Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI

BURUK ATAU YANG BERISIKO GIZI BURUK


No. Dokumen SOP/ / /2020
No revisi 00
SOP TanggalTerbit
Halaman

Puskesmas
Rantau Pandan
M. Junaidi, SKM
NIP. 196412311988031076
1. Pengertian : Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang berisiko gizi
buruk merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan mobilisasi masyarakat. Bila
kegiatan ini berjalan dengan optimal maka banyak kasus gizi buruk yang dapat dicegah
dan ditangani dengan cepat dan tepat sehingga kondisi mereka tidak menjadi lebih buruk.
Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan kegiatan penemuan dini
aktif dan pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat, khususnya orang tua,
tokoh masyarakat, kader posyandu dan anggota masyarakat lainnya.
2. Tujuan : Menjadi acuan dalam melakukan deteksi dini balita gizi buruk atau yang beresiko gizi
buruk dan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan
perawatan yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas No. /KAPUS/ /2020 Tentang Jenis-Jenis Layanan di Puskesmas
Rantau Pandan.
4. Referensi 1.UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial
Dasar di Posyandu Permenkes No 4 tahun 2019 tentang SPM Bidang Kesehatan
3.Permenkes No 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
4.Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita di Layanan Rawat
Jalan: Bagi Tenaga Kesehatan.-Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Tahun 2020
5. Prosedur 1.Menerima laporan adanya balita gizi buruk dari masyarakat, kader, maupun bidan desa
atau bedasarkan kunjungan balita ke posyandu/fasyankes.
2.Petugas gizi dan bidan desa melakukan validasi data dengan melakukan pengukuran
antropometri sasaran (umur, BB, TB, dan status gizi) serta pemeriksaan klinis oleh
dokter.
3.Puskesmas melakukan konfirmasi kasus gizi buruk. Apabila tanpa penyakit penyerta
maka dilakukan rawat jalan. Namun apabila dengan penyakit penyerta maka dilakukan
rawat inap di Puskesmas atau ditujuk ke RS.
4.Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke Dinas Kesehatan
6. Bagan Alur
Balita datang berkunjung ke
posyandu/fasyankes atau laporan dari
masyarakat

Hasil pengukuran
Berat badan tidak naik
BB/TB tidak sesuai standar

Puskesmas / fasyankes melakukan konfirmasi kasus gizi


buruk (dengan pemeriksaan klinis dan antropometri)

Gizi Kurang Gizi Buruk


PMT Pemulihan
Konseling gizi
Penimbangan Tanpa komplikasi Dengan komplikasi
rutin Rawat jalan Dirawat inap di
Puskesmas atau
dirujuk ke RS

7. Unit Terkait : Kepala Puskesmas


Dokter
Petugas Gizi
Bidan / Perawat
Kader Posyandu
8. Dokumen : Standar antropometri anak
Terkait Rekam medis pasien
Buku KMS
9. Rekaman N0 Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Historis

Anda mungkin juga menyukai