Anda di halaman 1dari 9

BAB I

1.1 Pembagian Jobdesk


1. Irma Nur Hamidah : Pembahasan, edit, sterilisasi alat, kontrol
media, pengecekan bakteri
2. Julita Karen Salempang : Kesimpulan, membersihkan inkas,
penanaman bakeri
3. Kholifah Rofi’aini : Cover, daftar isi, tanggal dan judul
praktikum, alat dan bahan, cara kerja, pembuatan media, penanaman
bakteri, pengecekan bakteri
4. Kresna Zakiy Arkan : Lampiran, sterilisasi alat, pengecekan
bakteri
5. Kumala Dewi : Tinjauan pustaka, daftar pustaka,
pengecekan alat, pengecekan bakteri

1.2 Judul praktikum


Medium dan Sterilisasi

1.3 Tanggal Pelaksanaan


Rabu, 20 maret 2019

1.4 Tinjauan Pustaka


Sterilisasi adalah proses untuk membebaskan suatu benda dari
semua mikroorganisme, baik yang bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Di
laboratorium mikrobiologi, sterilisasi merupakan proses yang sangat penting
bahkan merupakan keharusan. Baik pada alat-alat yang akan digunakan, maupun
bahan-bahan yang akan digunakan. Hal ini sangat penting karena bila alat dan
bahan tidak steril akan menyebabkan sulit untuk menentukan apakah isolate
kuman tersebut berasal dari specimen pasien yang dipriksa atau dari kontamin
(Rachmawati dan Triyana, 2008).

Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses


dengan menggunakan metode tertentu denga tujuan dapat memberikan hasil akhir
dimana tidak ditemukan lagi adanya mikroorganisme hidup. Sterilisasi dapat
dikombinasikan dengan pengemasan hemetis pada bahan pangan, hemetis adalah
pengemasan sangat rapat sehingga tidak dapat ditembus mikroorganisme, air atau
dara (Purnawijayanti,2001).

Sumber ultraviolet buatan umumnya berasal dari lampu


fluorescent khusus, seperti lampu merkuri tekanan rendah (low pressure) dan
lampu merkuri tekanan sedang (medium pressue). Lampu medium pressure
mampu menghasilkan output radiasi ultraviolet yang lebih besar dari pada lampu
merkuri low pressure, Namun lampu merkuri low pressure lebih efisien dalam
pemakaian listrik dibandingkan lampu merkuri medium pressure. Lampu merkuri
low pressure menghasilkan radiasi maksimum pada Panjang gelombang 253,7
nm yang lethal bagi mikroorganisme, protozoa, virus dan algae. Sedangkan
radiasi lampu merkuri medium pressure diemisikan pada panjang gelombang
180-1370 nm (Cahyonugroho 2012).

Sterilisasi suatu produk bertujuan untuk mendapatkan suatu


produk yang steril setelah melalui suatu proses sterilisasi dan diharapkan tidak
mengalami perubahan kualitas. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan secara
sterilisasi yang tepat sehingga dihasilkan suatu produk yang steril sehingga
dengan kualitas yang baik (Darwis dkk.,2009).

Sterilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan


oven. Sterilisasi ini biasanya digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca,
perangkat logam, bahan seperti minyak dan bubuk. Kekurangan dari sterilisasi
panas kering adalah kurang efisien karena pembutuhan suhu yang tinggi dan
waktu yang lama, hal ini disebabkan bila tidak ada kelembaban tidak ada panas
laten (Sutedjo dkk.1991).

1.5 Alat Dan Bahan


1. Alat :
 Tabung reaksi 2. Bahan:
 Erlenmeyer  Nutrien agar
 Beker glass  Aguadest
 Pipet tetes  NaCL 0,9%
 Ph uiversal  Nutrien agar
 Autoclave

1.6 Metode Cara Kerja


Medium dan Sterilisasi
1. Pembuatan nutrien agar

timbang nutrien jika tidak larut,


baca petunjuk
agar, larut dan panasakan dan
penggunaan
homogenkan aduk supaya tidak
(direction) pada
dengan aquadest gosong pada dasar
kemasannya
dengan erlenmeyer erlenmeyer

cek ph sehingga
sterilisasi
ph tepat 7

2. Pembuatan garam fisiologis (NaCL 0,9%)

timbang NaCL sesuai yang


dikehendaki masukkan
dalam erlenmeyer

larutkan dan homogenkan


dengan aquadest sesuai
yang dikehendaki

sterilisasi
3. Sterilisasi alat

a. Cawan petri

bungkus dengan
cuci cawan petri
pasang cawn petri kertas, masing-
yang digunakan
dengan tutupnya masing bungkussan
dengan bersih
diisi 2 cawan petri

masukkan dalam sterilisasi apda suhu


oven 100°C selama 1 jam

b. Labu takar

cuci labu takar


yang akan tutup mulut labu bungkus dengan
takar dengan kapas
digunakan dengan kertas
dibungkus kasa
bersih

sterilisasi pada
masukan dalam
suhu 100°C selama
oven
1 jam
c. Pipet tetes

cuci pipet ukur yang akan digunakan dengan bersih

tutup ujungnya dengan kapas

bungkus dengan kertas hingga semua ujungnya tertutup semua


dengan kertas

masukkan dalam oven dan sterilisasi dengan oven pada suhu


100°C selama 1 jam

4. Sterisasi bahan

nurien agar maupun fisiologis yang telah larut dan diberi tutup
kapas dan kasa

bungkus dengan kertas, masukkan dalam autoclave

sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit


BAB II

2.1 Pembahasan

Dalam praktikum mikrobiologi kali ini melakukan sterilisasi dan


pembutan medium. Sterilisasi disini bertujan untuk menghilangkan semua jenis
mikroorganisme yang hidup dalam suatu benda. Alat yang disteilisasikan
adalah beaker glass dan gelas ukur dengan metode pemanasan uap kering
dengan menggunakan oven. Sebelum alat disterilisasi dicuci terlebih dahulu
setelah itu dikeringkan menggunakan tissue. Setelah itu dibungkus dengan
kertas pembungkus, untuk gelas ukur sebelum dibungkus dengan pembungkus
tutup lubang gelas ukur dengan kasa yang didalamnya terdapat kapas kemudian
bungkus dengan kertas pembungkus. Panaskan dalam oven pada suhu 100 oC
selama 1 jam

Setelah sterilisasi kita membuat medium. medium sendiri merupakan


bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang memiliki
syarat harus mengandung zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba sesuai
dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan juga harus steril agar
mikroba yang ditumbuhkan tumbuh dengan baik. Dalam percobaan kali ini
menggunakan medium NA. pertama-tama timbang agar-agar dan larutkan
dengan aquadest 200 ml dan 100 ml kemudian panaskan sambil diaduk agar
NA homogen dengan aquadest setelah dipanaskan larutan berubah menjadi
keruh dan berwarna kuning. Tutup Erlenmeyer dengan kapas dan alumunium
voil bertujuan agar meminimaliskan terjadinya kontaminasi pada NA
kemudian masukkan dalam autoklaf.
BAB III
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, F. J. dan Triyana, S. Y. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada


Cuci Tangan dengan Beberapa Bahan sebagai Standarisasi Kerja di
Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal Logika. 5(1) : 9-17
Purnawijayanti, H. A. 2001. Sanitasi, Higine dan keselamatan kerja dalam
pengelolaan makanan. Kanisius, Yogyakarta.
Cahyonugroho. 2012. Pengaruh Intensitas Sinar Ultraviolet Dan Pengadukan
Terhadap Reduksi Jumlah Bakteri E.coli. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan volume 2 No.1 : 18
Darwis, D., Warastuti, Y., dan Hardiningsih, L. 2009. Penentunan Dosisi Mikroba
Dengan Iradiasi Berkas Elektron Berdasarkan ISO 11137. Jurnal
Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 5(2) : 165-178
Sutedjo, M. M., Kartasapoetra, A. G., Sastraatmodjo, S. 1996. MikrobiologiTanah.
PT Rhineka Cipta, Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai