Anda di halaman 1dari 7

BAB II

1. Pengertian Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah episode disfungsi neurologis yang disebabkan oleh cedera
iskemik fokal, medulla spinalis, atauretina.10Terjadinya lesi iskemik parenkim otak
disebabkan oleh gangguan suplai darah otak yang persisten, biasanya oleh blokade
pembuluh darah yang memberikan suplai (arterial), atau yang lebih jarang oleh hambatan
aliranvena yang menyebabkan statis darah di otak dengan gangguan sekunder pada
penghantaran oksigen dan nutrisi otak.

2. Faktor-Faktor Penyebab Stroke Iskemik


–Trombosis
Aterosklerosis (tersering); Vaskulitis: arteritis temporalis, poliarteritis nodosa; Robeknya
arteri: karotis, vertebralis
(spontan atau traumatik); Gangguan darah: polisitemia, hemoglobinopati (penyakit sel
sabit).

-Embolisme
Sumber di jantung: fibrilasi atrium (tersering), infark miokardium, penyakit jantung
rematik, penyakit katup jantung, katup prostetik, kardiomiopati iskemik; Sumber
tromboemboli aterosklerotik di arteri: bifurkasio karotis komunis, arteri vertebralis distal;
Keadaan hiperkoagulasi: kontrasepsioral, karsinoma.

-Vasokonstriksi

-Vasospasmeserebrum setelah PSA(Perdarahan Subarakhnoid).

3. Pengertian ROM

Range of Motion (ROM) merupakan salah satu terapi pemulihan dengan cara
latihan otot untuk mempertahankan kemampuan pasien menggerakkan persendian
secara normal dan lengkap (Tseng et al., 2007). Latihan ROM merupakan salah satu
bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai cukup efektif untuk mencegah
terjadinya kecacatan pada penderita stroke. Latihan ini adalah salah satu bentuk
intervensi fundamental perawat yang dapat dilakukan untuk keberhasilan regimen
terapeutik bagi penderita dan dalam upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat
permanen pada penderita stroke paska perawatan di rumah sakit, sehingga dapat
menurunkan tingkat ketergantungan penderita pada keluarga, meningkatkan harga diri
dan mekanisme koping penderita. Ada dua jenis latihan ROM yaitu ROM aktif dan
ROM pasif. ROM aktif yaitu pasien menggunakan ototnya untuk melakukan gerakan
secara mandiri, sedangkan ROM pasif adalah latihan yang dilakukan dengan bantuan
orang lain. ROM pasif dilakukan karena pasien belum mampu menggerakkan anggota
badan secara mandiri.

4. Tujuan ROM

a) Merangsang sirkulasi darah


b) Meningkatkan rentang gerak sendi
c) Menimbulkan rangsangan sehingga dapat mengaktivasi proses kimiawi
neuromuskular dan muskuler. Ransangan melalu neuromuskular akan meningkatkan
ransangan pada saraf otot ekstremitas terutama saraf parasimpatis yang merangsang
produksi asethilcholin sehingga mengakibatkan kontraksi.
d) Kekuatan otot dapat meningkat
e) Menormalkan kembali rentang gerak sendi.
f) Menghilangkan kekakuan
g) Mengembalikan fungsi persendian secara optimal
h) Memulihkan kekuatan otot dan kelenturan sendi

5. Manfaat Latihan Rentang Gerak Tubuh/ Range Of Motion (ROM)

Menurut Potter & Perry (2005) manfaat dari ROM adalah :

1) Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot melakukan pegerakan.

2) Mengkaji tulang, sendi, dan otot.

3) Mencegah kekakuan sendi.

4) Memperlancar sirkulasi darah.

5) Memperbaiki tonus otot.

6) Meningkatkan mobilisasi sendi.

7) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.


6. Indikasi dan Kontra Indikasi Rentang Gerak Tubuh/ Ranger Of Motion (ROM)

Indikasi ROM(Range Of Motion)Menurut Potter and Perry (2006) dibagi menjadi


empatyaitu:

1.Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.

2.Kelemahan otot.

3.Fase rehabilitasi fisik.

4.Klien dengan tirah baring lama (Potter and Perry, 2006).

Kontra Indikasi ROM(Range Of Motion)Menurut Potter and Perry (2006) dibagi menjadi
tiga yaitu:

1.Trombus atau emboli pada pembuluh darah.

2.Kelainan sendi atau tulang.

3.Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit jantung (Potter and Perry, 2006).

7. Prosedur Latihan Rentang Gerak Tubuh/ Ranger Of Motion (ROM)

Latihan ini bertujuan untuk Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan


kekuatan otot, mencegah kekakuan sendi dan mempertahankan fungsi jantung dan
pernapasan. Berikut adalan latihan gerakan ROM :

a) Lakukan ROM pada Leher


1. Fleksi : Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 45˚
2. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45˚
3. Hiperekstensi :Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang maksimal sendi,
kurang lebih 10˚
4. Fleksi lateral : Memiringkan kepala ke arah kiri dan kanan, rentang 40˚-45˚
5. Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, dari kiri ke
kanan atau sebaliknya, rentang kurang lebih 70˚ dari garis tengah
b) Lakukan ROM pada bahu
1. Fleksi : Menaikkan lengan dari posisi disamping tubuk ke depan ke posisi
disamping kepala, rentang 180˚
2. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi disamping tubuh, rentang 180˚
3. Hiperektasi : Menggerakkan lengan kebelakang tubuh,siku tetap lurus, kurang lebih
50˚ dari sisi pinggir
4. Abduksi : Menaikkan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala,rentang 180˚
5. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilangkan tubuh sejauh
mungkin, rentang 230˚
6. Rotasi Dalam : Dengan siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakkan lengan sampai
ibu jari menghadap ke atas dan ke bawah, rentang 90˚
7. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala, rentang 90˚
8. Sirkumduksi : Menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360˚
c) Lakukan ROM pada siku
1. Fleksi : Menggerakkan sikus sehingga lengan bahu ergerak ke depan sendi bahu
dan tang sejajar bahu, rentang 150˚
2. Ekstensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150˚
d) Lakukan ROM pada lengan bawah
1. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan mengahadap
ke atas, rentang 70˚-90˚
2. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,
rentang 70˚-90˚
e) Lakukan ROM pada pergelangan tangan
1. Fleksi : Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,
rentang 80˚-90˚
2. Ekstensi : Menggerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari tangan lengan bawah
berada dalam arah yang sama, rentang 80-90˚
3. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,
rentang 80˚-90˚
4. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30˚
5. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30˚
f) Lakukan ROM pada jari tangan
1. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90˚
2. Ekestensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90˚
3. Hiperekstensi : Menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-
50˚
4. Abduksi : Meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30˚
5. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30˚

g) Lakukan ROM pada ibu jari


1. Fleksi : Menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90˚
2. Ekstensi : Menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90˚
3. Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30˚
4. Adduksi : Menggerakkan ibu jari ke depan tangan, rentang 30˚
5. Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama
h) Latihan ROM pada pinggul
1. Fleksi : Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120˚
2. Ekstensi : Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120˚
3. Hiperekstensi : Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30˚-50˚
4. Abduksi : Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 45˚-50˚
5. Adduksi : Mengerakkan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30˚-50˚
6. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungaki lain, rentang 90˚
7. Rotasi Luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90˚
8. Sirkumduksi : Menggerakkan tungkai melingkar
i) Latihan ROM pada lutut
1. Fleksi : Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120˚-130˚
2. Ekstensi : Mengembalikan tungkai ke lantai, rentang 120˚-130˚
j) Latihan ROM pada mata kaki
1. Dorsifleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20˚-
30˚
2. Flantarfleksi : Menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang
45˚-50˚
k) Latihan ROM pada kaki
1. inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 5˚-10˚
2. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 5˚-10˚
l) Latihan ROM pada jari-jari kaki
1. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30˚-60˚
2. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki,rentang 30˚-60˚
3. Abduksi : Menggerakkan jari-jari kai satu dengan yang lain, rentang 0˚-15˚
4. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 0˚-15˚
Sumber :
eprints.ums.ac.id
eprints.undip.ac.id

Dinanti, Elisa Ling, dkk. (2015). Pengaruh Range Of Motion Pasif Terhadap
peningkatan Sudut Rentang Gerak Estremitas Atas Pasien Stroke di RSUD Tugurejo
Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 1-8.

Marlina. (2012). Pengaruh Latihan ROM Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada
Pasien Stroke Iskemik di RSUDZA Banda Aceh. Idea Nursing Journal. 3(1), 11-20.

Susanti, Bistara, Difran Nobel. (2019). Pengaruh Range Of Motion terhadap Kekuatan
Otot pada Pasien Stroke. Jurnal Kesehatan Vokasional. 4(2), 112 - 117.

Putri,Zifriyanti Minanda.dkk. 2020. Modul Praktikum Ilmu Keperawatan Dasar.


Universitas Andalas. Padang

Potter, P. A & Perry, A. G.(2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
Dan Praktik, Edisi 4, volume 2. Jakarta: EGC.

Asanti,Feni Yuli. 2017. Pengaruh Terhadap Perubahan Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Ekstremitas Atas.skripsi. Ilmu keperawatan. STIKes Insan Cemdekia Medika. Jombang.

Anda mungkin juga menyukai