Anda di halaman 1dari 13

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang
diusulkan.
RINGKASAN
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) bagian kardiovaskuler
penyebab utama kematian, dan cukup sulit untuk dikendalikan. Dewasa ini prevalensi penyakit
cukup tinggi pada masyarakat baik secara global maupun nasional. Delapan puluh persen dari
data dunia kematian akibat panyakit kardiovaskuler. Hipertensi di Amerika Serikat dari tiga
orang dewasa mempunyai hipertensi yang menjadi sumber penyebab pertama dan ketiga
kematian, lebih dari 348.000 meninggal sehubungan dengan hipertensi, serta hipertensi
memberikan kontribusi terbesar terhadap kematian sebanyak 326.000 di tahun 2006. (3)
Salah satu pengobatan secara non farmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah
tinggi adalah seledri. (2) Daun seledri banyak mengandung apiin, suatu senyawa yang bersifat
diuretic dan diduga mampu melebarkan pembuluh darah.Seledri telah banyak digunakan di
masyarakat dan telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek farmakologinya dan telah
terbukti mampu menurunkan tekanan darah tinggi. (9)
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di Puskesmas Pembantu Berngam
Binjai ditemukan bahwa hipertensi termasuk penyakit yang cukup tinggi angka kejadiannya,
yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Hasil wawancara dari lima penderita hipertensi
hanya satu yang mengetahui bahwa seledri dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Bertitik tolak uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Efektivitas
Daun Seledri terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Pembantu
Berngam Kota Binjai Tahun 2020.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas daun seledri terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Pembantu Berngam Kota Binjai.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pretest-post-
test control group design dengan satu macam perlakuan. (1)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi di Puskesmas Pembantu
Berngam Kota Binjai. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel. (10) Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian penderita hipertensi yang ada dilokasi penelitian. Besar sampel dalam penelitian ini
adalah 15 orang kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol.
Penelitian akan diawali dengan pengumpulan data/survey awal pengukuran kejadian
Hipertensi dengan menggunakan tensimeter (sphygmomanometer). Kemudian responden
dilakukan pemberian seledri dengan cara direbus selama 14 hari dengan pemberian 2 kali sehari
pagi dan sore pada kelompok perlakuan. (7) Kemudian setelah diberikan seledri selama 14 hari
peneliti melakukan pengukuran tekanan darah kembali (post-test) dan membandingkannya
dengan pre test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Proses analisa data dilakukan
setelah proses pengolahan data menggunakan SPPS versi 23 dengan uji statistic mann whitney.
(5) Luaran penelitian ini akan di publikasi di jurnal Nasional terakreditasi. Diharapkan hasil
penelitian bisa dikembangkan menjadi sistem pilihan dalam pengembangan terapi komplementer
dalam pelayanan kesehatan.

Kata kunci maksimal 5 kata


Daun Seledri, Hipertensi
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan
uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini prevalensi penyakit cukup tinggi pada masyarakat baik secara global maupun
nasional. Delapan puluh persen dari data dunia kematian akibat panyakit kardiovaskuler.
Hipertensi di Amerika Serikat dari tiga orang dewasa mempunyai hipertensi yang menjadi
sumber penyebab pertama dan ketiga kematian, lebih dari 348.000 meninggal sehubungan
dengan hipertensi, serta hipertensi memberikan kontribusi terbesar terhadap kematian sebanyak
326.000 di tahun 2006. (3)
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013 ditemukan prevalensi penduduk Indonesia
berusia ≥18 tahun yang menderita hipertensi berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 8,4%,
berdasarkan hasil pengukuran sebanyak 34,1%. Data prevalensi penderita hipertensi pada
provinsi Sumatera Utara penduduk yang berusia ≥18 tahun sebanyak 22,9%. (6) Hipertensi
adalah tekanan darah persisten dimana tekanan darah sistoloiknya di atas 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,
stroke, dan gagal ginjal. (4)
Penderita tekanan darah tinggi akan mendapatkan obat penurunan tekanan darah bila
menemui dokter. Obat-obatan tersebut diantaranya jenis-jenis obat golongan diuretik,
penghambat adrenergik, ACE-Inhibitor< ARB, antagonis kalsium, dan lain sebagainya. (11)
Pengobatan modern atau yang biasa disebut obat kimia tentunya akan menimbulkan komplikasi
yang tidak baik bagi tubuh apabila digunakan dalam jangka panjang, sehingga diperlukan cara
lain untuk mengatasi penyakit hipertensi diantaranya dengan menggunakan obat tradisional.
Seledri merupakan salah satu jenis terapi herbal untuk menangani penyakit hipertensi. (2) Daun
seledri banyak mengandung apiin, suatu senyawa yang bersifat diuretic dan diduga mampu
melebarkan pembuluh darah. Seledri telah banyak digunakan di masyarakat dan telah banyak
dilakukan penelitian mengenai efek farmakologinya dan telah terbukti mampu menurunkan
tekanan darah tinggi. (9)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian daun seledri dapat menurunkan
tekanan darah antaralain, penelitian yang dilakukan oleh (15) bahwa mengkomsumsi rebusan
seledri efektif menurunkan tekanan darah pada pasien pra hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Padang Pasir Kota Padang. Relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktavia (11)
menunjukkan bahwa pemberian rebusan daun seledri dapat menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolic penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari.
Suvey awal di Puskesmas Pembantu Berngam Binjai ditemukan bahwa hipertensi
merupakan penyakit urutan ke-5 dari daftar penyakit yang ada di puskesmas tersebut. Hasil
wawancara dari lima penderita hipertensi hanya satu yang mengetahui bahwa daun seledri dapat
menurunkan tekanan darah tinggi. Mengingat hipertensi datang tanpa disadari oleh penderitanya
dan komplikasi yang ditimbulkan dari hipertensi sangat berbahaya sehingga dapat menimbulkan
kematian maka peneliti tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam bagaimana efektivitas daun
seledri terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Pembantu
Berngam Binjai. Penelitian akan dilakukan dengan metode quasi eksperimen dengan rancangan
rancangan pretest-post-test control group design dengan satu macam perlakuan. Tujuan
penelitian untuk mengeksplorasi Efektivitas daun seledri terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Puskesmas Berngam Binjai tahun 2020.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Hipertensi
a. Pengertian
Tekanan darah didefinisikan sebagai suatu tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Tekanan sistolik terjadi pada saat ventrikel jantung melakukan kontraksi, sedangkan tekanan
diastolik adalah tekanan darah timbul ketika darah bersirkulasi di dalam pembuluh darah.
Tekanan darah normal bervariasi tergantung dari usia seseorang dan bersifat spesifik. Secara
umum, tekanan darah seseorang diatas 140/90 mmHg dikatakan mengalami hipertensi. Menurut
WHO (2013), hipertensi didefinisikan sebagai keadaan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
tekanan diastolic ≥ 90 mm Hg. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent
killer), karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih
dahulu. (12)

b. Etiologi Hipertensi
1. Hipertensi Primer atau Esensil
- Genetic
- Jenis kelamin dan Usia
- Diet
- Berat Badan
- Gaya hidup
2. Hipertensi Sekunder atau non Esensial

Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit lain seperti kerusakan ginjal, diabetes, kerusakan
vaskuler. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain adalah penggunaan
kontrasepsioral, neurogenic, kehamialn, peningkatan volume intravskuler, luka bakar dan stress
Udjianti. (14)
Gejala Hipertensi
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, hal ini diibaratkan sebagai
bom waktu yang pada awal tidak menunjukkan tanda dan gejala yang spesifik, sehingga orang
seringkali mengabaikannya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat ditengkuk, mumet
(vertigo), jantung berdebar- debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging
(tinnitus), dan mimisan. (8)
Komplikasi Hipertensi
Komplikasi hipertensi adalah stroke, infark myocard, gagal ginjal, ensepalopati (kerusakan otak)
dan pregnancy included hypertension.
2. Daun Seledri
a. Pengertian
Seledri (Apium grafeolens L.) adalah sayuran dan tumbuhan obat yang biasa digunakan
sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan
bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh
penjajahan Belanda dan digunakan daunya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap.
Penggunaaan seledri paling lengkap adalah di Eropa, yakni digunakan daun, tangkai daun,
buah,dan umbinya. Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan
dan penyedap masakan. (13)

Kandungan Nutrisi pada Seledri


 Seledri merupakan tanaman herbal yang sangat rendah kalori. Daun seledri hanya berisi
16 kalori per 100 gram dan mengandung serat non larut, yang bila dikombinasikan dapat
menurunkan berat dan kadar kolesterol dalam darah
 Sumber yang kaya antioksidan flavonoid seperti zea xanthin, lutein,dan beta karoten yang
berfungsi sebagai pelindung tubuh, meningkatkan imunitas tubuh dan pencegahan
kanker.
 Seledri merupakan sumber vitamin A yang baik. Vitamin A dan beta karoten adalah
antioksidan flavonoid alami yang dibutuhkan untuk menjaga kulit,mata,dan selaput lendir
agar selalu sehat.
 Seledri mengandung asam folat, riboflavin, niasin, dan vitamin C yang sangat penting
untuk metabolisme yang optimal.
 Daun dan biji-bijinya mengandung banyak minyak atsiri yang penting mencakup terpen,
limonene dan humulene. Namun, aroma khas seledri sendiri di sebabkan oleh senyawa
kimia lain yang di kenal sebagai phthalides (butylphthalid dan turunan sedanenolid
dihidronya) di dalamnya.

 Daun seledri mengandung senyawa aktif yaitu “apigenin” dimana zat ini mampu
menurunkan tekanan darah yang mekanisme kerjanya mirip dengan calcium antagonist
dan “mannitol” yang berfungsi sebagai zat yang bersifat diuretik. Bagian batang dan daun
seledri juga memiliki kandungan nitrat yang merupakan senyawa antihipertensi. Menurut
penelitian, terbukti nitrat yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berubah menjadi
Nitric Oxide (NO) dapat berfungsi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Pada endotel pembuluh darah, Nitric Oxide Synthase (NOS) nantinya akan
memberikan efek vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang dapat berfungsi sebagai
penurun tekanan darah. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat dibuktikan bahwa seledri
mampu menurunkan tekanan darah baik tekanan sistolik maupun tekanan diastoliknya.
(12)
Manfaat Seledri
Penjabaran lebih singkat mengenai daun seledri dan manfaatnya bagi kesehatan bisa
langsung Anda simak dalam uraian berikut ini.
 Mengobati rematik
Daun seledri berkhasiat untuk mencegah sekaligus mengobati sakit pinggang dan
rematik. Bisa dikatakan tanaman ini sebagai obat yang cukup efektif dalam hal mengatasi
rematik. Yang perlu diingat adalah bahwa ketika memanfaatkan tanaman ini sebagai
obat, hendaknya dipilih seledri yang segar dan bersih.
 Menurunkan tekanan darah tinggi
Dampak negatif dari tekanan darah yang tinggi atau hipertensi diantaranya adalah
memicu seseorang terserang stroke atau penyakit jantung. Sebelum terlambat, Anda bisa
menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara menyiapkan daun seledri utuh kurang
lebih 100 gram, kemudian basuh dengan air hingga halus. Tuangkan 100 ml air putih,
kemudian masak hingga matang. Saring airnya dan minum sampai habis.
 Menebalkan sistem imun atau kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh harus diperhatikan dengan benar, jangan sampai Anda
membiarkannya melemah jika tak ingin terserang beragam jenis penyakit. Untuk
membantu memperkuat sistem imun, Anda bisa gunakan daun seledri sebagai solusinya.
Kandungan zat besi, vitamin A dan vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan untuk
menguatkan daya tahan tubuh dari penyakit.
 Meredakan pembengkakan atau peradangan
Apabila Anda menderita karena radang sendi, rematik dan asam urat, maka gunakanlah
daun seledri untuk mengurangi rasa sakit dengan bertahap. Daun seledri mempunyai sifat
anti inflamasi yang sangat sempurna dalam memulihkan radang sendi, nyeri sendi
ataupun pembengkakan. Konsumsi daun seledri secara rutin lambat laun membuat tubuh
semakin sehat.
 Menghitamkan rambut secara alami
Pewarnaan rambut di salon banyak yang dilakukan tanpa sepengetahuan kita apakah
bahan dasarnya menyehatkan rambut atau justru sebaliknya. Oleh karena itu, untuk
memperkecil risiko terjadinya kerusakan rambut lebih baik Anda buat warna rambut jadi
hitam alami, caranya dengan memanfaatkan daun seledri.
 Menyuburkan rambut
Hormon setiap orang berbeda. Hormon dibutuhkan oleh rambut agar bisa tumbuh dengan
subur. Bicara soal kesuburan rambut, daun seledri ternyata juga dapat membuat rambut
jadi lebat dan hitam pekat sebab kandungan protein nabati dalam daun seledri dapat
merangsang pertumbuhan rambut dan mengatasi rambut yang rontok menjadi subur
kembali.
 Mengatasi kulit wajah yang berminyak
Daun seledri membantu mengikis minyak berlebih pada kulit wajah, tapi jika berlebihan
dalam penggunaan daun seledri juga bisa mengakibatkan kulit wajah jadi kering. Oleh
karena itu, lebih baik Anda konsumsi secara wajar agar tidak menimbulkan dampak
negatif bagi kulit wajah)

Gambar.1 Road Map Penelitian


Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
1. Desain Penelitian
Jenis penelitian adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan pretest-
posttest control group design dengan satu macam perlakuan . (1) Penelitian ini
menggunakan intervensi yaitu pemberian daun seledri dengan cara direbus. Pemberian
intervensi dilakukan 2 kali pada waktu pagi dan sore hari dengan memberikan rebusan
seledri (40 gram seledri ditambah 400 ml air) selama 14 hari. (7) Penelitian ini
menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi perlakuan rebusan daun seledri
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pembantu Berngam Binjai. alasan pemilihan lokasi
ini karena berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di Puskesmas ini
ditemukan bahwa hipertensi termasuk penyakit yang cukup tinggi angka kejadiannya,
yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Hasil wawancara dari lima penderita
hipertensi hanya satu yang mengetahui bahwa seledri dapat menurunkan tekanan darah
tinggi. Rencana penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2020 sampai bulan Juni 2021.
3. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagain penderita hipertensi, Teknik sampling yang
digunakan dalah aksidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel. (10) Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang
pada kelompok perlakuan dan 15 orang pada kelompok kontrol.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden dengan pengukuran
tekanan darah. Tahap awal penelitian, peneliti meminta izin dan memberikan penjelasan tentang
prosedur dan tujuan pengukuran tekanan darah
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Pembantu
Berngam Binjai, studi kepustakaan (literatur), dan jurnal kesehatan yang berhubungan
dengan penelitian ini.
5. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Prosedur kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Ditahapan ini peneliti mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mendukung
penelitian seperti izin penelitian, koordinasi dengan kepala Puskesmas Pembantu
Berngam Binjai.
b. Mempersiapkan instrumen penelitian seperti tensimeter (sphygmomanometer), daun
seledri, timbangan, panci dan kompor.
2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan cara peneliti membagi sampel menjadi 2 kelompok
perlakuan. Kelompok perlakuan I adalah kelompok penderita hipertensi, yang mendapatkan
perlakuan pemberian daun seledri Kelompok perlakuan II adalah kelompok penderita hipertensi,
yang tidak mendapatkan perlakuan pemberian daun seledri.
Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dari penelitian ini didasarkan pada hasil observasi dengan cara melakukan
pengukuran tekanan darah responden. Pengukuran tekanan darah dikategorikan sebagai berikut :

a. Normal = jika tekanan darah sistolik 120 mmHg dan tekanan darah diastolik 80
mmHg
b. Kurang (tekanan darah rendah) = jika tekanan darah sistolik <120 mmHg dan tekanan
darah diastolic <80 mmHg.
c. Lebih (tekanan darah tinggi) = jika tekanan darah sistolik >120 mmHg dan tekanan
darah diastolik>80 mmHg
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian menggunakan Statistical Product
and Service Solutions (SPSS) versi 23 untuk setiap tahapan analisis.
6. Analisa Data
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh pemberian seledri dengan
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Pembantu Berngam Kota
Binjai tahun 2020. Uji Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji mann
whitney. (5)
Tugas Pengusul Proposal
Penelitian Ketua
1. Membuat perencanaan penelitian
2. Menetapkan masalah penelitian
3. Merumuskan masalah penelitian
4. Menulis proposal penelitian
5. Melakukan survey lapangan
6. Melakukan penelitian
7. Menulis hasil penelitian
8. Menulis artikel penelitian
9. Publikasi hasil penelitian
Anggota
1. Membantu membuat perencanaan penelitian
2. Membantu menetapkan masalah penelitian
3. Membantu merumuskan masalah penelitian
4. Membantu menulis proposal penelitian
5. Membantu melakukan survey lapangan
6. Membantu melakukan penelitian
7. Membantu menulis hasil penelitian
8. Membantu menulis artikel penelitian
Gambar.2 Alir Penelitian
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Survei Pendahuluan dan
Pembuatan proposal
2 Pengumuman proposal
3 Penyelesaian dan
pengembangan kuesioner
4 Perbaikan proposal
5 Persiapan administrasi
dan logistik penelitian
6 Pelaksanaan
penelitian/pengumpulan
data
7 Pengolahan data
8 Analisa data
9 Penyusunan Laporan
10 Publikasi

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta

2. Arie,N. Muntamah. Trimawati, 2014. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Pada
Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Gogodalem Barat. Jurnal Keperawatan Komunitas .
Volume 2, No.1

3. Bustan., M, N, 2006. Pengantar Epidemiologi, Jakarta : Rineka Cipta

4. Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

5. Dahlan, Sopiyudin, 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta : Salemba
Medika

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun
2018. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
7. Dwi Novita Sari, 2016, Pemberian Daun Seledri terhadap Penurunan Tekanan Darah pada
Asuhan Keperawatan ny. W dengan Hipertensi di Panti Werdha Darma Bakti Wonogiri

8. Ira, H. S. 2014. MenuAmpuhAtasi Hipertensi. Yogyakarta: Notebook

9. Muzakar, &Nuryanto, 2012. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Siledri Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Pembangunan Manusia . Volume 6. No.1

10. Notoatmodjo,S, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta

11. Oktavia, IE. Junaidi. Ainurafiq. 2016. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri (Apium
graveolens) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Penderita
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Vo.2/No.6

12. Pratiwi Putu Desak, Sutadarma Gede Iwayan, 2019. Hubungan Pola Konsumsi Seledri
(Apium Graveolens L)Terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana

13. Rifka Fauziah, S. Farm,, 2015. Cantik Sehat dan Awet Muda Dengan Buah dan Sayur,
Yogyakarta

14. Udjianti, W.J., 2011. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika

15. Zulhafni. 2012. Pengaruh Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Pasien Prahipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Kota Padang Tahun 2012.
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai