PERUSAHAAN
Manajemen kas adalah sistem pengelolaan kas perusahaan agar tersedia kas yang
memadai, tidak terlalu banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi
tidak terlalu sedikit yang bisa mengganggu likuiditas perusahaan.
Kas adalah bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi
kewajiban finansial perusahaan.
PENDAHULUAN
Pendanaan jangka pendek merupakan utang yang mempunyai jangka waktu satu
tahun yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktiva lancer sebagai modal kerja
perusahaan.
Pendanaan tidak spontan yaitu jenis pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (contohnya adalah sumber
dana yang diperoleh dengan hutang kepada bank.
LITERATUR TEORI
Pendanaa Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan)
atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan
dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan
kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang
pembayarannya belum dilakukan).
Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis Pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari
bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah
maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau
perundingan secara formal.
a. Commersial Paper
Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari), tanpa
jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke investor.
Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
b. Pinjaman Kredit
Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari
bank ada 2 jenis :
d. Menjaminkan Piutang
f. Akseptasi Bank
Suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek dimana penjual
berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga yang
disepakati bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Manajemen kas adalah sistem pengelolaan kas perusahaan agar tersedia kas yang
memadai, tidak terlalu banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi
tidak terlalu sedikit yang bisa mengganggu likuiditas perusahaan.
Kas adalah bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi
kewajiban finansial perusahaan.
Karena sifat likuid-nya tersebut, kas memberikan keuntungan yang lebih rendah.
Bila perusahaan menyimpan kas di bank dalam bentuk rekening giro, maka jasa giro yang
diterima oleh perusahaan persentasenya akan lebih rendah bila disimpan dalam bentuk
deposito berjangka.
John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada 3 motif untuk memiliki kas, yaitu:
1) Motif transaksi
2) Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga adalah motif untuk mempertahankan saldo kas guna guna
memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.
Seandainya semua pengeluaran dan pemasukan kas bisa diprediksi dengan sangat
akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat rendah.
Selain akurasi prediksi kas, bila perusahaan mempunyai akses kuat sumber dana
eksternal, saldo kas ini juga akan rendah.
Motif berjaga-jaga ini nampak dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal
dalam salah satu aktivitas manajemen anggaran kas, yaitu saat penyusunan
anggaran kas.
3) Motif Spekulasi
Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid.
Model manajemen persediaan kas berawal dari seorang ahli, yaitu Baumol
sehingga dikenal sebagai manajemen kas Baumol.
Bila perusahaan memilki saldo kas dalam suatu perusahaan memiliki saldo kas
tinggi, perusahaan akan mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan
kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain
yang lebih menguntungkan.
Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas bersifat acak, perusahaan perlu
menetapkan BATAS ATAS dan batas bawah saldo kas.
Bila saldo kas mencapai batas atas, perusahaan perlu merubah sejumlah tertentu
kas, agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan.
Sebaliknya, bila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, perusahaan perlu
menjual sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
PEMBAHASAN
PENDANAAN SEKETIKA/SPONTAN
Pendanaan spontan tidak perlu melalui perundingan formal untuk menambah atau
mengurangi kredit (negosiasi). Pendanaan spontan berupa hutang dagang. Terdapat 3 tipe
hutang dagang:
1. Open Account
2. Notes Payable
Berarti pembeli secara resmi membuat pernyataan berhutang kepada penjual sertai
kapan utang tersebut akan dilunasi
3. Trade Acceptance
Penjual menarik draft kepada pembeli yang menyatakan kapan draft tersebut
dibayar. Draft tersebut dijamin oleh bank yang akan membayar darft tersebut.
Contoh pendanaan spontan yang paling banyak dipergunakan oleh perusahaan adalah
hutang dagang, kalau perusahaan selalu membeli barang dagangan secara kredit dengan
jangka waktu 3 bulan, pembelian dalam satu tahun senilai Rp 3.000 juta, maka rata-rata
hutang dagang yang dimiliki perusahaan akan sebesar:
Dengan demikian:
Apabila pembelian yang dilakukan meningkat, misalnya menjadi Rp 3.300 juta, maka
rata-rata hutang dagang akan meningkat menjadi:
Contoh tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pembelian sebesar 10% juga akan
meningkatkan hutang dagang sebesar 10%. Karena itulah dalam metode peramalan
keuangan sering dipergunakan metode persentase penjualan, dan diaplikasikan untuk
rekening hutang dagang.
Sumber daya ini menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan perjanjian formal
untuk memperolehnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari money market credit
ataupun short-term loans yang berasal bank dan perusahaan pembiayaan.
1. Money Market Credit
Commercial Paper (CP) merupakan sekuritas jangka pendek yang diterbitkan oleh
perusahaan (umumnya perusahaan besar dan mapan), yang menyatakan bahwa pada
tanggal tertentu perusahaan tersebut bersedia membayar sejumlah yang tercantum
dalam sekuritas tersebut. Instrumen keuangan ini kemudian dijual kepada pada
pemodal di pasar uang.
Line of credit merupakan kesepakatan antara bank dan debitur yang menyatakan
jumlah maksimum kredit yang dapat dinikmati oleh debitur.
Perjanjian ini merupakan komitmen legal yang diberikan oleh bank untuk
menambah jumlah kredit sampai dengan jumlah tertentu.
d. Tingkat Bunga Kredit
Kalau penentuan tingkat bunga pada berbagai instrumen keuangan (yaitu CP dan
banker’s acceptance) lebih banyak ditentukan oleh pasar, maka penentuan tingkat
bunga untuk unsecured loans lebih banyak ditentukan oleh negosiasi antara
debitur dan bank.
e. Secured Loans
Pemanfaatan piutang dagang untuk memperoleh dana jangka pendek dapat dilakukan
dengan menjaminkan (pleding) piutang tersebut kepada kreditur, atau menjualnya
(factoring) keperusahaan anjak piutang (atau juga bank).
1. Menjaminkan Piutang
Dengan cara ini piutang dipergunakan sebagai agunan untuk memperoleh kredit
jangka pendek. Untuk itu akan dibuat perjanjian antara kreditur dan debitur yang
merinci transaksi kredit tersebut. Jumlah kredit akan dinyatakan dalam persentase
dari piutang yang dijaminkan. Umumnya debitur membayar processing fee (biasanya
sekitar 1% dari piutang yang dijaminkan), yang dimaksud sebagai biaya untuk me-
Review dan menganalisis piutang yang dijaminkan.
Dengan perjanjian ini, debitur memberikan hak (legal right) kepada debitur atas
barang-barang (persedian) yang dijadikan agunan. Cara ini merupakan cara yang
paling sederhana tetapi paling tidak aman bagi kreditur.
Kendali yang lebih baik atas barang-barang yang dijadikan sebagai agunan dapat
makin ditingkatkan apabila dipergunakan field warehouse agreement. Dengan ini
persediaan yang dijadikan agunan akan dipisahkan dari persediaan lain, dan
dikelola oleh pihak ketiga yang merupakan perusahaan pengelola pergudangan.
Salah satu faktor yang sering menjebak calon debitur adalah informsi tentang
tingkat bunga. Kreditur mungkin menyebut tingkat bunga yang relatif rendah,
tetapi tidak menjelaskan bagaimana basis perhitungannya. Pada umumnya
terdapat tiga metode perhitungan tingkat bunga yaitu collect basis, discount basis
dan add on basis.
5. Compensating Balances
Perhitungan tingkat bunga akan menjadi berbeda sama sekali apabila bank
mengharuskan debitur memelihara Compensating Balances. Compensating
Balances adalah saldo rekening yang harus dipertahankan sesuai dengan besarnya
kredit yang ditarik.
Model Pengelolaan Kas Perusahaan
1. Pengertian Kas
Kas adalah Uang Tunai dan jumlah rekening Giro di Bank, dimana setiap perusahaan
memiliki jumlah kas yang berbeda-beda tergantung pada kondisi perusahaan
bersangkutan
2. Pengelolaan Kas
Kas merupakan aktiva yang “tidak menghasilkan laba” (non earning asset). Karena kas
tidak memberikan penghasilan atau bunga. Kas dibutuhkan antara lain untuk membayar
gaji, membeli bahan baku, membeli aktiva tetap, membayar pajak, melunasi hutang,
membayar dividen, dan lain-lain.
3. Anggaran Kas
Perusahaan dapat mengestimasi/memperkirakan kebutuhan kasnya sebagai bagian dari
proses penyusunan anggaran umum, atau proses peramalan, dengan menyusun anggaran
kas. Anggaran kas adalah suatu tabel yang menyajikan arus kas (penerimaan,
pengeluaran, dan saldo kas) untuk sebuah perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pada
umumnya perusahaan menggunakan suatu anggaran kas bulanan yang diramalkan untuk
satu tahun kedepan ditambah anggaran kas harian atau mingguan yang lebih rinci untuk
bulan mendatang. Anggaran kas bulanan digunakan untuk tujuan perencanaan dan
anggaran harian atau mingguan untuk mengendalikan kas yang sebenarnya
Anggaran kas memberikan informasi yang lebih rinci mengenai arus kas masa depan
perusahaan dari pada laporan keuangan yang diramalkan.
a) Pengumpulan dan pembelian yang mencatat pengumpulan kas dari penjualan dan
pembelian bahan baku secara tunai
c) Surplus kas atau kebutuhan hutang, mencatat kebutuhan kumulatif perusahaan akan
hutang dan surplus kas kumulatif.
Contoh Anggaran Kas (Cash Budget)
Situasi dimana arus kas masuk diselaraskan dengan arus kas keluar , sehingga
memungkinkan suatu perusahaan mempertahankan saldo kas untuk keperluan
transaksi yang rendah
Pengkliringan cek (Clearing cek) adalah proses pengkonversian suatu cek yang
ditulis dan dikirimkan menjadi uang kas dalam rekening yang dibayar. Ketika seorang
pelanggan membayar hutang dengan menulis dan mengirimkan cek, ini tidak berarti
bahwa dananya langsung tersedia bagi perusahaan penerima (kreditur).
d) Mempercepat penerimaan
Para manajer keuangan telah mencari cara-cara untuk menagih piutang lebih cepat
sejak transaksi kredit dimulai. Meskipun penerimaan kas merupakan tanggung jawab
manajer keuangan ,kecepatan cek-cek dikliringkan tergantung pada sistem perbankan.
Beberapa teknik sekarang digunakan untuk mempercepat penagihan maupun
menyampaikan dana ketempat dimana dana tersebut diperlukan, termasuk (1) kotak
khusus yang ditempatkan dekat dengan para nasabah dan (2) permintaan agar para
nasabah membayar melalui kawat (wire) atau pendebetan otomatis
- Kotak pos khusus adalah satu alat manajemen kas yang paling tua . Dalam suatu
sistem kotak pos khusus (lockplan), cek-cek yang datang dikirimkan ke kotak pos
ketimbang kekantor pusta perusahaan. Jadi kotak pos khusus (lockbox plan) adalah
suatu prosedur yang digunakan untuk mempercepat penagihan dan mengurangi
masa mengambang melalui penggunaan kotak-kotak pos didaerah tempat yang
dibayarkan.
Keseimbangan resiko pengembalian dapat dibagi menjadi dua tujuan utama dalam
sistem manajemen kas yaitu :
1. Harus ada kas cukup untuk memenuhi kebutuhan mengeluarkan yang timbul dari
kegiatan bisnis biasa
Miller dan Orr mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak konstan
(berfluktuasi). Miller and Orr menentukan batas pengendalian atas dan batas
pengendalian bawah serta saldo kas yang ditargetkan.
Z = [ (3 o σ2)]1/3 4i
c) Model Stone
Model Stone mirip dengan Miller dan Orr akan tetapi lebih memberikan perhatian
pada manajemen saldo kas daripada penentuan ukuran transaksi kas yang optimal.
Ketika saldo mencapai batas pengendalian tertinggi
D= Total jumlah tambahan kas yang diperlukan setiap periode perencanaan (per
tahun)
C = Jumlah yang diperoleh dari penjualan sekuritas atau peminjaman (Saldo Kas)
Biaya Kesempatan = ( C / 2 ) k
Biaya Transaksi = ( D / C ) F
Misalnya kebutuhan kas setiap periodenya selalu sama. Apabila pada awal periode
jumlah kas = Q, maka sedikit demi sedikit saldo kas akan mencapai 0. Pada saat
mencapai 0, perusahaan perlu merubah aktiva lain (misalnya sekuritas) menjadi kas
sebesar Q. Permasalahannya adalah berapa jumlah sekuritas yang harus diubah
menjadi kas setiap kali diperlukan yang akan meminimumkan biaya karena
memiliki kas dan biaya karena merubah sekuritas menjadi kas.
KESIMPULAN
Perusahaan memiliki kas berdasarkan atas berbagai motif, yaitu motif transaksi, berjaga-
jaga, dan spekulasi.
Motif spekulasi sepertinya proporsi yang paling sedikit dalam kepemilikan kas.
Berbagai model manajemen kas adalah dikembangkan oleh para ahli manajemen
keuangan, antara lain model persediaan dan model Miller dan Orr.
Kedua model tersebut pada dasarnya ingin menyeimbangkan antara biaya transaksi
dan opportunity cost karena menahan kas.
Pada saat merancang sistem pembayaran dan pengumpulan kas, perusahaan perlu
menerapkan float manajemen kas atas kemungkinan memanfaatkan dan
menanggung float.
DAFTAR PUSTAKA
Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress Conditions
(Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for
2014-2017). International Journal of Business and Management Invention (IJBMI), 8(6), 27-34.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’
s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social
Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro,
Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion,
Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business,
and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Putra, Y. M., (2017). Analisis Sumber Pembiayaan Jangka Pendek dan Model Pengelolaan Kas
Perusahaan. Modul Kuliah Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/sumber-dana-jangka-pendek.html?m=1
http://modelmanajemenkas.blogspot.com/2017/04/model-manajemen-kas.html?m=1