SOLID
MODUL III
MIXING (Pencampuran)
NIM : K100190132
Kelas :I
FAKULTAS FARMASI
2021
A. Tujuan
Untuk mengetahui salah satu metode pencampuran dan cara evaluasinya .
B. Tinjauan Pustaka
Mixing merupakan tahap awal/dasar dalam kebanyakan urutan proses di
industry farmasi. Pencampuran diperlukan untuk menghasilkan distribusi dua atau
lebih bahan sehomogen mungkin. Proses utama pencampuran adalah penyisipan antar
partikel jenis yang satu di antara partikel jenis yang lain (atau beberapa jenis bahan
lain). Tingkat pencampuran umumnya tergantung dari lama waktu pencampuran.
Namun, pencampuran yang lama tidak menjamin dicapainya homogenitas yang ideal,
(Sulaiman, 2009)
harus mengalami tiga jenis gerakan (gerakan konvensi, difusi, dan geseran) dimana
pada jenis-jenis pencampur tertentu hal tersebut tidak selamanya terjadi. Proses
pencampuran berlangsung melalui distribusi bahan secara kontinyu yang diakhiri
dengan proses penyatuan kembali. Efek pencampuran yang baik juga dapat dicapai
dengan cara sentrifugasi dan cara pusingan serta melalui peniupan udara kencang .
(Voigt, 1995)
Sifat fisika padatan akan mempengaruhi karakteristik pencampuran. Pengaruh
massa partikel. Partikel berbentuk licin, bundar dan sferis cenderung mengalir lebih
cepat dari bentuk partikel yang tidak teratur dan kasar. Cara dan sifat aliran padatan
dalam proses pencampuran akan mempengaruhi baik kecepatan maupun derajat
pencampuran. Ukuran partikel penting juga, sering terjadi jika padatan dicampur
maka partikel dalam campuran berada dalam suatu rentang distribusi ukuran dan tidak
dalam suatu bentuk ukuran. Rentang distribusi ukuran partikel sangat mempengaruhi
perilaku massa padatan. Pemisahan partake sakibat pengaruh ukuran relative terjadi
apabila massa padatan dalam rentang ukuran tertentu bergerak. Bobot jenis partikel
sangat dapat bervariasi, akan tetapi pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Hanya saja
jika massa partikel dengan bobot jenis yang sangat berbeda dicampur , maka besar
kemungkinan akan terjadi pemisahan seperti halnya mencampur partikel dengan
ukuran yang sangat berbeda. Kerapuhan partikel terkait dengan mudahnya partikel
pecah. Kerapuhan dapat sangat mengganggu dalam campuran padatan karena akan
(Agoes, 2012)
Bahan:
Zat aktif
Laktosa, dll.
D. Cara Kerja Skematis
Ditimbang semua bahan sesuai dengan formula yang telah ditentukan.
(zat aktif 20 gram dan laktosa 180 gram (1:9))
↓
Dimasukkan kedua bahan ke dalam mixer.
↓
Diatur kecepatan mixer sehingga semua bahan dapat bergerak dengan bebas, tidak
menit.
↓
Diambil 20 sampel pada masing-masing waktu sampling.
(Pada praktikum cukup 5 sampel yang mewakili semua titik)
↓
Ditetapkan kadar masing-masing sampel sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan.