Anda di halaman 1dari 5

Vol. 3 No.

2 tahun 2014 [ISSN 2252-6641]


Hlm. 7-11

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN


BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH PADA
SISWA KELAS XI IPS

Affan Budi Santosa


Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
historiaunnes@gmailcom

ABSTRACT

In the process of teaching and learning, teachers must have a strategy, so that students can learn
effectively and efficiently, which is expected to hit the goal. One step to have a strategy that is to be
mastered the techniques of presentation, students are expected to participate in the learning process
history by boldly convey ideas in history, in order to create an active learning. To realize the histor-
ical quality of learning outcomes, can be applied learning techniques Brainstorming. The approach
used in this thesis research is a quantitative approach, the design Quasi Experimental kind of pre-
test and post-test control group design. The study population was students of class social science
class with a total of 83 students are divided into four classes. The research sample using social sci-
ence class as the control group and social science class as the experimental group. Using data from
pre-test to test the equality of two variances before the treated group, followed by learning and end-
ing with post-test.

Keywords: Effects, Application of Learning Brainstorming Techniques, learning outcomes.

ABSTRAK

Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu
adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, siswa diharapkan dapat ikut berperan dalam
proses pembelajaran sejarah dengan berani menyampaikan ide-ide dalam pembelajaran sejarah,
agar tercipta pembelajaran yang aktif. . Untuk mewujudkan hasil belajar sejarah yang berkualitas,
dapat diterapkan teknik pembelajaran Brainstorming. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
skripsi ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan desain Quasi Experimental jenis pre-test and post-test
control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS dengan jumlah seluruhnya
yaitu 83 siswa yang terbagi menjadi empat kelas. Sampel penelitian menggunakan kelas IPS 3
sebagai kelompok kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelompok eksperimen. Dengan
menggunakan data pre test dilakukan uji kesamaan dua varians sebelum kelompok tersebut
mendapat perlakuan, dilanjutkan dengan pembelajaran dan diakhiri dengan post test.

Kata Kunci: Pengaruh, Penerapan Teknik Pembelajaran Brainstorming, hasil belajar.

Kata Kunci :.Materi pembelajaran, pendidikan karakter, pembelajaran sejarah Indonesia.

Alamat korespondensi 7
Gedung C2 Lantai 1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang 50229
Indonesian Journal of History education, Vol. 3 (2) tahun 2014

PENDAHULUAN digunakan untuk memahami dan menjelaskan


proses perkembangan dan perubahan masyara-
Pendidikan merupakan usaha sadar yang kat serta keragaman sosial budaya dalam rang-
dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan ka menemukan dan menumbuhkan jati diri
pemerintah melalui kegiatan pengajaran, bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat
bimbingan dan latihan baik di sekolah dan di dunia. Pengajaran sejarah juga bertujuan agar
luar sekolah yang bertujuan untuk memberikan siswa menyadari adanya keragaman pengala-
kecakapan hidup bagi peserta didik agar peserta man hidup pada masing-masing masyarakat
didik mampu memainkan peranannya dalam dan adanya cara pandang yang berbeda ter-
kehidupan di masa sekarang dan masa yang hadap masa lampau untuk memahami masa
akan datang. Pendidikan memiliki tugas untuk kini dan membangun pengetahuan serta pema-
menghasilkan generasi penerus bangsa yang haman untuk menghadapi masa yang akan da-
cakap, mandiri dan memiliki kepribadian yang tang (Isjoni, 2007: 72).
baik, sehingga di masa depan mampu Sejarah memiliki peranan penting
membawa bangsa Indonesia pada kehidupan dalam pembentukan identitas dan kepribadian
yang lebih baik. bangsa. Tanpa mengenal sejarah, suatu
Tujuan pendidikan nasional dapat masyarakat atau bangsa tak mungkin menganal
dilihat dari undang-undang Nomor 20 Tahun siapa diri mereka dan bagaimana mereka
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal menjadi sekarang ini. sejarah dan identitas
1 Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah bangsa memiliki hubungan timbal balik. Akar
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sejrah yang dalam dan panjang akan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar memperkokoh eksistensi dan identitas serta
peserta didik secara aktif mengembangkan po- kepribadian suatu bangsa. Bangsa itu akan
tensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual bangga dan dari mencintai sejarah dan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kebudayaanya (Daliman, 2012: 20).
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan Bentuk pembelajaran sejarah perlu
lain yang diperlukan diri sendiri, masyarakat, dikembangkan diharapkan mampu
bangsa, dan negara (Munib, 2010: 33). Dengan menumbuhkan kesadaran pada diri siswa
demikian peserta didik dituntut aktif dalam tentang eksistensi bangsanya yang telah
proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pen- mengalami pahit getirnya perjuangan. Untuk
didikan nasional. itu siswa tidak lagi dihadapkan pada
Pendidikan di Indonesia diharapkan pembelajaran satu arah (teacher centered) dan
tidak hanya mampu menghasilkan generasi hapalan, tetapi siswa dilibatkan dalam
penerus yang cerdas dan mampu bersaing pembelajaran (student centered) dan dihadapkan
dengan masyarakat dari Negara lain tetapi juga permasalahan sejarah. Keterlibatan siswa
diharapkan mampu menghasilkan generasi dalam pembelajaran diharapkan memunculkan
penerus yang bermoral, berkepribadian dan kesadaran sejarah sebagai tujuan pembelajaran
mengenal sejarah bangsanya. Mengenal sejarah sejarah dapat tercapai (Isjoni, 2007: 128).
Indonesia sangat penting bagi generasi muda Dalam proses belajar mengajar, guru
untuk memupuk rasa nasionalisme dan patriot- harus memiliki strategi, agar siswa dapat
isme yang akhir-akhir ini mulai luntur serta belajar secara efektif dan efisien, mengena pada
pembentukan karakter bangsa. Pendidikan di tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah
Indonesia dewasa ini tampaknya mulai menga- untuk memiliki strategi itu adalah harus
baikan pentingnya mempelajari sejarah Indone- menguasai teknik-teknik penyajian, atau
sia. Akibatnya banyak generasi muda yang tid- biasanya disebut metode mengajar (Roestiyah,
ak mengetahui sejarah bangsanya sendiri. 2012: 1). Menurutt (Oemar, 2011: 127) tujuan
Salah satu usaha nyata untuk umum yang harus harus dirumuskan menjadi
mengenalkan dan mempelajari sejarah bangsa tujuan-tujuan tingkah laku yang lebih spesifik
Indonesia adalah melalui pendidikan dan pem- dan operasional. Teknik yang dapat dilakukan
belajaran sejarah. Pembelajaran sejarah di adalah teknik Brainstorming dengan melibatkan
sekolah diberikan mulai tingkat sekolah SD secara aktif suatu kelompok secara kreatif dan
(Sekolah Dasar), SLTP (Sekolah Lanjut Ting- kritis, dengan pimpinan guru atau perancang
kat Pertama), dan SLTA (Sekolah Lanjut Ting- pelajaran seorang pengembang kurikulum.
kat Akhir). Melalui pembelajaran sejarah siswa
mampu mengembangkan kompetensi untuk
berpikir secara kronologis dan memiliki penge-
tahuan tentang masa lampau yang dapat

8
Pengaruh Penerapan Teknik Pembelajaran... - Affan Budi Santosa -

METODE PENELITIAN Karangreja kabupaten Purbalingga. Setelah


data populasi diuji normalitas dan diuji ho-
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian mogenitasnya, diperoleh hasil yang menunjuk-
skripsi ini adalah pendekatan kuantitatif, kan bahwa populasi tersebut memiliki kondisi
dengan desain Quasi Experimental jenis pre-test yang sama atau homogen, sehingga populasi
and post-test control group design (Sugiyono, tersebut dapat digunakan sebagai objek
2010:114). Populasi penelitian ini adalah siswa penelitian.
kelas XI IPS dengan jumlah seluruhnya yaitu Penelitian ini merupakan penelitian
83 siswa yang terbagi menjadi empat kelas. eksperimen yang terbagi dalam dua kelompok
Sampel penelitian menggunakan cluster random yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperi-
sampling kelas IPS 3 sebagai kelompok kontrol men. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan
dan kelas XI IPS 2 sebagai kelompok Februari dan Maret 2015 di SMAN 1
eksperimen. Sementara itu teknik pengumpulan Karangreja pada siswa kelas XI IPS. Pengambi-
data yang digunakan adalah dokumentasi, tes lan sample dalam penelitian ini menggunakan
dan observasi. teknik cluster random sampling, yakni mengambil
Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis sampel dimana dipilih dua kelas secara acak
tes yakni pre test dan post test. Pre test digunakan dengan undian dari populasi. Pada sampel akan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan di uji normalitas dan homogenitas berdasarkan
kondisi awal antara kelompok eksperimen data awal yang diperoleh dari nilai pre test
dengan kelompok kontrol. Sedangkan post test kelas IPS 2 dan IPS 3. Berdasarkan hasil uji
dilakukan untuk mengukur perbedaan dan pen- homogenitas menunjukkan data homogen
ingkatan pada variabel terikat antara kelas dengan signifikan lebih dari 0,05 (0,405 > 0,05).
kontrol dan kelas eksperimen. Adapun teknik Dipercaya data homogen atau populasi
analisis data yang digunakan dalam penelitian berangkat dari keadaan awal yang sama. Popu-
ini adalah analisis data instrumen dan analisis lasi dengan demikian bersifat homogen, selain
data penelitian. Analisis data instrumen itu varian kedua kelompok juga mendekati sa-
meliputi: uji validitas, uji reliabilitas, taraf ma sehingga sampel dapat diambil secara acak
kesukaran dan daya beda. Sementara itu, dengan asumsi kedua kelas harus homogen dan
analisis data penelitian terbagi menjadi tiga memiliki varians yang mendekati sama atau
tahap yaitu analisis data populasi yang seluruh populasi memiliki varians kemung-
meliputi: uji normalitas, uji homogenitas dan kinan yang untuk diambil sebagai sampel.
uji kesamaan dua rata-rata, analisis tahap awal Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang meliputi; uji normalitas, uji homogenitas, peneliti terlebih dahulu melakukan pengacakan
uji perbedaan dua rata-rata, dan tahap akhir atau random. Hasil acak didapat kelas XI IPS 2
yang meliputi: uji normalitas, uji homogenitas, sebagai kelas eksperimen dan kelas IPS 3
uji signifikasi (uji t). sebagai kelas kontrol.
Dalam penelitian ini, desain yang dit-
HASIL DAN PEMBAHASAN erapkan adalah desain eksperimen pola Quasi
Experimental dengan jenis Pre-test and Post-test
Mata pelajaran sejarah merupakan kajian ilmu Control Group Design. Quasi Experimental meru-
yang menjelaskan tentang peristiwa pada masa pakan pengembangan dari true experimental
lampau yang disertai dengan fakta-fakta yang yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
jelas. Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
Karangreja masih cenderung kurang bervariatif sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
karena masih banyak menggunakan metode luar yang mempengarui pelaksanaan
konvensional yaitu metode ceramah, sehingga eksperimen. Walaupun demikian desain ini
guru belum dapat mendekatkan siswa dengan lebih baik dari pre experimental. Quasi
pengalaman belajarnya dan siswa masih kurang Experimental digunakan karena kenyataan sulit
dalam hal kemampuan berpikir kritis, kreatif, dalam menentukan kelompok kontrol yang
serta mengkonstruksi pengetahuannya. Peran digunakan untuk penelitian (Sugiyono,
guru di dalam kelas masih sangat dominan dan 2010:114).
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Pada prinsipnya kedua kelompok baik
sangat terbatas, sehingga pembelajaran masih eksperimen maupun kontrol melalui dua tahap
bersifat satu arah. Hal ini berdampak pada hasil yang sama yaitu, di awali dengan pre test. Akan
belajar sejarah siswa yang kurang memuaskan. tetapi, proses pembelajaran yang dilaksanakan
Dalam penelitian ini populasi yang berbeda. Namun dalam proses pembelajaran
digunakan adalah kelas XI IPS SMA Negeri 1 akan dilaksanakan secara berbeda. Pada kelas

9
Indonesian Journal of History education, Vol. 3 (2) tahun 2014

eksperimen menggunakan penerapan teknik Karena thitung > ttabel, dengan demikian rata-rata
Pembelajaran Brainstorming dan kelas kontrol hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang
menggunakan media ceramah dalam menggunakan teknik pembelajaran
pembelajaran. Materi ajar yang digunakan sa- Brainstorming pada siswa kelas XI IPS SMA
ma yaitu pada materi Menganalisis Proses Negeri 1 Karangreja kabupaten Purbalingga
Interaksi Indonesia-Jepang dan Dampak dan hasil belajar siswa kelompok kontrol yang
Pendudukan Militer Jepang terhadap dikenai pembelajaran konvensional berbeda
Kehidupan Masyarakat di Indonesia. Waktu secara signifikan. Karena nilai rata rata
pembelajaran yang digunakan dari kedua ke- kel ompo k e kspe rim en l ebih t ing g i
lompok relatif sama yaitu dua kali pertemuan dibandingkan nilai rata-rata kelompok kontrol
setiap minggunya atau 3 jam pelajaran. Setiap maka dapat dikatakan rata rata hasil belajar
satu jam pelajaran dengan alokasi waktu 45 kelompok eksperimen yang dikenai teknik
menit. pembelajaran Brainstorming lebih baik
dibanding hasil belajar siswa kelompok kontrol
Berdasarkan observasi awal, persiapan
yang dikenai pembelajaran konvensional.
belajar mata pelajaran sejarah pada siswa kelas
Penggunaan teknik pembelajaran
XI IPS SMA N 1 Karangreja kabupaten
Brainstorming sangat baik untuk diterapkan pa-
Purbalingga belum optimal. Hal ini dilihat dari
da materi sejarah yang berkaitan dengan
nilai pada pre test dimana untuk kelompok
Menganalisis Proses Interaksi Indonesia-Jepang
eksperimen yaitu kelas yang diajar
dan Dampak Pendudukan Militer Jepang
menggunakan teknik pembelajaran
terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia,
Brainstorming sebesar 43,33 untuk nilai terendah
berbagai unsur dalam suatu latar, dan masalah-
dan 73,33 untuk nilai tertinggi, sedangkan
masalah. Bentuk teknik pembelajaran ini
untuk kelompok kontrol yaitu kelas yang
mempunyai kemampuan yang lebih baik, kare-
menggunakan ceramah mencapai 43,33 untuk
na mampu membuat siswa berbagai
nilai terendah dan nilai tertinggi sebesar 70,00
pandangan, pemikiran, maupun usulan siswa
Penilaian akhir hasil belajar siswa pada
ditampung dan dievaluasi untuk memperoleh
kelompok eksperimen maupun kelompok
jawaban terbaik, kreatif dan inovatif. Dengan
kontrol diperoleh dari nilai tes tertulis pilihan
demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi
ganda yang dilaksanakan setelah akhir kegiatan
dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai
pembelajaran (post test). Kelompok eksperimen
dengan pendapat Yamin (2007: 8),
menggunakan teknik pembelajaran
Pembelajaran yang baik yaitu jika di dalam
Brainstorming dan kelompok kontrol
kelas guru menjelaskan siswa bertanya,
menggunakan model ceramah. Berdasarkan
menyimak, sebaliknya guru mendapatkan
diskripsi dan analisis data hasil belajar siswa
informasi dari siswa siswanya dan menjawab
diatas, diperoleh keterangan untuk kelompok
pertanyaan siswa serta mencari solusi bersama-
eksperimen nilai rata-rata pos test adalah 84,67.
sama, kedua belah pihak (komunikator ,
Untuk kelompok kontrol yang diberikan model
komunikan) aktif dan peran yang lebih
pembelajaran ceramah dengan nilai rata-rata
dominan terletak pada siswa atau siswa yang
hasil belajarnya adalah 63,65. Berdasarkan
lebih aktif.
hasil uji kesamaan dua rata kelompok
Pada kebanyakan pembelajaran sejarah
eksperimen dan kontrol untuk data pre test
disekolah masih didominasi oleh sebuah
diperoleh nilai thitung = 0,096 < ttabel = 1,6905
paradigma yang menyatakan bahwa sebuah
yang berati pada dasarnya secara keseluruhan
pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta
tingkat kecerdasan antara kelompok
yang harus dihafal. Di samping itu, situasi kelas
eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama
sebagian besar masih berfokus pada guru
atau tidak ada perbedan rata rata nilai pre test.
(teacher) sebagai sumber utama pengetahuan
Tanpa kondisi awal yang sama dalam hal ini
serta penggunaan metode ceramah sebagai
kecerdasan siswa yang menjadi sampel
pilihan utama strategi belajar mengajar.
penelitian, pengukuran efektifitas suatu teknik
Dengan memasukkan teknik pembelajaran
pembelajaran tidak dapat dilakukan, karena
Brainstorming sebagai strategi pembelajaran
hasil penelitian membuktikan bahwa rata–rata
memberi kesempatan untuk menguji lebih
hasil belajar siswa sebelum dilakukan penelitian
dalam terutama kemampuan berfikir mandiri
adalah sama, maka penelitian dapat dilakukan.
siswa. Melalui pertanyaan-pertanyaan
Dari hasil pengujian kesamaan dua
bijaksana, siswa yang diuji dapat berlatih
rata rata data post test kelompok eksperimen dan
berpikir sendiri dan tidak bergantung pada
kelompok kontrol menggunakakn uji t
argumen pinjaman sementara, hal tersebut
diperoleh nilai thitung= 7,805 ttabel.= 1,6905.

10
Pengaruh Penerapan Teknik Pembelajaran... - Affan Budi Santosa -

diharapkan dapat memberikan manfaat untuk tujuan pembelajarannya, (2) Pihak sekolah
pembelajaran sejarah dengan berani hendaknya lebih memperhatikan dan
menyampaikan ide-ide dalam pembelajaran melengkapi sarana dan prasarana belajar yang
sejarah, agar tercipta pembelajaran yang aktif., menunjang jalannya proses pembelajaran di
hasil belajar yang baik tentunya bukan hal yang SMA Negeri 1 Karangreja Kabupaten
sulit untuk siswa banggakan kepada orang tua Purbalinga, (3) Diharapkan guru bisa
dan dirinya sendiri. Semoga penelitian ini mengembangkan proses pembelajaran
menginspirasi para guru sejarah untuk menggunakan teknik pembelajaran.
menggunakan teknik pembelajaran Brainstorm-
ing dalam proses pembelajaran di kelas, hal ini
tentunya dilakukan dalam rangka meningkat- DAFTAR PUSTAKA
kan hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan
pembelajaran. Walaupun setiap teknik penyaj- Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evalua-
ian mempunyai ciri khas, berbeda yang satu si Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
dengan yang lainya, namun kita perlu memiliki Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah.
suatu pola atau standar untuk mempelajari sua- Yogyakarta: Ombak.
tu teknik itu dan bisa saling melengkapi. Hamalik, Oemar. 2011. Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
SIMPULAN Isjoni. 2007. Pembelajaran Pada Suatu
Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Berdasarkan hasil penelitian, dan pemba- Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah:
hasan diperoleh simpulan sebagai berikut: Teaching of History. Jakarta: P.T
(1) Pembelajaran sejarah dengan Grasindo.
menggunakan teknik pembelajaran Munib, Achmad. 2010. Pengantar Ilmu Pendidi-
Brainstorming dapat meningkatkan hasil kan. Semarang: UNNES Press.
Martinis, Yamin. 2007. Kiat Mempelajari Siswa.
belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan
Jakarta: Gaung Persada Press.
hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata Roestiyah N.K.2012. Strategi Belajar Mengajar.
kelas melampaui KKM atau >71, yaitu Jakarta: Rineka Cipta.
kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
84,67 > 71. Hasil perhitungan uji Bandung: Alfabeta.
perbedaan rata-rata hasil belajar kelas
kontrol memiliki rata-rata < 71. Jadi secara
klasikal hasil belajar siswa di kelas yang
m en er ap k an tek n ik p em belajr an
Brainstorming telah mencapai KKM maka
pembelajaran dapat dikatakan efektif, (2)
Ketuntasan hasil belajar didapatkan nilai
rata-rata kelas eksperimen sebesar 84,67
sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
sebesar 63,65, (3) Ada pengaruh antara
penerapan teknik pembelajaran
Brainstorming dengan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa
di kelas XI SMA Negeri 1 Karangreja
Purbalingga, dilihat dari hasil perhitungan
thitung 7,805 lebih besar dari ttabel 1,6905.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
(1) Sebaiknya guru dapat bersikap inovatif
dalam memilih model, metode, dan teknik
pembelajaran yang sesuai dengan siswa dan
materi pelajaran, sehingga proses pembelajaran
sejarah lebih menarik dan berhasil mencapai

11

Anda mungkin juga menyukai