Anda di halaman 1dari 19

Laporan Penelitian

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK DAN KURANGNYA AKTIFITAS FISIK


TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKEMAS ARDIMULYO
KABUPATEN MALANG

Nurul Hikmah A.K.M.P 210.121.0045


Yuliana Ayu R.M 210.121.0048
Taufiq Wildan Laksono 211.121.0005
Dian Eka Mariana 211.121.0015
Agus Nashir M. 211.121.0016
Kharisma Ramadhan Akbar 211.121.0036

Pembimbing :
dr. Hj. Farida Rusnianah, M.Kes. (MARS), Dpl.DK
dr. Widya Damayanti, MMRS
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
UPT PUSKESMAS ARDIMULYO KABUPATEN MALANG
2017
LATAR BELAKANG

Hipertensi  tekanan darah lebih dari sama dengan 140/90 mmHg.


Apabila dibiarkan  dapat mengganggu organ-organ lain terutama
organ vital seperti jantung dan ginjal.

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia lebih dari sama dengan 18 tahun
di posisi tertinggi yaitu Bangka Belitung dengan 30.9% kasus hipertensi, di Jawa
Timur sebesar 26.2%. (RISKESDAS, 2013).

Pada Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang, Hipertensi menempati urutan


ke-2 dalam 10 penyakit terbanyak sebesar 3850 dari jumlah kunjungan pasien
ke puskesmas Ardimulyo tahun 2017.
LATAR BELAKANG

Faktor risiko  bisa dikontrol  obesitas,


sedentary lifestyle,
merokok,
alkohol,
stres.
tidak dapat dikontrol  riwayat keluarga, usia, dan ras .

Sugiharto (2007) mengenai risiko hipertensi di Karanganyar terdapat


hubungan yang signifikan terhadap usia 36-55 tahun, jenis kelamin
perempuan, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi
asin, kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh, kebiasaan kebiasaan
mengkonsumsi alkohol, obesitas, dan kebiasaan tidak olahraga.

Penelitian yang dilakukan oleh Syahrini (2012) di puskesmas Tlogosari Kulon,


didapatkan dari 80 responden hubungan yang signifikan antara usia dan
asupan garam
LATAR BELAKANG

Retnanigsih dkk (2015)  terdapat hubungan yang signifikan antara


perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia laki-laki.
Larosa (2015)  terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan
merokok dengan kejadian hipertensi pada karyawan Pabrik Gula
Tasikmadu Karanganyar

Rahayu (2012) di Puskesmas Cimanggis, didapatkan hubungan yang


bermakna antara aktivitas fisik dengan peningkatan tekanan darah.
Ni Made Sarastini (2008)  bahwa terdapat hubungan antara aktivitas
fisik dengan kejadian hipertensi di Kelurahan Grogol Kecamatan Limo.
LATAR BELAKANG

Hasil anamnesa dari 36 pasien yang terdiagnosa hipertensi saat kegiatan


posyandu lansia, didapatkan hasil dari faktor-faktor risiko hipertensi pada lansia
 merokok sebesar 22%, berat badan berlebih sebesar 5,5%, kurangnya
aktifitas fisik sebesar 25% dan stres sebesar 11%. Sehingga di dapatkan faktor
dominan yang akan dikaji lebih lanjut.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil peneliti yaitu bagaimana pengaruh kebiasaan merokok
dan kurangnya aktifitas fisik terhadap kejadian hipertensi di Puskemas Ardimulyo
Kabupaten Malang.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebiasaan
merokok dan kurangnya aktifitas fisik terhadap kejadian hipertensi di Puskemas
Ardimulyo Kabupaten Malang.
Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti
Peneliti dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu kedokteran pada masyarakat.

Bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi guna meningkatkan usaha
kesehatan masyarakat puskesmas dalam bidang kesehatan terutama dalam hal
penurunan angka terjadinya hipertensi.

Bagi Akademik
Memberikan wawasan di bidang keilmuan kesehatan masyarakat dan sebagai
tambahan referensi kepustakaan untuk penelitian lebih lanjut yang berhubungan
dengan pencegahan terjadinya hipertensi.
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian


HIPOTESIS PENELITIAN

• Kebiasaan merokok bukan merupakan faktor risiko kejadian


hipertensi
H0
• Kurangnya aktifitas fisik bukan merupakan faktor risiko kejadian
hipertensi

• Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi


H1 • Kurangnya aktifitas fisik merupakan faktor risiko terjadinya
hipertensi
VARIABEL PENELITIAN

Variabel Bebas
• Kebiasaan merokok dan kurangnya aktifitas fisik

Variabel Terikat
• Kejadian hipertensi.
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasonal Cara ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Independen
Kebiasaan Merokok Kebiasaan merokok yang ditanyakan Kuesioner 1-2 = tidak memiliki kebiasaan Ordinal
pada responden, seperti riwayat merokok
mulai merokok, jumlah rokok yang 3-4 = kebiasaan merokok ringan
dihisap per hari dan jenis rokok.26 5-7 = kebiasaan merokok sedang
>8 = kebiasaaan merokok berat
(Naraya, dan Sudhana 2013;
Mufaza, 2015)
Aktifivas fisik Kegiatan yang selalu dilakukan Kuesioner <7,5=Aktivitas ringan Ordinal
responden untuk menggerakkan >7,5=Aktivitas sedang
anggota tubuhnya yang mencakup (Baecke, 1982)
indeks kerja, indeks olahraga, dan
indeks waktu luang.27
Variabel Dependen
Kejadian Hipertensi Pasien yang terdiagnosa hipertensi Register Pasien di Hasil ukur di kelompokkan jadi : Ordinal
dan berobat pada Puskesmas, Puskesmas, 1. Hipertensi grade 1
Poskesdes dan Pustu Ardimulyo Poskesdes dan Pustu Sistole 140-159mmHg
Ardimulyo Januari – Diastole 90-99 mmHg
Oktober 2017 1. Hipertensi grade 2
Sistole >160 mmHg
Diastole ≥100 mmHg
(JNC VII, 2003)
METODOLOGI PENELITIAN
• observasional analitik dengan pendekatan cross sectional
• instrumen berupa kuesioner
Desain • subjek penelitian : pasien yang terdiagnosa hipertensi di
Penelitian Puskesmas Ardimulyo selama bulan Januari - Oktober 2017.

• Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa


hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo diambil dari data
laporan bulanan hipertensi pada bulan Januari-Oktober 2017 yaitu
Populasi sebanyak 617 orang.

• Bulan November - Desember 2017 di Kecamatan Singosari


Kabupaten Malang yang terdiri dari delapan desa yaitu desa
Waktu & Tempat Ardimulyo, Toyomarto, Randuagung, Losari, Tamanharjo,
Penelitian Baturetno, Dengkol, dan Wonorejo.
SAMPEL

n = NZ221—a/2 . P(1-P) n = 617.(1,96)2.0,5(1-0,5)


Nd2+ Z21-a2/2.P(1-P)
617.(0,1)2 + (1,96)2 . 0,5(1-0,5)
n = 83 responden
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Jumlah populasi
Z21—a/2 : Derajat kemaknaan(95% = 1,96)
P : Proporsi 0,5
D : Derajat Ketepatan yang diinginkan 10% ( 0,1)

Kriteria Inklusi
• Pasien dengan diagnosa hipertensi di rekam medis di puskesmas Ardimulyo selama bulan
Januari – Oktober 2017.
• Pasien beralamat di wilayah kerja puskesmas Ardimulyo.
• Bersedia menandatangani informed consent.
Kriteria Eksklusi

• Pasien dengan diagnosa hipertensi di rekam medis Puskesmas Ardimulyo selama bulan
Januari – Oktober 2017, namun beralamat diluar wilayah kerja puskesmas Ardimulyo.
• Pasien yang menolak untuk menandatangani informed consent.
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Pengambilan data
primer dan sekunder
Pemberian
di Puskesmas
informed
Ardimulyo serta pada
Menjelaskan consent
Poskesdes dan Pustu maksud dan tujuan kepada
di wilayah kerja
responden.
Puskesmas Ardimulyo
Kabupaten Malang.

Melakukan
Pengolahan dan analisa wawancara Pengisian
dengan kuisioner
data
menggunakan
kuesioner.
Proporsional cluster 𝑁𝑖 Keterangan:
𝑛𝑖 = .𝑛 ni = Jumlah Sampel Menurut Stratum
random sampling 𝑁 N = Jumlah Populasi Seluruhnya
NI = Jumlah Populasi Menurut Stratum
n = Jumlah Sampel Seluruhnya

123
1. Desa Ardimulyo, 𝑛𝑖 = 617 . 83 ; 𝑛𝑖 = 17 responden
31
2. Desa Toyomarto, 𝑛𝑖 = 617 . 83 ; 𝑛𝑖 = 12 responden
191
3. Desa Randuagung, 𝑛𝑖 = 617 . 83 𝑛𝑖 = 26 responden
36
4. Desa Losari, 𝑛𝑖 = 617 . 83 ; 𝑛𝑖 = 5 responden
22
5. Desa Tamanharjo, 𝑛𝑖 = 617 . 83 ; 𝑛𝑖 = 3 responden
105
6. Desa Baturetno, 𝑛𝑖 = 617 . 83 ; 𝑛𝑖 = 15 responden
37
7. Desa Dengkol, 𝑛𝑖 = 617 . 83 ; 𝑛𝑖 = 5 responden
28
8. Desa Wonorejo, 𝑛𝑖 = . 83 ; 𝑛𝑖 = 4 responden
617
Kejadian Hipertensi
Alur Penelitian

 Kriteria inklusi respoden:  Kriteria eksklusi responden:


Pasien dengan diagnosa hipertensi dari 1. Pasien dengan diagnosa hipertensi dari
rekammedis di puskesmas Ardimulyo rekammedis di puskesmas Ardimulyo
selama bulan Januari – Oktober 2017. selama bulan Januari – Oktober 2017,
Beralamat di Ardimulyo, Toyomarto, namun beralamat diluar wilayah kerja
Randuagung, Losari, Tamanharjo, puskesmas
Baturetno, dan Dengkol 2. Pasien yang menolak untuk
Bersedia menandatangani Informed consent menandatangani informed consent.

1. Pengambilan data primer dan sekunder di Puskesmas Ardimulyo


Kabupaten Malang.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan.
3. Pemberian informed consent kepada responden.
4. Melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner.
5. Pengolahan dan analisa data.

Analisis data

Analisis faktor resiko hipertensi pada


masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Ardimulyo Kabupaten Malang
 KUESIONER KEBIASAAN MEROKOK
 KUESIONER KURANGNYA AKTIVITAS FISIK
…..TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai