Disusun Oleh:
Kelompok 1
Biologi F semester ganjil
Bagus Rinaldi (1811060195)
Muhammad Faisal Fariz (1811060336)
Sherly Putri Dwi Pratiwi (1811060157)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga penulis berterima kasih kepada Ibu Meita Dwi Solviana, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan UIN Raden Intan Lampung yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi.............................................................................3
B. Pengertian Pendidikan..........................................................................4
C. Pengertian Psikologi Pendidikan..........................................................5
D. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan.....................................6
E. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan...................................................9
F. Objek Psikologi Pendidikan..................................................................9
G. Metode Psikologi Pendidikan...............................................................10
H. Peran Psikologi bagi pendidikan..........................................................11
I. Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Pendidik........................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian psikologi ?
2. Apa pengertian pendidikan ?
3. Apa pengertian psikologi pendidikan ?
4. Bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan ?
5. Bagaimana ruang lingkup psikologi pendidikan ?
6. Apa saja objek psikologi pendidikan ?
7. Apa saja metode psikologi pendidikan ?
8. Bagaimana peran psikologi bagi pendidikan ?
9. Apa saja manfaat psikologi pendidikan bagi pendidik ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi
2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian psikologi pendidikan
4. Untuk mengetahui hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan
5. Untuk mengetahui ruang lingkup psikologi pendidikan
6. Untuk mengetahui apa saja objek psikologi pendidikan
7. Untuk mengetahui apa saja metode psikologi pendidikan
8. Untuk mengetahui bagaimana peran psikologi bagi pendidikan
9. Untuk mengetahui manfaat psikologi pendidikan bagi pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau
ilmu jiwa.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan prilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya. Namun psikologi tidak mempelajari secara
langsung jiwa atau mental karena psikologi bersifat abstrak, tetapi psikologi
membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yang
berupa tingkangkah laku sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Secara umum psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Karena ahli jiwa mempunyai penekanaan yang berbeda maka defenisi yang
dikemukakan juga berbeda-beda. diantara pengertian yang dirumuskan oleh para
ahli itu antara lain sebagai berikut:
3
a. Menurut Dr.singgih Dirgagunarsa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia.
b. Menurut Plato dan Aristoteles, berpendapat psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa serta prosesnya sampai
akhir.
c. Menurut John Broadus Watson, dalam pandangannya mengatakan
bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang
objektif terhadap rangsangan dan jawaban (respons).
d. Menurut Wilhelm Wundt, berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul
dalam diri manusia, seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa
(feeling) dan kehendak.
e. Menurut Woodworth dan Marquis berpendapat psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu sejak dalam
kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam
sekitar.
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat
awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi
latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran. Selanjutnya,
pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses
4
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusiam melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
diantara pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antara lain sebagai
berikut:
5
D. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan
Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, karena antara psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan
bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan
berhasil dengan baik jika tidak dibarengi dengan psikologi. Demikian pula watak
dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologi. Oleh karena begitu eratnya
hubungan antara psikologi dengan ilmu pendidikan, maka lahirlah yang namanya
psikologi pendidikan.
6
dapat dipisahkan, karena tanpa adanya psikologi, maka seorang guru atau
pendidik tidak akan mampu menerapkan prinsip-prinsip belajar di dalam kelas.
7
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa psikologi pendidikan sangat
berkontribusi dalam pengembangan kurikulum.
8
E. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Setiap disiplin ilmu harus mempunyai obyek tersendiri. Di dalam hal ini objek
psikologi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Objek material psikologi pendidikan, yaitu manusia.
b. Objek formal psikologi pendidikan, yaitu gejala kejiwaan yang tampak pada
tingkah laku, gejala pertumnuhan dan gejala perkembangan untuk kepentingan
pendidikan.
Pada umumnya psikologi dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu :
a. Psikologi Metafisika, yang menyelidiki hakekat jiwa seperti yang dilakukan oleh
Plato dann Aristoteles.
c. Psikologi Empiri, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku
manusia dengan menggunakan pengamatan (observasi), percobaan atau
9
eksperimen dan pengumpulan berbagai macam data yag ada hubungannya dengan
gejala-gejala kejiwaan manusia.
2) Metode eksperimen atau percobaan, yaitu pengamatan secara teliti dalam waktu
tertentu guna mempelajari gejala-gejala yang ditimbulkan dengan sengaja, untuk
menetapkan sifat-sifat yang ditimbukan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.
3) Metode angket atau kuesioner, yaitu suatu cara penyelidikan dalam bentuk
bertanya, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Angket dibedakan menjadi dua :
10
a. Angket langsung, ialah mengenai pengalaman sendiri ( pertanyaan tentang
pengalaman orang yang bersangkutan )
b. Angket tidak langsung, yaitu memberikan keterangan / jawaban pertanyaan
tentang orang lain.
4) Metode tes atau pengukuran, yaitu suatu cara penelitian dengan jalan mengadakan
tes atau pengukuran terhadap gejala/perilaku yang diselidiki. Ada dua macam tes
yaitu :
a. Tes terstandard (standardised test), yang sudah teruji berulang-ulang
validitasnya, dan
b. Tes non-standard, yang dibuat sendiri oleh peneliti, sesuai dengan
tujuan/sasaran penelitiannya, yang validitasnya belum teruji.
11
c. Menurut Herber J. Klausmeier & William Goodwin
Tidak hanya psikolog Amerika, tetapi juga Inggris dan Kanada setuju bahwa
perhatian utama psikologi pendidikan harus dengan belajar adalah lingkungan
sekolah, dan dengan teori dan praktek
Berdasarkan pendapat para ahli di atas kita dapat menyimpulkan bahwa
tujuan dipelajari dan dikembangkannya ilmu psikologi pendidikan ini adalah
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan untuk membantu guru dan calon
guru agar benar-benar dapat memahami proses pendidikan yang baik sehingga
mereka dapat membimbing proses belajar murid-muridnya secara lebih efektif
dalam rangka membantu mengembangkan potensi-potensi anak didiknya di
sekolah secara optimal.
Para ahli psikologi pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang
anak yang kembar sekalipun tidak pernah memiliki respons yang sama persis
terhadap situasi belajar- mengajar di sekolah. Keduannya sangat mungkin berbeda
dalam hal pembawaan, kematangan, jasmani, intelegensi, dan keterampilan
12
motoriknya. Anak-anak itu seperti anak- anak yang lainnya, relative berbeda
dalam kepribadian sebagaimana tampak dalam penampilan dan cara berpikir atau
memecahkan masalah mereka masing-masing.
2) perencanaan pendidikan;
3) penyusunan kurikulum;
13
4) penellitian kependidikan;
5) administrasi pendidikan ;
Di kalangan para guru dan orang tua siswa terkadang timbul pertanyaan
apakah perbedaan usia antara siswa satu dengan yang lainnya membuat perbedaan
sunstansial dalam merespon pengajaran. Pertanyaan ini perlu dicari jawabannya
melalui pemahaman tentang t ahapan-tahapan perkembangan siswa dan ciri-ciri
khas yang mengiringi tahapan perkembangan tersebut.
14
b) Cara belajar siswa
15
1. Kurangnya kesadaran guru terhadap masalah-masalah belajar yang
mungkin sedang dihadapi oleh para siswa
2. Kesetiaan terhadap gagasan lama yang sebenarnya sudah diberlakukan
lagi
3. Kurangnya sumber-sumber informasi yang diperlukan
4. Ketidak cermatan observasi terhadap situasi belajar mengajar
Selain hal di atas, hambatan mungkin muncul dari perbedaan harapan antara guru
dengan siswa . beberapa siswa dalam kelas misalnya, mungkin memiliki cita-cita
memenuhi kebutuhan masa depan nya yang sama sekali berbeda dengan rekan-
rekannya atau bahkan menyimpang dari karakteristik sekolah mereka ikuti.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah yang telah kami bahas tersebut adalah
1. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan prilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya.
2. Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku berdasarkan tuntunan,
pengajaran dan pelatihan dengan metode tertentu sebagai implementasi
kecerdasan pemikiran.
3. Psikologi Pendidikan dapat diartikan sebagai studi kejiwaan dari bidang
pendidikan atau studi tentang proses pendidikan.
4. Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya,
karena antara psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan timbal
balik.
5. Ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi studi pembahasan tentang : masalah
pertumbuhan dan perkembangan individu, masalah belajar dan mengajar, masalah
pengukuran dan penilaian dan masalah bimbingan dan penyuluhan.
6. Objek kajian dalam psikologi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu obyek
material yang berupa manusia, dan obyek formal yakni gejala kejiwaan yang
tampak pada tingkah laku, gejala pertumbuhan dan gejala perkembangan untuk
kepentingan pendidikan.
7. Metode Psikologi yang banyak digunakan dalam psikologi pendidikan adalah
metode observasi, metode eksperimen atau percobaan, metode angket atau
koisioner dan metode tes atau pengukuran
8. Psikologi terhadap pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membantu mempersiapkan guru dan calon guru yang profesional dan
berkompetensi dalam bidang tertentu dan mengajar sebagai mana yang
diharapkan.
17
9. Manfaat psikologi pendidikan Bagi Pendidik adalah memahami proses
perkembangan siswa, memahami cara belajar siswa, memahami cara
menghubungkan antara mengajar dengan belajar, dan mengambil keputusan
untuk pengelolaan proses belajar mengajar.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19