1. ADHELLYA FATIANINGRUM
2. ACHMAD DARBI
4. DESI MAYASARI
5. FAHRIZAL S.SIAGIAN
7. RIKA ANDRIANI
8. ZURAIDA LUMBANTUNGKUP
UNIVERSITAS AL-AZHAR
MEDAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
memberikan kemudahan kepada penyusun yang pada akhirnya dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Pendidikan Agama Islam VI tentang Akhlak. Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa
adanya peran dan bantuan serta masukan dari beberapa pihak. Oleh sebab itu, sudah semestinya
penyusun mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Medan, Bapak Warsiman, S.H.,M.H.
2. Ketua Program Studi Ilmu Hukum, Ibu Ervina Sari Sipahutar, S.H.,M.H.
3. Dosen Mata Kuliah PAI VI, Bapak Drs. Usman, MA
4. Seluruh dosen yang mengajar di Universitas Al-Azhar Medan.
5. Seluruh Keluarga dan teman-teman seperjuangan di Universitas Al-Azhar Medan.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini sangat bermanfaat bagi diri pribadi
penyusun dan bagi para pembaca agar memberi secerca manfaat bagi kelangsungan ilmu pengetahuan
dalam hal pembahasan mengenai Pendidikan Agama Islam VI tentang Akhlak, agar menambah
wawasan keilmuan di dalam lingkup masyarakat terkhusus kepada Mahasiswa di Perguruan Tinggi.
Atas perhatiannya penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ........................................................................................................ ............ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
1.1. latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. ............ 4
1.3. Tujuan ................................................................................................ 4
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah swt., sebagai makhluk yang paling mulia serta merupakan
makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya. Manusia diciptakan dengan akal fikiran
yang mengatur jalannya kehidupan sehari-harinya. Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yakni “Al-
Khulk” yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakukan. Menurut istilahnya, akhlak
merupakan sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan
senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal
dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan
perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan
“Makhluk” yang berarti yang diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila
membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah
seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata –
mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami
akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah
fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan
kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang
sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu
diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari
hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,
membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua
yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu
sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana
yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.
4
BAB II PEMBAHASAN
Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak
yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.(QS Shad : 46)
Menurut Abu Hamid Al Ghazali, pengertian akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
yang ada sejak lahir yang mana lahir perbuatan-perbuatan mudah tanpa memikirkannya.
Akhlak sendiri dibedakan menjadi dua golongan yakni akhlak terpuji atau akhlakul karimah dan
akhlak tercela atau akhlakul mazmumah.
Akhlak Terpuji
Diantara beberapa akhlak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim adalah
kesopanan, sabar, jujur, derwaman, rendah hati, tutur kata yang lembut dan santun, gigih, rela
berkorban, adil, bijaksana,tawakal dan lain sebagainya. Seseorang yang mmeiliki akhlak terpuji
biasanya akan selalu menjaga sikap dan tutur katanya kepada orang lain dan merasa bahwa dirinya
diawasi oleh Allah swt.
Akhlak tercela
Akhlak tercela adalah akhlak yang harus dijauhi oleh muslim karena dapat mendatangkan
mudharat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Contoh akhlak tercela diantaranya
adalah dusta (bahaya berbohong dan hukumnya dalam islam), iri, dengki, ujub, fitnah, sombong,
5
bakhil, tamak, takabur, hasad, aniaya, ghibah, riya dan sebagainya. Akhlak yang tercela sangat
dibenci oleh Allah swt., dan tidak jarang orang yang memilikinya juga tidak disukai oleh
masyarakat.
Kelima ruang lingkup Akhlak tersebut terlihat jelas bahwa Akhlak sangat erat kaitannya
dengan kehidupan manusia yang saling menghormati sesama umat manusia seperti yang telah
tersurat maupun tersirat di dalam Konsep Penegakan HAM yang tertera di Piagam PBB sebagai
panutan seluruh negara-negara di dunia dalam hal penegakan HAM.
Akhlak itu mengajarkan bagaimana bersikap sesuai akal fikiran dan nuraninya yang berkaitan
dengan pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat banyak.
Sekiranya tidak ada Akhlak, maka penegakan HAM tidak akan pernah berjalan sesuai yang
diharapkan. Jadi, Akhlak dan HAM itu merupakan anugerah Allah swt., kepada setiap umat
manusia untuk selalu diterapkan dan dimaknai secara mendalam. Kedua kata kunci tadi, yaitu
Akhlak dan HAM merupakan suatu sistem yang saling mendukung satu sama lain, atau dengan
kata lain Akhlak dan HAM itu sejalan, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
6
2.3. Standard Nilai dan Keistimewaan Akhlak Dalam Islam
1. Rasulullah Saw menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok risalah
Islam. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R. Muslim)
2. Akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam, sehingga Rasulullah Saw pernah
mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik. (Husn al-Khuluq)
Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Saw:
“Ya Rasulullah, apakah agama itu? Beliau menjawab: agama adalah akhlak yang baik.”
Pendefinisian agama Islam dengan akhlak yang baik itu sebanding dengan pendefinisian
agama ibadah haji dengan wukuf Arafah.
3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat.
Rasulullah Saw bersabda:
“Tidak ada satu pun yang akan lebih memberatkan timbangan kebaikan seorang hamba
mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik.” (H.R. Abu Daud)
4. Rasulullah Saw menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran kualitas
imannya.hal itu dapat kita perhatikan dalam beberapa hadist berikut ini:
orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R.
Tirmidzi)
5. Islam menjadikan akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah Swt.
misalnya shalat, puasa, zakat, dan haji.
6. Akhlak dijadikan yang paling utama tolok ukur kualitas keimanan seseorang. Bahkan Akhlak
lebih diutamakan daripada Ilmu.
7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Akhlak seseorang diartikan sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan
sifat-sifat yang ada pada dirinya yang merupakan anugerah dari Allah swt.
Akhlak itu mengajarkan bagaimana bersikap sesuai akal fikiran dan nuraninya yang
berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kemaslahatan
masyarakat banyak. Akhlak dan HAM merupakan dua kata kunci yang tak dapat dipisahkan,
karena kedua kata kunci tersebut sejalan dan saling mendukung satu sama lain. Akhlak dan
HAM merupakan anugerah dari Allah swt., kepada hamba-hamba-Nya.
Akhlak yang baik itu sebanding dengan pendefinisian agama tentang ibadah haji dengan
wukuf Arafah. Akhlak dijadikan yang paling utama tolok ukur kualitas keimanan
seseorang. Bahkan Akhlak lebih diutamakan daripada Ilmu.
3.2. Saran
1. Kepada seluruh kaum muslimin wal muslimat dimanapun berada agar selalu
meningkatkan kadar kualitas keimanan kita kepada Allah swt., dimana dengan nikmat
karunia-Nya lah kita bisa beraktifitas sehari-hari.
2. Agar selalu meningkatkan kualitas Akhlak kita dengan meneladani Rasulullah saw
sebagai Ustwatun Hasanah dan sebagai penyempurna Akhlak yang Mulia di muka bumi.
8
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Anwar, Rosihon.2010. Akhlak Tasawuf. Bandung.: CV Pustaka Setia.
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari. 1999. Al-Islam 2: Muamalah dan Akhlak,
CV. Bandung: Pustaka Setia.
Mahmud, Ali Abdul Hamid. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press
M. Ali Hasan. 1978.Tuntunan Akhlak.Jakarta: Bulan Bintang.
Nata, Abuddin.2011.Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudrajat, Ajad, dkk.2013. Din Al-Islam. Yogyakarta: UNY Press.
B. Website
http://www.masbied.com/2012/02/24/makalah-akhlak/
https://senyumkudakwahku.blogspot.com/2012/06/makalah-akhlak.html