Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN

DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


PADA LANSIA DI KELURAHAN LETUNG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LETUNG
KEPULAUAN ANAMBAS
TAHUN 2023

Oleh:
NOOR SIDIK PUTRA
NIM : 616080721064
BAB

I
LATAR
BELAKANG
HIPERTENSI
Prevalansi hipertensi secara global
sebesar 22% dari total penduduk
dunia, kejadian hipertensi tertinggi Menurut data Biro statistik
berada di benua Afrika 27% dan presentasi lansia di Indonesia sebesar
terendah di benua Amerika 18%, 9,6% dari total penduduk atau sekitar
sedangkan di Asia tenggara berada 25,64 juta orang. Hasil proyeksi data
diposisi ke-3 tertinggi dengan tersebut mengindasikan perlunya
prevalensi kejadian hipertensi perhatian yang khusus terhadap
sebesar 25% (Cheng, 2020). lansia mengingat hipertensi sangat
Prevalensi kejadian hipertensi berbahaya bagi lansia dan termasuk
sebagian besar berada pada negara- kelompok/ populasi berisiko
negara dengan penghasilan rendah (kemenkes RI, 2020).
dan menengah termaksud di negara
Indonesia (Dosoo, 2019).
“Penderita hipertensi yang dilayani sesuai standar di
Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2019 sebanyak
37,8 % yaitu sebanyak 136.141 orang yang
ditatalaksana sesuai standar dari target sebesar
359.665 orang yang menderita hipertensi. provinsi
kepulauan riau terutama kota batam sebanyak 4,49%
dengan tertinggi di anambas sebanyak 64,08% .

—DINKES Kepulauan Riau 2019


Dari hasil data yang di peroleh di Puskesmas Letung
menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyakit Tidak
menular yang paling banyak diderita oleh kelompok lansia,
dilihat dari capaian target nasional 60 - > 70 tahun
Pada bulan september 2022:

191 80 26
Kelurahan Desa Desa
Letung Rewak Air Biru
63 37 77
Desa Desa Desa
Mampok Landak Batu Berapit
HASIL STUDI PENDAHULUAN
Sepuluh lansia di wilayah kerja puskesmas letung kepulauan
anambas didapatkan hasil yaitu:

3 7
(30%) (70%)

Laki-Laki Perempuan
mengalami hipertensi dapat dilihat masih terdapatnya masalah kesehatan yang harus
diperhatikan karena mengingat besarnya dampak komplikasi jika di biarkan, maka
penting sekali bahwa upaya-upaya selanjutnya di perkuat untuk bisa menanggulangi
penyakit ini dengan cara melibatkan lansia secara langsung.
Beberapa faktor yang berperan terhadap peningkatan risiko
hipertensi misalnya umur, jenis kelamin, indeks massatubuh,
merokok, dan gaya hidup. Salah satu faktor yang dapat
dimodifikasi adalah gaya hidup, gaya hidup modern yang
dipraktekkan oleh mayoritas manusia di dunia dengan serba
instan. Hal ini mengakibatkan manusia akan cenderung untuk
bergerak dan suka untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang
kita ketahui bahwa memiliki kandungan natrium yang cukup
tinggi (Ratna, 2019).
RUMUSAN
MASALAH
Adakah??
“Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Dengan
Kejadian Hipertensi pada Lansia di Kelurahan
Letung Wilayah Kerja Puskesmas Letung
Kepulauan Anambas Tahun 2022”
TUJUAN PENELITIAN
● TUJUAN UMUM:
Untuk mengetahui Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin
Dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Kelurahan
Letung Wilayah Kerja Puskesmas Letung Kepulauan
Anambas Tahun 2023.

● TUJUAN KHUSUS:
Untuk mengidentifikasi Usia dan jenis kelamin lansia
di Kelurahan Letung Wilayah Kerja Puskesmas Letung
Kepulauan Anambas Tahun 2023.
MANFAAT PENELITIAN
● MANFAAT TEORITIS:
Sebagai tambahan referensi serta pengembangan penelitian dan
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan intervensi pada
keperawatan gerontik dan juga bisa dikembangkan secara lebih
mendalam terkait dengan hipertensi terhadap lansia

● MANFAAT PRAKTISI:
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu kelompok lansia
untuk dapat mengetahui cara mencegah terjadinya hipertensi
BAB

II
TINJAUAN
PUSTAKA
 Lansia adalah seseorang yang telah berusia ≥ 60 tahun dan tidak
berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari (Ratnawati, 2017).
 Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90
mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya. Menurut Price (dalam
Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016).
BAB

III
METODOLOGI
PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif korelasi
yang bersifat mencari hubungan antara kedua fenomena atau lebih, dan
menggunakan pendekatan Cross sectional yaitu suatu penelitian dimana
variable-variabel yang termasuk factor resiko dan variable yang termasuk efek
diteliti sekaligus pada waktu yang bersamaan. (Notoadmojo, 2018).

Populasi Dan Sampel


a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pra lansia dan lansia yang ada di
Kelurahan Letung sebanyak 191 orang
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 66 dengan tehnik pengambilan secara
simple random sampling
WAKTU & TEMPAT PENELITIAN

Waktu Tempat
Penelitian: Penelitian:
Februari-Maret 2023 Kelurahan Letung
Kecamatan Jemaja
VARIABEL PENELITIAN & DO

Variabel Independen ( Bebas )


Variabel bebas dalam penelitian ini Umur, jenis kelamin pada
lansia di Kelurahan Letung

Variabel Dependen ( Terikat )


Penderita Hipertensi pada Lansia di kelurahan Letung
DEFENISI OPERASIONAL

Definisi Alat
Variabel Cara Skala Hasil Ukur
Oprasional Ukur

lama responden hidup kuesioner 1. (middle age)


Usia sejak dilahirkan Menyebarkan Nominal usia 45-59
tahun
sampai waktu penelitian kuesioner 2. (elderly) usia
berdasarkan KTP
60-74 tahun.
(Kartu tanda Penduduk)
3. (old) usia 75-
maupun rekam medik 90 tahun.
responden 4. (very old) usia
> 90 tahun.
(WHO dalam
Utomo 2015)
DEFENISI OPERASIONAL

Definisi Alat
Variabel Cara Sakal Hasil Ukur
Oprasional Ukur

Jenis sifat dan kuesioner 1. Laki-laki


kelamin karakteristik Menyebarka Nominal 2. Perempuan
biologis yang
n kuesioner
dilihat dari
penampilan luar
responden , serta
berdasarkan pada
yang tercantum
pada KTP
responden
DEFENISI OPERASIONAL

Definisi Alat
Variabel Cara Sakal Hasil Ukur
Oprasional Ukur

Penyakit tekanan tensimete Melakukan 1. Hipertensi


Hipetrensi darah r pengukuran Interval 2. Tidak
tekanan hipetensi
darah
Pengolahan Data:

• Prosedur pengolahan data :


a. Pemeriksaan Data (Editing data)
b. Pemberian kode (Coding)
c. Pemasukan Data (Entry data)
d. Pembersihan Data (Cleaning data)
UJI VALIDITAS & REABILITAS
● Uji Validitas :
Validitas menurut (Azwar, 2018), adalah ketepatan dan kecermatan
skala dalam menjalankan fungsi ukurannya, artinya sejauh manakah
skala itu mampu mengukur atribut yang ia rancang untuk
mengukurnya.

● Uji Reabilitas :
Ini digunakan apabila instrumen digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiono, 2016). Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
• Teknik Analisa data :

1. Analisa Univariat

Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
presentase dari tiap variable

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga


berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2018)
Pertimbangan Etik :

1. Informed Concent
2. Anonymity (tanpa nama)
3. Confidentiality
4. Privacy
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai