Pembimbing I
Pembimbing II
BAB I: PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Sejarah
epidemiologi
Penyakit
Menular
Perkembangan sosial
ekonomi dan kultural
bangsa dan dunia
Penyakit Tidak
Menular
Dinkes Kota Padang 2013: kejadian hipertensi dari bulan JuliNovember terdapat 17.489 kasus, dengan Puskesmas tertinggi
Puskesmas Andalas (2.305 kasus) dan Puskesmas terendah adalah
Puskesmas Ikor Koto (91 kasus).
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
Teoritis
Praktis (bagi Puskesmas Andalas, bagi masyarakat dan
bagi peneliti)
Ruang Lingkup
Hubungan variabel riwayat keturunan, riwayat
diabetes melitus, aktivitas fisik, perilaku
merokok, konsumsi alkohol, dan stres dengan
kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Padang tahun 2013.
Definisi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya
Hipertensi berdasarkan derajat tekanan darah
Epidemiologi Hipertensi
Diagnosis
Cara diagnosis
1. Pemeriksaan anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
Komplikasi Hipertensi
Otak
Jantung
- Mata
- Ginjal
Tatalaksana Hipertensi
Pengendalian Faktor Risiko/Nonfarmakologi
Terapi Farmakologi
Aktivitas
fisik
Umur
Obesitas
Pola makan
Tinggi lemak
Tinggi
kolesterol
Tinggi glukosa
Tinggi garam
Asupan Natrium
Asupan Kalium
Minyak jelantah
Tingkat sosial
Ekonomi
Pendidikan
Pekerjaan
Merokok
Alkohol
Kafein
Obat-obatan
Tipe kepribadian
individu
Degenerasi/penebalan
dinding arteri
Stres
HIPER
TENSI
Etnis/suku
Riwayat DM
Penggunaan
estrogen/Pil KB
Aktivitas saraf
simpatis meningkat
Jenis kelamin
Sumber: Sutanto (2010) Yogiantoro (2009), Bustan (2007) dan Depkes RI (2006)
Dependen
HIPERTENSI
Populasi
dan
Sampel
Case-control
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang
Waktu: Desember 2013 Juni 2014
Kriteria Sampel
Kasus:
Penduduk dengan usia 18 60 tahun
Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Andalas Padang
Bersedia menjadi responden
Dapat berkomunikasi dengan baik
Penduduk dengan hipertensi
Kontrol
Bedanya hanya pada Penduduk tidak dengan
hipertensi
Kriteria
Ekslusi
Kriteria
Inklusi
Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
Alat
Cara
Skala
Pengukuran Pengukuran
Data
Melihat data
hipertensi
laporan
Puskesmas
hipertensi
Andalas tahun
2013
Wawancara
Hasil Ukur
1. Hipertensi, bila tercatat
dan terlapor hipertensi
di Puskesmas Andalas
0. Tidak hipertensi, jika
tidak tercatat dalam
laporan hipertensi
Puskesmas Andalas
Variabel
Riwayat
DM
Definisi Operasional
Alat
Pengukuran
Kuesioner
Cara
Skala
Pengukuran
Wawancara
Hasil Ukur
Kuesioner
modifikasi
formulir
Baeke
Wawancara
Variabel
Perilaku
merokok
Definisi Operasional
Alat
Cara
Skala
Pengukuran Pengukuran
Kebiasaan pernah
merokok dan menghisap
rokok yang dihitung
berdasarkan rumus
Indeks Brinkman (IB)
dalam kehidupan
responden(15,32)
Kuesioner
Kuesioner
Stres
Wawancara
Wawancara
Hasil Ukur
1. Merokok, (termasuk
dalamnya Perokok
berat, sedang, dan
ringan)
0. Tidak
perokok/mantan
perokok
1. Iya, ( termasuk
dalamnya konsumsi
sering dan jarang)
0. Tidak pernah
mengkonsumsi
Wawancara
Teknik
Pengumpulan
Data
Teknik
Pengolahan
Data
Analisis Data
Data Primer
Data Sekunder
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Analisis Multivariat
Pekerjaan
Suku
SD
SMP
SMA
Sarjana
Irt
Buruh
TK. Ojek
Mahasiswa
Wiraswasta
Pedagang
PNS
Tanjung
Sikumbang
Piliang
Panai
Melayu
Koto
Jambak
Guci
Chaniago
Batak
Kasus
f
7
5
19
3
16
7
1
2
5
1
2
5
0
3
1
6
2
9
1
7
0
Kontrol
%
20,59
14,71
55,88
8,83
47,06
20,59
2,94
5,88
14,71
2,94
5,88
14,71
0
8,82
2,94
17,65
2,88
26,47
2,94
20,59
0
f
5
7
19
3
16
8
0
2
2
3
3
7
2
1
1
2
5
6
0
9
1
%
14,71
20,59
55,88
8,83
47,06
23,53
0
5,88
5,88
8,82
8,82
20,59
5,88
2,94
2,94
5,88
14,71
17,65
0
26,47
2,94
Riwayat Keturunan
Kasus
Kontrol
Total
Ada
21
61,76
26,47
30
44,12
Tidak ada
13
38,24
25
73,53
38
55,88
Total
34
100
34
100
68
100
2. Riwayat DM
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat DM di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013
Kasus
Kontrol
Total
Riwayat Diabetes
Melitus
Ada
15
44,12
14,71
20
29,41
Tidak ada
19
55,88
29
85,29
48
70,59
Total
34
100
34
100
68
100
3. Perilaku Merokok
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok
di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013
Perilaku Merokok
Kasus
Kontrol
Total
Merokok
11
32,35
26,47
20
29,41%
Tidak Merokok
23
67,65
25
73,53
48
70,59%
Total
34
100
34
100
68
100%
4. Konsumsi Alkohol
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Konsumsi Alkohol
di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013
Konsumsi Alkohol
Kasus
Kontrol
Total
Ya
20,59
11,76
11
16,18%
Tidak
27
79,41
30
88,24
57
83,82%
Total
34
100
34
100
68
100%
5. Aktivitas Fisik
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013
Aktivitas Fisik
Kasus
Kontrol
Total
Kurang Aktif
23
67,65
25
73,53
48
70,59%
Aktif
11
32,35
26,47
20
29,41%
Total
34
100
34
100
68
100%
6. Stres
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Stres di Wilayah
Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013
Stres
Kasus
Kontrol
Total
Stres
16
47,06
23,33
24
33,29
Tidak
18
32,94
26
76,47
44
64,71
Total
34
100
34
100
68
100
Kasus
Ada
Tidak
Jumlah
Ada
f
4
5
9
%
44,44
55,56
100
Tidak
f
17
8
25
%
68,00
32,00
100
Jumlah
f
21
13
34
%
61,76
38,24
100
OR (95% CI)
p-value
3,4 (1,25449,2158)
0,010
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai OR = 3,4 (95% CI = 1,25449,2158), ini berarti bahwa riwayat keturunan merupakan faktor risiko
kejadian hipertensi. Dimana orang yang memiliki riwayat keturunan
hipertensi berisiko 3,4 kali menderita hipertensi dibandingkan orang yang
tidak memiliki riwayat keturunan hipertensi. Memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kejadian hipertensi (p=0,010).
Ada
Tidak
Ada
f
3
%
60,00
f
12
%
41,38
Jumlah
f
%
15
44,12
Tidak
40,00
17
58,62
19
55,88
Jumlah
100
29
100
34
100
OR (95% CI)
p-value
6,0 (1,342826,8089)
0,007
Merokok
f
%
7
77,78
Tidak merokok
f
%
4
16,00
Jumlah
f
%
11
32,35
22,22
21
84,00
23
67,65
100
25
100
34
100
OR (95% CI)
p-value
2,0 (0,366310,9196)
0,453
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai OR=2,0 (95% CI = 0,366310,9196), ini berarti bahwa perilaku merokok bukan merupakan faktor
risiko terjadinya hipertensi. Secara statistik didapat perilaku merokok
memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap kejadian hipertensi
(p=0,453).
Ya
Tidak
Ya
f
2
%
50,00
f
5
%
16,67
Jumlah
f
%
7
20,59
Tidak
50,00
25
83,33
27
79,41
Jumlah
100
30
100
34
100
OR (95% CI)
p-value
2,5 (0,485012,8860)
0,289
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai OR=2,5 (95% CI = 0,485012,8860), ini berarti bahwa konsumsi alkohol bukan merupakan faktor
risiko terjadinya hipertensi. Secara statistik didapat perilaku merokok
memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap kejadian hipertensi
(p=0,289).
Kasus
Kontrol
Kurang Aktif
Aktif
f
%
f
%
Jumlah
f
%
Kurang
Aktif
17
Aktif
32,00
33,33
11
32,35
Jumlah
24
100
100
34
100
68,00
66,67
23
OR (95% CI)
p-value
0,75 (0,26021,1616)
0,61
67,65
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai OR=0,75 (95%CI=0,26021,1616), ini berarti bahwa aktivitas fisik bukan faktor risiko kejadian
hipertensi. Secara statistik didapat perilaku merokok memiliki hubungan
yang tidak signifikan terhadap kejadian hipertensi (p>0,05).
Kasus
Stres
Tidak
Jumlah
Stres
f
5
3
8
%
62,50
37,50
100
Tidak
f
11
15
26
%
42,31
57,69
100
Jumlah
f
16
18
34
%
47,31
52,94
100
OR (95% CI)
p-value
3,66 (1,02293,1432)
0,035
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai OR=3,66 (95%CI=1,02293,1432), ini berarti bahwa stres merupakan faktor risiko kejadian
hipertensi, dimana orang yang mengalami stres berisiko 3,66 kali
menderita hipertensi dibandingkan orang yang tidak mengalami stres.
Secara statistik didapat hubungan yang signifikan terhadap kejadian
hipertensi (p=0,035).
OR
95% CI
Coenfficient
SE
Nilai p
3,68
1,2232-11,1183
1,3050
0,5631
0,0205*
2,56
0,7060-9,3211
0,9421
0,6583
0,1524
Stres
2,36
0,7334-7,6077
0,8595
0,5968
0,1298
*Signifikan
Kesimpulan
1.
2.
3.
Saran
1. Bagi Puskesmas