Anda di halaman 1dari 2

BAB V

SEJARAH GEOLOGI

Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada Kala Plistosen, dimana

daerah penelitian merupakan lingkungan darat. Pada kala ini terjadi aktifitas

vulkanik yang terjadi dalam satu periode erupsi. Erupsi gunungapi bersifat

eksplosif dengan tenaga yang kuat mengeluarkan material piroklastik berupa

bahan padat yang berukuran halus hingga bongkah dengan bentuk relatif

menyudut (block). Material tersebut kemudian terendapkan dan membentuk satuan

breksi vulkanik.

Selanjutnya pada kala yang sama, pada lingkungan darat aktivitas vulkanik

masih terus berlanjut, proses vulkanik yang terjadi bersifat efusif yang

mengeluarkan aliran lava yang mengandung magma basaltik membentuk satuan

basal dengan ukuran mineral yang masih bisa diamati dengan kasat mata sehingga

membentuk satuan basal porfiri. Pada periode letusan ini diikuti juga oleh lelehan

lava yang masih bersifat basaltik yang mengalami pelepasan gas sesaat sebelum

terjadi pembekuan sehingga terbentuk struktur scoria dengan kenampakan mineral

yang lebih halus dibandingkan basal sebelumnya. Lelehan lava ini mengalami

pembekuSan pada lingkungan darat dan membentuk satuan basal scoria. Aktivitas

vulkanik gunungapi Lompobattang berakhir pada kala Plistosen Akhir.

Selanjutnya, terjadi peningkatan aktivitas tektonik yang menghasilkan

gaya kompresi yang menyebabkan terjadinya strukrur geologi di daerah penelitian

berupa sesar geser bialo yang bersifat dekstral.

73
Setelah terjadi aktifitas tektonik tersebut, kondisi daerah penelitian relatif

stabil dengan berlangsungnya proses-proses geologi muda berupa pelapukan,

erosi dan sedimentasi pada litologi penyusun daerah penelitian. Proses inilah yang

kemudian mengontrol pembentukan bentang alam di daerah penelitian dan masih

bekerja hingga saat ini.

74

Anda mungkin juga menyukai