Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATRA DARAT

KESEHATAN DALAM TUGAS OPERASI MILITER DI DARAT

Disusun untuk memnuhi tugas matakuliah Matra Darat

Dosen Pengampu : Mayor Ckm Endri M, S.Kep. Ners., S. PSI., M. Kes

Disusun Oleh

Kelompok 4:

1. ANIS NURAENI (191129)


2. ERICKA FEBBY ANNITA (191140)
3. FIRDAUS ANGGI PRAYOGO (191145)
4. HAPPY LAILATUL MUAMANAH (191146)
5. NANDA WISNU WIDODO (191156)
6. PUTRI LORA RIZKIY YANUAR R (191164)
7. SOLLA GALIH RAYA PRASETYA (191170)
8. SRI WIJAYANTI (191171)
9. TIKA OKTAFUR ASILA (191174)
10. YURIZ FADIL ADIATMY (191180)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
KESDAM V/BRAWIJAYA
MALANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 TUJUAN PENULISAN
1.3 RUMUSAN MASALAH
1.4 MANFAAT
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan Matra Darat

Lingkungan matra yang serba berubah secara bermaksa adalah kondisi yang ditandai
dengan adanya perubahan dari satu (!) atau lebih dari aspek lingkungan pada suatu matra
yang bersifat temporer/sementara. Dihadapkan pada keterpengaruhan manusia, maka sifat
temporer/sementara dari perubahan lingkungan tersebut dapat terwujud dalam dua bentuk
kejadian sebagai berikut:

1. Terjadinya perubahan kondisi aspek lingkungan pada suatu matra dari kondisi
normal menjadi tidak normal dan selanjutnya berubah menjadi normal kembali
2. Terjadinya kepindahan seseorang atau kelompik manusia dari suatu kondisi normal
ke kondisi tidak normal dan selanjutnya pindah kembali ke kondisi normal
2.2 Jenis Kegiatan Matra Kesehatan Lapangan
1. Kesehatan dalam operasi dan Latihan Militer Darat
Upaya kesehatan dalam mendukung tugas pokok satuan militer di darat dalam
kaitannya dengan kesehatan matra adalah merupakan upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengembangkan/meningkatkan kondisi fisik dan mental prajurit
disatuan militer dan pemberian pertolongan medic kepada korban dalam kegiatan
operasi/latihan mliter di darat.
a. Perencanaan
1) Analisa daerah operasi
a) Geografi
Keadaan permukaan bumi/keadaan geografi suatu daerah sangat
menentukan perkembangan dan peyebaran penyakit disuatu daerah
seperti:
(1) Daerah pegunungan/dataran tinggi
(2) Daerah dataran rendah
(3) Daerah rawa dan pantai
b) Demografi
Keadaan demografi sangat erat sekali hubungan dengan kondisi social
karena keadaan demografi berdampak social kepada penduduk baik secara
positif maupun negative yang nantinya akan berkaitan dengan masalah
kesehatan
Hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan di suatu
daerah, sehingga kondisi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan
dalam memberikan dukungan kepada militer dan personil lainnya yang terlibat
dalam operasi militer dan latihan militer
2) Kondisi kesehatan
a) Fasilitas kesehatan setempat
Dalam memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan baik kepada
personil militer maupun personil lainnya yang terlibat dalam operasi militer
dan latihan militer sangatlah komplit sekali, oleh karena itu penggunaan
potensi wilayah dibidang kesehatan sangat diperlukan yaitu mulai dari
fasilitas kesehatan TNI, POLRI, pemerintah dan swasta yang berada
disuatu wilayah atau daerah yang dijadikan sebagai daerah yang dioprasi
militer dan latihan militer dalam mendukung keberhasilan tugas operasi
militer dan latihan militer
b) Kesehatan lingkungan
Untuk mencegah supaya tidak terjadi wabah penyakit terhadap personel
yang terlibat oprasi militer dan latihan militer maka perlu diadakan
penyuluhan tentang kesehatan kepada semua personel sebagai langkah
awal kebutuhan personel sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit
yang disebabkan oleh kelalaian
c) Penyakit endemis
Untuk melindungi seluruh personel yang terlibat dalam personil militer dan
latihan militer dari penyakit yang edermis disuatu daerah yang dijadikan
sebagai daerah yang dijadikan sebagai daerah oprasi militer maka perlu
diberikan penyuluhan tentang penyakit yang endemis tersebut serta
melakukan profilaksis sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit
yang endemis misalnya seperti penyakit malaria di Irian Barat
3) Kondisi musuh
a) Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan musuh dalam operasi militer secara tidak langsung dapat
berpengaruh terhadap kesehatan personil sendiri hal ini dapat ditularkan
melalui penduduk, serangga dan air sungai bila ada serta udara
b) Persenjataan
c) Nuklir biokimia dan fisika
b. Rencana Dukungan
1) Personel
a) Pengorganisasian
(1) Rencana pembentukan satuan kesehatan militer disesuaikan dengan
kebutuhan operasi dan latihan militer di darat sesuai dengan besarnya
satuan militer yang didukung
(2) Rencana pembentukan satuan tugas dengan perkiraan jumlah korban
dan bentuk penyelenggaraan kesehatan
b) Kuantitas dan kualitatif
Rencana pembekalan teknis medis dan teknik kesehatan militer bagi
personel satuan tugas kesehatan lapangan militer dan satuan tugas
kesehatan
2) Logistic
a) Bekal kesehatan
Selama penyelenggaraan operasi dan latihan militer di darat berlangsung,
dukungan bekal kesehatan harus tersedia. Dukungan bekal kesehatan
dimaksud meliputi perencanaan, pengandaan, pendistribusian, dan
penggunaan logistic kesehatan yang terdiri dari alat kesehatan dan alat
utama kesehatan
b) Bekal umum
Selama penyelenggaraan operasi dan latihan militer di darat berlangsung,
dukungan bekal umum harus tersedia. Dukungan bekal umum meliputi
perencanaan, penggandaan, pendistribusian dan penggunaan bekal umum
yang terdiri dari kafalap amunisasi senjata dan sebagainya
3) Prosedur
a) Gelar satuan
(1) Rencana gelar satuan kesehatan lapangan militer mengikuti rencana
gelar satuan militer pada pola operasi perdamaian dan pola gelar dewan
keamanan PSBB pada misi perdamaian dunia
(2) Rencana gelar satuan kesehatan disesuaikan deengan pola operasi
militer, pora operasi satuan kesehatan lapangan militer dan perkiraan
korban termaksud masyarakat sipil
4) System perawatan dan Rujukan
a) Hopitalisasi
Rencana untuk persiapan rumah sakit wilayah maupun rumah sakit pusat
baik rumah sakit pemerintah, rumah sakit militer, rumah sakit swasta untuk
menerima rujukan
b) Evakuasi
(1) Evakuasi korban militer
Korban militer dievakuasi ke instalasi kesehatan militer sesuai dengan
prosedur dan rantai evakuasi
(2) Evakuasi korban sipil
Korban sipil/masyarakat dievakuasi ke instalasi kesehatan terdekat, baik
instalasi militer maupun sipil sesuai prosedur rantai evakuasi
(3) Evakuasi moraban kasus
Korban kasus (tawanan perang dan tokoh kunci) dapat dievakuasi ke
instalasi kesehatan baik ke instalasi militer maupun sipil yang ditunjuk
oleh orang yang berwenang, sedangkan tanggung jawab keamanannya
dilaksanakan oleh polisi militer
c. Perorganisasian
1) Struktur Organisasi Satuan Kesehatan Lapangan Militer
a) Peleton kesehatan
Merupakan satuan kesehatan lapangan militer yang mendukung satuang
ketingkat batalyon (satuan tempur dan bantuan tempur)
b) Batalyon kesehatan
Merupakan satuan lapangan militer organic pada devisi infantry dan terdiri
dari:
(1) Kompi lapangan kesehatan
Satuan kesehatan lapangan yang mendukung satuan keringat brigade
(2) Kompi kesehatan bantuan
Satuan kesehatan lapangan yang mendukung batalyon kesehatan
dibidang bekal kesehatan dan preventif
(3) Kompi rumah sakit lapangan
Satuan kesehatan lapangan yang memberikan layanan kesehatan
sesuai dengan rumah sakit tipe C dilapangan
(4) Kompi evakuasi
Satuan kesehatan lapangan yang menyelenggarakan semua kegiatan
evakuasi bagi korban/penderita dan tempat pengobatan brigade ke
rumah sakit lapangan batalyon kesehatan
(5) Satuan tugas kesehatan
Satuan tugas kesehatan merupakan satuan kesehatan lapangan yang
terdiri dari unsur kesehatan militer, unsur kesehatan sipil baik
pemerintah maupun swasta yang berdiri sendiri atau gabungan unsur—
unsur kesehatan yang ada dikelola oleh pejabat kesehatan yang
berwenang di daerah tersebut
2) Unsur Kesehatan Tugas Kesehatan
a) Sipil/pemerintah
b) Swasta
Masing-masing dapat berdiri sendiri atau gabungan yang diperkuat oleh
militer
3) Kegiatan Operasional
a) Tahap persiapan
(1) Pemeriksaan kesehatan petugas
(2) Latihan pra tugas
(3) Penyuluhan kesehatan
(4) Pencegahan penyakit
b) Tahap pelaksaan
(1) Intelijen medis
(2) Pengawasan hygiene dan sanitasi
(3) Pengamatan penyakit
(4) Penangan gizi
(5) Kesemaptan jasmani
(6) Dukungan logistic
(7) Penatalaksanaan pelayanan medis dan keperawatan
(8) Evakuasi kesehatan
(9) Penanganan korban mati
c) Tahap pengakhiran
(1) Rehabilisasi fisik dan mental
(2) Pemeriksaan purna tugas
(3) Evaluasi kegiatan
d) Penyelenggaraan kesehatan pada berbagai operasi dan latihan militer
(1) Operasi intelijen
Melaksanakan pengumpulan keterangan masalah kesehatan yang
dapat berperan dalam perencanaan pengolahan dan penyampaian
untuk digunakan oleh komando atas. Hasil yang dapat di laporkan dapat
berupa laporan kedokteran, statistic kesehatan, dan data kesehatan
yang lainnya
(2) Operasi pertempuran
Segala tindakan kegiatan dan usaha secara fisik dengan menitik
beratkan pada penggunaan senjata teknologi untuk menghancurkan,
melumpuhkan kekuatan fisik lawan dengan tujuan mencegah
meluasnya daeraah ancaman atau mementahkan serangan
(3) Operasi territorial
Dilaksanakan untuk merebut hati rakyat, dukungan kesehatan
dilaksanakan untuk membantu satuan tempur disesuaikan dengan
perkembangan teknologi
(4) Operasi gerilya
Dukungan kesehatan diberikan dengan mobilitas tinggi, kenyal dan
kerahasiaan terpelihara, pertolongan dalam waktu cepat dan selekas
mungkin distabilisasikan untuk dievakuasi ke daerah pangkalan atau
disamakan untuk dirawat di rumah sakit umum atau rumah penduduk
(5) Operasi lawan gerilya
Suatu operasi lawan gerilya yang disusun dalam kelompok-kelompok
kecil yang mobilitas tinggi perlu didukung dengan pelaksanaan
pertolongan pertama di dilapangan dan evakuasi yang cepat untuk
memberikan pertolongan yang lebih definitive di rumah sakit lapangan
(6) Operasi tempur dalam kota
Pertempurran kota dilaksanakan dalam jarak dekat dengan penggunaan
pasukan-pasukan kecil yang merupakan pertempuran setempat
pengendalian sulit, maka dukungan kesehatan dilaksanakan dengan
mobilitas yang tinggi baik evakuasi pertolongan lapangan pertama dan
hospitalisasi
(7) Operasi pertahanan
Pelaksanaan evakuasi dan hospitalisasi lebih sulit oleh karena daerah
tugas lapangan dapat menjadi sasaran tembakan musuh. Penyamaran
instalasi kesehatan lapangan sebagai perlindungan terhadap
peninjauan dan tembakan musuh. Dukungan kesehatan diberikan
adanya kepadatan evakuasi dan hospitalisasi oleh kesatuan kesehatan
atasan baik evakuasi darat maupun udara
(8) Operasi serangan
Serangan merupakan pergeseran timbun korban / penderita kedepan,
maka pelaksanaan evakuasi dari depan sangat menentukan. Dukungan
kesehatan dapat diberikan dengan penempatan peleton kesehatan
pada kondisi yang tepat
e) Jalur rujukan
Suatu proses di dalam penanganan penderita di mana instalasi / fasilitas
yang lebih tinggi
(1) Daerah tempur depan dilaksanakan oleh satuan kesehatan lapangan
setingkat peleton
(2) Daerah tempur belakang / perbekalan dilaksanakan oleh satuan
kesehatan lapangan setingkat kompi
(3) Daerah belakang dilaksanakan oleh rumah sakit wilayah atau rumah
sakit pusat
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat yaitu mengenai
korban tempur dan non tempur (militer/sipil/masyarakat), angka kesakitan,
pelaksanaan rujukan, distribusi dan penggunaan bekal kesehatan, kondisi fasilitas
kesehatan akibat dari operasi dan latihan militer di darat secara administrasi.
Pelaporan kesehatan dilaksanakan sesuai laporan secara berjenjang dari tingkat
bawah sampai tingkat atas
e. Pembinaan dan Pengawasan
1) Teknis medis
Pembinaan dan pengawasan kesehatan dalam operasi dan latihan militer di
daerah dilaksanakan oleh Kepala Kesehatan Daerah Militer sebagai
penanggungjawab teknis medis di wilayah dalam rangka peningkatan
kemampuan personal kesehatan baik kualitas maupun kuantitas
2) Taktis operasional
Pembinaan dan pengawasan dalam operasi/latihan militer di darat taktis
operasional dilaksanakan mulai dari komandan satuan/latihan sampai kepada
pejabat yang ditunjuk dalam operasional/latihan militer tersebut
f. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan penilaian dalam operasi/latihan militer di darat secara teknis
medis dilaksanakan oleh atasan pejabat kesehatan yang berwenang secara taktis
operasional dilaksanakan oleh penanggung jawab operasi/ latihan untuk dievakuasi
bagaimana pelaksanaannya guna dilakukan perbaikan-perbaikan
KEGIATAN DAN SASARAN KESEHATAN MATRA DARAT

NO Jenis Kesehatan Kegiatan Sasaran


Matra Lapangan
1. Kesehatan dalam a. Pemeriksaan kesehatan a. Personil militer
operasi/latihan militer b. Penyuluhan lapangan
di darat c. Pembinaan kesempatan jasmani b. Peronil kesehatan
d. Higine dan sanitasi c. Masyarakat
e. Gizi sekitar daerah
f. Penataan medis dan keperawatan operasi latihan
g. Pemulihan kesehatan
h. Evakuasi dan rujukan
i. Intelejensi medic
j. Dukungan logistic kesehatan
k. Dukungan ketenagaan kesehatan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Upaya kesehatan matra dimasa mendatang menjadi sangat penting karena


dengan perkembangan ilmu dan teknologi akan terjadi interaksi antara manusia dengan
lingkungan yang serba berubah (Matra) yang berdampak terhadap kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial ini dan lampirannya
merupakan pedoman bagi seluruh pengelolaan kesehatan matra dan unit terkait agar
terdapat keseragaman pemahaman dan tindakan dalam melaksanakan upaya
kesehatan matra.

Dalam pelaksanaan dan pengembangan kesehatan Matra ke depan Keputusan


Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial ini perlu segera ditindak lanjuti dengan
menyusun pedoman teknis, standar dan implementasi dalam penyiapan sumber daya
manusia, perbekalan kesehatan dengan peran dan tanggung jawab sesuai dengan
tingkat administrasi bidang masing-masing unit terkait.

3.2 Saran

Dalam mengetahui berbagai aspek kesehatan matra darat maka diharapkan


dengan mudah memahami problema bencana yang dihadapi oleh para tim medis, dan
dapat menaggulangi bencana dengan upaya – upaya pencegahan dan pertolongan.
Sehingga dapat meminimalisirkan korban dalam suatu bencana.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/281744640/Makalah-Matra-Darat#

Anda mungkin juga menyukai