KESIMPULAN UMUM
1. Fluida reservoir merupakan cairan yang terperangkap dalam suatu trap dimana
cairan tersebut berasal dari source rock yang bermigrasi kelapisan yang lebih
porous (misal sand stone, carbonat). Cairan yang terperangkap tersebut
terhalang oleh suatu cap yang menghalangi minyak bermigrasi kepermukaan.
Agar dihasilkan suatu produk reservoir yang sesuai dengan yang kita
harapkan, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan beberapa analisa. Dari
analisa fluida reservoir ini dapat digunakan untuk mengevaluasi peralatan
produksi yang digunakan.
2. Metode Dean&Stark merupakan salah satu cara dalam penentuan besarnya
kandungan air yang ada dalam minyak (crude oil) dengan proses kondensasi
dan destilasi. Kualitas minyak mentah yang baik apabila presentase airnya
maksimal 2%. Hasil air yang didapatkan saat praktikum adalah 4,2 ml atau
8,4% yang artinya minyak sampel mempunyai kualitas cukup baik. Aplikasi
dilapangannya adalah untuk menentukan kualitas minyak yang akan
diproduksi, untuk mengetahui atau mencegah dan mengidentifikasi masalah
korosi dan scale.
3. Penentuan kadar air dan sedimen (BS&W) dengan dilakukan dengan
menggunakan alat centrifuge tabung besar dan kecil.
Dari percobaan diperoleh hasil :
156
157
dari data tersebut dapat diketahui jika sampel yang diuji memiliki kualitas
yang buruk. Aplikasinya di lapangan adalah untuk mengetahui problem
kepasiran yang bersifat abrasif. Penentuan kadar air dan sedimen (BS&W)
juga berfungsi untuk mengetahui kualitas minyak.
Sampel A
SGTrue = 0.905
o
APITrue = 24.88oAPI
Sampel B
SGTrue = 1.001
o
APITrue = 9.81 oAPI
Dari grafik perolehan semua plug dapat dikatakan bahwa sampel A lebih
ringan dari sampel B. Aplikasinya di lapangan adalah menentukan jenis dan
kualitas kinyak serta mencegah dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
minyak berat (parafin dan viskositas tinggi). Data dari percobaan ini juga
berguna untuk membantunperancangan peralatan produksi.
5. Penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang dilakukan dengan
menggunakan prinsip pembekuan fluida. Percobaan ini menggunakan prinsip
pembekuan fluida. Dari data hasil percobaan diperoleh :
1) Sampel A :
Titik kabut = 77 0F
Titik beku = 66.2 0F
Titik tuang = 68 0F
2) Sampel B :
Titik kabut = 75.2 0F
Titik beku = 69.8 0F
158
Sampel A
Titik nyala = 105,8 oF
Sampel B
Titik nyala = 120,2 oF
Dari grafik perolehan semua plug dapat dikatakan bahwa sampel I lebih
ringan dari sampel II. Aplikasi lapangan dari percobaan ini yaitu untuk
mengetahui laju alir dari minyak dari suatu sumur.
9. Tujuan analisis kimiawi air formasi pada percobaan kali ini adalah untuk
mengetahui sifat air formasi apakah bersifat korosif, membentuk scale atau
stabil. Dari percobaan diperoleh hasil :
0C, SI = -0,65
20C, SI = –0,36
40C, SI = 0,02
60C, SI = 0
80C, SI = 0.45
160
100C, SI = 1.25
Dari hasi percobaan dapat dikatakan bahwa air formasi yang digunakan untuk
percobaan cenderung membentuk scale. Pada aplikasi lapangan, secara garis
besar, penelitian air formasi ini akan dapat memberikan informasi mengenai
seberapa banyak kadar unsur dan ion yang terkandung dalam air formasi
tersebut.
10. Jadi, SG, ˚API, Titik Nyala, Titik Bakar, Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang,
Tekanan Uap dan Viskositas saling berhubungan.