Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

RESIKO PERILAKU KEKERASAAN ( TAKS )

Nama anggota kelompok :

Mhd.Sabri

Riki ardiansyah

Shilvia atma ningsih

Vianola riska

Yenika marhermi

Dosen pembimbing :

Ns. Shinta dewi kasih bratha M.kep

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

STIKes TENGKU MAHARATU

PEKANBARU

2021
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI ( TAKS )

Pokok Bahasan : resiko perilaku kekerasaan

Hari / Tanggal : senin, 15 februari 2021

Waktu : 08:00 sampai selesai

Sasaran : pasien dengan diasgnose resiko perilaku kekerasaan

Tempat : Ruang Terapi

Penyuluh : Mahasiswa STIKes TENGKU MAHARATU

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Terapi aktivitas kelompok ( TAK) : resiko perilaku kekerasaan ( taks ) adalah
upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan mesalah hubungan
social.
Aktivitas dan indikasi
Aktivitas TAKS dilaksanakan dalam tujuan sesi yang bertujuan untuk melatih
kemampuan sosialisasi klien. Klien yang diindikasikan mendapatkan TAKS adalah klien
yang mengalami gangguan hubungan social berikut :
1. Klien yang mengalami resiko perilaku kekerasaan yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal
2. Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulasi

Resiko perilaku kekerasaan

Risiko perilaku kekerasan adalah suatu hal yang dilakukan oleh seseorang yang berisiko
membahayakan secara fisik, emosi, dan/atau seksual pada diri sendiri atau orang lain (PPNI,
2016). Perilaku kekerasan adalah kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak
terkendali secara verbal sampai dengan mencederai orang lain dan/ atau merusak lingkungan
(PPNI, 2016).

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Tujuan umum TAKS, yaitu klien dapat meningkatkan hubungan social dalam kelompok
secara bertahap, sementara tujuan khususnya adalah :
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topic percakapan
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
7. Klien mampu menyapaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah
dilakukan

C. INSTRUKSIONAK KHUSUS ( TIK )


Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. Memperkenalkan identitas diri sendiri, nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam terapi aktivitas kelompok ini berupa :
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran / simulasi

E. SETTING
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruang nyaman dan tenang
Keterangan :

: Observer

: Leader

: Co-Leader

: Fasilitator

: Klien

Pengornanisasian :

Observer :

Leader :
Co-Leader :

Fasilitator :

Klien :

F. MEDIA & ALAT

1. Papan tulis/flipchart/whiteboard
2. Kapur / spidol
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
5. Kertas nama
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/stimulasi
G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
2. Leader
 Membuka acara
 Memperkenalkan anggota
 Menjelaskan tujuan dan topic
 Meminta klien untuk berperan aktif dalam kegiatan
 Memyampaikan kegiatan aktivitas kelompok kepada klien dan memimpin
demonstrasi yang dilakukan leader
3. Co-Leader
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan terapi aktivitas kelompok
4. Fasilitator
 Memfsilitasi klien agar berperan aktif
 Menjalankan absensi
 Mengelola konsumsi
5. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan kegiatan terapi aktivitas kelompok yang telah dilaksanakan

Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien yang memiliki perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Apis.
b. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
c. Evaluasi /validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
d. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mengenail perilaku kekerasan yang
bbiasa dilakukan
 Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Mendiskusikan Penyebab Marah
 Tanyakan pengalaman tiap klien
 Tulis di papan tulis / flipchart/whiteboard
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh
penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi
 Perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala)
 Tulis di papan tulis / flipchart/whiteboard
c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien
(verbal,merusak lingkungan,mencederai/memukul orang lain,dan memukul
diri sendiri)
 Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
 Tulis dipapan tulis / flipchart/whiteboard

d. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering
dilakukan untuk diperagakan
e. Melakukan bermain peran/stimylasi untuk perilaku kekerasan yang tidak
berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dank lien yang melakukan
perilaku kekerasan
f. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran / stimullasi
g. Mendiskusikan dampak / akibat perilaku kekerasan
 Tanyakan akibat perilaku kekerasan
 Tuliskan dipapan tulis/ flipchart/whiteboard

Terapis dapat membuat table di white board atau


flipchart sehingga masing-masing cerita klien dapat
tergambar dank lien dapat menganalisa runtutan peristiwa
dari penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan dan akibat
PK, serta menilai dampak PK serta berkomitmen perubahan
perilaku yang akan diterapkan berikutnya.
Contoh table:
Nama Penyebab Tanda PK yang dilakukan Akibat Pk Komitmen
klien marah dan perubahan
gejala perilaku
marah
Bapak Tidak Tegang Berteriak,mengumpat Istri Meminta
Andre dibuatkan berdebar istri ketakutan dengan
kopi napas istri baik-baik
istrinya cepat jengkel atau buat
gemetar kopi sendiri
jika istri
sibuk

h. Memberi reinforcement pada peran serta klien


i. Dalam menjalankan a sampai h, upayakan semua klien terlibat
j. Beri kesimpulan penyebab; tanda dan gejala;perilaku kekerasan ;dan akibat
perilaku kekerasan
k. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat untuk
menghadapi kemarahan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab
marah,yaitu tanda dan gejala;perilaku kekerasan yang terjadi;serta
akibat perilaku kekerasan
 Menganjurkan klien mengingatkan penyebab ; tanda dan
gejala;perilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan
c. Menyepakati yang akan dating.
 Menyepakati belajar car baru yang sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan
 Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampu klien sesuai dengan tujuan TAK . untuk TAK stimulasi persepsi
kekerasan sesi 1 ,kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui penyebab
perilaku,mengenal tanda dan gejala,perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku
kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai