Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET PENYAKIT DISLIPIDEMIA

Disusun oleh
Nama : Maranita Ayu Novema
NIM : P17110183082

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 GIZI
MALANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET PENYAKIT DISLIPIDEMIA

1. LATAR BELAKANG

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan tentang gizi untuk
penderita dislipidemia
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta dapat:
1. Mengetahui tentang pengertian dislipidemia  
2. Mengetahui tentang penyebab dislipidemia
3. Mengetahui tentang tanda gejala dari disipidemia
4. Mengetahui tentang bahan makanan sumber zat gizi untuk pasien
dislipidemia
5. Mengetahui tentang cara menmegah dan menangani dislipidemia

3. MATERI PENYULUHAN (TERLAMPIR)


a. Pengertian dislipidemia
b. Penyebab dislipidemia
c. Tanda dan gejala dislipidemia
d. Bahan makanan sumber zat gizi untuk pasien dislipidemia
e. Pencegahan dislipidemia

4. METODE
a. Ceramah tanya jawab/ Diskusi

5. MEDIA
a. Leaflet

6. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal :
Waktu :
Tempat : Poli Penyakit Dalam
7. SUSUNAN ACARA
Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
5 menit Pembukaan :
a) Mengucapkan salam a) Menjawab salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan maksud dan tujuan

10 Pelaksanaan :
menit a) Penyampaian materi a) Penyampaian
- Pengertian Dislipidemia Materi
- Penyebab Dislipidemia  Peserta
- Tanda dan Gejala menyimak
Dislipidemia penyampaian
- Diet Dislipidemia materi
- Pencegahan Dislipidemia  Peserta
b) Tanya jawab mencatat
c) Memberikan kesempatan kepada materi yang
peserta untuk bertanya disampaikan

b) Peserta bertanya
5 menit Penutup :
a) Evaluasi a) Evaluasi
 Memberikan pertanyaan  Peserta
kepada peserta menjawab
pertanyaan

b) Salam penutup b) Menjawab salam

8. EVALUASI
a. Peserta mengetahui tentang pengertian dislipidemia
b. Peserta mengetahui tentang penyebab dislipidemia
c. Peserta mengetahui tentang tanda gejala dislipidemia
d. Peserta mengetahui tentang makanan sumber zat gizi untuk pasien
dislipidemia
e. Peserta mengetahui tentang cara mencegah dan menangani dislipidemia
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. kelainan fraksi
lipid yang  paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, kenaikan kadar  trigliserida serta penurunan kadar HDL. Faktor utama
peningkatan kadar kolesterol dalam darah adalah keturunan dan asupan lemak
tinggi (Almatsier 2004).
Dislipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya
mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu dengan yang lain,
sehingga tidak mungkin dibiarakan sendiri-sendiri. Ketiga-tiganya sekaligus
dikenal sebagai triad lipid (Perki 1995) yaitu :
a. Kolesterol total
Kolesterol merupakan salah satu dari komponen lemak itu
sendiri. kehadiran lemak sendiri dalam tubuh kita sesungguhnya
memiliki fungsi sebagai zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
disamping zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral.
Kolesterol mempunyai fungsi dalam tubuh yaitu untuk melapisi
dinding sel tubuh, membentuk asam empedu, membentuk hormon
seksual, berperan dalam  pertumbuhan jaringan saraf dan otak.
Kolesterol sebanyak 75% dibentuk di organ hati sedangkan 25%
diperoleh dari asupan makanan.
Kenaikan kadar kolesterol di atas nilai normal diantaranya
disebabkan oleh  berlebihnya asupan makanan yang berasal dari lemak
hewani, telur dan serta makanan-makanan yang dewasa ini disebut
sebagai makanan sampah (junk food).
Banyak penelitian menunjukkan bahya hubungan antara kadar
kolesterol total darah dengan resiko penyakit jantung koroner (PJK)
sangat kuat, konsisten, dan tidak bergantung pada faktor resiko lain.
Penelitian genetik, eksperimental, epidemiologis, dan klinis
menunjukkan dengan jelas bahya peningkatan kadar  kolesterol total
mempunyai peran penting pada patogenesis penyakit jantung koroner
(PJK).
b. Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL
HDL dikatakan kolesterol baik karena berperan membawa
kelebihan kolesterol di jaringan kembali ke hati untuk diedarkan
kembali atai dikeluarkan dari tubuh. HDL ini mencegah terjadinya
penumpukkan kolesterol di jaringan, terutama di pembuluh darah.
LDL dikatakan kolesterol jahat karena LDL berperan membawa
kolesterol ke sel dan jaringan tubuh. Sehingga bila jumlahnya
berlebihan, kolesterol dapat menumpuk dan mengendap pada dinding
pembuluh darah dan mengeras menjadi  plak. Plak dibentuk dari unsur
lemak, kolesterol, kalsium, produk sisa sel dan materi-materi yang
berperan dalam proses pembekuan darah. Hal inilah yang kemudian
dapat berkembang menjadi menebal dan mengerasnya pembuluh darah
yang dikenal dengan nama aterosklerosis. Nilai LDL dan HDL
berdampak  terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai
LDL yang tinggi dikaitkan dengan risiko tinggi terhadap serangan
jantung, sebaliknya HDL tinggi dikaitkan dengan risiko rendah.
Bukti epidemiologis dan klinis menunjang hubungan negatif
antara kadar  kolesterol HDL dengan penyakit jantung koroner
Intervensi obat atau diet dapat menaikan kadar kolesterol HDL dan
dapat mengurangi penyakit jantung koroner.
c. Trigliserida
Trigliserida adalah asam-asam lemak dan merupakan jenis lemak
yang  paling banyak di dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi
dalam darah (Hipertrigliseridemia) juga dikaitkan dengan terjadinya
penyakit jantung koroner. Tingginya trigliserida sering disertai dengan
keadaan kadar HDL rendah. Sementara yang lebih mengerikannya lagi,
ditemukan pula pada kadar trigliserida diatas 500 mg/dl dapat
menyebabkan peradangan pada pankreas. Kadar  trigliserida dalam
darah banyak dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat makanan dan
kegemukan.
Kadar trigliserida diantara 250-500 mg/dl dianggap berhubungan
dengan  penyakit jantung koroner apabila disertai adanya penurunan
kadar kolesterol HDL.
Pemeriksaan penyaring untuk profil lipid sebaiknya dilakukan orang
dewasa  berusia diatas 30 tahun atas anjuran petugas kesehatan atau atas
permintaan sendiri. Pemeriksaan selektif harus dilakukan pada mereka yang
berisiko tinggi untuk  terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu:
a. Bukti adanya Penyakit jantung koroner (PJK) dan atau manifestasi
penumpukan  plak lemak di pembuluh darah yang lain.  
b. Riwayat keluarag PJK usia dini.
c. Riwayat keluarga dengan dislipidemia
d. Bukti adanya faktor risiko (PJK) yang lain (DM, Hipertensi, Obesitas,
Merokok)
e. Atau atas permintaan sendiri.

2. Penyebab dari Dislipidemia


Penyebab dislipidemia diklasi6ikasikan menjadi dislipidemia primer
dan dislipidemia sekunder.
a. Dislipidemia Primer 
Yaitu kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat
menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah.
b. Dislipidemia sekunder 
Yaitu disebabkan oleh suatu keadaan seperti
hiperkolesterolemia yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik
syndroma, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif.
Hipertrigliserida disebebkan oleh DM, konsumsi alkohol, gagal ginjal
kronik, miokard infark, dan kehamilan. Dan dislipidemia dapat
disebabkan oleh hipotiroidisme, nefrotik sindroma, gagal ginjal akut,
penyakit hati, dan akromegali.
Dislipidemia dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
sebagai berikut (Bachri, 2004).
a. Faktor jenis kelamin
b. Faktor usia
c. Faktor genetic
d. Faktor kegemukan
e. Faktor olahraga
f. Faktor merokok
g. Faktor makanan

3. Tanda dan Gejala dari Dislipidemia


Tanda dan gejala dislipidemia tidak terlihat, oleh karena itu untuk
mengetahui adanya tanda dislipidemia harus dilakukan pemeriksaan
laboratorium. Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau
rendah, semuanya harus mengacu pada  pedoman umum yang telah disepakati
dan digunakan diseluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP ATP III (National
Cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), yang antara lain
menetapkan bahwa:
a. Total Kolesterol
Kategori Kadar Total Kolesterol (mg/dl)
Normal < 200
Batas tinggi 200 - 239
Tinggi >240

b. LDL kolesterol
Kategori Kadar Total Kolesterol (mg/dl)
Normal < 100
Mendekati normal 100 - 129
Batas tinggi 135 - 159
Tinggi 160 - 189
Sangat tinggi ≥ 190
c. HDL Kolesterol
Kategori Kadar Total Kolesterol (mg/dl)
Rendah < 35
Batas rendah 36 - 44
Normal >45

d. Trigliserida
Kategori Kadar Total Kolesterol (mg/dl)
Normal < 150
Batas tinggi 150 - 199
Tinggi 200 - 499
Sangat tinggi >499

4. Mencegah dan Menangani Dislipidemia


Penanganan dapat dilakukan secara farmakologi dengan pemakaian
obat-obatan atau non farmakologi tanpa menggunakan obat-obatan.
Penurunan kadar kolesterol dalam darah dengan penanganan non farmakologi
dapat dilakukan dengan cara:
a. Terapi diet
Terapi diet dimulai dengan menilai pola makan pasien,
mengidentifikasi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan
kolesterol serta berapa sering keduanya dimakan. Jika diperlukan
ketepatan yang lebih tinggi untuk  menilai asupan gizi, perlu dilakukan
penilaian yang lebih rinci, yang biasanya membutuhkan bantuan ahli
gizi. Penilaian pola makan penting untuk menentukan apakah harus
dimulai dengan diet tahap I atau langsung ke diet tahap ke II. Hasil
diet ini terhadap kolesterol serum dinilai setelah 4-6 minggu dan
kemudian setelah 3 bulan.
b. Latihan Jasmani
Dari beberapa penelitian diketahui bah5a latihan fisik dapat
meningkatkan kadar HDL dan Apo AI, menurunkan resistensi insulin,
meningkatkan sensitivitas dan meningkatkan keseragaman fisik,
menurunkan trigliserida dan LDL, dan menurunkan berat badan.
Setiap melakukan latihan jasmani perlu diikuti 3 tahap :
1) Pemanasan dengan peregangan selama 5-10 menit
2) Aerobik sampai denyut jantung sasaran yaitu 70-85% dari
denyut jantung maksimal (220-umur) selama 20-30 menit .
3) Pendinginan dengan menurunkan intensitas secara perlahan-
lahan, selama 5-10 menit. Frekuensi latihan sebaiknya 4-5
x/minggu dengan lama latihan seperti diutarakan diatas. Dapat
juga dilakukan 2-3 x/minggu dengan lama latihan 45-60 menit
dalam tahap aerobik.
5. Bahan makanan sumber zat gizi
BAHAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI
MAKANAN
SUMBER beras putih/ merah, roti,produk
KARBOHIDRAT makaroni, jagung,makanan
kentang, ubi, talas, kue jadi: kue-
dengan meggunakan kue, cake,
sedikit minyak/ lemak biskuit,
jenuh pastries
yang
berlemak 
SUMBER unggas tanpa kulit, ikan daging daging
PROTEIN segar, putih telur, susu tanpa berlemak,
HEWANI skim lemak, otak, limpa,
udang, dan ginjal, hati,
kuning sosis, babat,
telur  usus, cumi-
cumi, kerang
SUMBER Tempe, tahu, oncom, dan dimasak
PROTEIN kacang-kacangan dengan santan
NABATI dan digoreng
dengan
minyak jenuh
8minyak
kelapa da
kelapa sawit
SUMBER minyak jagung, minyak dimasak yang
LEMAK kedelai, minyak kacang dengan mengandung
tanah, minyak bunga santan lemak jenuh:
matahari, dan minyak encer  Minyak yang
wijen, margarin tanpa berasal dari
garam yang dibuat dari hewan: lemak
minyak tidak  jenuh ganda sapi,  babi,
kambing, susu
penuh (full
cream), keju,
mentega
SAYURAN semua jenis sayuran (yang
diolah dengan cara
direbus, dikukus, disetup,
ditumis menggunakan
minyak  jagung, minyak
kedelai atau margarin
yang dibuat dari minyak
tidak jenuh)
BUAH-BUAHAN Semua jenis buah
Leaflet

Anda mungkin juga menyukai