Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MATERNITAS

NUTRISI PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH

NAMA : DAKOSTAANA MALE


NIM : C2014201166

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS


PROGRAM STUDI S1 KHUSUS KEPERAWATAN
MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan rahmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “Asupan Nutrisi Pada Ibu Hamil”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi dan penyusun boleh menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Olehnya itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik sistematika
penulisan maupun isi dari makalah. Utuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga dalam penyusunan makalah selanjutnya kami boleh memperbaiki
kesalahan sebelumnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian terutama
bagi mahasiswa (i) STIK Stella Maris.

Makassar, 15 maret 2021

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................ i

Kata Pengantar................................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3

2.1 Pengertian Nutrisi Pada ibu Hamil.......................................................................3

2.2 Nutrisi yang diperlukan bagi ibu hamil ...............................................................9

2.3 Faktor- Faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil ................................12

2.4 Makanan Yang dilarang pada saat Hamil ...........................................................14

BAB III PENUTUP........................................................................................................15

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15

3.2 Saran 14................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.

Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu

dan janin.

Ibu hamil membutuhkan asupan zat gizi yang baik untuk tumbuh kembang janinya,

untuk itu dibutuhkan asupan gizi yang beragam untuk mencukupi zat gizi yang terkandung

dalam makanan tersebut (Hasanah and Febrianti, 2012). Penentuan status gizi (PSG) sangat

penting pada tumbuh kemang bayi balita, tujuan dari penentuan status gizi itu sebagai awal

perbaikan gizi di suatu masyarakat kususnya ibu hamil agar kebutuhan gizi bayi balita

terpenuhi (Kemenkes RI, 2017).

Masalah terbesar diindonesia saat ini iaalah BBLR pada bayi yang disebabkan oleh

kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan ibu tentang asupan gizi yang baik pada

saat kehamilan (Yulianti and Hargiono, 2016). Bukan cuman asupan gizi kebanyakan ibu

hamil tdk mengetahui dirinya terjangkit penyakit HIV, oleh karna itu sebelum hamil ibu di

anjurkan untuk memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu agar tdk menular k anaknya

kelak (Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak and

Kementerian Kesehatan RI, 2011). Menurut ststistik kematian bayi di indonesia sangat

tinggi ialah 90% diakibatkan oleh BBLR angka ini sanggat tinggi dibandingakan dengan

negara-negara tetangga kita yg berkembang salah satu faktornya ialah usia ibu yang terlalu

1
muda untuk hamil (Fabella Khoiriah Dian Isti Angraini, MPH, dr Novita Carolina, M.Sc,

2015)

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang

sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil

kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan

normal. Dengan kata lain bayi yang berkembang sangat tergantung pada keadaan gizi ibu

sebelum dan selama hamil. Strategi dan penanggulangan anemia pada ibu hamil yang harus

diketahui antara lain makananan yang mengandung asupan gizi, mengkonsumsi tablet

penabah darah (Fe), dan mengkonsumsi vitain dan mineral (Herawati and Astuti, 2010).

Kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil disebabkan karena kurangnya asupan

energi pada ibu yang berlangsung lama, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan

(Prawita, Susanti and Sari, 2018). Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi

meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh-kembang janin,

pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian nutrisi ibu hamil?
2. Apa saja nutrisi yang diperlukan ibu hamil?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian nutrisi ibu hamil
2. Mengetahui nutrisi yang diperlukan ibu hamil
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu ham

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi Ibu Hamil


Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut:

a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsi nutrisi
tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan membuat makhluk hidup bisa
melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya.
b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi, pasien yang
mengalami kritis nutrisi enteral.
c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimanatubuh
manusia memerlukan makanan dalam kebutuhan energi dan sumberkekuatan.
d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan,menjaga
pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnyasecara normal.Jadi,
nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat hamil. Zat gizi
sendiri menurut Almatsier (2009) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa
menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun jaringan, serta
membina proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat
menentukan status gizi ib uhamil tersebut.
status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi status gizi buruk,
kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan status gizi, status gizi ibu hamil berarti keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu
hamil.Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,
status gizi ibu buruk dalam kehamilan akan mengakibatkan terhambatnya otak janin,
abortus, dan sebagainya. Jadi kesehatan ibu hamil sangat diperlukan . (SriMulyani, dkk.
2013).

3
2.2 Nutrisi yang Diperlukan Bagi Ibu Hamil

Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan janin dan janin oprimal persiapan
persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna untuk: kesehatan ibu hamil,
pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dantumbuh kembang bayi. Pada
kenyataan menu makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. oleh
karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama
hamil calon ibu membutuhkan lebih banyak zat gizi wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan
ibu terbatas janin akan tetap memenuhi persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013). Asupan gizi sangat
menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandun nya. Kebutuhan gizi pada masa
kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk menumbuhkan rahim (uterus), payudara (mammae),
volume darah, plasenta,air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamilakan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan
untuk pertumbuhan ibunya (Sitanggang, 2013). Secara normal, ibu hamil akan mengalami
kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan
ibu meningkat seiring dengan usia kehamilannya. Asupan makanan yang dikonsumsi olehi
buhamil berguna untuk pertumbuhan dan janin perkembangan, ganti sel-sel ltubuh yang
rusak atau mati, sumber tenaga, pembantuan suhu tubuh dan cadangan makanan
(Sitanggang, 2013).
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil, namun
tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional (Lestari, 2013).
Untuk pertumbuhan janin yang memadai, diperlukan zat-zat makanan yang adekuat
artinya, dimana peran plasenta besar dalam transfer zat-zat makanan tersebut. Pertumbuhan
janin yang paling pesat terutama terjadipada stadium akhir kehamilan. Misalnya pada akhir
bulan kehamilan-kehamilan janin hanya sekitar 30 g dan kecepatan pertumbuhan maksimum
4
janin terjadi pada minggu 32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada
stadion akhir kehamilan tersebut

a. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, danpada
waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada hati danotot-otot
skelet meningkat pada akhir kehamilan. Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat
kompleks, karena terdapat kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urin.
Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan
adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram dekstrosa
per oral. Normalnya,pada wanita hamil tidak ada glukosa. Kebutuhan karbohidrat
lebih kurang65% dari total kalori sehingga perlu penambahan.
b. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang kemudian
disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan
janin, uterus, payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi.
Kebutuhan protein adalah 9 gram / hari. Sebanyak 1/3 dariprotein hewani
mempunyai nilai biologis. Kebutuhan protein untuk janin adalah 925 gram selama 9
bulan. Protein efisiensi adalah 70%. Ada Protein kerugian di urin + 30%. WHO
mengijinkan pemasukan protein untuk ibu hamil sekitar1,01 g / kg. BB / hari dan
kalori sekitar 46 kkal / kg.BB / hari untuk rata-rata wanita dengan berat badan 55 kg.
Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang khususyang sesuai
dengan pola makanan di negara tersebut dan keadaan masyarakatnya. Jumlah protein
yang dianjurkan dalam diet harus tak terkalahkan dengan nilai hayati protein yang
dimakan. Semakin rendah nilai hayati protein, semakin besar jumlah protein dalam
diet yang diperlukan. Nilai hayati protein semakin besar jumlah protein dalam diet
yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari protein hewani.
c. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2 -2,5 kg dan peningkatan terjadi mulai
bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namun kemungkinan
5
dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan datang. Sebagian besar dari 500 g lemak
tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan
tidak ada lemak yang ditimbun kecuali Lipid esensial dan fosfolipid untuk
pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai pertengahan
kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalamtubuh janin, setelah itu tiba-tiba
meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan
terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun. Transport asam lemak
melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu,disintesa oleh janin. Baik lemak maupun
protein meningkat dengan cepat pada tiga bulan kehamilan bersama dengan BB
janin.Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada
bayi 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
d. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk Pemesanan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan harus kuat
selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800 mgatau 30-50
gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai kehamilan, karena
mempersembahkan yang hanya pada tri semester III tidak dapat mengejar
kebutuhanibu / janin dan juga untuk cadangan janin. Kebutuhan zat besi meningkat
sehingga dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari yang didapat dari
suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan
plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi dini aborsi
spontan, kelahiran, rendahnya berat badan bayi saat bayi (BBLR), kematian bayi saat
bayi, dan kematian bayi sebelum peningkatan. Sumber zat besi diperoleh dari hati,
sumsum tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.
e. Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatan karena kerja
peningkatan pergantian tulang (menyerahkan), penurunan penyerapan kalsium, dan
retensi kalsium karena adanya perubahan hormonal. Kalsium diperlukan untuk
pertumbuhan tulang dan gigi, vitamin D membantu penyerapan kalsium, kebutuhan
30-40 g / hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg / hari dan total

6
kebutuhan ibu hamil selama kehamilan adalah 1200 mg / hari. Kalsium dapat
diperoleh dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai
kering atau basah, dan brokoli segar.
f. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis ibu sehingga
kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat. Anemia akibat kekurangan
asam folat disebut anemia megaloblastik yang akan menyebabkan kekurangan
oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan berdampak padakerusakan oragna-organ
tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat,
gangguan saraf, gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi mental). Kebutuhan
asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan trisemester
I, 660 ug pada trisemester II, dan470 ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari
sayuran hijau, hati, danayam.
g. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh ibuhamil,
terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini dapat meningkatkan
kemampuan bayi untuk membentuk hubungan antarneuron yang sedang tumbuh
pesat. Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa lemak, ragi, kedelai, hati,
otak, ginjal, dan jantung.
h. Vitamin E.
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh dari
radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan sel bayi,
terutama bayi rawan terjadi pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin E. Dapat
ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai, minyak biji kapas, dan
minyak jagung.
i. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500
SI.Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi prematur dan
perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat badan bayi saat

7
pertumbuhan.Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan
mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau kuning.
j. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kelahiran sebelum waktunya
dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa dipenuhi kebutuhannya dengan
mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian,dan daging.

k. Yodium
Yodium adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil. Penambahan
kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg. kekurangan iodine padamasa
kehamilan akan mengakibatkan kretin (tubuh kerdil) yang ditunjukkan mengalami
gangguan mental dan fisik anak yang mengalami sindrom Down .Bahan makanan
sumber yodium adalah garam dapur yang sudah difortifikasi (diperkaya) yodium,
bahan makanan yang berasal dari laut, serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.
l. Seng (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat zincyang
rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak normal. Seng berfungsi
untuk meningkatkan sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa penglihatan,
penciuman, dan pengecap. Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur,
ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan.

2.2.1 Contoh Pengaturan Makan Sehari untuk Ibu Hamil


Bahan Makanan Trisemester I Trisemester I dan II
Nasi / Penukar 31/4 gelas 31/4 gelas
Daging / Penukar 21/2 gelas 21/2 gelas
Tempe / Penukar 5 potong 5 potonh
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong Potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang Hijau 21/2 sdm 21/2 sdm
Susu 21/2 sdm 21/2 sdm

8
Tepung sarikedelai - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Trimsemester I Trisemester I dan II
Energi 2095.8 kal 2164.5 kal
Protein 79.5 gram 82.5 gram
Lemak 57 gram 65 gram
Karbohidrat 273.8 gram 275 gram
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg
sumber: Direktorat Bina Gizi. Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementrian Kesehatan RI.

2.2.2 Contoh Menu Sehari untuk Ibu Hamil


Berikut ini contoh menu makanan untuk ibu hamil dalam sehari menurut
Direktorat Bina Gizi, Kemenkes.

Pagi
 Nasi
 Ayam goreng bumbu lengkuas
 Pepes Tahu
 Oseng-oseng jagung muda + wortel
 Susu
Jam 10.00 : Bubur Kacang Hijau
Siang
 Nasi
 Sop Sayuran
 Ikan balado
 Kripik Tempe
 Jeruk
Jam 16.00 : Salad buah
Malam
 Nasi
 Telur balado
 Perkedel tahu
9
 Tumis Tauge + Baso
 Pisang

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil


Status gizi adalah siap melayani dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Status gizi
juga di definisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrisi. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang harus
dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak
hamil (Sitanggang,2013).
Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat selama kehamilan
kehamilan dengan kehamilan baik melalui asupan gizi yang baik, memakan tablet zat besi,
melakukan senam hamil, perawatan jalan lahir, menghindari merokok dan makan obat tanpa
resep. Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas
kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan (Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang,
2013).

Beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang,2013):

a. Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung oleh oleh asupan makanan dan penyakit, khususnya suatu
penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makanan yang
berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
2) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu atau daerah
tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jang kawaktu yang
panjang sehingga menjadi kebiasaan turun-temurun.
3) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) disimpannya jangan
sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi
tercemar atau tidak higienis dan mengandung kuman penyakit.

10
4) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya masih
konstruktif oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan bahwa ayah
adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal termasuk pembagian
makanan keluarga.
5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,
salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi makanan dapat mempengaruhi
status gizi seseorang.
6) Pemenuhan makanan berdasarkan padamakanan kesukaan saja akan berakibat
pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
7) Tantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang dipandang
pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang beragam dasar pada
kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada sebagian masyarakat yang
masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.
8) Selera makan juga akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi. Selera makan
dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pun dipicu oleh
pengolahan serta penyajian makanan.
9) Suplemen Makanan. Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya diberikan
untuk ibu hamil, antara lain:
a) Tablet Blood (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang dapat membantu
Resep sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat
nutrisi makanan bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat
yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Tablet
Darah diminum satu tablet tiap Tambah hari di malam hari selama 90 hari
berturut-turut, karena pada sebagian ibu yang merasakan mual, muntah,
nyeri pada lambung, diare, dan susah buang air besar. Usaha lain untuk
menambah asupan zat besi adalah daging segar, ikan, telur, kacang-
kacangan, dan sayuran segar yang berwarna hijau tua
b) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dangigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan diambil dari

11
tulang ibu. Kebutuhan akan kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mgsetiap
harinya. Asupan Kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput
laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacang-kacangan, biji-
bijian, dan sayur yang berwarna hijau gelap
c) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil. Beberapa
vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80 mg)yang berfungsi
untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A (6000IU), vitamin D (4
mcg). Vitamin ini diperoleh dari cabe merah, mangga, pepaya, wortel, ubi,
aprikot, dan tomat.
b. Faktor Tidak Langsung
1) Pendidikan keluarga. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan
menyerap pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya melalui berbagai macam
informasiinformasi.
2) Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk membatasi makanan tertentu yang
jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.
3) Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong
status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempat masyarakat
memperoleh informasi tentang gizi dan informasi kesehatan lainnya, bukan
hanya dari segi kuratif, tetapi juga preventif dan rehabilitatif

2.4 Makanan Yang dilarang pada saat hamil

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil muda sebaiknya makanan sehat seperti buah-buahan
segar dan sayuran hijau. Namun, ada beberapa jenis buah yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu
yang sedang dalam kondisi hamil muda.

Yang pertama adalah buah nanas, ternyata buah ini mengandung bromelain yang
berpengaruh untuk melunakkan leher rahim dan akan berakibat fatal persalinan dini atau
keguguran. Meskipun belum ada penelitian yang lebih lanjut tentang kandungan nanas yang
dapat memicu persalinan dini, namun ada baiknya bagi ibu hamil untuk menghindari konsumsi
buah nanas selama masa kehamilan.

12
Selain itu, masih ada beberapa pantangan berupa konsumsi makanan yang diwaspadai selama
hamil, yang perlu ibu hamil ketahui demi menjaga kesehatan janin.

1) Berbahaya Bagi Kehamilan


Terdapat jenis makanan lain yang juga ternyata diduga berbahaya untuk kehamilan ibu
hamil , yaitu buah pepaya yang setengah matang atau mentah karena tingginya
kandungan lateks yang akan memiliki efek samping rahim berkontraksi terutama pada
masa awal kehamilan. Jadi, ibu hamil sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi buah
papaya mentah atau papaya muda karena efek buruknya bagi kandungan ibu hamil.
Makanan berbahaya lainnya juga tidak jauh dari pepaya, yaitu daun pepaya yang
faktanya dapat mejadi pemicu kerapuhan pada ari-ari janin ibu kandung. Hindari jenis
makanan ini untuk usia kehamilan dua minggu karena dapat berbahaya bagi calon buah
hati , tetapi ibu hamil masih boleh mengkonsumsi buah pepaya yang sudah benar-benar
matang.
Untuk masa dua minggu kehamilan pertama, ternyata konsumsi buah anggur yang
menyehatkan bagi manusia tidak diperbolehkan bagi ibu yang sedang hamil. Sebaiknya
mommy menghindari konsumsi buah ini karena akan menyebabkan kondisi kandungan
ibu hamil panas.
Kemudian, untuk kehamilan pada trimester pertama, sebaiknya ibu hamil menghindari
konsumsi air kelapa segar karena akan melemahkan kandungan. Namun, jika kandungan
ibu hamil sudah mencapai 8 bulan keatas konsumsi air kelapa akan membawa efek positif
untuk kebersihan kulit bayi, dan memperlancar proses kelahiran.
2) Berefek Negatif
Ada jenis makanan lain yang ternyata akan membawa pengaruh buruk bagi kehamilan,
sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi durian karena buah ini mengandung zat yang
memberikan efek negatif bagi kehamilan. Zat ini adalah asam arachidonat dan juga
alkohol yang akan sangat memberikan pengaruh buruk bagi janin. Kandungan
arachidonatnya ternyata akan berakibat fatal bagi janin terutama memicu keguguran, dan
alkoholnya akan mengakibatkan berat badan bayi menjadi rendah, makanan ibu hamil

13
Sebaiknya, ibu hamil selalu menjaga kehamilan dengan mengkonsumsi buah-buahan
sehat lainnya seperti jeruk manis, stroberi, pisang dan juga alpukat yang akan
memberikan suplai vitamin dan protein cukup bagi mommy juga bayinya. Sebaiknya
hindari makanan yang terlalu pedas dan asam, karena akan berakibat buruk bagi janin.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu disaat hamil.
Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil yang berdampak
pada pertumbuhan janin yang dikandungnya .
2) Untuk pertumbuhan janin yang memadai, diperlukan zat-zat makanan yang adekuat
seperti karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat,kolin, vitamin E,
vitamin A, vitamin B1, yodium, dan seng (seng).

14
3) Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil yang menjadi dua yaitu faktorLangsung
seperti keterbatasan ekonomi, produk pangan, sanitasi makanan, pembagian makanan
dan pangan masyarakat, pengetahuan gizi yang kurang, pemenuhan makanan
berdasarkan pada makanan kesukaan saja, pantangan pada makanan tertentu, selera
makan, dan suplemen makanan. Faktor tidak Langsung seperti pendidikan keluarga,
faktor budaya dan fasilitas kesehatan.
4) Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat defisiensi gizi pada janin diantaranya
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat
bawaan, janin yang diresorpsi, lahir mati, bayilahir lemah, hambatan pada
pertumbuhan janin, kehamilan serotinus, partuslama, prematuritas dan reterdasi janin,
beri-beri bawaan, serta kelainanstruktur tulang secara menyeluruh pada bayi.
5) Perkembangan janin umumnya berlangsung selama 10 bulan. Semuanya bertahap
mulai dari pesanan otak, tulang belakang, jantung dan aorta kemudian alat gerak dan
indera, sampai timbulnya gerakan dan berfungsinya organ-organ yang telah terbentuk.
Janin terus tumbuh dan berkembang hingga pada usia 10 bulan normalnya bayi akan
memposisikan dan siap untuk angka.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai Kebutuhan Nutrisi untuk ibu hamil ini ,
dapat menunjang kita dalam proses pembelajaran pada mata Keperawatan Maternitas
serta menjadi pedoman dan bahan pembelajaran dalam melaksanakan profesi kita
sebagai perawat nantinya. Oleh karena itu dengan adanya bahan materi ini diharapkan
kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui Pengertian Tentang Nutrisi, Nutrisi apa yang
diperlukan pada ibu hamil, contoh makanan sehari yang diperlukan bagi ibu hamil,
faktor- faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil dan semoga isi makalah ini
dapat membantu kita saat kita turun ke lapangan/masyarakat nantinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI (2017) ‘Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016’, Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.

Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak and
Kementerian Kesehatan RI, 2011)

Hanani, Z., Suyatno and P, S. F. (2016) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi


Sayur dan Buah pada Ibu Hamil di Indonesia (Berdasarkan Data Riskesdas 2013)’,
Jurnal Kesehatan Masyarakat

Herawati, C. and Astuti, S. (2010) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia


Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Jalaksana Kuningan Tahun 2010’, Jurnal Kesehatan
16
Kartika.
Lestari, Rina. 2013. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil.http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-
gizi-ibu-hamil.pdf, diakses 17 Maret 2017
Rusilanti, 2016. Menu Ber gizi Untuk Ibu Ha mil. Jakarta: Kawan Pustaka

Sitanggang, Berliana dan Siti Saidah Nasution. 2013. Faktor-faktor Status Kesehatan
pada Ibu Hamil. (Online). http: //download.portalga ruda.org/article.ph p? article = 58694
& v al = 4130, diakses 17 Maret 2021

17

Anda mungkin juga menyukai