UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 1. SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
Tampak sebagai bangunan bundar berwarna merah muda
Bagian tengahnya pucat, Tersebar di seluruh permukaan sajian. Eritrosit adalah sel yang tidak berinti, Ukurannya seragam dan dapat digunakan sebagai pembanding untuk menentukan jenis sel-sel lainnya.
2. SEL DARAH PUTIH ( NEUTROFIL)
Selnya cukup besar hampir 1,5x ukuran eritrosit. Intinya berlobus banyak, 2-5 buah; satu sama lain dihubungkan oleh benang kromatin halus sehingga tampak membentuk segmen-segmen (segmented neutrophil). Dapat ditemukan neutrofil muda dengan inti berbentuk batang bengkok, tidak berlobus, yang disebut neutrofil batang (stab neutrophil). Sitoplasma neutrofil mengandung granula spesifik halus berwarna merah muda.
3. SEL DARAH PUTIH ( EOSINOFIL)
Eosinofil berukuran kurang lebih sama dengan neutrofil.
Intinya tampak terdiri dari dua lobus, Tetapi kadang dapat ditemukan juga lobus ketiga; Bentuknya mirip gagang telepon atau kacamata dengan kromatin yang tidak sepadat neutrofil. Sitoplasma eosinofil bergranula kasar, berwarna merah jingga.
4. SEL DARAH PUTIH (BASOFIL)
Berukuran kurang lebih sama dengan neutrofil.
Namun, sel ini paling sulit dicari karena jumlahnya dalam keadaan normal sangat sedikit, yaitu kurang dari 1% dari seluruh leukosit. Sel ini lebih bervariasi dalam hal ukuran. Bentuk inti tidak tentu dan sering tidak jelas karena tertutup granula. Granula sitoplasma berwarna kehitaman dan tersebar menutupi inti.
5. SEL DARAH PUTIH (LIMFOSIT)
Ukuran sel ini beragam, Ada yang sebesar eritrosit dan ada yang sebesar neutrofil. Bentuk inti beragam, kebanyakan bulat, atau kadang mirip ginjal. Sitoplasma relatif sedikit, berwarna biru, Tanpa granula spesifik.
6. SEL DARAH PUTIH (MONOSIT)
Sel ini ditandai dengan intinya yang besar,
eksentris, dan tidak sepadat leukosit lain. Bentuk inti bervariasi, sering terdapat lekukan pada aspek inti yang menghadap pusat sel sehingga tampak seperti ginjal atau tapal kuda. Sitoplasmanya berwarna biru kelabu pucat, tanpa granula spesifik.