Ilmu pencegahan (2019) 20: 377 - 384

https://doi.org/10.1007/s11121-018-0880-y

KOMENTAR

Mencegah Merokok Progresi di Dewasa Muda: Konsep

Prevescalation

Andrea C. Villanti 1,2,3 & Raymond S. Niaura 2,3,4 & David B. Abrams 2,3,4 & robin Mermelstein 5

Diterbitkan online: 10 Maret 2018

# Society for Prevention Research 2018

Abstrak
Sebagai remaja menyeberangi ambang untuk dewasa muda, mereka menemukan lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam atau mempercepat perilaku
yang sebelumnya berkecil atau dilarang. dewasa muda, oleh karena itu, lebih cenderung untuk memulai merokok dan, yang lebih penting, untuk mempercepat
penggunaan mereka jika mereka mencoba dan bereksperimen sebagai seorang remaja. Mencegah eskalasi dan digali merokok di tahun-tahun dewasa muda
sangat penting untuk mengurangi tembakau ' s tol kesehatan jangka panjang. Namun, intervensi tradisional untuk pemuda telah berfokus pada inisiasi merokok
mencegah, dan intervensi untuk orang dewasa telah berfokus pada berhenti merokok; keduanya telah gagal untuk mengatasi kebutuhan orang dewasa muda.
Kami memperkenalkan konsep B prevescalation ^ untuk menangkap kebutuhan dan kesempatan untuk mencegah eskalasi perilaku berisiko yang biasanya
terjadi saat dewasa muda, dengan fokus pada contoh merokok. Prevescalation meniadakan gagasan bahwa pencegahan telah gagal jika eksperimen
tembakau terjadi selama masa remaja dan berfokus pada pemahaman dan mengganggu transisi antara eksperimen dengan produk tembakau dan mendirikan
penggunaan tembakau yang sebagian besar terjadi selama usia dewasa muda. Namun, karena perilaku berisiko sering co-terjadi pada orang muda, konsep
inti dari prevescalation mungkin berlaku untuk perilaku lain yang co-terjadi dan menjadi lebih sulit untuk perubahan di masa dewasa nanti. Kami menyajikan
kerangka kerja baru untuk konseptualisasi, mengembangkan, dan mengevaluasi intervensi yang lebih sesuai dengan karakteristik yang unik perilaku,
psikososial, dan sosio-lingkungan dari tahun dewasa muda.

Kata kunci Anak muda . Merokok kemajuan. Pencegahan

dewasa muda adalah masa perkembangan yang berbeda dan penting, biasanya
mencakup usia 18 - 29 (Arnett 2000 . 2001 ), Sebagai orang dewasa muda yang berbeda
secara biologis dan psychosocially dari kedua remaja dan orang dewasa yang lebih tua
(Bonnie et al. 2014 ).
Perbedaan ini mempengaruhi pengambilan keputusan mereka, kesehatan, dan
perilaku. Orang dewasa tahun muda juga periode tinggi kerentanan terhadap
eskalasi dan ketekunan dari penggunaan narkoba serta tekanan psikologis dan
perubahan terkait dalam faktor-faktor sosial dan lingkungan yang terlibat dalam
transisi dari tinggal di rumah dan sekolah hadir untuk hidup secara mandiri
(Bonnie et al. 2014 ).

* Andrea C. Villanti
andrea.villanti@uvm.edu tingkat dewasa muda penggunaan rokok dan lintasan menunjukkan
kohort jelas dan tren historis (masa / Johnston et al.
1 Vermont Pusat Perilaku dan Kesehatan, Departemen Psikiatri, 2014 ), Sehingga penting untuk memahami pengaruh bio-perilaku dan

University of Vermont, Burlington, VT, USA kontekstual pada penggunaan rokok dewasa muda. tahun terakhir telah melihat

2 Schroeder Institute for Tobacco Research dan Kebijakan Studi di Kebenaran lanskap berubah lebih cepat dan profil orang dewasa muda daripada telah

Inisiatif, Washington, DC, USA terlihat sebelumnya (Bonnie et al.

3 Departemen Kesehatan, Perilaku dan Masyarakat, Johns Hopkins 2014 ). Kesenjangan dalam pengetahuan tentang transisi penting untuk dewasa

Bloomberg School of Public Health, Baltimore, MD, USA muda telah diidentifikasi sebagai missing link antara intervensi difokuskan pada

4 Departemen Onkologi, Georgetown University Medical Center / awal pencegahan primer merokok dan pengobatan penghentian kemudian dewasa

Pencegahan Kanker dan Program Pengendalian, Lombardi Comprehensive Cancer Center, merokok (Rath et al. 2012 ). Dengan demikian, dewasa tahun muda merupakan
Washington, DC, USA masa transisi yang penting untuk melindungi kesehatan, dengan konsekuensi hilir
5 Departemen Psikologi dan Institut Penelitian Kesehatan dan untuk sisa perjalanan hidup (Bonnie et al. 2014 ).
Kebijakan, University of Illinois di Chicago, Chicago, IL, USA
378
Makalah ini menyajikan sebuah kerangka kerja baru untuk
konseptualisasi, mengembangkan, dan mengevaluasi intervensi yang lebih
sesuai dengan karakteristik perilaku, psikososial, dan socioenvironmental
unik dari tahun dewasa muda. Kami memperkenalkan konsep B prevescalation menemukan bahwa B perokok sesekali ^ meningkat merokok mereka antara usia
^ (diucapkan B pri-ves-kuh-ley-Shuhn ^) untuk menangkap kebutuhan dan
kesempatan untuk mencegah eskalasi perilaku berisiko yang biasanya
terjadi saat dewasa muda, dengan fokus pada contoh merokok. Namun,
karena perilaku berisiko sering melakukan perjalanan bersama-sama
karena kerentanan bersama (Vanyukov et al. 2012 ), Konsep inti dari
prevescalation mungkin berlaku untuk perilaku berisiko lainnya yang
mendukung satu sama lain dan menjadi mengakar dan sulit untuk
perubahan di masa dewasa nanti. Kami membahas kebutuhan untuk
menargetkan fase transisi ini, apa yang kita tahu tentang jalur perilaku dan
prediktor merokok, dan potensi pertimbangan intervensi dan tantangan
penelitian.
Dewasa muda dan Tembakau Gunakan
Remaja adalah populasi sangat rentan untuk penggunaan tembakau dan
nikotin, karena mereka adalah target utama untuk pemasaran dan periklanan
oleh perusahaan rokok. Orang dewasa tahun muda juga periode eskalasi
terbesar dan kubu merokok (Hammond 2005 ; Thompson et al. 2017 ), Dan
inisiasi yang signifikan dari rokok dan penggunaan tembakau mudah terbakar
lainnya masih terjadi setelah usia 18 (Foldes et al. 2010 ; Hammond 2005 ;
Richardson et al. 2014 ; AS Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan 2012
menyoroti bahwa penggunaan rokok eksklusif tidak lagi pola khas tembakau dan
).
Studi merokok lintasan dari remaja menjadi dewasa muda menunjukkan
bahwa merokok perkembangan terjadi dari masa remaja sampai dewasa
muda, dengan pola merokok terus-menerus yang didirikan sekitar usia 25
(Brook et al. 2008 ; Chassin et al. 2000 ; Costello et al. 2008 ). Usia merokok
onset dan kecepatan perkembangan berbeda, namun, dengan lintasan.
Dalam Chassin et al. ( 2000 ) Studi tentang sejarah alam merokok yang
dilakukan 1980-1993, pelanjut awal meningkat perilaku merokok mereka
melalui awal dan tengah remaja, mendirikan tingkat tinggi merokok pada usia
18 - 19 dan merokok pada tingkat ini dalam usia tiga puluhan. Akhir pelanjut
dalam model ini bereksperimen dengan merokok di masa remaja akhir,
mengalami lonjakan untuk merokok mingguan pada usia 18, dan mencapai
maksimum, pola stabil mereka merokok di usia
24. Individu pada ini lintasan merokok terdiri 28% dari sampel (12% awal, 16% akhir)
dibandingkan dengan 60% yang tetap non-perokok dari waktu ke waktu, 6% yang
bereksperimen dengan merokok pada usia remaja dan dilaporkan tidak merokok
setelah usia 20, dan 5% yang merokok berkembang pesat dari tengah ke akhir masa
remaja, mencapai puncaknya sekitar usia 20 - 21, kemudian menurun ke nol setelah
usia 25. Konsisten dengan bukti peningkatan dalam merokok cahaya atau intermiten
di kalangan orang dewasa muda (Pierce dkk.
2009 ) Dan merokok inisiasi setelah usia 18 (Foldes et al. 2010 ;
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
Thompson et al. 2017 ), Stabil, tingkat rendah merokok ditambahkan sebagai
lintasan yang berbeda dalam dua 2008 studi (Brook et al. 2008 ; Costello et al. 2008
). Dalam sebuah penelitian 1975-2002 peserta berusia 14 - 32 tahun, Brook et al.
16 dan 22, mempertahankan pola bebas rokok sehari melalui tiga puluhan (sekitar
10% dari sampel). Costello et al. menemukan pola B cahaya stabil ^ merokok (7%
dari sampel) dari usia 13 sampai usia 25 menggunakan, sampel berbasis
probabilitas nasional yang dikumpulkan dari tahun 1994 sampai 2002.
Berikut Perjanjian 1998 Guru Penyelesaian yang ditempatkan pembatasan lebih
besar pada pemasaran produk tembakau kepada kaum muda, dewasa muda menjadi
fokus upaya pemasaran industri (Biener dan Albers 2004 ). upaya perusahaan rokok
pemasaran baru-baru ini memberi sinyal bahwa orang dewasa muda tetap menjadi
target audiens kunci untuk produk mereka (Mickle dan Valentino DeVries-
2016 ). Data nasional menyoroti pengurangan yang signifikan dalam merokok di
kalangan remaja (Warner 2015 ) Dan menunjukkan bahwa 2006-2013, timbulnya
merokok sekarang lebih besar di antara orang dewasa muda dibandingkan remaja
(Thompson et al. 2017 ). Studi kami dalam kelompok dewasa muda, dilakukan
menyusul Perjanjian Penyelesaian 1998 Guru dan 2009 Keluarga Merokok
Pencegahan dan Pengendalian Tembakau Undang-Undang yang diberikan FDA
otoritas atas produk tembakau, memberikan wawasan baru ke dalam perilaku
merokok di hari ini ' s orang-orang muda. Studi-studi ini melaporkan eskalasi cepat
perilaku merokok dalam subset pemuda setelah usia 18, adanya beberapa lintasan
lowerlevel merokok, dan kurangnya B gampang menyerah ^ kelompok pada orang
dewasa muncul (Hair et al. 2017 ; Johnson et al. 2018 ). Studi cross sectional juga
penggunaan nikotin pada orang muda mengingat tingginya prevalensi beberapa
penggunaan tembakau dan produk nikotin (yaitu, poli-produk digunakan) pada
remaja kontemporer dan dewasa muda (Collins et Al. 2017 ; Perbaiki et al. 2014 ;
Rath et al. 2012 ; Richardson et al. 2014 ; Villanti et al. 2016 ).
Prevescalation sebagai Gap Penelitian dan
Peluang Intervensi
Memahami dan mencegah atau membalikkan eskalasi dan digali merokok
di tahun-tahun dewasa muda sangat penting untuk mengurangi merokok ' s
jangka panjang tol kesehatan (Doll et al. 2004 . 2005 ; Jha et al. 2013 ; Pirie
et al. 2013 ;
AS Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan 2014 ). Namun, upaya
pengendalian tembakau saat ini dapat hilang tanda bila kita menganggap
kompleksitas pola penggunaan tembakau dewasa muda, termasuk fenomena
inisiasi dimulai setelah usia 18. Sebagai Rath et al. ( 2012 ) Telah mencatat,
dewasa muda adalah B missing link ^ antara pencegahan pemuda dan
penghentian dewasa. Secara tradisional, intervensi untuk pemuda telah
berfokus pada inisiasi merokok mencegah, dan intervensi
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
untuk orang dewasa telah berfokus pada berhenti merokok. Selain itu, orang dewasa muda
sering tidak mengidentifikasi diri sebagai B perokok, ^ dan dengan demikian tidak mungkin untuk
pesan penghentian tune-in atau percaya bahwa program penghentian berbasis bukti sesuai
dengan mereka (Y. Choi et al.
2011 ; Guillory et al. 2016 ; Staten dan Ridner 2007 ). Akibatnya, orang dewasa
muda belum menjadi sasaran pencegahan, dan telah ada upaya terbatas
menargetkan mereka untuk berhenti. Akhirnya, upaya pengendalian tembakau
sampai saat ini telah berfokus hampir secara eksklusif pada rokok, gagal untuk
mempertimbangkan kompleksitas penggunaan nikotin alternatif atau beberapa
produk tembakau dengan profil bahaya yang berbeda (misalnya, produk dibakar - hookah,
di berbagai macam pola penggunaan selama eksperimen dan selama banyak
cerutu kecil / cerutu kecil, dan non-dibakar produk tembakau tanpa asap dan
e-rokok yang mungkin atau mungkin tidak mengandung nikotin), perbedaan
dalam konteks dan motif untuk digunakan, dan transisi antara tembakau dan
produk-produk nikotin - semua yang mungkin mempengaruhi probabilitas eskalasi
atau penghentian (Cobb et al. 2015 ; Collins et al.
2017 ; Kozlowski dan Warner 2017 ; Villanti et al. 2016 ). dewasa muda adalah
periode perkembangan yang mungkin diskontinuitas hadir atau titik balik dalam
lintasan pribadi termasuk lintasan merokok dan penggunaan nikotin atau
tembakau produk lainnya (lihat Gambar. 1 ). Kami mengusulkan konsep
prevescalation (mencegah eskalasi) sebagai missing link antara pencegahan
pemuda dan penghentian dewasa, sebuah masa perkembangan penting di
mana intervensi dapat menargetkan titik balik dalam lintasan pribadi yang
mengarah ke perilaku merokok bercokol (Niaura 2018 ). Prevescalation
meniadakan gagasan bahwa pencegahan telah gagal jika tembakau atau
eksperimen nikotin terjadi selama masa remaja dan berfokus bukan pada
pemahaman dan mengganggu transisi antara eksperimen dengan produk
tembakau dan mendirikan merokok yang sebagian besar terjadi selama usia
dewasa muda. Prevescalation mengusulkan bahwa kita berpikir secara berbeda
tentang periode perkembangan yang unik ini dan menyusun pertanyaan
penelitian yang lebih tepat dan intervensi berbasis bukti juga baru yang dapat
memperoleh traksi di
Gambar. 1 Merokok lintasan dari remaja
sampai dewasa. Diadaptasi dari Chassin
et al. ( 2000 ), Brook et al. ( 2008 ), Dan
Costello et al. ( 2008 )
379
subpopulasi yang berada di jalur meningkatnya merokok mereka. Konsep ini
berfokus pada pemahaman dan mengganggu transisi antara eksperimen dengan
produk tembakau dan mendirikan perilaku merokok yang sebagian besar terjadi
selama usia dewasa muda. Di satu sisi, seperti ditunjukkan pada Gambar. 2 , Upaya
pencegahan biasanya menargetkan titik waktu tunggal untuk mencegah
penggunaan atau eksperimen saja, sedangkan perawatan penghentian
menargetkan orang dewasa yang telah mempertahankan merokok setiap hari
selama bertahun-tahun dan memiliki kesulitan besar berhenti. upaya
Prevescalation, di sisi lain, menawarkan cara baru untuk berpikir tentang intervensi
variasi perkembangan di sepanjang jalur untuk seumur hidup kemungkinan
merokok yang prematur akan membunuh sekitar satu setiap dua perokok yang
gagal untuk menghentikan (US Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan 2014
).
Prinsip untuk Prevescalation Intervensi
Merancang intervensi prevescalation memerlukan pemahaman yang jelas
tentang populasi sasaran; sebuah pemahaman dari jalur lingkungan,
biologi, psikososial, dan perilaku yang mengarah ke eskalasi; identifikasi
potensi poin maksimal atau faktor-faktor yang untuk campur tangan;
strategi untuk menyampaikan dan skala intervensi untuk basis populasi
yang luas; dan rencana evaluasi yang menangkap perubahan dalam
membujur sebuah, berlangsung pola perilaku. intervensi Prevescalation
mungkin mengandung unsur-unsur dari kedua intervensi pencegahan, di
mana pendekatan populationbased universal digunakan (yaitu, intervensi
yang menargetkan semua pemuda di sekolah atau media massa
pendekatan), serta lebih strategi yang ditargetkan dari intervensi
penghentian, seperti yang membantu perokok mengatasi beberapa
manfaat nikotin (misalnya, manajemen suasana hati). Untuk
380
Gambar. 2 Target untuk intervensi di lintasan penggunaan tembakau
Misalnya, intervensi pencegahan tembakau tradisional telah berfokus pada
membatasi akses pemuda untuk produk tembakau dan paparan pemasaran,
meningkatkan harga produk tembakau, dan denormalizing merokok melalui
pembatasan lingkungan dan intervensi yang terkait dengan orang tua dan teman
sebaya (US Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan 2014 ). intervensi
Prevescalation juga dapat memanfaatkan strategi-strategi sukses untuk orang
dewasa muda. strategi yang lebih baru-baru ini difokuskan pada orang dewasa
muda, berusaha untuk menaikkan usia minimum penjualan tembakau ke 21 (Kwan
et al. 2015 ). Sebuah intervensi prevescalation tembakau mungkin berulang atau
adaptif untuk bertemu mengubah pengaruh sosial pada penggunaan tembakau dari
remaja sampai dewasa muda. Ini mungkin mendekati beberapa masalah perilaku
(misalnya, diet, penggunaan alkohol) untuk mengurangi penggunaan tembakau,
seperti telah berhasil dalam penghentian intervensi merokok dewasa muda (An et
al. 2013 ). Salah satu fitur yang lebih mendefinisikan intervensi prevescalation,
meskipun, adalah kebutuhan untuk mengembangkan pendekatan yang memiliki
efek tahan lama, mengingat bahwa periode risiko untuk eskalasi meluas selama
beberapa tahun.
Populasi target
Prevescalation intervensi menargetkan berbagai individu, termasuk mereka yang
mungkin dianggap B rentan ^ penggunaan rokok, mereka yang telah mencoba atau
B bereksperimen, ^ dan mereka yang telah bergerak di luar uji coba awal, tapi
merokok jarang atau pada tingkat yang sangat rendah. Sekitar 35% dari total
populasi orang dewasa muda mungkin jatuh ke dalam kisaran ini bila kita
menganggap berbagai tembakau dan nikotin produk (Kasza et al. 2017 ; Richardson
et al. 2014 ). FDA ' s The Real Cost kampanye, kampanye media nasional berusaha
membujuk pemuda untuk menilai kembali biaya penggunaan tembakau, juga
menargetkan keduanya rentan tidak pernah pengguna dan peneliti (Duke et al. 2015
). Namun, The Real Cost Kampanye diarahkan remaja berusia 12 - 17 di Amerika
Serikat, dan tidak dewasa muda. Dengan demikian, meskipun beberapa dari
konsep-konsep dan strategi mungkin bisa diterjemahkan ke dalam pesan untuk
orang dewasa muda, eksekusi, saluran, dan pesan alternatif mungkin perlu lebih
baik disesuaikan dengan dewasa muda.
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
Prediktor Eskalasi dan leverage Poin Potensi
Berbagai prediktor merokok perkembangan memberikan kesempatan untuk
berinovasi dan intervensi memikirkan kembali untuk orang dewasa muda dan
bagaimana prediksi ini dapat memberikan target intervensi. Sejumlah studi telah
meneliti faktor-faktor psikososial individu yang terkait dengan perkembangan
merokok, atau eskalasi. Studi ini mengidentifikasi prediktor kunci dari merokok
perkembangan pada masa dewasa muda: (a) pengalaman awal gejala
ketergantungan, bahkan pada tingkat yang sangat rendah dari merokok (misalnya,
kurang dari 25 seumur hidup rokok) (Dierker dan Mermelstein 2010 ); (B)
penggunaan bersamaan dari zat lain, terutama ganja; (C) identitas merokok
(Hertel dan Mermelstein 2012 ); tanggapan (d) berminat untuk merokok
di-saat-(Hedeker et al. 2009 ; Weinstein et al. 2008 ; Weinstein dan Mermelstein 2013a
. b ); (E) harapan tentang manfaat suasana merokok (Colvin dan Mermelstein 2010 ;
Heinz et al. 2010 ; Wahl et al. 2005 ); dan (f) pengaruh sosial (Choi et al. 2003 . 1997 ).
Studi menunjukkan bahwa orang dewasa muda menggunakan merokok untuk
meringankan anhedonia (yaitu, berkurang kesenangan), stres, dan kebosanan
(Colvin dan Mermelstein 2010 ; Heinz et al. 2010 ; Wahl et al. 2005 ). Merokok segera
meningkatkan berdampak positif dan meningkatkan suasana hati yang negatif
(Hedeker et al. 2009 ) Dan remaja yang mengatur suasana hati dengan
pengalaman merokok meningkat pesat dalam perilaku merokok (Weinstein dan
Mermelstein 2013a . b ). Produk itu sendiri juga dapat mempengaruhi merokok
kemajuan. Studi mendokumentasikan dampak yang berbeda dari rokok mentol
(rokok vs non-mentol) pada hasil merokok berikutnya di kalangan orang dewasa
muda dan muda menyoroti peran rokok mentol dalam memfasilitasi peningkatan
merokok dan perkembangan merokok secara teratur di masa muda dan dewasa
muda (Delnevo et al. 2016 ; Nonnemaker et al. 2013 ).
Strategi untuk Menyampaikan dan Scaling Intervensi
prediktor ini memberikan target yang cukup untuk intervensi. Beberapa strategi
kunci untuk intervensi prevescalation mungkin termasuk penurunan pemicu
psikologis untuk merokok dan eskalasi (misalnya, mengurangi mood negatif,
termasuk kebosanan dan anhedonia); mengubah selfperceptions atau memperkuat
selfperceptions yang tidak kompatibel dengan merokok; memfasilitasi putusan,
pengendalian diri pada saat itu; dan mengubah umpan balik sosial dan
norma-norma untuk mencegah segala bentuk tembakau atau penggunaan produk
nikotin. Under-dieksplorasi, tetapi strategi berpotensi berguna adalah intervensi
afirmasi diri. intervensi diri penegasan mendorong individu untuk merefleksikan
nilai-nilai yang secara pribadi relevan untuk mereka, dan nilai-nilai inti menegaskan
kembali bahwa akan membantu untuk buffer individu dari stres yang dapat
mengakibatkan perilaku tidak sehat (Cohen dan Sherman 2014 ). intervensi
Selfaffirmation juga mungkin memiliki efek mengejutkan longlag (Miller et al. 2017 ).
Kebanyakan individu dan dewasa muda tidak berencana atau ingin menjadi B perokok ^ atau B pengguna
tembakau, ^ namun proporsi akhir yang cukup besar
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
up mencoba dan menggunakan tembakau atau nikotin produk untuk berbagai derajat.
Peneliti atau intermiten, pengguna tingkat rendah sering tidak menganggap diri mereka
perokok, dan tentu saja tidak membayangkan penggunaan berkelanjutan. Dengan
intervensi prevescalation, tujuannya adalah untuk mengganggu atau menghentikan atau
membalikkan rantai peristiwa yang dari waktu ke waktu terungkap untuk seseorang
memimpin sampai jalan untuk penggunaan terus-menerus. Mengembangkan intervensi
yang membantu mengurangi kurangnya perhatian pada perilaku yang berpotensi
bermasalah atau yang membantu untuk meningkatkan pemantauan diri atau
pemantauan sosial perilaku penggunaan tembakau dapat bantuan lebih lanjut untuk
mengganggu meningkat lintasan. Intervensi Prevescalation dapat membantu untuk
mengingatkan individu dari aspek identitas mereka yang konsisten dengan aspiratif citra
diri mereka (misalnya, sehat, penampilan sadar, ambisius). reinforcers eksternal, baik
melalui sering, personalizedmessages (misalnya, pesan teks, sosial pesan media) atau
melalui siklus umpan balik sosial, dapat digunakan untuk mengingatkan orang-orang
dari tujuan dan nilai-nilai mereka sendiri, dan memfasilitasi pengendalian diri. perangkat
komitmen, yang meliputi hukuman atau imbalan untuk mencapai satu formal atau
sendiri-dikenakan ' s tujuan (Bryan et al. 2010 ), Dapat niat bantuan propel lanjut untuk
menolak penggunaan tembakau menjadi perilaku yang lebih terkontrol. perangkat
Komitmen dapat mencakup singkat penegasan diri intervensi yang menyediakan
individu dengan kesempatan untuk berpikir tentang nilai-nilai yang secara pribadi
relevan untuk mereka, dengan gagasan bahwa proses reflektif ini akan buffer mereka
dari stres yang mungkin menyebabkan perilaku tidak sehat (Cohen dan Sherman 2014 ).
strategi potensial lainnya termasuk menjelajahi mikro-insentif, yang bisa mengambil
berbagai bentuk (misalnya, sosial, penghargaan pribadi, token kecil, atau B kredit ^),
karena tidak menggunakan tembakau atau untuk tidak terlibat dalam masalah perilaku
terkait. Micro-insentif dapat disampaikan melalui platform media sosial, SMS, atau
aplikasi telepon, semua yang umum digunakan di kalangan orang dewasa muda.
intervensi Prevescalation juga perlu disampaikan melalui saluran yang
memiliki jangkauan luas. Mereka harus responsif terhadap pengaruh kontekstual
pada penggunaan tembakau, termasuk pemicu sosial dan suasana hati.
Kemajuan teknologi yang memungkinkan untuk intervensi di-saat-dipicu oleh
lokasi atau pemantauan suasana hati mungkin digunakan dalam mencegah
penggunaan tembakau episode dan memperkuat perilaku positif. Mudah
kesehatan keliling scalable dan teknologi media sosial dapat sangat baik cocok
untuk pengiriman intervensi prevescalation untuk orang dewasa muda.
Sebagaimana diuraikan dalam Kemampuan-OpportunityMotivation-Perilaku
(COM-B) Model (Michie et al. 2011 ), Ada proses yang mempengaruhi timbal
balik bahwa perubahan perilaku drive: Pendidikan, Persuasi, incentivization,
Pemaksaan, Pelatihan, Restriction, restrukturisasi Lingkungan, Modeling, dan
Pemberdayaan. Model ini menyarankan pencocokan komponen perubahan
(yaitu, persuasi dan pemodelan) untuk konteks di mana mereka dapat
disampaikan (misalnya, sosial media platform). COM-Bmodel kompatibel
dengan model desain perangkat lunak yang menekankan proses pengaruh
sosial (Fogg 2009 ), Dan sistem perubahan perilaku dukungan (BCSS)
381
(Oinas-Kukkonen dan Harjumaa 2009 ). Sebuah intervensi prevescalation yang
mengakui pengaruh sosial yang kuat pada penggunaan tembakau, oleh karena itu,
dapat dilakukan melalui media sosial dan menggabungkan prinsip-prinsip desain
berikut: (1) pembelajaran sosial dan fasilitasi, (2) kompetisi (self-regulation melalui
perbandingan kinerja mereka dengan teman sebaya dan penyesuaian perilaku), (3)
kerjasama (motivasi untuk mengadopsi perilaku sasaran dengan memanfaatkan
keinginan untuk menjadi seperti rekan-rekan mereka), dan (4) pengakuan (motivasi
untuk perubahan perilaku untuk menerima pengakuan pribadi dan publik untuk
upaya dan prestasi mereka ) (Oduor et al. 2014 ).
Mengevaluasi Prevescalation Intervensi
Sebuah titik kunci untuk evaluasi adalah kebutuhan untuk melampaui langkah-langkah
pointprevalence dan mempertimbangkan rantai lagi perilaku atau lintasan. Evaluasi
upaya prevescalation membutuhkan penilaian yang lebih rinci dari setiap tembakau
atau penggunaan produk nikotin dan perkembangan merokok, dan tidak bisa hanya
mengandalkan hasil dikotomis (ya, tidak) biasanya digunakan untuk menguji dampak
dari upaya pencegahan dan penghentian. Progresi dapat didefinisikan, misalnya,
dengan perubahan pola penggunaan (yaitu., Frekuensi dan jumlah yang digunakan,
variabilitas digunakan) dinilai pada beberapa titik waktu. Hal ini juga dapat ditandai
dengan perubahan di negara-negara digunakan (misalnya, tidak pernah menggunakan,
pernah digunakan, penggunaan saat ini, mantan penggunaan) yang diukur melalui
Inventarisasi Lifetime of Merokok alat Lintasan (Colby et al. 2012 ) Atau melalui
frekuensi dan kuantitas berbagai jenis produk yang digunakan (misalnya, produk yang
mudah terbakar, produk non-mudah terbakar, beberapa produk, nikotin yang
mengandung produk). Langkah-langkah ini mungkin memerlukan penilaian pola yang
kompleks poli digunakan, beberapa tembakau / nikotin negara digunakan dengan
variasi waktu tinggal, dan bagaimana memahami transisi digunakan produk yang stabil
setelah beberapa tahun (Cobb et al. 2015 ). Karena konsep prevescalation eksplisit
mengidentifikasi beberapa perubahan individu ' s pola merokok sebagai target, hasil
utama dari intervensi prevescalation adalah dalam subyek perubahan. Kerangka kerja
ini cocok dengan pola penggunaan kontemporer pada orang dewasa muda yang
berkisar dari harian, penggunaan berat untuk non-harian, penggunaan cahaya. Hal ini
juga memungkinkan upaya prevescalation untuk terlibat lebih luas pengguna muda - bukan
hanya tidak pernah pengguna atau pengguna 30 hari terakhir, atau lebih mapan hampir
setiap hari, setiap hari, atau lebih dari pengguna setiap hari - dalam intervensi
(Kozlowski dan Giovino 2014 ; Saddleson et al. 2016 ; Villanti et al. 2016 ; Warner 2015 ).
Sebuah tantangan penilaian yang penting adalah kebutuhan untuk mengandalkan
selfreports, mengingat bahwa tidak ada ukuran objektif yang dapat menangkap pola
dari penggunaan beberapa konsumsi tembakau dan produk-produk nikotin yang
mengandung yang sering sporadis dan sangat bervariasi. Memiliki pendekatan sensitif
dan dapat diandalkan yang mendorong akurat pelaporan diri tentang penggunaan
tembakau sangat penting untuk intervensi tepat mengevaluasi. perangkat Assessment
Sesaat ekologi dapat diprogram untuk lebih tepat dan efisien pola penggunaan capture
poli-produk di
382
dekat real time serta secara bersamaan mengevaluasi faktor-faktor sosial dan
kontekstual mengemudi penggunaan (Kirchner et al. 2013 ; Setodji et al. 2013 ; Thrul
et al. 2014 ).
Para peneliti juga mungkin perlu mempertimbangkan lebih luas pendekatan
untuk desain uji coba tradisional acak terkontrol, dan mungkin ingin
mempertimbangkan alternatif pendekatan seperti percobaan faktorial ke layar
yang lebih baik dan mengidentifikasi menjanjikan perawatan komponen
(misalnya, multiphase strategi optimasi (PALING)), serta desain yang
menggabungkan lebih individual berurutan beberapa tugas uji coba secara acak
(SMART) desain (Collins et al. 2007 . 2009 ). Sebuah strategi pengembangan
pengobatan MOSTbased, di mana satu set komponen intervensi secara teoritis
atau empiris didukung pertama kali diputar, dalam desain faktorial, adalah
sebuah pendekatan terutama efisien untuk mengidentifikasi komponen
intervensi tertentu yang efektif dalam mencegah eskalasi. Pendekatan ini juga
memungkinkan untuk tes efek utama dan interaktif antara beberapa komponen
intervensi, yang kemungkinan akan menyebabkan multi-komponen yang lebih
berprinsip dan efektif, intervensi terpadu untuk prevescalation.
Kesimpulan
Sebagai remaja menyeberangi ambang untuk dewasa muda, mereka
menemukan lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam atau
mempercepat perilaku yang sebelumnya berkecil atau dilarang. dewasa
muda, oleh karena itu, lebih cenderung untuk memulai merokok dan, yang
lebih penting, untuk mempercepat penggunaan mereka jika mereka mencoba
dan bereksperimen sebagai seorang remaja. masa transisi ini telah
mengejutkan diabaikan sebagai kesempatan untuk mencegah perkembangan
merokok dan perilaku berisiko mungkin lainnya. Prevescalation memberikan
fokus konseptual dan praktis baru untuk penelitian dan target untuk intervensi
pada orang dewasa muda dengan janji hasil besar mencegah efek kesehatan
yang merugikan yang disebabkan oleh sangat oleh merokok (US Departemen
Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan 2014 ).
pendanaan ACV didukung sebagian oleh Kebenaran Initiative, sebuah penghargaan
(R03CA187756) dari National Cancer Institute, dan Pusat dari Biomedical Research
Excellence P20GM103644 penghargaan dari National Institute on General Ilmu
Kedokteran. konten adalah semata-mata tanggung jawab penulis dan tidak selalu
mewakili pandangan resmi dari National Institutes of Health.
Kepatuhan dengan Standar Etika
Konflik kepentingan Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki konflik kepentingan.
Persetujuan etis Untuk jenis studi, persetujuan formal tidak diperlukan.
Penjelasan dan persetujuan Untuk jenis studi, persetujuan formal tidak diperlukan.
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
Referensi
An, LC, Demers, MR, Kirch, MA, Considine-Dunn, S., Nair, V.,
Dasgupta, K., ... Ahluwalia, J. (2013). Sebuah uji coba secara acak dari intervensi
avatar-host beberapa perubahan perilaku bagi perokok dewasa muda. Journal of
National Cancer Institute. monograf,
2013, 209 - 215. doi: https://doi.org/10.1093/jncimonographs/lgt021 .
Arnett, JJ (2000). Muncul dewasa. Sebuah teori pembangunan dari
akhir remaja melalui dua puluhan. The American Psychologist, 55,
469 - 480.
Arnett, JJ (2001). Konsepsi transisi ke masa dewasa:
Perspektif dari remaja melalui paruh baya. Journal of Adult Pembangunan, 8, 133
- 143.
Biener, L., & Albers, AB (2004). dewasa muda: target baru Rentan
pemasaran tembakau. American Journal of Public Health, 94, 326 -
330.
Bonnie, RJ, Stroud, C., Breiner, H., & Dewan Riset Nasional (AS)
Dewan pada Anak, Remaja dan Keluarga. (2014). Investasi dalam kesehatan dan
kesejahteraan dari orang dewasa muda. Washington, DC: The National Academies Press.
Brook, DW, Brook, JS, Zhang, C., Whiteman, M., Cohen, P., & Finch,
SJ (2008). lintasan perkembangan merokok dari remaja ke awal tiga puluhan:
Kepribadian dan faktor risiko perilaku. Nikotin & Tobacco Research, 10, 1283 - 1291.
https: // doi. org / 10,1080 / 14622200802238993 .
Bryan, G., Karlan, D., & Nelson, S. (2010). perangkat komitmen. Tahunan
Tinjau Ekonomi, 2, 671 - 698.
Chassin, L., Presson, CC, Pitts, SC, & Sherman, SJ (2000). Itu
sejarah alam rokok merokok dari remaja ke dewasa dalam sampel masyarakat
Midwestern: Beberapa lintasan dan berkorelasi psikososial mereka. Psikologi
Kesehatan, 19, 223 - 231.
Choi, WS, Pierce, JP, Gilpin, EA, Farkas, AJ, & Berry, CC
(1997). Yang peneliti remaja kemajuan merokok didirikan di Amerika Serikat. American
Journal of Preventive Medicine, 13, 385 - 391.
Choi, WS, Harris, KJ, Okuyemi, K., & Ahluwalia, JS (2003).
Prediktor inisiasi merokok di kalangan siswa SMA perguruan tinggi yang terikat. Annals
of Behavioral Medicine, 26, 69 - 74.
Choi, Y., Choi, SM, & Rifon, N. (2011). B Saya merokok tapi aku tidak am
perokok ^: perokok Phantom dan perbedaan antara selfidentity dan perilaku. Journal
of American College Health, 59,
117 - 125. https://doi.org/10.1080/07448481.2010.483704 .
Cobb, CO, Villanti, AC, Graham, AL, Pearson, JL, Glasser, AM,
Rath, JM, ... Niaura, R. (2015). Markov model untuk memperkirakan dampak kesehatan
penduduk produk tembakau yang muncul: Sebuah bukti-ofconcept studi. Tembakau
Regulatory Science, 1, 129 - 141.
Cohen, GL, & Sherman, DK (2014). Psikologi perubahan: Self
penegasan dan intervensi psikologis sosial. Ulasan tahunan Psikologi, 65, 333 - 371.
https://doi.org/10.1146/annurev-psych010213-115137 .
Colby, SM, Clark, MA, Rogers, ML, Ramsey, S., Graham, AL,
Boergers, J., ... Abrams, DB (2012). Pengembangan dan keandalan wawancara
seumur hidup pada lintasan merokok. Nikotin & Tobacco Research, 14, 290 - 298.
doi: https://doi.org/10.1093/ntr/ ntr212 .
Collins, LM, Murphy, SA, & strecher, V. (2007). multiphase yang
strategi optimasi (PALING) dan berurutan beberapa tugas uji coba secara
acak (SMART): Metode baru untuk intervensi eHealth lebih kuat. American
Journal of Preventive Medicine,
32, S112 - S118. https://doi.org/10.1016/j.amepre.2007.01.022 .
Collins, LM, Chakraborty, B., Murphy, SA, & strecher, V. (2009).
Perbandingan bertahap pendekatan eksperimental dan percobaan klinis secara acak
tunggal untuk mengembangkan intervensi perilaku multikomponen. Clinical Trials, 6, 5
- 15. https://doi.org/10.1177/ 1740774508100973 .
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
Collins, LK, Villanti, AC, Pearson, JL, Glasser, AM, Johnson, A.
L., Niaura, RS, & Abrams, DB (2017). Frekuensi pemuda ecigarette, tembakau, dan
poli-digunakan di Amerika Serikat, 2015:. Update untuk Villanti et al, B Frekuensi pemuda
E-rokok dan penggunaan tembakau pola di Amerika Serikat: presisi pengukuran sangat
penting untuk menginformasikan kesehatan masyarakat ^. Nikotin & Tobacco Research,
19, 1253 -
1254. https://doi.org/10.1093/ntr/ntx073 .
Colvin, PJ, & Mermelstein, RJ (2010). remaja ' merokok out
datang harapan dan tanggapan emosional akut setelah merokok. Nikotin &
Tobacco Research, 12, 1203 - 1210. https: // doi.org/10.1093/ntr/ntq169 .
Costello, DM, Dierker, LC, Jones, BL, & Rose, JS (2008).
Lintasan merokok dari remaja hingga dewasa awal dan faktor risiko
psikososial mereka. Psikologi Kesehatan, 27, 811 - 818.
https://doi.org/10.1037/0278-6133.27.6.811 .
Delnevo, CD, Villanti, AC, Wackowski, OA, Gundersen, DA, &
Giovenco, DP (2016). Pengaruh mentol, e-rokok dan produk tembakau lainnya pada
dewasa muda ' Perubahan dilaporkan sendiri pada tahun merokok masa lalu. Pengendalian
Tembakau, 25, 571 - 574. https://doi.org/
10,1136 / tobaccocontrol-2.015-052.325 .
Dierker, L., & Mermelstein, R. (2010). Awal muncul nikotin
Gejala ketergantungan: Sebuah sinyal dari kecenderungan perilaku merokok kronis
pada remaja. Journal of Pediatrics, 156, 818 - 822.
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2009.11.044 .
Boneka, R., Peto, R., Boreham, J., & Sutherland, I. (2004). kematian di
kaitannya dengan merokok: 50 tahun ' pengamatan pada dokter laki-laki Inggris.
British Medical Journal, 328, 1519. https://doi.org/10.1136/bmj.
38142.554479.AE .
Boneka, R., Peto, R., Boreham, J., & Sutherland, I. (2005). kematian dari
kanker dalam kaitannya dengan merokok: 50 tahun pengamatan pada dokter Inggris. British
Journal of Cancer, 92, 426 - 429. https://doi.org/10. 1038 / sj.bjc.6602359 .
Duke, JC, Alexander, TN, Zhao, X., Delahanty, JC, Allen, JA,
MacMonegle, AJ, & Farrelly, MC (2015). Pemuda ' s kesadaran dan reaksi terhadap
biaya riil Tembakau Kampanye Pendidikan Umum Nasional. PLoS One, 10, e0144827.
https://doi.org/10.1371/ journal.pone.0144827 .
Fix, BV, O'Connor, RJ, Vogl, L., Smith, D., Bansal-Travers, M.,
Conway, KP, et al. (2014). Pola dan berkorelasi penggunaan polytobacco di Amerika
Serikat lebih dari satu dekade: NSDUH 2002 - 2011.
Addictive Behaviors, 39, 768 - 781. https://doi.org/10.1016/j.
addbeh.2013.12.015 .
Fogg, B. (2009). Sebuah model perilaku untuk desain persuasif. kertas present-
ed di prosiding konferensi internasional ke-4 pada teknologi persuasif,
Claremont, CA.
Foldes, SS, An, LC, Rode, P., Schillo, BA, Davern, M., Alesci, N.
L., ... Manley, MW (2010). Prevalensi penggunaan tembakau yang belum diakui
kalangan orang dewasa muda. American Journal of Perilaku Kesehatan, 34, 309 - 321.
doi: https://doi.org/10.5555/ajhb.2010.34.3. 309 .
Guillory, J., Lisha, N., Lee, YO, & Ling, PM (2016). Hantu
merokok di kalangan pelanggan bar dewasa muda. Pengendalian Tembakau, 26,
153 - 157. https://doi.org/10.1136/tobaccocontrol-2015-052821 .
Rambut, E., Bennett, M., Williams, V., Johnson, A., Rath, J., Cantrell, J.,
et al. (2017). Perkembangan pola didirikan merokok di kalangan orang
dewasa muda. Obat & Ketergantungan Alkohol, 177,
77 - 83. https://doi.org/10.1016/j.drugalcdep.2017.03.040 .
Hammond, D. (2005). Perilaku merokok di kalangan orang dewasa muda: Beyond
pencegahan muda. Pengendalian Tembakau, 14, 181 - 185. https://doi.org/10. 1136 /
tc.2004.009621 .
Hedeker, D., Mermelstein, RJ, Berbaum, ML, & Campbell, RT
(2009). Pemodelan variasi suasana hati yang berhubungan dengan merokok:
aplikasi Sebuah model campuran efek heterogen untuk analisis penilaian sesaat
ekologi data (EMA). Kecanduan, 104,
297 - 307. https://doi.org/10.1111/j.1360-0443.2008.02435.x .
383
Heinz, AJ, Kassel, JD, Berbaum, M., & Mermelstein, R. (2010).
remaja ' harapan untuk merokok untuk mengatur mempengaruhi memprediksi perilaku
merokok dan ketergantungan nikotin dari waktu ke waktu. Obat & Ketergantungan Alkohol,
111, 128 - 135. https://doi.org/10.1016/j. drugalcdep.2010.04.001 .
Hertel, AW, & Mermelstein, RJ (2012). identitas perokok dan merokok
eskalasi di kalangan remaja. Psikologi Kesehatan, 31, 467 - 475.
https://doi.org/10.1037/a0028923 .
Jha, P., Ramasundarahettige, C., Landsman, V., Rostron, B., Thun, M.,
Anderson, RN, ... Peto, R. (2013). Bahaya abad ke-21 dari merokok dan
manfaat dari penghentian di Amerika Serikat. Baru
England Journal of Medicine, 368, 341 - 350. doi: https://doi.org/
10,1056 / NEJMsa1211128 .
Johnson, AL, Villanti, AC, Williams, V., Rath, JM, Vallone, DM,
Abrams, DB, ... Mermelstein, RJ (2018). Merokok kelas lintasan dan dampak
identitas merokok sosial di dua kohort orang dewasa muda AS. Muncul Adulthood. Dalam
pers. Johnston, LD, O ' Malley, PM, Bachman, JG, Schulenberg, JE, &
Miech, RA (2014). Pemantauan Hasil Masa Depan Survei Nasional Penggunaan
Obat, 1975 - 2013. Volume II: Mahasiswa dan Dewasa Abad 19 - 55. Ann Arbor:
Lembaga Penelitian Sosial, The University of Michigan.
Kasza, KA, Ambrose, BK, Conway, KP, Borek, N., Taylor, K.,
Goniewicz, ML, et al. (2017). Penggunaan tembakau-produk oleh orang dewasa dan
pemuda di Amerika Serikat pada 2013 dan 2014. New England Journal of Medicine,
376, 342 - 353. https://doi.org/10.1056/ NEJMsa1607538 .
Kirchner, TR, Cantrell, J., Anesetti-Rothermel, A., Ganz, O., Vallone,
DM, & Abrams, DB (2013). paparan geospasial ke titik-ofsale tembakau:
Real-time keinginan dan hasil-merokok penghentian.
American Journal of Preventive Medicine, 45, 379 - 385. https: // doi. org / 10,1016 /
j.amepre.2013.05.016 .
Kozlowski, LT, & Giovino, GA (2014). Pelunakan ciga- bulanan
penggunaan rette muda dan kebutuhan untuk langkah-langkah mengeras dalam pengawasan.
Preventive Medicine Laporan, 1, 53 - 55. https://doi.org/10.1016/j.
pmedr.2014.10.003 .
Kozlowski, LT, & Warner, KE (2017). Remaja dan e-rokok:
Obyek perhatian mungkin terlihat lebih besar daripada mereka. Obat & Ketergantungan
Alkohol, 174, 209 - 214. https://doi.org/10.1016/j.drugalcdep.
2017.01.001 .
Kwan, LY, Stratton, K., & Bonnie, RJ (2015). implica- kesehatan masyarakat
tions dari menaikkan usia minimum akses hukum untuk produk tembakau. Washington,
DC: The National Academies Press. Michie, S., van Stralen, MM, & Barat, R. (2011).
Perubahan perilaku
roda: Sebuah metode baru untuk mengkarakterisasi dan merancang intervensi
perubahan perilaku. Implementasi Ilmu, 6, 42. https://doi.org/
10,1186 / 1748-5908-6-42 .
Mickle, T., & Valentino-DeVries, J. (2016). Newport ' s B ruang duduk kesenangan ^
tujuan untuk menyalakan rokok penjualan. Diterima dari https://www.wsj.com/ artikel /
newports-kesenangan-lounge-tujuan-to-Ignite-rokok-sales1473801325 .
Miller, DT, Dannals, JE, & Zlatev, JJ (2017). perilaku
proses dalam panjang lag studi intervensi. Perspektif Psychological Science,
12, 454 - 467. https://doi.org/10.1177/ 1745691616681645 .
Niaura, R. (2018). Berkomunikasi perbedaan dalam risiko produk tembakau:
Waktu adalah esensi. Addictive Behaviors, 76, 388 - 389. https: //
doi.org/10.1016/j.addbeh.2017.01.028 .
Nonnemaker, J., Hersey, J., Homsi, G., Busey, A., Allen, J., & Vallone, D.
(2013). Inisiasi dengan rokok mentol dan serapan remaja merokok. Kecanduan,
108, 171 - 178. https://doi.org/10.1111/j.1360-
0443.2012.04045.x .
Oduor, M., Alahäivälä, T., & Oinas-Kukkonen, H. (2014). persuasif
pola desain perangkat lunak untuk pengaruh sosial. Pribadi dan Ubiquitous
Computing, 18, 1689 - 1704.
384
Oinas-Kukkonen, H., & Harjumaa, M. (2009). sistem persuasif de-
menandatangani: Isu-isu kunci, model proses, dan fitur sistem.
Komunikasi dari Asosiasi untuk Sistem Informasi, 24, 28.
Pierce, JP, Putih, MM, & Messer, K. (2009). Mengubah usia tertentu
pola konsumsi rokok di Amerika Serikat, 1992 - 2002: Asosiasi dengan rumah bebas asap
rokok dan aktivitas pengendalian tembakau tingkat negara bagian. Nikotin & Tobacco
Research, 11, 171 - 177. https://doi.org/
10,1093 / ntr / ntp014 .
Pirie, K., Peto, R., Reeves, GK, Hijau, J., Beral, V., & Juta Perempuan
Studi, C. (2013). Bahaya abad ke-21 dari merokok dan manfaat berhenti:
Sebuah studi prospektif dari satu juta wanita di Inggris.
Lancet, 381, 133 - 141. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(12) 61.720-6 .
Rath, JM, Villanti, AC, Abrams, DB, & Vallone, DM (2012).
Pola penggunaan tembakau dan penggunaan ganda pada orang dewasa muda AS: The missing
link antara pencegahan pemuda dan penghentian dewasa. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan
Masyarakat, 2012, 679.134. https://doi.org/10. 1155/2012/679134 .
Richardson, A., Williams, V., Rath, J., Villanti, AC, & Vallone, D.
(2014). Generasi berikutnya dari pengguna: Prevalensi dan pola longitudinal penggunaan
tembakau di kalangan orang dewasa muda AS. American Journal of Public Health, 104, 1429 -
1436. https://doi.org/10.2105/AJPH.
2013.301802 .
Saddleson, ML, Kozlowski, LT, Giovino, GA, Homish, GG,
Mahoney, MC, & Goniewicz, ML (2016). Menilai 30 hari kuantitas frekuensi merokok
remaja rokok Amerika Serikat sebagai prediktor dewasa merokok 14 tahun
kemudian. Obat & Alkohol Ketergantungan,
162, 92 - 98. https://doi.org/10.1016/j.drugalcdep.2016.02.043 .
Setodji, CM, Martino, SC, Scharf, DM, & Shadel, WG (2013).
Teman moderat efek media pro-merokok pada mahasiswa ' niat untuk
merokok. Psikologi Addictive Behaviors, 27,
256 - 261. https://doi.org/10.1037/a0028895 .
Staten, RR, & Ridner, SL (2007). mahasiswa ' perspektif tentang
berhenti merokok: B Jika doesn pesan ' t berbicara kepada saya, saya tidak ' t mendengarnya ^. Masalah
di Mental Health, 28, 101 - 115.
Thompson, AB, Mowery, PD, Tebes, JK, & McKee, SA (2017).
tren waktu di merokok onset berdasarkan jenis kelamin dan ras / etnis di kalangan remaja
dan dewasa muda: Temuan dari 2006 - 2013 Survei Nasional penggunaan narkoba dan
kesehatan. Nikotin & Tobacco Research.
https://doi.org/10.1093/ntr/ntx010 .
Thrul, J., Buhler, A., & Ferguson, SG (2014). Situasional dan suasana hati
faktor yang terkait dengan merokok dalam cahaya dewasa muda dan berat
Prev Sci (2019) 20: 377 - 384
perokok. Obat dan Alkohol Review, 33, 420 - 427. https://doi.org/
10,1111 / dar.12164 .
AS Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. (2012). mencegah ke-
penggunaan bacco di kalangan orang dewasa muda dan muda: Sebuah laporan dari dokter
bedah umum. Atlanta: Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit, Pusat Nasional untuk Pencegahan Penyakit Kronis dan Promosi
Kesehatan, Office pada Merokok dan Kesehatan.
AS Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. (2014). Kesehatan
konsekuensi dari merokok - 50 tahun kemajuan. Laporan dari Surgeon General. Atlanta:
Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit, Pusat Nasional untuk Pencegahan Penyakit Kronis dan
Promosi Kesehatan, Office pada merokok dan kesehatan.
Vanyukov, MM, Tarter, RE, Kirillova, GP, Kirisci, L., Reynolds, M.
D., Kreek, MJ, ... Ridenour, TA (2012). kewajiban umum untuk kecanduan dan B
gerbang hipotesis ^: perspektif teoritis, empiris dan evolusi. Obat & Alkohol
Ketergantungan, 123 Suppl
1, S3 - 17. doi: https://doi.org/10.1016/j.drugalcdep.2011.12.018 .
Villanti, AC, Pearson, JL, Glasser, AM, Johnson, AL, Collins, L.
K., Niaura, RS, & Abrams, DB (2016). Frekuensi ecigarette pemuda dan pola
penggunaan tembakau di AS: presisi Pengukuran sangat penting untuk
menginformasikan kesehatan masyarakat. Nikotin & Tobacco Research, 19, 1345 - 1350. https://doi.org/10.
.
Wahl, SK, Turner, LR, Mermelstein, RJ, & Flay, BR (2005).
remaja ' merokok harapan: sifat Psikometri dan prediksi perubahan perilaku. Nikotin
& Tobacco Research, 7,
613 - 623. https://doi.org/10.1080/14622200500185579 .
Warner, KE (2015). The luar biasa penurunan merokok oleh
pemuda Amerika: Bukti lebih lanjut. Preventive Medicine Laporan, 2,
259 - 261. https://doi.org/10.1016/j.pmedr.2015.04.001 .
Weinstein, SM, & Mermelstein, RJ (2013a). asosiasi dinamis
suasana hati yang negatif dan merokok di seluruh perkembangan merokok di masa
remaja. Jurnal Anak Clinical & Psikologi Remaja,
42, 629 - 642. https://doi.org/10.1080/15374416.2013.794698 .
Weinstein, SM, & Mermelstein, RJ (2013b). Pengaruh suasana hati
variabilitas, suasana hati negatif, dan depresi pada remaja merokok. Psikologi
Addictive Behaviors, 27, 1068 - 1078.
https://doi.org/10.1037/a0031488 .
Weinstein, SM, Mermelstein, R., Shiffman, S., & Flay, B. (2008). Suasana hati
variabilitas dan merokok eskalasi di kalangan remaja.
Psikologi Addictive Behaviors, 22, 504 - 513. https://doi.org/
10,1037 / 0893-164X.22.4.504 .