STRUKTUR GEOLOGI
Formasi Marada yang berumur Kapur Atas. Asosiasi batuan ini memberikan
petunjuk suatu endapan lereng bawah laut. Ketika kegiatan magma berkembang
menjadi suatu gunungapi kira-kira 63 juta tahun yang lalu, dan menghasilkan
Sinjai, melalui Sinjai di pesisir timur. Lembah ini memisahkan batuan berumur
Eosen, yaitu sedimen klastika Formasi Salo Kalupang di sebelah Timur, dan
sedimen karbonat Formasi Tonasa di sebelah Baratnya. Pada Kala Eosen daerah
sebelah barat Lembah Walane merupakan suatu paparan laut dangkal, dan daerah
Tonasa di sebelah barat Barru, sebelah timur Maros dan di sekitar Takalar.
klastika di sebelah Timur Lembah Walane berhenti pada Akhir Oligosen, dan
60
Akhir daripada kegiatan gunungapi Miosen Awal diikuti oleh tektonik
terjadi secara luas di sebelah Barat dari cekungan tersebut dan kemungkinan
terjadi secara lokal di sebelah Timurnya. Peristiwa ini terjadi selama Miosen
Tengah sampai Pliosen. Semula gunung apinya terjadi di bawah muka laut, dan
Kegiatan gunung api di daerah ini masih berlangsung sampai dengan kala
magma pada akhir Plistosen, diikuti oleh suatu tektonik yang menghasilkan sesar-
mendatar dekstral dari batuan alas di bawah Lembah Walanae. Sejak kala Pliosen
pesisir barat ujung lengan Sulawesi Selatan ini merupakan dataran stabil, yang
61
4.2 Struktur Geologi Daerah Penelitian
jenis struktur, umur struktur geologi yang di hubungkan dengan kronologi urutan
pembentukan struktur dan stratigrafi daerah penelitian, serta pada kondisi fisik
diketahui gambaran umum dan pola strukturnya yaitu pengolahan data kekar
maka jenis struktur yang dijumpai pada daerah penelitian terdiri atas :
1. Struktur Kekar
2. Struktur Sesar
62
4.2.1 Struktur Kekar
Kekar (joint) yaitu rekahan pada batuan dimana tidak ada atau sedikit
teratur dari rekahan-rekahan menerus yang mana rekahan itu sedikit sekali atau
tidak ada pergeseran. Sedangkan menurut Davis (1984), Kekar adalah rekahan
dalam berbagai jenis batuan yang menerus yang mana rekahan-rekahan itu
daerah pemetaan diindikasikan oleh adanya ciri-ciri berupa kekar, breksi sesar dan
aspek fisik lainnya yaitu berupa kelurusan kontur yang terlihat pada peta topografi
(Billings, 1968).
serba sejajar atau hampir hampir sejajar jika dilihat dari kenampakan
di atas permukaan.
b. Kekar Tidak Sistematik, yaitu kekar yang tidak teratur susunannya dan
63
b. Extention Joints atau kekar Tarik merupakan kekar yang diakibatkan
pemekaran.
gaya bekerja.
pengamatan dan pengukuran data kekar di lapangan, maka kekar yang dijumpai
dilapangan adalah kekar sistematik dan non sitematik. Kekar sistematik ini
dijumpai pada satuan basalt scoria pada stasiun 42 (Foto 4.1) dan kekar non
64
Foto 4.2 Kenampakan kekar non sistematik pada
batuan basalt scoria yang dijumpai di
Stasiun 22 difoto ke arah N 780 E.
yang pertama (Tabel 4.1) dan sebanyak 50 kali pada lokasi yang kedua (Tabel
4.2). Setelah data tersebut dimasukkan kedalam diagram roset, maka diperoleh
arah tegasan maksimum relatif berarah utara-selatan (Gambar 4.1) dan tegasan
65
FREKUENSI FREKUENSI
INTERVAL INTERVAL
TURUS JUMLA TURUS JUMLAH
KELAS (N….E) KELAS (N….E)
H
Gambar 4.1 Diagram kipas kekar pada stasiun 42. Menunjukkan tegasan utama
maksimum (σ1) kekar relatif Utara Barat Laut – Selatan Menenggara
(N 340°E) dan tegasan utama minimum (σ3) Tenggara Timur Laut –
Barat-Barat Daya (N70°E).
66
4.2.2 Struktur Sesar
geologi berupa sesar akan terjadi apabila suatu bahan/batuan dikenai suatu gaya
karena itu, dapat disimpulkan bahwa sesar terbentuk akibat berlanjutnya gaya
blok terhadap blok batuan yang lain, dengan gejala utama adalah adanya
Sesar (fault) adalah suatu bidang rekahan ataupun zona rekahan yang
rekahan menerus yang mana terlihat berpindah tempat oleh pergeseran, sedangkan
menurut Mc Clay (1987) sesar adalah bidang lurus tidak berlanjut yang mana
diantara blok-blok batuan yang saling berhadapan dengan arah umum yang sejajar
berdasarkan pada arah pergerakan relatif serta gaya yang menyebabkan terjadinya
sesar. Dengan menggunakan dasar klasifikasi ini maka struktur sesar dibagi
67
1. Sesar naik (reverse fault) yaitu sesar yang hanging wallnya relatif bergerak
2. Sesar geser (wrench fault) yaitu sesar dimana blok yang patah bergeser
secara mendatar. Sesar ini disebabkan oleh gaya koppel dan kompresi,
3. Sesar turun (normal fault) yaitu sesar yang hanging wallnya relatif
sekunder berupa perubahan kedudukan batuan, lipatan seretan (drag fold), yang
mendukung keberadaan sesar tersebut. Selain itu identifikasi struktur sesar juga
penelitian.
dilapangan serta pada peta topografi dapat dikenali seperti dengan adanya
dapat dikenali berupa breksi sesar, zona hancuran, perubahan kedudukan batuan,
pergeseran batas litologi, kontak litologi yang berbeda umur dan genetiknya.
ataupun data sekunder serta korelasi terhadapa tektonik regional, maka sesar yang
68
4.2.2.1 Sesar Geser Bialo
Sesar geser bialo yang bekerja pada daerah penelitian memanjang dari
arah barat laut hingga tenggara. Jalur sesar ini melewati sungai bialo dan dijumpai
melewati satuan basal porfiri dan breksi vulkanik. Adapun indikasi sesar yang
Foto 4.3 Breksi Sesar pada stasiun 42. Dengan arah foto N 620E
69
Pada penamaan sesar diberikan nama belakang berdasarkan nama sungai
yang dilalui oleh sesar tersebut. Berdasarkan hasil Analisa terhadap data lapangan
berupa data primer maupun data sekunder serta analisis tegasan utama yang
berarah Utara Barat Laut – Selatan Menenggara dan tektonik regional maka sesar
penelitian yaitu berdasarkan umur dari satuan batuan yang dilewati. Satuan batuan
yang dilewati sesar geser bialo yaitu breksi vulkanik dan basal porfiri yang
berumur plistosen. Jadi umur dari pembentukan sesar geser bialo yaitu setelah
70
Penentuan arah tegasan utama pada daerah penelitian didasarkan atas
analisa data kekar dengan menggunakan diagram kipas, diperoleh arah tegasan
utama (σ1) yang menyebabkan kompresi pada daerah penelitian berarah N 340° E
Strain Elipsoid menurut Reidel (dalam McClay, 1987) adalah sebagai berikut :
Gaya tektonik yang bekerja pada daerah penelitian berupa gaya kompresi
Hal ini menyebabkan batuan mencapai batas elastisitasnya sehingga batuan yang
71
lemahnya. Tegasan utama relatif berarah utara-selatan dan arah sesar relatif barat
laut-tenggara, maka sesar yang terbentuk pada daerah penelitian adalah sesar
geser Bialo.
relatif melalui pendekatan umur satuan batuan termuda yang dilewati. Struktur
sesar pada daerah penelitian melalui satuan breksi vulkanik dan satuan basal
scoria sehingga dapat disimpulkan bahwa umur relatif dari sesar geser Biaolo
72