Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Reza Prakoso - 120110190061

Ahmad Fikri - 120110190029


Rasya Adhitia Ahmad - 120110190037
Moch Reza Putra A - 120110190015

Learning Objectives Chapter 6

6.1 Memanfaatkan matriks PSAK dan diagram SWOT untuk menguji strategi
bisnis.

Perumusan strategi, sering disebut sebagai perencanaan strategis atau perencanaan


jangka panjang, berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan. Perumusan strategi dimulai dengan analisis situasi, yaitu proses menemukan
kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal sambil mengatasi
ancaman eksternal dan kelemahan internal.
SWOT adalah akronim yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman tertentu yang merupakan faktor strategis potensial untuk
perusahaan tertentu. Dapat dikatakan bahwa inti dari strategi adalah peluang dibagi
kapasitas. Peluang dengan sendirinya tidak memiliki nilai riil kecuali perusahaan memiliki
kapasitas (yaitu, sumber daya) untuk memanfaatkan peluang itu.SWOT, dengan sendirinya,
hanyalah permulaan dari analisis strategis. Beberapa kritik utama SWOT adalah:
● Ini hanyalah pendapat dari mereka yang mengisi kotak,
● Hampir semua yang menjadi kekuatan juga merupakan kelemahan,
● Hampir semua yang merupakan peluang juga merupakan ancaman.
● Menambahkan upaya berlapis tidak meningkatkan validitas daftar.
Contoh SWOT dari perusahaan Gojek :
Strength (Kekuatan)
● Sebagai perintis ojek online di Indonesia
● Jaringan driver lebih luas dibandingkan dengan ojek online yang lain
● Sebagai startup lokal yang terbilang besar
● Memiliki pengenalan merek yang lebih tinggi dan lebih mudah diterapkan oleh pasar
lokal
● Memiliki banyak pilihan layanan online dibandingkan startup yang lain
● Go-food sangat populer bahkan bisa saja dijadikan sumber pendapatan utama di
masa mendatang
● Branding Gojek begitu melekat di hati para masyarakat
Weakness (Kelemahan)
● Pengeluaran modal masih terbilang sangat besar
● Pengelolaan keuangan masih kurang baik
● Beberapa kota di Indonesia masih belum tersedia layanan Gojek
● Ada oknum driver yang sesekali merusak nama baik
● Customer service call center mereka sulit untuk dijangkau dan tidak menyediakan
cukup informasi.
Opportunity (Kesempatan)
● Delivery makanan menjadi sangat populer akhir-akhir ini
● Sistem pengiriman paket barang saat ini sangat di gemari oleh masyarakat
● Ada beberapa kota yang belum tersedia layanan ojek online
Threat (Ancaman)
● Peraturan pemerintah bisa saja sesekali merugikan perusahaan
● Kompetitor yang terus berkembang dengan inovasi-inovasinya
Membuat Strategi
● Perkembangan pada bidang Customer service
● Peningkatan pada desain aplikasi Gojek, khususnya dalam metode pemesanan.
● Peningkatan pada layanan Go-food
● Penambahan sistem pembayaran melalui kartu kredit
● Perlu pemerataan Jumlah driver Gojek di setiap daerah layanan
● Fokus dalam perbaikan pada waktu morning commute dimana pada waktu ini angka
booking sangat tinggi
● Harus memiliki tim marketing khusus untuk kostumer korporasi mau bergabung ke
layanan Gojek
● Bekerja dengan beberapa penjual untuk menawarkan harga spesial pada layanan
Go-food
● Peningkatan dalam segala pada layanan kurir atau Go-send, karena layanan ini
merupakan salah satu aset penting.
● Menambah layanan di semua kota di Indonesia agar menjadi semakin dekat dengan
masyarakat

6.2 Kembangkan pernyataan misi yang membahas lima elemen desain yang baik

Langkah awal dalam pembuatan strategi bisnis yang baik adalah membuat mission statement untuk
organisasi. Mission Statement berfungsi untuk memfokuskan upaya karyawan perusahaan yang
dirancang dengan baik dan diimplementasikan. Pernyataan misi yang dibuat dengan baik memiliki
lima elemen:
1. Pernyataan dibuat singkat dan jelas agar karyawan mudah dimengerti dan diingat pernyataan
tersebut
2. Dibuat sesederhana mungkin agar setiap orang di perusahaan dapat memahami apa yang
ditargetkan.
3. Harus memberikan arahan terhadap aktivitas para karyawan perusahaan.
4. Pernyataan tersebut harus memungkinkan karyawan mengetahui dengan tepat apa yang
dilakukan oleh perusahaan dan apa yang tidak dilakukannya.
5. Pernyataan tersebut harus dapat diukur sehingga perusahaan dapat melihat kemajuan/progres
yang terjadi.
6.3 Jelaskan strategi kompetitif dan kooperatif yang tersedia untuk perusahaan
Strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi kompetitif suatu perusahaan.
Strategi bisnis dapat berupa competitive (melawan semua pesaing untuk mendapat
keuntungan) dan/atau cooperative (bekerja dengan satu atau lebih perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan dari pesaing lain).

a. Porter’s Competitive Strategies


Michael Porter mengusulkan 3 strategi kompetitif untuk bisa mengungguli kompetitor lain.
Strategi tersebut adalah:
● Cost Leadership
Kemampuan perusahaan atau unit bisnis untuk merancang, memproduksi, dan
memasarkan produk yang sebanding dengan lebih efisien dibanding para
pesaingnya. Strategi kompetitif merupakan strategi yang berbiaya rendah yang
bertujuan untuk pasar yang luas. Karena biaya yang lebih rendah, perusahaan yang
memiliki cost leadership dapat menetapkan harga yang lebih rendah untuk
produknya daripada pesaingnya dan masih memperoleh keuntungan yang
memuaskan.
● Differentiation
Kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai unik dan unggul kepada pembeli
dalam hal kualitas produk, fitur khusus, atau layanan setelah penjualan
● Focus
Kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai unik dan lebih kepada suatu
kelompok pembeli, segmen pasar, atau pasar geografis.

b. Cooperative Strategies
Perusahaan menggunakan strategi bersaing untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
dalam suatu industri dengan berperang melawan perusahaan lain. Namun, ini bukan satu-
satunya pilihan strategi bisnis yang tersedia bagi perusahaan atau unit bisnis untuk berhasil
bersaing dalam suatu industri. Perusahaan juga dapat menggunakan strategi kooperatif
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam suatu industri dengan bekerja sama
dengan perusahaan lain. Dua jenis strategi kerja sama yang umum adalah kolusi dan aliansi
strategis.

Collution
Kolusi adalah kerja sama aktif perusahaan dalam suatu industri untuk mengurangi output
dan menaikkan harga guna menyiasati hukum penawaran dan permintaan ekonomi normal.
Kolusi mungkin eksplisit, dimana perusahaan bekerja sama melalui komunikasi dan
negosiasi langsung, atau diam-diam, di mana perusahaan bekerja sama secara tidak
langsung melalui sistem sinyal informal. Kolusi eksplisit adalah ilegal di sebagian besar
negara dan di sejumlah asosiasi perdagangan regional, seperti Uni Eropa. Kolusi juga bisa
terjadi secara diam-diam, dalam hal ini tidak ada komunikasi langsung di antara perusahaan
yang bersaing. Menurut Barney, kolusi diam-diam dalam suatu industri kemungkinan besar
akan berhasil jika (1) terdapat sejumlah kecil pesaing yang dapat diidentifikasi, (2) biaya
yang serupa di antara perusahaan, (3) satu perusahaan cenderung bertindak sebagai
pemimpin harga, (4) ada budaya industri umum yang menerima kerjasama, (5) penjualan
ditandai dengan frekuensi tinggi dari pesanan kecil, (6) persediaan besar dan simpanan
pesanan adalah cara normal untuk menangani fluktuasi permintaan, dan (7) Ada hambatan
masuk yang tinggi untuk menghindari pesaing baru.
6.4 Identifikasi jenis aliansi strategis

A. Pengertian
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk
mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing masing organisasi secara independen. Dengan aliansi, perusahaan
dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi, risiko, dan pendanaan. Aliansi strategis
terkait pula dengan konsep seperti koalisi internasional, jaringan strategis, joint venture.

B. Penggunaan Aliansi Strategi


Aliansi strategis pada umumnya digunakan perusahaan untuk :
1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau peningkatan pengetahuan
2. Meningkatkan akses pada teknologi baru
3. Melakukan perbaikan posisi terhadap pesaing Memasuki pasar baru
4. Mengurangi waktu siklus produk
5. Memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan
6. Memperbaiki kualitas

C. Jenis Aliansi Strategis


Ada 4 jenis aliansi strategis, yaitu :
1. Joint Venture
Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
menciptakan perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan
kapabilitas untuk mengembangkan keunggulan bersaing.

2. Equity Strategic Alliance


Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk
bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk
mengembangkan keunggulan bersaing.

3. NonEquity Strategic Alliance


Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih
perusahaan memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan
kapabilitas unik untuk mengembangkan keunggulan bersaing.

4. Global Strategic Alliance


Global Strategic Alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau
lebih perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang aliansi ini dibentuk antara
korporasi (atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing

Anda mungkin juga menyukai