Anda di halaman 1dari 6

SOAL UTS

ASPEK HUKUM DALAM PEMBANGUNAN (HSPB802)


Hari/tanggal : Senin/ 29 Maret 2021
Jam : 13.15-14.45 WITA (90 menit)

Syarat: lembar jawaban dikirimkan ke email: henry.wardhana@ulm.ac.id dengan


judul “UTS-AHDP-P2-namamahasiswa” dalam bentuk pdf
1. Perubahan terhadap peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, berdasarkan peraturan apa?
2. HPS singkatan dari apa Dan Siapa yang menentukan HPS serta point apa
saja yang berubah dari HPS?
3. Sebutkan jenis-jenis kontrak pekerjaan konstruksi dan masing-masing
dijelaskan!
4. Jaminan dalam pekerjaan konstruksi terdiri dari apa saja? Jelaskan
masing-masing!
5. Bagaimana bentuk jaminan?
6. Adakah syarat jaminan untuk jasa konstruksi? Sebutkan dan dasarnya apa?
7. Berapa besarnya jaminan harus dibayarkan dan kapan waktunya serta
jaminan diberikan kepada siapa?
8. Apakah jaminan diberikan pada jasa konstruksi dan konsultasi

Fahruzzaini
1810811310008
1. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 dan erubahan peraturan
pemerintah no 16 tahun 2018 tentang barang/jasa pemerintah berdasarkan
peraturan terbaru yang dikeluarkan pemerintah dari yang sebelumnya menjadi
PERPRES No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, peraturan
tersebut sekaligus mencabut peraturan sebelumnya yaitu:
•PERPRES No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
•PERPRES No. 172 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
•PERPRES No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa Pemerintah
•PERPRES No. 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
•PERPRES No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2. HPS adalah singkatan dari Harga Perkiraan Sendiri, perhitungan perkiraan biaya
seluruh volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan sudah termasuk
biaya umum, keuntungan pekerjaan, dan beban pajak, serta digunakan oleh Pokja
ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.
Dan Menurut Perpres No, 16 Tahun 2018 HPS ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).
Poin – poin yang berubah dari HPS:
• HPS disusun dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang
dianggap wajar.
• HPS jasa konsultansi mempunyai 3 (tiga) komponen, yaitu: biaya langsung
personil, biaya langsung non personil, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

3. Jenis-jenis kontrak pekerjaan konstruksi, yaitu:


a. Harga satuan
Kontrak harga satuan yaitu kontrak yang menyepakati volume atau kuantutas
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu masih bersifat perkiraan.
b. Lump sum
Lump sum adalah perjanjian bersifat tetap pada nilai keseluruhan kontrak yang
akan dibayarkan oleh pihak pemberi kerja kepada pihak penerima kerja atau
kontraktor.
c. Gabungan lump sum dan harga satuan
Kontrak ini merupakan penggabungan antara lump slum dengan harga satuan,
dimana poin-poin yang disepakati dalam kontrak dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama antara pemilik proyek dan kontraktor.

Fahruzzaini
1810811310008
d. Persentase
Kontrak persentase adalah kontrak yang menyepakati bahwa pihak pemilik
proyek akan membayar pihak kontraktor sesuai dengan pengeluarannnya atas
proyek yang sudah selesai.
e. Terima jadi
Karakteristik kontrak terima jadi sama seperti kontrak lump slum.
Perbedaannya adalah kontrak ini menerapkan termin pembayarannya hanya 1
kali, pada saat proyek selesai 100%.

4. Jaminan dalam pekerjaan konstruksi, yaitu :


1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)
Merupakan jaminan yang secara khusus dipersyaratkan oleh Panitia
Tender untuk melihat keseriusan dari masing-masing Peserta Tender untuk
mengikuti jalannya proses tender, besarya nilai jaminan sebesar 1% sampai
dengan 5% dari nilai penawaran.
Resiko yang menyebabkan klaim
 Principal mengundurkan diri setelah memasukan penawaran.

 Principal tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan setelah dinyatakan

sebagai pemenang tender oleh obligee.


 Principal tidak bersedia menandatangani kontrak setelah dinyatakan sebagai

pemenang tender oleh obligee.


Besarnya nilai ganti rugi
 Bank Garansi : sebesar nilai jaminan.

 Surety Bond : besarnya ganti rugi sebesar selisih jumlah harga penawaran

pemenang pertama dengan jumlah penawaran pemenang kedua dengan


maksimum sebesar nilai jaminan.
2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Merupakan jaminan atas kesanggupan principal untuk melaksanakan
pekerjaan secara fisik sesuai dengan ketentuan yang diperjanjikan dalam
kontrak. Besarnya nilai jaminan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak,
biasanya sebesar 5% sampai dengan 10% dari nilai kontrak dengan periode
jaminan sesuai dengan jangka waktu kontrak.
Resiko yang menyebabkan klaim

Fahruzzaini
1810811310008
 Principal Wanprestasi (gagal melaksanakan kewajiban-kewajiban yang

seharusnya dilaksanakan sebagaimana diatur dalam kontrak).


 Principal tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan apabila jangka

waktu pelaksanaan pekerjaan telah diperpanjang sesuai dengan


kesepakatan antara principal dan obligee.
Besarnya nilai ganti rugi
 Bank Garansi : sebesar nilai jaminan.

 Surety Bond : kerugian dihitung dengan cara menunjuk pihak ketiga

untuk meneruskan pekerjaan yang belum selesai, besarnya ganti rugi


sebesar selisih antara nilai kontrak principal dengan obligee
dibandingkan dengan nilai kontrak principal pengganti dengan obligee
dengan maksimum sebesar nilai jaminan.
3. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Merupakan jaminan atas kesanggupan principal untuk mengembalikan
uang muka yang telah diterimanya dari obligee sesuai dengan ketentuan yang
diperjanjikan dalam kontrak. Besarnya nilai jaminan sesuai dengan jumlah
uang muka yang diterima dengan periode jaminan sesuai dengan jangka
waktu kontrak.
Resiko yang menyebabkan klaim
 Principal tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak.

 Uang muka tidak / belum dikembalikan sampai dengan batas waktu yang

diperjanjikan.
Besar nilai ganti rugi
 Bank Garansi : sebesar nilai jaminan

 Surety Bond : surety akan mengembalikan uang muka kepada obligee

maksimum sebesar nilai uang muka dengan ketentuan jumlahnya akan


diperhitungkan dengan tingkat prestasi kerja yang telah dilaksanakan oleh
principal (dikurangi dengan jumlah pengembalian uang muka yang telah
diangsur oleh principal).
4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Merupakan jaminan atas kesanggupan principal untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai

Fahruzzaini
1810811310008
dengan ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan ini diterbitkan
sebagai pengganti dari nilai retensi (jumlah uang yang ditahan oleh obligee
pada masa pemeliharaan maksimal sebesar 5% dari nilai kontrak).
Resiko yang menyebabkan klaim
 Principal tidak memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi selama

masa pemeliharaan.
Besar nilai ganti rugi
 Bank Garansi : sebesar nilai jaminan.

 Surety Bond : sebesar biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki

kerusakan-kerusakan tersebut, maksimum sebesar nilai jaminan.


5. Jaminan Pembayaran (Payment Guarantee)
Merupakan jaminan yang biasa digunakan dalam bentuk kontrak Pra
Pendanaan Penuh dari Penyedia Jasa (Contractor's Full Prefinance) dimana
seluruh pekerjaan dibiayai terlebih dahulu oleh penyedia jasa, masa untuk
menjamin penyedia jasa mendapatkan pembayaran atas pekerjaannya maka
pengguna jasa harus memberikan jaminan pembayaran kepada penyedia
jasa.
Jaminan pembayaran bukanlah sebuah instrumen pembayaran, jaminan
ini baru dapat dicairkan apabila secara tegas telah dinyatakan di dalam
kontrak bahwa jaminan pembayaran tersebut boleh dicairkan sebagai alat
pembayaran kepada penyedia jasa.
5. a. Jaminan Pelaksanaan
Bentuk jaminan pelaksanaan ini ditujukan kepada PPK. Besarnya 5% dari nilai
HPS (jika nilai kontrak < 80% dari HPS) atau besarnya 5% dari nilai kontrak
(jika nilai penawaran 80%-100% dari nilai total HPS)
b. Jaminan Penawaran
Bentuk jaminan penawaran ini, peserta menyerahkan surat jaminan dalam
bentuk mata uang penawaran dengan nilai nominal yang tidak kurang dari yang
tercantum dalam LDP (Lembar Data Pemilihan). Jaminan Penawaran dimulai
sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan. Jaminan
Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum.
6. Syarat jaminan jasa konsturksi terdapat pada :
Perpres No.16 Tahun 2018 Pasal 33 :
(1) Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf c
diberlakukan untuk Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa

Fahruzzaini
1810811310008
Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
(2) Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperlukan,
dalam hal:
a. Pengadaan Jasa Lainnya yang aset Penyedia sudah dikuasai oleh Pengguna;
atau
b. Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing.
(3) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh persen) sampai
dengan 100% (seratus persen) dari nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5%
(lima persen) dari nilai kontrak; atau
b. untuk nilai penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) dari
nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai total HPS.

7. Besaran jaminan
Besaran jaminan Pelaksanaan Sebagai berikut:
a) Untuk nilai Penawaran 80%-100% dari nilai total HPS ,Jaminan
pelaksanaan adalah sebesar 5% dari nilai kontrak,misalnya nilai kontrak
Rp. 1 Milyard,maka jaminan yang dibayarkan sebesar Rp.50 juta
b) Untuk nilai Penawaran <80% dari nilai total HPS ,Jaminan pelaksanaan
adalah sebesar 5% dari nilai Total HPS,misalnya nilai Total HPS Rp. 800
juta,maka jaminan yang dibayarkan sebesar Rp.40 juta

Jaminan Pelaksanaan diminta PPK kepada Penyedia Barang/ Pekerjaan


Konstruksi untuk Kontrak bernilai diatas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak sampai serah terima
Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi. Misalnya
tanda tangan kontrak dilakukan tanggal 29 maret 2021,dan serah terima paertama
pekerjaan konstruksi adalah tanggal 14 April 2021,maka uang jaminan
pelaksanaan dapat dibayarkan pada rentang tanggal 29 Maret – 14 April 2021
Besaran Jaminan Penawaran Sebagai Berikut:
a) Besarnya Jaminan Penawaran adalah sebesar nominal antara 1% sampai
dengan 3% dari nilai total HPS
b) Bataswaktu jaminan penawaran yaitu hari kalender sejak batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran
c) Dalam hal Jaminan Penawaran dicairkan, maka disetorkan pada Kas
Negara/Kas Daerah

8. Iya, jaminan diberikan dalam bentuk uang Muka atau DP,dari owner kepada
penyedia jasa konstrusi
Sedangkan jaminan pelaksanaan diberikan oleh penyedia jasa konstruksi ke
PPK,dan jaminan penawaran diberikan owner kepada kas negara/daerah

Fahruzzaini
1810811310008

Anda mungkin juga menyukai