sang
anak karena dengan permainan maka semua anggota panca indera anak akan
tergerak untuk melakukan sesuatu. Sebagai hasilnya, organ sensorik dan
motorik akan semakin Baik.
 Mengasah memori otak
Anak kecil mempunyai organ memori yang belum banyak terisi oleh beragam
hal. Oleh karena itu, melalui bermain anak bisa mengembangkan kemampuan
memori yang ia miliki. Anak akan mengkeksplorasi serta melihat benda yang
ada di sekitarnya. Ia terus mempelajarinya dan kemudian mengenal benda-
benda dengan warna yang berbeda secara sempurna. Semakin anak bermain,
maka otaknya akan semakin terasah dan ia mampu mendapatkan
perkembangan memori yang jauh lebih baik.
 Mengembangkan etika
Ketika anak bermain, maka ia melakukan banyak hal bersama teman –
temannya. Ia mempelajari banyak aturan, mempunyai tingkat sportivitas, dan
tentu saja belajar bagaimana membangun etika yang benar. Anak tidak mudah
curang ketika berhadapan dengan aturan pada dunia yang sebenarnya, karena
ia telah terlatih untuk melakukan banyak hal dengan baik.
 Meningkatkan kreativitas anak
Di dalam melakukan permainan, anak - anak dapat mengkeksplorasi dan
menerapkan banyak ide yang terkait dengan sistem permainan. Semakin
banyak media dan jenis permainan yang mereka mainkan, maka akan semakin
banyak ide bermunculan. Ketika kreatifitas tersebut terus diasah, maka anak
bisa menemukan ide – ide cemerlang pada masa yang akan datang
 Melatih Mental Anak
Ketika bermain, anak berimijinasi dan mengeluarkan ide- ide yang tersimpan
di dalam dirinya. Ekspresi pengetahuan yang dia miliki sekaligus mendapatkan
pengetahuan baru. Orang tua akan semakin mengenal anak dengan
pertolongan saat bermain. Bahkan, lewat permainan (terutama bermain pura –
pura) orang tua juga dapat menemukan kesan – kesan dan harapan anak orang
tua serta keluarga

3. Berikut Beberapa Pengertian Tentang Alat Permainan Edukatif (APE) antara lain :
- Alat Permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara
khusus untuk kepentingan pendidikan
- Alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai
sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan)
dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak
- Alat Permainan Edukatif merupakan alat yang dapat menstimulasi
perkembangan anak usia dini yang dimana hal ini dilihat dari aspek fisik yang
terdiri dari motorik, halus, kasar, emosi, sosial, bahasa, kognitif, dan moral
- Alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung dengan nilai
pendidikan edukatif dan dapat merangsang otak pengembangan seluruh aspek
kemampuan (potensi) jarak
- Alat Permainan edukatif merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan
dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik dan
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan berpikir.
- Alat permainan Edukatif juga merupakan bentuk kegiatan mendidik yang
dilakukan dengan menggunakan cara atau media permainan yang bersifat
mendidik.
- Alat permainan Edukatif adalah semua yang dirancang untuk memberikan
pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainya, termasuk
permainan tradisional dan moderen.
- Alat Permainan Edukatif merupakan alat yang bisa merangsang aktivitas
bermain dan dapat menstimulasi serta mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan anak
- Alat Permainan Edukatif adalah alat permainan yang dirancang dengan tujuan
untuk meningkatkan aspek – aspek perkembangan anak usia dini.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahawa alat permainan
edukatif merupakan pendidikan yang bersifat kreatif dan inovatif yang dirancang
dan dibuat untuk menjadi sumber belajar bagi anak – anak agar mereka
mendapatkan pengalaman belajar.
- contoh Permainan Edukatif yaitu Boneka Peabody, Cruisseinere Balok,
Froobel Ciptaan APE, Boneka Jari, Puzzle Besar, Kotak Alfabet, Kartu
Lambang Bilangan, Kartu Pasangan, Puzlle Jam, Menara Balok, Loto
Warna dan Bentuk, Balok Susun, dan Tanah Liat

4. Dampak Hosptalisasi Bagi Anak dan Orang tua Antara lain sebagai berikut :
1. Dampak Trauma
Secara psikologi dampak karena hospitalisasi untuk anak yaitu bisa
membuat rasa Trauma . Baik Trauma dalam kurun waktu pendek dan juga
dalam waktu yang panjang. Apabila rumah sakit tidak dapat mengobati
dan melayani pasien dengan baik dan benar, tentu hal ini bisa saja
mengakibatkan keseriusan penyakit pasien menjadi bertambah parah.
Belum lagi dengan pelayanan yang tidak baik, maka jelas hal ini
berpengaruh pada kenyamanan pasien anak- anak, mereka akan sering
menangis dan ketakutan.
2. Dampak Cedera
Dampak hospitalisasi pada anak dan keluarga selanjutnya yaitu bisa
membuat cedera atau cacat. Banyak peristiwa yang dialami beberapa
pasien anak- anak, yang dampaknya sangat serius.contoh karena pelayanan
yang tidak maksimal atau karena orang tuanya tidak memiliki cukup uang,
sang anak ditelantarkan begitu saja sampai kondisinya parah. Ada juga
yang sampai kondisi anak balita meninggal, karena pelayanan dan
tindakan medis yang terlambat
3. Dampak Rasa Takut
Ketakutan pasti akan terjadi apabila pihakrumah sakit memberikan
pelayanan yang asal – aslan, belum lagi pemberian obat yang kadang tidak
sesuai dengan penyakit pasien. pasti orang tua sangat menkuatirkan
kondisi seperti ini, bukannya sembuh malah semakin parah penyakitnya,
selain beban mental dirasakan orang tua, pasien anak juga akan merasa
tidak nyaman dengan perlakuan yang tidak semestinya.
4. Adanya Rasa Tidak percaya
Akibat dari hospitalisaisi Rumah Sakit terhadap pasien anak, maka
timbullah opsi tidak percaya kepada pihak rumah sakit. Rasa trauma, takut,
kuatir, dan sebagainya, tentu saja untuk mencari rumah sakit dengan
fasilitas dan pelayanan baik membutuhkan dana yang tidak sedikit
5. Prasangka Buruk terhadap Rumah sakit.
Dampak ini dapat terjadi karena sudah banyak kasus yang mengecewakan
terjadi di rumah sakit, entah itu pelayananan medisnya, obat-obataan dan
sebagainya yang terkesan tidak memuaskan pasien. dan adanya rasa malas
untuk berobat ke rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai