BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Secara Geografis, wilayah Kabupaten Cilacap terletak diantara 108 0 4 - 300 - 1090
30’ 30”garis Bujur Timur dan 70 30’ - 70 45’ 20” garis Lintang Selatan, mempunyai
luas wilayah 2.142,59 km2, Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur
dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah
Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 m dari permukaan laut. Jarak
terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan
Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang 35 km yaitu dari Kecamatan
Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
II - 1
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
Kabupaten Cilacap terdiri atas 24 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah
desa dan kelurahan. Desa-desa tersebar di 24 kecamatan, sedangkan kelurahan
ada di 3 kecamatan eks kota administratip Cilacap. Kecamatan-kecamatan
tersebut adalah Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung,
Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari,
Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Binangun,
Nusawungu, Kampung Laut, Cilacap Utara, Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan.
2.1.2 Kondisi Topografi dan Geologi Kabupaten Cilacap
Wilayah Kabupaten Cilacap mempunyai endapan kuarter yang terdiri dari
lempung, lanau, pasir, kerikil, dan kerakal dan juga terdapat endapan marin yang
umumnya disusun oleh lapisan pasir. Lapisan kuarter ini berfungsi sebagi lapisan
akuifer bagi wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
Sedangkan untuk wilayah pesisir Kabupaten Cilacap, mempunyai lapisan
kuarter yang tipis dan hanya mempunyai akuifer tidak tertekan (unconfined).
Ketebalan akuifer bervariasi, mulai dari 2 – 18 cm, hal ini menyebabkan kondisi
air tanah di wilayah ini cukup tinggi fluktuasinya, tergantung pada musim hujan
dan musim kemarau.
Sedangkan untuk kondisi topografi wilayahnya, Kabupaten Cilacap secara
umum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian utara merupakan daerah perbukitan
yang merupakan lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan
puncaknya Gunung Pojoktiga (1.347 meter), sedangkan bagian selatan
merupakan dataran rendah. Kawasan hutan menutupi lahan Kabupaten Cilacap
bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki Cagar Alam
Nusakambangan. Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang dikenal dengan
Segara Anakan. Ibukota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia,
dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
2.1.3 Klimatologi Kabupaten Cilacap
Berdasarkan data dari Kantor Meteorologi dan Geofisika Cilacap tahun
2016, Curah hujan rata tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 488 mm dengan
jumlah hari hujan sebanyak 30 hari dan terendah pada bulan Maret sebesar 159,3
mm. Suhu maksimum terjadi pada bulan Januari, yaitu mencapai 34,400 C dan
suhu minimum sebesar 22,800 C.
II - 2
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 4
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 5
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada
di Kecamatan Ciamis.
2.3.1 Kondisi Geografis
Batas – batas Wilayah Kabupaten Ciamis :
Sebelah Utara : Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan
Sebelah Barat : Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya
Sebelah Timur : Kota Banjar dan Propinsi Jawa Tengah
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Letak wilayah Kabupaten Ciamis berada diantara 108 º20 ’ sampai dengan 108
º40 ’ Bujur Ti mur dan 7º40’20 ’’ sampai dengan 70 041’20 ’’ Lintang Selatan.
2.3.2 Kondisi Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan
dataran tinggi, kecuali di perbatasan dengan Jawa Tengah bagian selatan, serta
sebagian wilayah pesisir. Pantai selatan Ciamis bagian timur berupa teluk, di
antaranya Teluk Pangandaran, Teluk Parigi, dan Teluk Pananjung.
Kabupaten Ciamis terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar -
bergelombang sampai pegunungan. Kemiringan lereng berkisar antara 0 - > 40%
dengan sebaran 0 - 2% terdapat di bagian tengah - timur laut ke selatan dan 2 - >
40% tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan. Jenis tanahnya didominasi
oleh jenis latosol, podsolik, alluvial dan grumusol.
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson, Kabupaten
Ciamis pada umumnya mempunyai tipe iklim C, dengan rata-rata curah hujan
sekitar 2.987 mm/tahun dan suhu rata-rata antara 200 - 300 C. Sebagian besar
wilayah Kabupaten Ciamis termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS)
Citanduy, sedangkan sisanya termasuk ke dalam DAS Cimedang.
Wilayah Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu sungai Citanduy
yang mengalir mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya
dan bermuara di Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak-anak
sungainya terdiri dari Cimuntur, Cijolang dan Ciseel. Di bagian selatan mengalir
Sungai Cimedang dengan anak-anak sungainya terdiri dari sungai Cikondang,
Cibegal, Cipaledang, Cibungur, Citatah I, Citatah II, Cigugur, Ciharuman,
Cigembor, Cikuya, Cijengkol, Cimagung dan Cicondong.
II - 8
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 10
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
dan HAM pada tanggal 17 November 2012 telah memiliki kekuatan hukum yang
tetap sebagai daerah otonom baru di Provinsi Jawa Barat.
2.4.2 Kondisi Geografi
Kabupaten Pangandaran secara geografis berada pada koordinat 108º 41-109⁰
BujurTimur dan 07⁰ 41 - 07⁰ 50 Lintang Selatan memiliki luas wilayah mencapai
61 km² dengan luas laut dan pantai dengan batas –batas wilayah sebagai berikut:
Utara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis
Barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya
Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
Timur berbatasan dengan Kabupaten Cilacap
Kabupaten Pangandaran terdiri atas 10 kecamatan yang terdiri atas
sejumlahdesadan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten pangandaran
berada di kecamatanParigi. Kabupaten Pangandaran merupakan pemekaran
dariKabupaten Ciamis. Kabupaten ini resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012.
Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan, yaitu : Cigugur , Cijulang, Cimerak,
Kalipucang, Langkaplancar, Mangunjaya, Padaherang, Pangandaran, Parigi, dan
Sidamulih. Wilayah Kabupaten Pangandaran dalam kaitannya dengan potensi
wilayah untuk pengembangan pangan khususnya padi sawah melalui pencetakan
sawah baru diperkirakan dapat mencapai 3.000 hektar tersebar di 10 kecamatan
sebagaimana terlihat pada gambar 2.1 sebagai berikut;
II - 11
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 12
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
1 Cimerak 11 9,500.02
2 Cijulang 7 3,327.78
3 Cigugur 7 3,485.92
4 Langkaplancar 12 3,200.85
5 Parigi 10 3,717.94
6 Sidamulih 6 2,908.62
7 Pangandaran 8 1,671.66
8 Kalipucang 9 1,900.86
9 Padaherang 14 1,843.54
10 mangunjaya 5 774.25
Jumlah 89 32,331.44
Sumber: Daerah Dalam Angka Kabupaten Pengandaran,2017
II - 13
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 14
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
Jumlah Penduduk
Kecamatan (Orang)
2015 *) 2016
[1] [2] [3]
II - 15
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
II - 16
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor BPS Provinsi Jawa Barat
tahun 2017, kondisi topografi wilayah Kabupaten Tasikmalaya cukup beragam.
Dilihat dari ketinggiannya maka kecamatan Bojong gambir dan Taraju mempunyai
wilayah paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya dengan ketinggian rata-
rata sebesar 800 m dari muka laut dan wilayah yang terendah adalah kecamatan
Cikalong dengan tinggi hanya 25 m dari muka laut.
Kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Tasikmalaya berturut-turut yaitu:
Sangat Curam (> 40 %) sebesar 1,39 % dari luas Kabupaten Tasikmalaya,
Agak Curam (15 % - 40 %) sebesar 25,35 %,
Curam (5 % - 15 %) sebesar 27,11 %,
Landai (2 % - 5 %) sebesar 13,27 %, dan
Datar ( 0 % - 2 %) sebesar 32,87 % dari luas Kabupaten Tasikmalaya.
Dari data kemiringan lahan terlihat bahwa sebagian besar bentang alam
Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh bentuk permukaan datar sampai dengan
agak curam, dengan kondisi kemiringan lahan tersebut kurang menguntungkan
untuk pengembangan prasarana dan sarana wilayah.
Kondisi hidrologi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari Daerah Aliran
sungai-besar dan sungai kecil yang merupakan bagian dari sistem drainase yang
dipengaruhi oleh kondisi topografi dan struktur fisiografinya di Kabupaten
Tasikmalaya terdapat 6 daerah aliran sungai besar atau sungai utama, yaitu
Sungai Cilangla, Cimedang, Cisanggiri, Cipatujah, Citanduy, dan Sungai Ciwulan.
Pola aliran daerah aliran sungai umumnya berpola radial, karena lebih dipengaruhi
dominansi vulkanik. Pada daerah tektonik pola aliran berubah menjadi tidak teratur
(irregular), tergantung pada bentuk dan arah proses tektonik yang terjadi.
2.5.3 Kondisi Lahan
Luas tanah Kabupaten Tasikmalaya setelah pemekaran dengan Kota
Tasikmalaya adalah sebesar 269.907 hektar dimana 218.154 hektar dipergunakan
sebagai lahan pertanian dan 51.753 hektar merupakan lahan bukan pertanian,
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Hal lain mengenai luas tanah dan
penggunaannya dapat dilihat pada bab ini.
Kecamatan Bojonggambir memiliki luas lahan paling besar yaitu 22.784
hektar dengan luas lahan pertanian 20.369 hektar dan bukan pertanian 2.415
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Manual OP Bangunan Pengendali Sedimen
hektar. Sedangkan kecamatan dengan luas lahan paling kecil ialah Kecamatan
Rajapolah yaitu 1.491 hektar dimana 1.223 hektar lahan pertanian dan 268 hektar
lahan bukan pertanian.
2.5.4 Klimatologi
Kabupaten Tasikmalaya mengalami iklim tropis hutan hujan. Kabupaten ini
menerima curah hujan tahunan rata-rata 2,072 mm. Meskipun mendapatkan hujan
deras, Kabupaten ini memiliki temperatur yang sedang. Suhu rata-rata harian
Kabupaten Tasikmalaya bervariasi, berkisar antara 20 ° sampai 34 °C di daerah
dataran rendah dan 18 ° sampai 22 °C di daerah dataran tinggi. (Sumber :
Kabupaten Tasikmalaya dalam Angka 2017)