Materi : Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti
Presenter : Yuni Sarah Aambarita (1183311013)
Kristin Devi Silitonga (1183311019)
Gita Primsa (1183311001)
1. Penyanya: Vera Wati
Pertanyaan: Jelaskan kendala apa saja yang dialami oleh guru dalam melakukan pendekatan pembelajaran di Sekolah Dasar? Dijawab oleh: Yuni Sarah Ambarita Jawaban: Jadi kita ketahui pendekatan dalam pendidikan terlebih dahulu di Budi Pekerti ada beberapa macam seperti pendekatan penanaman nilai pendekatan perkembangan moral nitip pendekatan analisis nilai dan sebagainya jadi Disini yang menjadi kendala yang dialami guru dalam melakukan pendekatan yaitu karakter siswa dimana kita ketahui bahwa masing-masing anak dalam satu ruangan memiliki karakter yang berbeda-beda Oleh sebab itu guru harus menemukan sedikit persamaannya untuk menunjang penerapan strategi pendekatan yang akan diterapkan oleh guru tersebut kendala yang lainnya yaitu sikap dan perilaku siswa ketiga minat dan bakat kemudian kurangnya disiplin siswa dan kelima siswayang terlalu pasif di dalam pembelajaran. Yang Memberi Pendapat: -
2. Penyanya: Pri Hartini
Pertanyaan: Bagaimana contoh pengaplikasian pendekatan analisis nilai dalam rangka menanamkan nilai sosialitas pada diri siswa? Dijawab oleh: Gita Primsa Jawaban: Pendekatan penanaman nilai yaitu pendekatan yang memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial. Nilai- nilai sosial itu merupakan perilaku/tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat. Contoh: Menolong orang miskin, memberi makan hewan liar yang kelaparan. Yang Memberi Pendapat: -
3. Penyanya: Rachyana Fahira
Pertanyaan: Bagaimana mengimplementasikan pendekatan penanaman nilai dalam pembelajaran pendidikan budi pekerti? Dijawab oleh: Gita Primsa Jawaban: Pelaksanaan penanaman nilai dalam Budi Pekerti dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu: a. Keteladanan/pembiasaan, diartikan secara luas, ucapan, sikap, perilaku yang melekat pada pendidik. b. Demokratis, menitikberatkan pada pelibatan anak secara langsung disertai dengan pendampingan dan pengarahan yang mengingatkan terhadap segala ajaran, cita-cita hidup yang diperlukan pengertian, kesadaran dan kesungguhan dalam pelaksanaannya. Yang Memberi Pendapat: Usy Sarah Manurung
4. Penyanya: Lisbeth Dahlia
Pertanyaan: Bagaimana cara seorang guru melakukan pendekatan penanaman nilai pada pendidikan budi pekerti untuk siswaSD? Dijawab oleh: Kristin Devi Silitonga Jawaban: Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah dasar untuk menanamkan pendidikan karakter, antara lain: 1. Menerapkan program K3 (kebersihan, keindahan, dan ketertiban) secara kontinyu dan terus menerus hingga K3 menjadi kebiasaan yang membudaya di sekolah. Bukan hanya menghafal ketika siswa dihadapkan pada konsep kebersihan, keindahan, dan ketertiban tetapi proses pembelajarannya lebih kepada praktik langsung dengan memperhatikan lingkungan sekitar kelas atau sekolah. 2. Guru membiasakan untuk mengelola kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran. Mengkondisikan kelas dapat dilakukan dengan cara mengatur kesiapan belajar anak didik, mengamati ketertiban (kondisi/penampilan) anak didk, mengatur posisi dan ketertiban tempat duduk, mengecek kebersihan kelas, dan sebagainya. 3. Guru berusaha untuk menjadi teladan bagi siswa. Guru mampu memberi contoh nyata yang baik (uswatun hasanah) bagi siswa. Dengan demikian, yang diperoleh siswa tidak hanya materi pelajaran saja, tetapi juga mengedepankan akhlak, yang selanjutnya membangun mental manusia sebagai pembelajar. 4. Guru berusaha untuk menjadi sahabat dan teman curhat bagi siswanya. Efektifitas evalusai karakter siswa tidak hanya soal buku laporan perilaku siswa, melainkan mereka melakukan pendekatan dari hati ke hati. 5. Mengintegrasikan materi-materi pelajaran ke dalam kegiatan sehari-hari melalui keteladanan/contoh, kegiatan spontan/teguran, pengkondisian lingkungan (penyediaan sarpras), kegiatan rutin (berbaris, berdoa,mengucapkan salam, dll). 6. Mengintegrasikan materi-materi pelajaran ke dalam kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah dalam rangka menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter. 7. Menerapkan konsep pendidikan holistik berbasis karakter.Tujuannya adalah menyeimbangkan antara hati, otak, dan otot (pendidikan holistik) dengan harapan siswa menjadi anak yang berpikir kreatif, bertanggung jawab, dan mandiri (manusia holisik). 8. Membuat design perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang bernuansa karakter. Perencanaan pembelajaran bernuansa karakter dapat dilakukan dengan pengintegrasian dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, dimana materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari- hari. Yang Memberi Pendapat: -
5. Penyanya: Rudang Br Sembiring
Pertanyaan: Bagaimana cara guru memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri siswa? Dijawab oleh: Kristin Devi Silitonga Jawaban: Yaitu dengan cara melakukan Pendekatan penanaman nilai (Inculcation Approach) atau sering disebut Pendekatan internalisasi. Pendekatan ini merupakan teknik penanaman nilai yang sasarannya sampai pada tahap kepemilikan nilai yang menyatu ke dalam kepribadian siswa, atau sampai pada taraf karakterisasi atau mewatak. Tahap-tahap dari teknik internalisasi ini adalah : (1) tahap transformasi nilai: pada tahap ini guru sekedar mentransformasikan nilai-nilai yang baik dan yang kurang baik kepada siswa, yang semata-mata merupakan komunikasi verbal; (2) tahap transaksi nilai, yaitu suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan komunikasi dua arah, atau interaksi antara siswa dengan guru yang bersifat interaksi timbal balik. Kalau pada tahap transformasi interaksi masih bersifat satu arah, yakni guru yang aktif, maka dalam transaksi ini guru dan siswa sama-sama bersifat aktif. Tekanan dari tahap ini masih menampilkan sosok fisiknya daripada sosok mentalnya. Dalam tahap ini guru tidakhanya menginformasikan nilai yang baik dan buruk, tetapi juga terlihat untuk melaksanakan dan memberikan contoh amalan yang nyata, dan siswa diminta untuk memberikan tanggapan yang sama, yakni menerima dan mengamalkan nilai tersebut; (3) tahap transinternalisasi. Tahap ini jauh lebih dalam dari sekedar transaksi. Dalam tahap ini penampilan guru dihadapan siswa bukan lagi sosoknya, tetapi lebih pada sikap mentalnya (kepribadiannya). Demikian pula sebaliknya, siswa merespon kepada guru bukan hanya gerakan atau penampilan fisiknya saja, melainkan sikap mental dan kepribadiannya, oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dalam transinternalisasi ini adalah komunikasi dua kepribadian yang masing-masing terlibat secara aktif. Yang Memberi Pendapat: -
6. Penyanya: Zulmihani Harahap
Pertanyaan: Bagaimana mengimplementasikan pendekatan perkembangan moral kognitif dengan pembelajaran pendidikan budi pekerti? Dijawab oleh: Yuni Sarah Ambarita Jawaban: Pengimplementasiannya di mana guru memanfaatkan situasi dimana guru mengajak siswa untuk membuat kelompok jadi kelompok tersebut akan diberi topik yaitu dengan membuat topik moral dengan kegiatan diskusi inilah siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang sudah didapat nya dan mampu mengemukakan pendapat di muka umum. Yang Memberi Pendapat: -