Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “S” DENGAN

POST OP LAPARATOMI EKSPLORASI CBD” DI


RUANG ICU DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS
MAKASSAR

OLEH
DAKOSTAANA MALE
E1714401053
CLARISA CRISELDA S
E1714401009
1. PENDAHULUAN

2. TINJAUAN TEORI

3.TINJAUAN KASUS

4. PEMBAHASAN
KASUS

5. KESIMPULAN
DAN SARAN
BAB 1

Tujuan
Tujuan Penulis
Penulis Mengambil
Mengambil Kasus
Kasus
Kolelititiatis untuk memperoleh
pengalaman yang nyata dan memberikan
asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan pada
pada pasien
pasien
kolelitiatis, merumuskan diagnosa, serta
menyusun rencana yang akan dilakukan
dan memberikan tindakan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan serta
menilai (mengevaluasi) dari tindakan
yang diberikan.
LATAR
BELAKANG

Di
Di Indonesia,
Indonesia, cholelitiatis
cholelitiatis
baru
baru mendapat
mendapat perhatian
perhatian
Di Negara Barat Penderita Choelitiatis klinis
klinis sementara
sementara publikasi
publikasi
penelitian
penelitian tentang
tentang choelitiatis
choelitiatis
banyak ditemukan pada usia 30 Tahun,
masih
masih terbatas.
terbatas. Berdasarkan
Berdasarkan
tetapi rata- rata usia tersering adalah Studi
Studi kolesitografi
kolesitografi oral
oral
40-50 Tahun dan meningkat saat usia didapatkan
didapatkan laporan
laporan angka
angka
60 tahun seiring bertambahnya usia, insidensi
insidensi cholelitiatis
cholelitiatis terjadi
terjadi
dari 20 juta orang di negara barat 20 % pada
pada wanita
wanita 76%
76% dandan pada
pada
perempuan dan 8 % laki- laki laki-
laki- laki
laki 36
36 %% dengan
dengan usia
usia
menderita dengan usia lebih dari 40 lebih
lebih dari
dari 40
40 tahun
tahun
tahun (Cahyono, 2014)
Lanjutan
BAB 1

Berdasarkan
Berdasarkan Data
Data Yang
Yang
diperoleh
diperoleh Dari
Dari MRO
MRO bahwa
bahwa
pada
pada Tahun
Tahun 2017
2017 penderita
penderita Berdasarkan
Berdasarkan dari
dari hasil
hasil
kolelitiatis
kolelitiatis Berjumlah
Berjumlah 142142 0rang
0rang penelitian
penelitian yang
yang diperoleh,
diperoleh,
dengan
dengan jumlah
jumlah laki
laki -- laki
laki 25
25 maka
maka dapat
dapat disimpulkan
disimpulkan
orang
orang dan
dan wanita
wanita 117
117 orang,
orang, bahwa
bahwa perempuan
perempuan lebih
lebih
sedangkan
sedangkan pada
pada Tahun
Tahun 2018
2018 dominan
dominan terserang
terserang
didapatkan
didapatkan berjumlah
berjumlah 279279 0rang
0rang penyakit
penyakit kolelitiatis
kolelitiatis
dengan
dengan laki-
laki- laki
laki 97
97 orang
orang dan
dan dibandingkan
dibandingkan laki-
laki- laki
laki
wanita
wanita 182
182 orang.
orang. Dan
Dan pada
pada
Tahun
Tahun 2019
2019 didaptkan
didaptkan penderita
penderita
kolelitiatis
kolelitiatis berjumlah
berjumlah 227227 orang
orang
dengan
dengan rincian
rincian laki-
laki- laki
laki 84
84
orang
orang dan
dan perempuan
perempuan 143 143 orang
orang
BAB II
TINJAUAN
TEORI

DEFENISI ETIOLOGI
Kolelitiatis atau batu empedu pada penyebab terpenting batu empedu
hakekatnya merupakan satu endapan yaitu : gangguan metabolisme
atau lebih komponen emepdu. yang menyebabkan terjadinya
Kolelitiatis dapat terbentuk oleh 3 perubahan komposisi empedu,
mekanisme yaitu (kolesterol, bilirubin, statis empedu, dan infeksi
garam empedu, kalsium, dan protein. kandung empedu. (Bruner &
(Tanaja, 2017) suddarth 2015)
a. Perubahan komposisi empedu
b. Statis empedu
c. Infeksi Kandung empedu
LANJUTAN

Adapun faktor- faktor lain penyebab terjadinya kolelitiatis, antara


lain adalah usia yang semakin bertambah, penyakit tersebut juga
paling sering terjadi pada gender wanita, pengaruh pola hidup,
obesitas, mengkonsumsi obat- obatan untuk menurunkan kadar
serum kolesterol
MANIFESTASI
KLINIS KOMPLIKASI

a. Kolik Bilier a. Kolesistis


b. Ikterus b. Kolangitis
c. Defesiensi Vitamin c. Hidrops
d. Kolesisitis Akut d. Empiema
e. Koledokolitiasis dan kolangitis
PENATALAKSANAN
PENATALAKSANAN MEDIK
MEDIK

Adapun Penatalaksaan medik


mencakup antara lain yaitu :
penatalaksanan Farmakologi,
dapat diberikan melalui obat-
obatan anti Inflamasi Non
Steroid. Sedangkan
penatalaksanaan non farmakologi
dapat diberikan dengan
memberikan edukasi kepada
pasien tentang makanan yang
bergizi dan makanan sehat, dan
penatalaksanaan bedah dapat
dilakukan dengan tindakan
Laparatomi dan Kolesiktetomi
BAB III
TINJAUAN
KASUS
Pasien Ny “ S” masuk di ruang ICU pada tanggal 9 maret 2020 dengan diagnosa
Ikterus Observasi . Di rumah pasien mengeluh nyeri di bagian perut kanan atas
dan mengeluh kembung di perut, sehingga keluarga memutuskan membawa
pasien ke RS Stella Maris. Pada tanggal 11 maret 2020, pasien dilakukan tindakan
Operasi Laparatomi CBD, saat pengkajian pasien mengatakan nyeri Post op di
bagian perut kanan atas, pasien mengatakan kualitas nyeri yang dirasakan
tertusuk- tusuk, pasien mengatakan lokasi nyeri di bagian perut kanan atas, pasien
mengatakan mengatakan skala nyeri yang dirasakan 7, pasien mengatakan waktu
nyeri hilang timbul ( 15 menit dan memberat jika pasien bergerak), tampak pasien
terbaring lemah dengan posisi semi fowler, tampak terpasang NGT, tampak
terpasang infus RL 500 cc, tampak terpasang infus Metronidazole 100 ml, tampak
terpasang kateter 350 cc, tampak terpasang 2 drainase di kanan 50 cc. Hasil
observasi TD : 160/90 mmhg, N : 84x/menit, S : 370 C, P : 22x/menit, kulit teraba
lembab, konjungtiva tidak anemis, tampak aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
dan perawat. Saat ini pasien mendapatkan terapi obat Metronidazole 1 botol/100
cc/ 8 jam, obat Moxifloxacin 1 botol/ 250 cc/ 24 jam, obat Ketorolac 1 amp/ 8
jam, obat omeprazole 1 flac/ 24 jam/. Dan Hasil pemeriksaan didapatkan hasil
Endrokronilogi tiroid TSHS 0,02*, ALKALIPHOS hasil 359, SGOT hasil 246*,
SGPT hasil 541*, Bilirubin Total hasil 10.99*, Bilirubin Direk 6.89*, Bilirubin
indirek hasil 4.10*.
LANJUTAN

Hasil CT SCAN ABDOMEN CBD dilatasi batu


empedu multiple di dalamnya, kandung empedu
distensi, dinding menebal, tampak batu beberapa
dalam lumen dan Dilatasi duktus hepatika terutama
kiri, Ductus Choleduchus; melebar di proximal,
tampak echo batu berdiameter 0,66 cm di distalnya.
Kesan* Choledocholiatis dengan cholelitiastis,
“Cholelitiatis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny. “S”
Umur : 62 Tahun
Unit/Kamar : Ruang ICU/ICCU

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agens cedera Fisik


2. Hambatan Mobilitas di tempat tidur berhubungan dengan
Fisik tidak bugar
3. Konstipasi berhubungan dengan Asupan serat tidak cukup
Intervensi,Implementasi,
Intervensi,Implementasi, dan
dan Evaluasi
Evaluasi dapat
dapat dilihat
dilihat
di
di KTI
KTI
BAB IV

Berdasarkan dengan teori yang didapatkan. Pada bab ini


penulis mencantumkan diagnosa keperawatan yang
diangkat dan diagnosa yang tidak diangkat.

Diagnosa yang diangkat pada Kasus ini antara lain :


1. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agens Cedera
Fisik
2. Hambatan Mobiltas Fisik berhubungan dengan fisik
tidak bugar
3. Konstipasi berhubungan dengan Asupan Serat

Sedangkan Diagnosa yang tidak diangkat pada kasus ini


antara lain :
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif
5. Kekurangan Volume Cairan Berhubungan dengan
kehilangan cairan yang aktif
EVALUASI
EVALUASI
Tahap ini merupakan tahap
akhir dari pelaksanaan asuhan
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI keperawatan yang mencakup
tentang penentuan apabila hasil
Pada
Pada Tahap
Tahap ini
ini penulis
penulis yang diharapkan tercapai atau
melakukan
melakukan tindakan
tindakan tidak. Adapun diagnosa yang
keperawatan
keperawatan selama
selama 33 sudah teratasi sebagian yaitu
hari/16
hari/16 jam
jam secara
secara diagnosa I nyeri akut b/d agens
berturut-
berturut- turut.
turut. Dan
Dan semua
semua
diagnosa cedera fisik, dan diagnosa II
diagnosa dapat
dapat
diimplementasikan
diimplementasikan dengan
dengan
hambatan mobilitas fisik b/d
baik
baik fisik tidak bugar Sudah teratasi
sebagian serta diagnosa ketiga
yang belum teratasi yaitu
konstipasi b/d asupan serat
tidak cukup. Intervensi tetap
dilanjutkan oleh perawat ICU
KESIMPULAN Saran
Saran
DAN SARAN 1.
1. Bagi
Bagi Pasien
Pasien
pada
pada pasien
pasien kolelitiatis
kolelitiatis disarankan
disarankan
untuk
untuk diet
diet mengkonsumsi
mengkonsumsi makana-
makana-
Kesimpulan an
an yang
yang mengandung
mengandung kolesterol
kolesterol
Setelah dilakukan tindakan dan
dan lemak
lemak tinggi,
tinggi, memperbanyak
memperbanyak
Asuhan keperawatan selama 3 konsumsi
konsumsi sayuran
sayuran dan
dan buah-
buah- buahan
buahan
hari. dari 3 Diagnosa dan
dan berolahraga
berolahraga secara
secara teratur
teratur
2.
2. Bagi
Bagi Instansi
Instansi Rumah
Rumah Sakit
Sakit
keperawatan yang
Pihak
Pihak Rumah
Rumah sakit
sakit diharapkan
diharapkan tetap
tetap
dilaksanakan, maka dapat memperhatikan,
memperhatikan, mempertahanakan,
mempertahanakan,
disimpulkan dua masalah dan
dan mengembangkan
mengembangkan pelayanan
pelayanan
yang sudah teratasi sebagian keperawatan
keperawatan kearah
kearah pelayanan
pelayanan
yaitu diagnosa pertama nyeri Komperensif
Komperensif
akut
akut dan
dan diagnosa
diagnosa kedua
kedua 3.
3. Bagi
Bagi Insititusi
Insititusi Pendidikan
Pendidikan
hambatan mobilitas fisik serta Diharapkan
Diharapkan dapat
dapat menambah
menambah
1 masalah yang belum teratasi buku-
buku- buku
buku referensi
referensi di
di perpustakaan
perpustakaan
terdapat
terdapat pada
pada diagnosa
diagnosa ketiga
ketiga
yaitu konstipasi. Hal ini
belum teratasi karena
memerlukan
memerlukan perawatan
perawatan dan
dan
pengobatan jangka panjang.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai