SOLID
MODUL IV
NIM : K100190132
Kelas :I
FAKULTAS FARMASI
2021
A. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh kadar bahan pengikat pada migrasi obat selama
waktu pengeringan granul.
B. Tinjauan Pustaka
Dalam pembuatan tablet ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu granulasi
basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Langkah dari granulasi basah adalah
penimbangan, pencampuran, granulasi, pengayakan basah, pengeringan, pengayakan
kering, pelincir dan pengempaan peralatan tergantung dari uraian atau kualitas atas
kandungan atau zat aktif, pengisi, dan penghancur.
(Gennaro, 1985)
Salah satu bahan tambahan yang telah dimodifikasi adalah bahan pengisi atau
lebih dikenal dengan filler-binder. Bahan tersebut memiliki beberapa persyaratan
yaitu memiliki kompaktibilitas dan sifat alir yang baik, dapat bercampur dengan
bahan lainnya, dan stabilitas yang baik. Filler-binders yang umum digunakan dengan
metode cetak langsung antara lain: Avicel PH 102 atau Microcrystalline Cellulose,
Spray Dried Lactose (SDL), Starch 1500, dikalsium fosfat, trikalsium fosfat, kalsium
sulfat dihidrat.
(Bolhuis dan Chowhan, 1996)
Bahan:
PTNA (Paracetamol, Teofilin, Natrium Diklofenak, Asetosal) 1 gram
Laktosa 99 gram
Gelatin
Aquadest
D. Cara Kerja Skematis
Ditimbang larutan gelatin 5% dan 15% masing-masing sebanyak 50 ml.
↓
Ditimbang bahan-bahan sesuai dengan formula (masing-masing 99 gram untuk tiap
formula), dicampur sampai homogen.
↓
Ditimbang PTNA sebanyak 1 gram tiap formula, dilarutkan dengan sedikit air dan
dikeringkan dengan sedikit laktosa. Dicampur dengan sisa laktosa.
↓
Dibuat massa granul untuk masing-masing formula dengan larutan gelatin, diayak
dengan ayakan no. 12 mesh.
↓
Dimasukkan granul dalam sel pengering. Dipanaskan dalam almari pengering selama
60 menit pada suhu 60℃
↓
Diambil 1 gram sampel, dilarutkan dalam 20mL aquadest.
↓
Dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang sesuai monografi PTNA.