Anda di halaman 1dari 7

CARDIOVASCULAR

DISEASE
“Pangan fungsional pada
kardiovaskular”
Apa itu kardiovaskular?
Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi
jantung dan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke.
Kematian “dini” yang disebabkan oleh penyakit jantung terjadi berkisar sebesar 4% di
negara berpenghasilan tinggi sampai dengan 42% terjadi di negara berpenghasilan
rendah.
Hal ini disebabkan karena arteri koroner yang menyempit atau tersumbat yang
sering disebut dengan penyakit arterosklerosis. Kadar kolesterol yang mengendap di
saluran peredaran darah akan mengganggu sistem peredaran darah normal oleh karena
itu perlu terapi yang baik untuk mencegah terjadinya penumpukan kolesterol (Nofia,
2018)
APA ITU PANGAN FUNGSIONAL?
Pangan fungsional adalah pangan yang karena kandungan komponen aktifnya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang
terkandung di dalamnya. Pangan fungsional harus memenuhi persyaratan sensori, nutrisi dan
fisiologis. Telah dipercayai bahwa pangan fungsional dapat mencegah atau menurunkan penyakit
degeneratif (penurunan fungsi jaringan dan organ) (Suter, 2013)

Peranan dari makanan fungsional bagi tubuh bertumpu kepada komponen gizi dan non gizi
yang terkandung di dalamnya. Komponen-komponen tersebut umumnya berupa komponen aktif yang
keberadaannya dalam makanan bisa terjadi secara alami atau karena proses pengolahan (akibat
reaksi-reaksi kimia tertentu atau aktivitas mikroba)
Salah satu contoh pangan fungsional pada
kardiovaskular

1 Buah tomat
Buah tomat (Lycopersicon esculentum L.) adalah salah satu pangan yang dikonsumsi masyarakat
tanpa atau dengan pengolahan. Buah tomat merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral
namun juga terdapat zat bioaktif seperti likopen (sebagai antioksidan), vitamin A, vitamin C, Vitamin E,
solanin, saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, dan bioflavonoid (termasuk likopen,α dan ß-
karoten) (Hasri, 2017).
Likopen pada tomat atau karotenoid yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan salah satu
antioksidan yang sangat kuat dalam mengendalikan radikal bebas yang efisien yang memiliki manfaat
untuk mencegah penyakit kardiovascular. Likopen memilki kemampuan mengendalikan radikal bebas
100 kali lebih efisien daripada vitamin E (Mu’nisa, 2012)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Selamet, Sugito, and Dasrul (2014) menjelaskan
pemberian ektrak buah tomat memberikan efek dalam mencegah pembentukan plak pada arteri.
MEKANISME KARTENOID DAN LIKOPEN
Kartenoid Likopen

Karotenoid adalah pigmen yang larut Lycopene adalah fitokimia hidrokarbon yang
dalam lemak, termasuk provitamin A karotenoid, kemampuannya untuk mengais radikal peroksillipid,
seperti β-karoten dan β-cryptoxanthin, dan Spesies oksigen reaktif, dan oksida nitrat. Lycopene
karotenoid non-provitamin A, seperti lutein dan memiliki senyawa 40 - karbon atom asiklik yang larut
lycopene dan sebagai zat warna pada tomat dalam lemak yang mengandung 13 ikatan rangkap
apabila mulai matang. yang selaras linier, 11 di antaranya terkonjugasi. Ini
Karotenoid dapat bertindak sebagai terjadi di alam sebagai all- trans-isoform, sering
hipokolesterolemia dari efek penghambatan disebut sebagai all-E-lycopene. Antioksidan ini
pada makrofag 3-hidroksi-3-metil glutaril befungsi sebagai penangkal radikal bebas dari spesies
koenzim A (HMGCoA) reduktase, enzim pembatas oksigen reaktif (ROS)
laju dalam sintesis kolesterol.
MEKANISME VIT.E DAN VIT.C
Vit.E Vit.C

Vitamin E khususnya α-Tokoferol pada Tomat juga memilki kandungan vitamin


tomat memiliki peranan penting sebagai oksidasi C yang berperan sebagai penangkap radikal bebas
lipoprotein densitas rendah (LDL). yang dapat membahayakan sel-sel dalam 100 gram
vitamin E dapat berperan dalam terdapat vitamin C sekitar 40 mg.
pencegahan dan mengurangi risiko infark Vitamin C diketahui memiliki fungsi
miokard dan penurunan risiko penyakit jantung melindungi terhadap oksidasi LDL oleh berbagai jenis
melalui mekanisme sebagai antikoagulan dan tekanan oksidatif dan menghambat oksidasi LDL oleh
mencegah pembentukan gumpalan darah, sel-sel endotel vaskular.
membatasi perkembangan ateroskleroti
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai